Jumat, 04 Mei 2012

Pria Masih Enggan KB MOP

Meski target peserta program keluarga berencana (KB) baru di Lamongan melampaui target, mencapai 118,69 persen, namun masih belum mampu mengatasi keengganan kaum pria untuk mengikuti KB Metode Operasi Pria (MOP). Proporsinya hanya mencapai 0,12 diantara enam metode KB lainnya.
            Diungkapkan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPPKB) Lamongan Hamdani Azahari melalui Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, peserta KB baru tertinggi di Lamongan tahun 2011 lalu adalah dengan metode suntik, mencapai 21.073 orang.  Atau mencapai 48 persen dari keseluruhan capaian peserta KB Baru.
Peserta KB suntik ini jauh diatas peserta KB metode MOP yang sebanyak 48 peserta. Sedangkan kaum hawa yang menjadi peserta KB baru metode MOW mencapai 516 orang.
            Dia menyebut masih rendahnya kaum pria yang mengikuti KB jenis MOP ini karena masih kurangnya pemahaman mengenai kontrasepsi pria. Untuk itu, lanjut dia, kedepan akan terus diupayakan kemitraan dengan berbagai sektor seperti dengan TNI, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
            Dia menyebut selama ini banyak rumor yang salah tentang alat kontrasepsi KB dengan jenis MOP. Rumor yang salah itu sering menyamakan MOP dengan dikebiri. Padahal antara ada perbedaan signifikan antara dikebiri dan alat kontrasepsi dengan MOP. Dijelaskan olehnya, kebiri adalah pengangkatan testis. Sementara MOP dilakukan dengan membuat satu atau dua sayatan kecil pada kulit scrotum (kantung buah zakar), kemudian saluran keluarnya diikat sehingga ketika keluar sudah tidak mengandung sperma lagi.
            “Jadi dengan MOP produksi hormon testoteron pria tetap berjalan seperti biasa. Sementara kebiri membuat laki-laki tidak bisa produksi sperma lagi. Demikian pula MOP ini tidak menimbulkan impotensi. Semua fungsi kejantanan laki-laki masih normal setelah lakukan metode MOP. Malahan dengan MOP ini akan tunjukkan rasa sayang suami pada isteri karena mengambil alih tanggup jawab isteri yang biasanya menggunakan alat kontrasepsi ketika pasangan sudah bersepakat untuk tidak memiliki anak lagi, “ terangnya.
Selanjutnya diungkapkan olehnya, dari target 37.215 peserta, tercapai 44.172 orang peserta. Capaian serupa juga terjadi untuk peserta KB aktif. Yakni dari target 188.161 pemenuhan permintaan masyarakat (PPM), tercapai 234.915 PPM, atau mencapai 124,85 persen.
            Lebih rinci disebutkannya, di tahun 2011, jumlah peserta KB baru untuk metode IUD (Intra Uterine Device) mencapai 3.046 orang. Kemudian metode kondom mencapai 1.629 orang, metode implant sebanyak 7.103 orang dan metode pil mencapai 10.757 orang.
            Tahun 2012 ini, BPPKB memperkirakan permintaan masyarakat untuk menjadi peserta KB Baru di Lamongan bisa mencapai 36.849 orang.


           

 

Tidak ada komentar: