Jumat, 04 Mei 2012

Hardiknas, 1000 Siswa Memainkan Angklung

Sejumlah 1.000 anak-anak dari lembaga pendidikan SD/MI se-Kecamatan Lamongan unjuk kebolehan memainkan tiga lagu dengan membunyikan musik angklung untuk memeriahkan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang digelar di alun-alun Kabupaten Lamongan, Rabu (2/5). Lagu Suwe Ora Jamu, Gemerlap dan Hymne Guru adalah judul tiga lagu yang dimainkan dengan alat musik yang telah ditetapkan organisasi pendiikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dunia milik PBB, UNESCO tersebut sebagai warisan budaya dunia (The Intangible Heritage).
          Dibawah asuhan Rahardjo selaku Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Lamongan dan dibawah konduktor Amin Khusnul Khotimah guru dari SDN Jetis 3 Kecamatan Lamongan, tampil cukup apik dan rancak memainkan. “Lagu Gemerlap dinyanyikan oleh Amanda Farida Abdilah dari SD Muhammadiyah. Sedangan Hymne guru dilantunkan oleh Fawas Azarah Safah Eranda dari SDN Jetis 3,” ungkap Rahardjo, pencipta lagu Gemerlap yang merupakan akronim dari gerakan membangun ekonomi rakyat Lamongan berbasis pedesaan itu.
          Sementara itu dalam sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhammad Nuh yang dibacakan oleh Bupati Lamongan Fadeli, dia mengatakan peringatan Hardiknas tahun ini patut disyukuri karena bidang kebudayaan telah kembali ke “rumah besar” pendidikan setelah terpisah lebih dari sepuluh tahun. Kementerian ini, lanjut dia terhitung sejak 20 Oktober 2011 lalu telah berubah menjadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2011, tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.
            Lebih lanjut dia mengungkapkan, sejatinya kebudayaan memang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan. Demikian pula sebaliknya, pendidikan tidak bisa dipisahkan dari kebudayaan. Ibarat dua keping mata uang, yang satu dengan lainnya memiliki makna dan nilai yang sama; tidak bisa dipisahkan karena di dalam proses pendidikan ada penanaman nilai-nilai budaya yang menyertainya. “Sudah tentu tambahan amanah ini jangan diartikan sebagai beban, melainkan sebagai kesempatan untuk menyempurnakan dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,” katanya.
          Dengan mengusung tema Bangkitnya Generasi Emas Indonesia, dia mengatakan pada tahun 2010 sampai tahun 2035 harus melakukan investasi besar-besaran dalam bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyiapkan generasi 2045, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka. “Oleh karena itu, kita harus menyiapkan akses seluas-luasnya kepada seluruh anak bangsa untuk memasuki dunia pendidikan mulai dari pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai ke perguruan tinggi. Tentu perluasan akses tersebut harus diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan,” ujarnya. 
            Sedangkan saat tasyakuran Hardiknas di Gedung Handayani Dinas Pendidikan setempat, Kadisdik Agus Suyanto menyampaikan akan menjaga komitmennya bersama Bupati Lamongan untuk menggratiskan biaya sekolah siswa tidak mampu yang diterima di sekolah dengan status Rintisan Sekolah Betaraf Internasional (RSBI). Ditegaskan olehnya, dia telah menyiapkan kuota 20 persen untuk siswa tidak mampu di sekolah RSBI. “Jika ada siswa tidak mampu yang mengikuti tes di RSBI, maka biaya tesnya gratis. Demikian pula jika dia diterim a di RSBI juga akan digratiskan, “ pungkasnya. Seusai upacara, Fadeli menyematkan Satya Lencana Pnegabdian kepada 21 PNS di Lamongan yang masa bhaktinya diatas 10 tahun.
               
 

Tidak ada komentar: