Jumat, 23 Desember 2011

Sukses Raih IGA 2011

Pemkab Lamongan akhirnya ditetapkan sebagai peraih Innovative Government Award (IGA) Bidang Pemberdayaan Masyarakat tahun 2011 oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Bupati Fadeli dari Mendagri Gamawan Fauzi di Studio Utama TVRI Jakarta, Kamis (22/12).

“Penghargaan ini menjadi kado yang indah di awal tahun 1433 H dan menjelang pergantian menuju tahun baru 2012. Saya hanya mewakili menerima penghargaan ini atas kerja keras semua komponen masyarakat Lamongan. Penghargaan IGA tahun 2011 ini juga menunjukkan inovasi dan program Pemkab Lamongan bersama seluruh jajaran diakui kualitas dan manfaatnya oleh pemerintah pusat, “ ujar Fadeli seusai menerima IGA tahun 2011.

Dijelaskan terpisah oleh Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik, untuk bisa menggondol penghargaan ini Lamongan harus melalui serangkaian seleksi ketat. Pada medio Agustus, diidentifikasi 88 pemerintah kabupaten/kota yang niliai Kemendagri layak. Kemudian pada tahap kedua ditetapkan sebanyak 30 pemerintah kabupaten/kota yang masuk nominator IGA 2011. Selanjutnya setelah melalui proses kajian dan penilaian terhadap capaian tujuan MDGs, Lamongan menjadi satu diantara 12 nominator unggulan hingga dinyatakan meraih IGA 2011 oleh Kemendagri.

Pemberian penghargaan ini menurut Anang bertujuan memotivasi pemerintah daerah agar senantiasa mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan karakteristik masalah dan spesifikasi kebutuhan masyarakat. Lamongan masuk sebagai salah satu nominator IGA tahun 2011 karena memiliki keunggulan pemberdayaan ekonomi dengan penguatan modalnya. Diantaranya melalui pemberian fasilitas penguatan modal bagi pelaku ekonomi lemah seperti pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Diantara program pemberdayaan masyarakat yang diupayakan Pemkab Lamongan adalah penguatan modal untuk koperasi melalui Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) setempat. Tahun ini, dana revolving (bergulir) untuk koperasi nilainya mencapai Rp 3,7 miliar. Bunganya ditetapkan sangat ringan, sebesar 6 persen pertahun. Dari besaran bunga tersebut, 3 persen diantaranya masuk sebagai pemasukan pendapatan asli daerah (PAD). Sementara 3 persen bunga sisanya masuk di PD BPR Bank Daerah Lamongan untuk administrasi.

Selain itu, di Lamongan, koperasi dan UMKM digratiskan dari biaya mengurus surat izin usaha perdagangan (SIUP) dan tanda daftar perusahaan (TDP). Selain itu, dengan Perda Nomor 7 tahun 2008 tentang Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, kedua unit usaha inijuga bisa ikut tender proyek pengadaan. Pemkab Lamongan juga sukses menggandeng sembilan perbankan lewat penandatanganan nota kesepahaman bersama untuk memberikan kemudahan bagi UMKM dan koperasi terhadap akses permodalan.

“Penghargaan IGA 2011 ini semakain menegaskan bahwa program yang telah dilaksanakan pemerintahan ini mendsapat apresiasi positif dari banyak kalangan, imbuh dia. Terlebih, lanjutnya, Pemkab Lamongan juga telah dua kali berturut-turut ditetapkan sebagai daerah berprestasi nasional oleh Kementerian Keuangan RI sehingga menerima Dana Insentif Daerah (DID). Yakni senilai Rp 21 miliar pada tahun 2011 dan sebesar Rp 25 miliar di tahun 2012 nanti. Sebuah apresiasi yang hanya diberikan pada daerah yang sukses meningkatkan angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM), memiliki kinerja ekonomi baik dan sukses meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.

Tingkat Pengangguran Lamongan Menurun

Tingkat pengangguran di Kabupaten Lamongan setiap tahun terus menurun secara signifikan. Dari jumlah pengangguran pada tahun 2006 sebanyak 61.969 orang (9,12 persen), tahun 2010 jumlah pengangguran dilaporkan sebesar 22.756 orang (3,62 persen). Hal itu disampaikan oleh Kabid Statistik dan Pelaporan pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Propinsi (Bappeprop) Jawa Timur Taufik Kartiko, Rabu (22/12), saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) tahun 2005-2025 di Ruang Shaba Dyaksa.

“Tahun 2010, jumlah pengangguran di Kabupaten Lamongan turun secara signifikan dibanding tahun sebelumnya. Menurut data dari Bappeda Lamongan, dilaporkan turun menjadi 22.756 orang atau 3,62 persen. Ini merupakan sebuah prestasi mengingat wilayahnya yang luas terbagi 27 kecamatan, meliputi 462 desa dan 12 kelurahan yang terbagi dalam 1.431 dusun dan 7.085 RT,” ujar Taufik Kartiko saat menyampaikan materi aspek kesejahteraan masyarakat yang terkait tingkat kemiskinan, pengangguran, dan Produk Domistik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Lamongan.

Data lebih rinci terkait angka pengangguran ini disampaikan Kepala Bappeda Lamongan R Yulianto. Disebutkan olehnya, angka pengangguran tahun 2006 sebanyak 61.969 orang atu 9,12 persen. Kemudian tahun 2007 mengalami penurunan menjadi 41,004 orang (6,31 persen). Tahun 2008 juga mengalami penurunan menjadi 41.475 orang.

Tetapi di saat yang sama, lanjutnya, pada tahun 2008 juga terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja menjadi sebesar 657.976 orang. Jumlah pengangguran Tahun 2009 selanjutnya menjadi sebesar 32.087 orang (4,92 persen) dan tahun 2010 jumlah pengangguran dilaporkan sebesar 22.756 orang (3,62 persen).

Dilaporkannya pula, pertumbuhan PDRB berdasarkan harga berlaku (ADHB) menunjukkan peningkatan sebesar 67,87 persen dimana pada tahun 2006 PDRB sebesar Rp 7.013.896.640.000 meningkat menjadi Rp 11.774.155.300.000 pada tahun 2010. Sedangkan berdasarkan harga konstan dengan tahun dasar 2000, PDRB Lamongan juga menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2006 PDRB Kabupaten Lamongan sebesar Rp 4.849.618.480.000 meningkat menjadi Rp 6.191.066.480.000 pada tahun 2010 atau tumbuh sebesar 27,66 persen.

Sedangkan PDRB per kapita Kabupaten Lamongan berturut-turut sejak tahun 2006 hingga tahun 2010 kenaikannya rata-rata sebesar 12 persen. Dimana pada tahun 2010 pendapatan PDRB per kapita Kabupaten Lamongan mencapai Rp 9.986.061 dari sebelumnya Rp 8.706.666 pada tahun 2009.

Dalam sambutannya, Plt Sekkab Yuhronur Efendi mengatakan, maksud penyusunan RPJPD Kabupaten Lamongan tahun 2005-2025 ini diantaranya untuk memberikan arah dalam penyelenggaraan pemerintahan, perencanaan pengembangan wilayah, pembuatan program pembangunan yang berbasis potensi daerah serta melakukan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. “RPJPD ini merupakan acuan yang sangat penting karena bertahan sampai dengan 4 periode Bupati karena ini 20 tahunan,” tandasnya dalam acara yang juga dihadiri perwakilan dari LSM dan akademisi itu.

Komisi II DPRRI Kunjungi Proyek PNPM

Komisi II DPR RI, Rabu (21/12) mengunjungi Lamongan terkait pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP). Dipimpin wakil ketua Komisi II Ganjar Pranowo (FPDIP), komisi yang membidangi pemerintahan dalam negeri dan otonomi daerah, kepemiluan, aparatur Negara dan reformasi birokrasi, pertanahan dan refomasi agrarian ini juga melakukan kunjungan lapangan di Kecamatan Tikung tekait proyek PNPM-MP.

Di guest house pemkab Lamongan, Ganjar bersama 19 anggota Komisi II DPR RI itu diterima Bupati Fadeli bersama jajaran forum pimpinan daerah dan sejumlah Kepala SKPD terkait. Sedangkan paparan terkait pelaksanaan PNPM-MP dilakukan di Pendopo Lokatantra. Sebelumnya, Komisi II juga mengunjungi Kota Malang terkait pelaksanaan e-KTP.

Di Lamongan sendiri, seperti disampaikan Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik, PNPM-MP sudah dilaksanakan sejak tahun anggaran 1998/1999. Saat itu, baru lima kecamatan dan 96 desa yang masuk partisipasi program ini dengan anggaran dari APBN sebesar Rp 2,4 miliar dan APBD Lamongan sebesar Rp 600 juta. Total program ini sejak tahun 1998 sampai dengan tahun 2011, anggaran yang dikucurkan dari APBN mencapai Rp 138.680.000.000 dan dari APBD Lamongan mencapai Rp 34.670.000.000.

Sementara tahun ini, nilai anggaran dari APBN mencapai Rp 28.800.000.000 dan dari APBD Lamongan sebesar Rp 7.200.000.000 yang mencakup 25 kecamatan dengan jumlah desa partisipasi mencapai 437 desa dari 462 yang ada. Kegiatannya diantaranya pembangunan 703 unit jalan sepanjang total 318.116 meter. Kemudian, jembatan 20 unit dan pasar desa 10 unit. Kemudian juga untuk membangun saluran irigasi 62 unit sepanjang 34.849 meter serta 22 unit prasarana air bersih.

Selain Ganjar Pranowo, anggota Komisi II yang terlihat hadir adalah Ramadan Pohan (FPD), Taufik Hidayat (FPG) dan Alexander Litay (FPDIP). Juga terlihat hadir politisi yang juga mantan artis, Nurul Arifin (FPG).

Di Kecamatan Tikung, rombongan Komisi II mengunjungi beberapa lokasi proyek PNPM-MP. Yakni pembangunan saluran air bersih yang berada di Desa Joto Sanur Kecamatan Tikung, pembangunan gedung Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) yang berada di Balai Desa Guminingrejo Kecamatan Tikung, dan pembangunan jalan rabat beton yang terletak di Desa Randubener Kecamatan Kembangbahu,

Staf Konjen Amerika Kunjungi Lamongan

Pencapaian tertinggi dengan dianugerahkannya Investment Award 2011 bidang pelayanan perizinan kepada Pemda setempat, ternyata mendorong Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat berkunjung melakukan diskusi mengenai iklim dan potensi investasi di kota soto tersebut, bertempat di ruang kerja Bupati Lamongan Fadeli, kemarin (21/12). Menurut rencana yang di agendakannya, pertengahan Januari 2012 para investor Amerika Serikat itu akan datang untuk melakukan pembahasan lebih lanjut di Jawa Timur. Hal itu terbukti dengan diutusnya Kepala Bidang Ekonomi dan Politik, Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya Michelle J. Morales didampingi Asistennya Akhyari Hananto untuk menggali informasi. “Kami ingin mengetahui gambaran potensi yang ada di Lamongan. Kami juga sedang mengumpulkan informasi dan selanjutnya untuk disampaikan kepada para investor yang ada di Amerika,” ujar Michelle saat itu.
Menurut rencana yang di agendakan, pertengahan Januari 2012 Investor Amerika itu akan datang ke Jawa Timur untuk bertemu dengan sejumlah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur yang memiliki potensi. Terutama Lamongan yang dikenal menarik untuk investasi,” urai dia.
Ketertarikan mereka (investor) menurutnya karena Lamongan sudah mulai terbuka, transparan, strategis dan mempunyai daya saing serta potensi alamnya yang bagus. Seperti dalam hal pelayanan perizinan yang sudah menerapkan pola satu atap yang memberikan pelayanan investasi secara mudah, tepat dan cepat. “Informasi tersebut cukup berguna untuk disampaikan kepada mereka,” tambahnya.
Sementara itu Fadeli menanggapi positif kunjungan tersebut. Di jelaskan olehnya, wilayah Lamongan yang aman dan kondusif investor akan nyaman tinggal disini. Selain itu sektor kemaritiman dan agro industri masih menjadi potensi unggulan dan masih menciptakan banyak peluang. “Seperti wilayah utara Lamongan yang mempunyai potensi terkait kemaritiman, wilayah selatan unggul dalam bidang agropolitan, dan tengah perdagangan/jasa” pungkasnya.

Selasa, 20 Desember 2011

12 Calon Dalam Musyda PDPM

Sebanyak 12 bakal calon ketua baru diajukan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Lamongan setelah masa kepemimpinan Jarwo pada masa periode 2006-2010 berakhir. Kemudian akan dipilih menjadi satu orang untuk menduduki jabatan sebagai Ketua Pemuda Muhammadiyah. Sementara itu, bakal calon ketua tersebut akan dibantu oleh bakal calon formatur sebanyak 35 orang dan nantinya akan dipilih lagi menjadi 13 orang formatur.

Setidaknya itu yang diungkapkan Jarwo Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah saat melakukan audensi di dampingi ke-sepuluh orang pengurusnya bersama Bupati Lamongan Fadeli di ruang kerjanya di Pemkab, kemarin (19/12). “Sebanyak 13 orang itu akan menduduki posisi sebagai formatur untuk membantu tugas pokok dan fungsi (tupoksi) ketua terpilih nantinya,” ujarnya menjelaskan. Tampak mendampingi Bupati, Plt Sekdakab Yuhronur Efendi, Asisten Tata Praja Agus Sugiarto, dan Kabag Pembangunan Moch Wahyudi. Musyawarah Daerah (Musyda) Pemuda Muhammadiyah Lamongan IX tersebut rencananya akan digelar di SMA Muhammadiyah 1 Babat pada tanggal 24-25 Desember 2011 mendatang untuk memilih serta memutuskan pengurus baru. “Masa kami 2006-2010 telah berakhir dan saatnya untuk memilih pengurus baru. Dengan demikian atas nama pengurus kami menyampaikan terima kasih atas kerja samanya sampai dengan diakhir periode ini dan kami mohon pamit,” katanya sembari menyebutkan untuk menjadi seorang pengurus, diantaranya harus memenuhi syarat tidak melebihi usia 40 tahun. Fadeli juga menuturkan hal senada. Dia menyampaikan terima kasih atas peran serta kontribusi Organisasi Pemuda Muhammadiyah atas dukungan terhadap semua program dan kebijakan Pemerintah Daerah. PDPM juga diakui sebagai organisasi handal karena telah terbukti mendapat penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olah Raga sebagai organisasi yang berprestasi. “Dinamika harus dijunjung tinggi untuk perubahan dan kebutuhan organisasi serta jangan sampai menimbulkan kekacauan atau konflik. Organisasi ini juga sudah banyak membantu diantaranya di sektor pendidikan dan kesehatan. Seperti halnya rumah sakit Muhammadiyah yang ada di Lamongan ini,” tandas Fadeli. Dalam acara nanti rencananya akan dihadiri sebanyak 700 orang undangan yang terdiri dari berbagai unsur.

Jumat, 16 Desember 2011

Banggar Setujui Raperda APBD 2012

Setelah dilakukannya pembahasan antara Badan Anggaran (Bangar) bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Lamongan terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2012, akhirnya disetujui menjadi Peraturan Daerah (Perda), Kamis (15/12), di gedung dewan setempat. Agenda hari itu adalah Rapat Paripurna Pembahasan APBD 2012 hari keempat.

Bupati Lamongan Fadeli dalam pidatonya menyampaikan, pendapatan daerah tahun anggaran 2012 diproyeksikan sebesar Rp 1.325.581.637.870. Komposisinyaa terdiri dari beberapa komponen. Yaitu, PAD diproyeksikan sebesar Rp 108.606.009.650, dana perimbangan sebesar Rp 990.253.750.750, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp 226.721.877.470.

Sedangkan belanja daerah tahun anggaran 2012 diproyeksikan sebesar Rp 1.368.868.381.516. Yakni terdiri dari komponen belanja tidak langsung Rp 932.753.147.937 dan belanja langsung sebesar Rp 436.115.233.579.

Bupati juga menambahkan, penerimaan pembiayaan daerah diproyeksikan sebesar Rp 88.802.674.400 dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 45.512.374.800. Selain itu jumlah pembiayaan netto sebesar Rp 43.290.299.600 sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) diproyeksikan sebesar Rp 3.555.954. Defisit anggaran diperkirakan sebesar Rp 43.286.743.646.

Sementara itu juru bicara Banggar, Basuki, menyampaikan berdasarkan hasil kerja rapat kerja DPRD dengan beberapa SKPD penghasil, diperoleh kesepakatan untuk adanya peningkatan pendapatan. Salah satunya akan dilakukanm dengan evaluasi dan optimalisasi melalui pemungutan pajak dan retribusi daerah lewat intensifikasi dan ekstensifikasi serta efisiensi anggaran.

“Bangar menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda atas masuknya pejabat daerah dalam struktur manajemen baru PT. LIS,” katanya. Basuki juga meminta kepada Pemda untuk meningkatkan anggaran terkait Jamkesda. Karena mengingat keberadaan program tersebut sangat dibutuhkan warga miskin khususnya yang belum tercover Jamkesmas. “Saya minta evaluasi serta pengawasan secara ketat agar betul-betul tepat sasaran dan tepat guna,” katanya.

“Terkait program kebersihan yang telah menjadi simbol dan prestasi masyarakat Lamongan, saya minta program Green and Clean agar wilayahnya diperluas lagi hingga ke ibukota kecamatan se-Kabupaten Lamongan,” pungkasnya.

Guru TK Diminta Waspadai Pengaruh TV

Tantangan guru Taman Kanak-kanak (TK) maupun Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini semakin kompleks. Padahal seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur, usia siswa TK dan PAUD adalah usia window of opportunity, terbuka pintu peluang sangat luas untuk menyampaikan berbagai informasi.

Hal itu ditandaskannya saat membuka Sosialisasi Mitra PAUD dan Pembina TK di Pendopo Lokatantra, Kamis (15/12). Kegiatan itu dihadiri penasehat DPC Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI) Lamongan Mahdumah Fadeli bersama Wakil TPPKK Nurul Hidayatai Amar Saifudin dan sejumlah penyelenggara PAUD dan TK di Lamongan seperti Dharma Wanita dan Bhayangkari.

Lebih lanjut disebutkan Mustofa Nur, perkembangan televisi kini memberi tantangan tersendiri bagi guru TK dan PAUD. Karena pengaruh tayangannya tidak sedikit yang negatif seperti masalah norma dan kesusilaan. “Informasi yang disampaikan saat usia dini ini bagai diukir di atas batu. Tidak aka mudah hilang hingga dia dewasa. Sehingga itulah pendidikan di usia ini menjadi penting karena akan membentuk dasar kepribadian anak, “ papar dia.

Dia berharap dalam membentuk kepribadian anak jangan melulu menggunakan wejangan. Cara yang paling efektif menurutnya adalah dengan keteladanan yang dicontoh kan oleh guru. Kepribadian juga bisa dibentuk sejak dini dengan memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai dengan kemampuannya.

Mustofa Nur juga mewanti-wanti agar dalam mengajar jangan sampai menggunakan kekerasan. “Perbanyaklah dialog dan gunakan kata-kata positif. terlebih saat anak sedang bandel. Pembiasaan berperilaku positif ini akan berimbas pada kepribadiannya di masa mendatang, “ jelasnya.

Sementara pemateri sosialisai, Pudjianto, Pengawas TK/SD/SDLB Lamongan, menyebutkan ada delapan kecerdasan yang bisa dibentuk sejak dini. Yakni cerdas angka, cerdas kata, gambar, musik, tubuh, pertemanan, cerdas diri dan cerdas alam. “Manfaatkan dongeng untuk emlatih kreativitas imajinasi dan meberi respon pada situasi tertentu. Dongeng juga bisa digunakan untuk menanamkan nilai-nilai tertentu dan etika serta sebagai media pembelajaran, “ kata dia.

Kamis, 15 Desember 2011

Gurihnya Ternak Lele Bermedia Terpal

Mulai tahun ini, melalui Program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap), pemerintah daerah memberikan bantuan pengembangan budidaya ikan lele dumbo. Jika umumnya budidaya ikan lele menggunakan media kolam dari bangunan bata dan semen, Dinas Perikanan dan Kelautan menawarkan inovasi dengan menggunakan media kolam dari terpal plastik.

Pemilihan media terpal ini dirasa efektif untuk masyarakat yang memiliki lahan sempit serta lebih menghemat biaya produksi. Di dua desa yang menjadi lokasi percontohan budidaya ikan lele, yakni Desa Kedungwangi dan Candisari Kecamatan Sambeng, program ini sudah menampakkan hasil.

“Keuntungan bersih dari bantuan pemerintah daerah untuk setiap kolam berukuran 2 x 4 meter ini memang belum begitu tinggi. Yakni sekitar Rp 250 ribu-300 ribu setiap kolamnya. Namun keuntungan ini setidaknya bisa digunakan sebagai peghasilan tambahan, “ ungkap Kabid Perikanan Budidaya pada Dinas Perikanan dan Kelautan Tri Wahyudi kemarin.

Harapan kami, lanjut dia, program ini bisa menjadi pengungkit perekonomian masyarakat penerima jika hasil keuntungannya itu dikembangkan untuk membuka kolam baru. Jika ada lima kolam baru yang dibuat warga secara swadaya dari hasil keuntungan bantuan tersebut, tentu keuntungannya bisa berlipat. “Ini sesuai dengan komitmen Bapak Bupati (Fadeli) agar perekonomian rakyat di desa bisa berkembang dengan potensi unggulan masing-masing desa, “ kata dia.

Selama tahun 2011, pemberian program bantuan ini dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama ada 56 paket bantuan yang diberikan. Yakni terdiri dari bantuan berupa pembuatan kolam terpal sebanyak 56 unit. Kemudian bantuan benih ikan lele sebanyak 84 ribu ekor, pakan ikan sebanyak 5 ribu kilogram, serta bantuan pompa air sejumlah 56 unit.

Sedangkan dalam gelombang kedua ada lebih bayak lagi bantuan yang diberikan, yakni sebanyak 80 paket bantuan. Gelombang dua bantuan ini terdiri dari bantuan pembuatan kolam terpal sebanyak 60 unit dan 20 unit kolam dari waring. Juga diberikan bantuan berupa benih ikan sebanyak 122 ribu ekor, pakan ikan sebanyak 11.220 kilogram, dan pompa air sebanyak 60 unit.

Sepakati 22 Raperda Masuk Prolegda 2012

Badan Legislasi Daerah (Banlegda) Lamongan sepakat agar Rencana Program Legislasi Daerah ditetapkan menjadi Program Legislasi Daerah (Prolegda) tahun 2012 dalam Rapat Paripurna di DPRD setempat, Rabu (14/11). Dari 22 Rencana Peraturan Daerah (Raperda) dalam tersebut, tiga Raperda diantaranya adalah usul inisiatif DPRD.

Juru bicara Banlegda, Kusmanan, saat membacakan laporan Banlegda mengatakan, UU Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan memberikan ruang yang lebih luas dan tegas bagi pemerintah daerah dan DPRD untuk melakukan koordinasi penyusunan Prolegda. Baik Raperda yang berasal dari usulan pemerintah daerah maupun inisiatif DPRD.

Dikatakannya, berdasarkan hasil pembahasan, maka disepakati sebanyak 22 Raperda masuk dalam Prolegda tahun 2012. Raperda tersebut terdiri dari tiga Raperda usul inisiatif DPRD dan 19 Raperda merupakan usul dari pemerintah daerah.

Tiga Raperda usul insiatif DPRD tersebut adalah tentang Pelayanan Publik, Pelestarian Bangunan dan atau Lingkungan Cagar Budaya dan Raperda ntentang Pengelolaan Aset Daerah. Sedangkan diantara 19 Raperda usulan pemerintah daerah adalah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah tahun 2005-2025, Pembentukan Peraturan Desa, Pedoma Penyusunan APBDesa dan Penataan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.

“Setelah Prolegda ini ditetapkan, Banlegda berharapn pemerintah daerah segera melakukan penyusunan draft Raperda. Penyusunan tersebut diharapkan memperhatikan aspirasi masyarakat dengan melibatkan stakeholder terkait. Juga mempertimbangkan karakteristik kondisi sosial kultural atau kearifan lokal masyarakat Lamongan, “ ujar Kusmanan.

Lamongan Raih Investment Award

Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur salah satunya diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan nilai investasi baik dalam negeri maupun asing. Bertempat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Pemkab Lamongan mendapatkan anugerah tersebut yang diberikan Gubernur Sukarwo, senin malam (12/12).

Ini adalah Investmen Award kali kedua yang diterima Lamongan. Setelah tahun lalu meraihnya di bidang infrastruktur, kini penghargaan itu diraih lewat bidang pelayanan perijinan.

Investment Award itu diberikan kepada Pemerintah Kabupaten/Kota yang dapat memberikan layanan investasi secara mudah, tepat dan cepat. Penilaian terhadap program tersebut dilaksanakan oleh tim penilai yang terdiri atas sejumlah perwakilan. Diantaranya Badan Penanaman Modal (BPM), SKPD terkait, akademisi, media massa, Kadin, asosiasi perusahaan dan profesi.

Penilaian yang dilakukan meliputi fisik dan non fisik. Non fisik dengan cara mengisi kuisioner. Sementara itu penilaian fisik terdiri dari kelembagaannya, pelayanan perizinannya, promosi dan kinerja investasi.

“Penghargaan ini diraih Lamongan karena dipandang mampu menciptakan daya saing sebagai daerah tujuan investasi. Serta mampu memberikan layanan terbaik dibidang investasi penanaman modal secara mudah, tepat dan cepat dengan pelayanan terpadu satu pintu,” ungkap Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.

Sementara itu Gubernur Jatim Sukarwo dalam sambutannya menambahkan, di tahun 2005, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut harga konstan Propinsi Jawa Timur mencapai Rp 256,4 triliun. Kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran menjadi penyumbang terbesar bagi propinsi ini yang mencapai 29,1 persen atau senilai Rp 74,6 triliun, diikuti sektor industri pengolahan (27,6 persen) dan sektor pertanian (17,4 persen) dengan nilai masing-masing sektor sebesar Rp 70,6 triliun dan Rp 44,7 triliun.

Besarnya kontibusi sektor perdagangan, hotel dan restoran di propinsi ini menunjukkan bahwa potensi sektor tersebut sangat menjanjikan dan masih memungkinkan untuk berkembang mengingat jumlah penduduk di Jawa Timur mencapai 37 juta jiwa. “Siapapun yang investasi disini tidak akan terganggu oleh ledakan penduduk,” tandasnya.

Penghargaan itu diterima langsung Bupati Fadeli. Hadir mendampinginya Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik serta Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Chairil Anwar. Event malam itu dihadiri sejumlah perwakilan Negara sahabat. Juga Duta besar RI di Swiss Djoko Susilo. “Penghargaan ini adalah buah dari kerja keras semua pihak. Semoga bisa menambah motivasi kami untuk terus meningkatkan pelayanan, “ ujar Fadeli secara terpisah.

Cakupan Sanitasi Dan Air Bersih Capai 23 Persen

Pemkab Lamongan sejak tahun 2001 lalu telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 29,674 miliar untuk program perluasan cakupan sanitasi dan air bersih. Kegitan tersebut sukses membangun jaringan sanitasi dan air bersih di pedesaan hingga 60 ribu sambungan rumah. meski demikian, sampai saat ini cakupan sanitasi dan air bersih baru mencapai 23 persen dari jumlah penduduk.

Dat tersebut disampaikan Kepala Dinas PU Cipta Karya Agus Sugiyanto saat Konsultasi Publik Untuk Air Minum dan Sanitasi, Selasa (13/12) di aula pertemuan sebuha hotel di Lamongan. Ditambahkan Agus, keberadaan Himpuan Penduduk Pemakai Air Minum dan Sanitasi (HIPPAMS) juga telah mencapai 229 lembaga juga membantu program tersebut. terutama terkait keberlanjutan program pasca pembangunan proyek sanitasi.

Disebutkan olehnya, target Milleniujm Development Goals (MDGs) mencanangkan pada 2015 sebanyak 77,2 persen penduduk sudah memiliki akses air bersih dan minimal 59,1 persen penduduk sudah memperoleh layanan sanitasi. “Untuk mencapai target MDGs itulah, kegiatan yang hari ini bekerjasama dengan IUWASH diselenggarakan. Yakni untuk merumuskan strategi lima tahun kedepan tentang pembangunan air bersih dan sanitasi di Lamongan, “ ujarnya.

Krisna Budi Darsono, perwakilan dari Program Air, Sanitasi dan Kebersihan Perkotaan atau Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) yang didanai Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengatakan, konsultasi hari itu sebagai tindak lanjut assessement yang sudah dilakukan. “Kegaitan ini bagian dari komitmen kami bersama daerah untuk mewujudkan perluasan cakupan sanitasi dan air bersih. Seperti halnya komitmen dalam MoU yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu bersama lima kabupaten/kota lain di Jawa Timur, “ ungkap dia.

Sementara Asisten Ekonomi Pembangunan, Dojo Purwanto, saat membuka kegiatan itu berharap akan ada strategi yang aspiratif dan berkelanjutan. Terutama terkait kenyataan program yang dilaksanakan pemerintah selama ini, yakni lemahnya pemeliharaan pasca proyek.

Dia juga berharap, agar sumber-sumber air bersih yang berada di pedesaan dijaga keberadaannya. Karena menurutnya, seringkali pohon peghijauan yang ada di sekitar sumber air itu ditebang tanpa ada penanaman kembali padahal, pepohonan itulah yang selama ini menjaga keberlangsungan sumber air bersih.

Bupati Ajak Sukseskan Program E-KTP

Peresmian outlet pelayanan dan peluncuran mobil Unit Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Keliling (UP3SK) serta launching Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) KTP elektronik (e KTP) tahun 2012, berlangsung di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Lamongan, kemarin (13/12). Dalam kesempatan tersebut Bupati Fadeli mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mensukseskan program E-KTP 2012.

“Saya mengajak seluruh elemen masyarakat dengan kesadaran tinggi untuk mensukseskan program e KTP yang akan dimulai tahun depan,” ungkap Fadeli dalam sambutannya sekaligus meresmikan acara tersebut.

Fadeli menambahkan, perkembangan teknologi yang pesat dan derap langkah kehidupan yang cepat menuntut adanya kemudahan layanan dari pemerintah. Sekaligus menuntut adanya jaminan keamanan data identitas penduduk yang menerima layanan. KTP. Sementara kedepan, e KTP yang berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) akan menjadi dasar bagi banyak layanan keseharian. Seperti pembuatan SIM, asuransi kesehatan, penerbangan dan lain-lain.

Turut hadir dalam acara itu, Team Leader Lembaga Jerman untuk Kejasama Internasional (GIZ/Deutsche Gesellschaft fur Internationale Zusammenarbeit) yang lewat programnya Good Government in Population Administration (GG PAS) telah membantu pembenahan system administrasi kependudukan di Lamongan. Hadir juga bersamanya Senior Advisor GIZ Mochammad Jaedi dan Deputy Team Leader GIZ Swandy Sihotang.

Ernst Zehrfeld menyampaikan perasaan senang karena telah menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah yang kemarin dinonatkan sebagai peraih Investment Award bidang pelayanan perijinan. “Ini menunjukkan Lamongan sangat terbuka bagi investasi,” ujarnya.

“Selama sembilan tahun terakhir, Pemerintah Jerman telah mendukung reformasi administrasi kependudukan Pemda Lamongan. Data administrasi kependudukan ini memiliki nilai strategis diantaranya sebagai basis data pemilu, perencanaan daerah, maupun bantuan bantuan sosial. Kerjasama ini menunjukkan respon yang sangat positif dari pemerintah daerah,” tambahnya.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Lamongan Mursyid menyebutkan jumlah penduduk Lamongan berdasar pendataan tahun 2010 mencapai 1.369.668 jiwa. Dengan komposisi laki-laki sebanyak 697.208 orang dan perempuan 364.516 orang. Penduduk terbanyak berada di Kecamatan Paciran sebanyak 93.307 orang. Dan paling sedikit ada di Kecamatan Sukorame sebanyak 21.455 orang.

Inventarisi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil juga menemukan adanya 17.546 data ganda warganya yang berada di wilayah Lamongan. Sementara berdasar koordinasi dengan Depdagri, data ganda warga Lamongan yang berada di luar wilayah Lamongan mencapai 36.302 jiwa.

Selama di lamongan, GIZ telah membantu memberikan pelatihan standard operating procedure (SOP) penerbitan dokumen kependudukan dan pencatatan sipil. Serta memberikan pelatihan kepada personil yang akan mengoperasikan unit kendaraan UP3SK beserta bantuan perlengkapan operasionalnya. Sementara dukungan dari Pemkab Lamongan berupa anggaran untuk mendukung pengadaan unit kendaraan UP3SK serta sharing renovasi ruang pelayanan dokumen kependudukan.

Nelayan Diminta Jaga Kerukunan

Tidak ada larung sesaji sebagaimana kebiasaan acara petik laut di berbagai daerah pesisir lain di pantai jawa. Sudah sejak lama acara petik laut di pantura Lamongan yang sangat kental dengan budaya Islami dikemas dengan kegiatan tasyakuran yang diisi berbagai kegiatan sosial dan hiburan tradisional. Seperti petik laut yang kemarin diselenggarakan Rukun Nelayan Desa Kranji/Paciran yang diramaikan dengan kesenian campur sari.

Petik laut itu dibuka Bupati Lamongan Fadeli kemarin di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Desa Kranji. Acara itu dihadiri pula sejumlah pejabat Pemkab Lamongan, seperti Plt Sekkab Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Aris Setiadi bersama perwakilan perusahaan migas yang saat itu menyerahkan bantuan sosial.

Perusahaan migas tersebut menyerahkan bantuan seragam dan tas sekolah kepada 150 anak yatim nelayan. Juga memberikan bantuan infratsruktur untuk 15 desa nelayan senilai Rp 50 juta.

“Saya berharap nelayan agar terus menjaga kerukunan antar sesame nelayan. Bukan hanya dengan nelayan di Lamongan, namun juga dengan nelayan daerah lain. Karena semuanya mencari rejeki dari laut, “ ujarnya merujuk kehadiran Yanto, Ketua Rukun Nelayan di Sumenep dalam petik laut tersebut.

Sementara Fadeli di kesempatan itu menyampaikan pemerintah daerah akan tetap meneruskan program untuk nelayan yang terbukti membawa manfaat. Seperti bantuan rumpon dasar yang terbukti efektif memberi kepastian nelayan untuk mencari ikan. Karena rumpon ini bisa menjadi rumah bagi berbagi jenis ikan.

Tahun lalu, total produksi ikan Lamongan, baik dari perikanan tangkap maupun budidaya mencapai 99.543,95 ton. Sedangkan dari sektor perikanan tangkap laut saja menyumbang produksi hingga 61.431,53 ton.

Sementara tahun ini total produksi perikanan ditargetkan bisa mencapai 100.628,71 ton. Dari perikanan tangkap laut saja ditargetkan bisa mencapai 61.707,85 ton. Untuk tahun depan, dengan armada perikanan yang mencapai 7.526 unit, jumlah produksi dari perikanan laut diharapkan bisa naik mencapai 62.448,35 ton.


81 Orang Staf Kecamatan Ikuti Diklat Aparatur

Pendidikan dan pelatihan (diklat) formal bagi aparatur tingkat kecamatan dan kelurahan se-Kabupaten Lamongan diikuti sebanyak 81 orang bertempat di ruang pertemuan Shaba Nirbawa setempat, kemarin (12/12). Diklat tersebut dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dalam rangka peningkatan tugas pokok dan fungsi aparatur kecamatan sesuai dengan semangat otonomi daerah.
aligus membuka acara tersebut. Diklat tersebut diikuti sebanyak 81 orang terdiri dari Kasi Pem, Kasi Ekbang dan Kasi PMD se-Kabupaten Lamongan.
Setiap organisasi, lanjut dia, ada struktur manajemen yang diantaranya meliputi pemimpin dan anggota. Karena bersifat berjenjang itulah serta mempunyai historis tersendiri maka persamaan persepsi sekiranya perlu untuk dilakukan. “Sehingga seperti sikap dan tutur kata harus di jaga karena merupakan sebuah jati diri dan cerminan kinerja mereka,” ujarnya.
Dia menambahkan, ketika kebutuhan finansial Pemerintahan meningkat, baik itu berupa PAD, dll maka akan diikuti pula oleh tuntutan masyarakatnya yang juga semakin beragam dan kompleks. Saat kesemuanya itu muncul aparatur juga harus menyesuaikan diri baik dengan cara berinteraksi langsung dengan mereka terkait dengan pelayanan tersebut. “Masyarakat merupakan bagian dari kita yang tidak boleh dilayani sembarangan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Kabupaten Lamongan Rusgianto dalam laporan panitia menyampaikan, perlunya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta kualitas sumber daya manusia bagi aparatur kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. “Diklat tersebut untuk meningkatkan peran aparatur kecamatan-kecamatan (Kasi Pem, Kasi Ekbang dan Kasi PMD) dalam membantu peningkatan kinerja camat,” tandasnya.
Materi yang akan disampaikan meliputi pelaksanaan penerbitan NIK dan persiapan penerapan KTP elektronik dan pencatatan kelahiran, pemantapan SKPD kecamatan, penguatan pemerintahan desa dan kelurahan, serta permasalahan-permasalahan yang aktual. Narasumber terdiri dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan, Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kabupaten Lamongan, Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Lamongan, dan Kepala Bagian Hukum Setda Kabupaten Lamongan.

Saka Bhayangkara Juarai Napak Tilas Kadet Soewoko

Saka Bhayangkara sukses menjuarai Lomba Gerak Jalan Napak Tilas Perjuangan Kadet Soewoko. Regu ini berhasil meraup nilai tertinggi dari semua kategori, yakni 535, sehingga berhak memboyong pulang Piala Bergilir Bupati Lamongan.

Disampaikan Ketua Panitia Hamdani Azahari melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik, lomba gerak jalan kali ini memberikan piala pada tiga kategori berbeda. Yakni beregu, perorangan dan piala bergilir untuk peraih nilai terbanyak. Poin diberikan berdasarkan aspek ketepatan waktu, disiplin, semangat, kekompakan, kelempakan regu dan terakhir pakaian.

Disebutkannya, untuk kategori beregu, juara pertama diraih oleh Regu Saka Bhayangkara, juara kedua oleh SMAN 1 Mantup dan juara ketiga oleh SMAN 1 Lamongan. Sedangkan di kategori perorangan, Yahya A R dari Kinameng/Lmaongan sukses menjadi yang terbaik, disusul mjuara kedua oleh Luluk Arul dari MAN Babat dan Dzikrillahi Akbar dari SMAN 3 Lamongan sebagai juara ketiga.

Tiap peserta harus menempuh jarak sekitar 25 kilometer menyusuri rute perjuangan Kadet Soewoko yang meninggal di usia 21 tahun tersebut. Lomba sendiri dilaksanakan dengan mengambil start di Monumen Perjuangan Kadet Soewoko di Desa Kanugrahan Kecamatan Maduran dan finish di Makodim 0812. Panjangnya rute yang ditempuh peserta sehingga ada yang sanpai jam 10 malam baru sampai garis finish.

Lomba ini sendiri diadakan untuk menapaktilasi perjuangan Kadet Soewoko bersama pasukannya ketika menghadapi agresi Belanda II tahun 1949. Soewoko yang saat itu bertugas menjadi komandan Regu I Seksi I pasukan Tamtama Kodim Lamongan, meninggal pada 9 Maret 1949 dalam pertempuran melawan tentara Belanda di Desa Gumantuk Kecamatan Sekaran.

Senin, 12 Desember 2011

IOSA 2011

Indonesia Open Source Award

PENGHARGAAN KHUSUS

“PEMBANGUNAN KOMUNITAS OSS MANDIRI”

Untuk kategori

Pemerintah Daerah yang diraih oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan


IOSA 2011

Kamis, 08 Desember 2011

Terima Kunjungan KKL Unej

Pemkab Lamongan, Senin (/12) menerima kunjungan dari 22 mahasiswa dari program studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jember (Unej). Kunjungan yang dipimpin dosen mereka, Rohmat Hidayat itu terkait kuliah kerja lapangan atau KKL praktek pelaksanaan Public Private Partnership atau kemitraan pemerintah dengan swasta (PPP) Pemkab Lamongan dalam mengelola Wisata Bahari Lamongan (WBL).

Dikatakan Rohmat, kedatangannya bersama sejumlah mahasiswanya itu untuk menimba ilmu di Lamongan. Terutama setelah sekian lama berkutat dengan wacana keilmuan dalam menara akademik.

“Pasca otonomi daerah, Lamongan menjadi demikian dinamis. Banyak program pembangunan di Lamongan yang menjadi perhatian sejumlah media massa. Kisah sukses pengelolaan WBL tentu adalah bagian dari buah manis penerapan otonomi daerah. Bagi kami, adalah suatu hal yang luar biasa investor mau masuk ke Lamongan, “ ujarnya saat diterima Plt Sekkab Yuhronur Efendi di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan.

Yuhronue menyebut WBL kini bukan hanya menjadi ikon pariwisata di Lamongan, namun juga telah menjadi primadona bagi pendapatan asli daerah (PAD). Kawasan wisata yang dibangun dengan pola kerjasama Build Operate dan Transfer (BOT) itu, lanjut dia, sudah balik modal dan kini tinggal meraup keuntungan. Bahkan dalam RAPBD 2012, target dari WBL saja ditarget mampu menyetorkan PAD hingga Rp 12,250 miliar.

Mantan Dirut PD BPR Bank Daerah Lamongan ini juga menyatakan penerapan desentralisasi telah membuka peluang bagi pemerintah daerah utnuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Desentralisasi menurut dia juga memberikan keleluasaan bagi daerah untuk mengelola rumah tangganya sendiri sesuai dengan prioritas yang diperlukan daerah. “Seperti keberadaan WBL yang kemudian juga menumbuhkan perekonomian masyarakat di sekitarnya, “; imbuhnya.

Kukuhkan 249 Kepsek, Pengawas dan PPLS

Berlangsung di Lantai 2 Gedung Korpri Handayani Dinas Pendidikan Lamongan, Jum’at (2/12), Bupati Fadeli mengukuhkan 249 orang Pengawas TK/SD/SDLB, Kepala Sekolah TK/SD/SDLB dan Penilik Pendidikan Luar Sekolah (PPLS). Mereka dilantik sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan bernomor 821/508/413.203/Kep/2011.

“Bagi Kepala Sekolah, Pengawas maupun PPLS dan guru, memiliki peran yang sama pentingnya dalam memajukan dunia pendidikan di Lamongan. Karena itu tidak salah jika kolaborasi mereka semulah yang telah membawa prestasi pelajar-pelajar Lamongan. Bukan hanya prestasi tingkat regional maupun nasional, bahkan prestasi tingkat dunia berhasil diraih, “ ujar Fadeli dalam sambutannya.

Dia juga sempat memeberi perhatian pada masih adanya guru yang tidak disiplin sehingga tidak berada di sekolah saat jam belajar mengajar. Terkait itu, dia meminta agar kedisiplinannya ditingkatkan.

Ditambahkan olehnya, agar program pembangunan pendidikan berlangsung baik dan terarah di lingkungan sekolah, agar semua stake holder di lembaga pendidikan meningkatkan komunikasi diantaranya. Itu termasuk antara kepala sekolah dengan komite sekolahnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan setempat, Mustofa Nur, mengungkapkan, kegiatan yang pagi itu dilakukan dalam rangka pengisian kekosongan kepala sekolah yang pensiun atau menjadi pengawas. Mutasi itu juga untuk mengisi kekosongan pengawas yang pensiun serta untuk pemerataan jumlah serta kualitas mereka.

Disebutkan olehnya, untuk Kepala Sekolah TK yang hari itu dikukuhkan, satu orang berstatus promosi dan tiga lainnya adalah mutasi. Kemudian untuk pengukuhan satu orang Kepala Sekolah SDLB berstatus promosi. Selanjutnya Kepala Sekolah SD, 70 orang promosi dan 105 orang mutasi.

Kemudian PPLS, 11 orang promosi dan tiga orang mutasi. Lalu Pengawas TK, sembilan orang promosi dan dua orang mutasi. Terakhir, Pengawas TK/SD/SDLB, sebanyak 32 orang promosi dan 12 orang mutasi.

Juara II Lomba Cipta Menu SeJatim

Tim Penggerak PKK Lamongan sukses meraih juara kedua dalam Lomba Cipta Menu yang dilaksanakan oleh TPPKK Jatim di Pasar Induk Puspa Agro, Sidoarjo kemarin. Tim dari Lamongan yang dipimpin Mahdumah Fadeli menyajikan sejumlah masakan unik, seperti kudapan dari bahan buah nangka dan makan siang berupa roti berbahan rumput laut serta ada yang berbahan uwi atau ubi jalar.

Kegitan itu merupakan salah satu perwujudan kreativitas pengembangan pangan lokal sehingga bisa menjadi menu yang sehat dan berkualitas. “Apabila keluarga mampu mencukupi kebutuhan pangannya secara mandiri dan berkualitas, maka bisa membantu ketahanan pangan serta memberi jaminan kesehatan pada anggota keluarga. Kegiatan ini adalah bagian dari tujuan mulia itu, “ ujar Mahdumah Fadeli.

Dikatakan olehnya, sebenarnya Lamongan kaya akan bahan makanan lokal yang menyehatkan dan mulai ditinggalkan karena dianggap tidak modern. Seperti ketela, singkong dan jagung. Bahan makanan yang beragam ini, lanjutnya, jika dikemas dengan bagus tentu akan kembali menarik untuk dikonsumsi dan bisa bersanding dengan makanan modern saat ini.

Karena itu, harap dia, kedepan seharusnya dunia pendidikan di Lamongan bisa mengambil peran. Dengan kemampuan akademis dan ilmiahnya, dunia pendidikan bisa membantu mendesain makanan dengan bahan baku lokal yang menarik dan juga sehat. Juga membanttu mmeberikan edukasi pada masyarakat, bahwa bahan makanan lokal juga atau bahkan lebih bergizi dari kebanyakan makanan modern.

Standar Layanan Harus Ditata Ulang

Masyarakat semakin sadar hak dan kewajibannya, sehingga tuntutan mereka terhadap pemerintah juga semakin tinggi. Pemerintah sebagai organisasi nirlaba yang berkewajiban memberi pelayanan publik juga harus berubah mengikuti perkembangan jaman. Jangan sampai berdiam diri terhadap perkembangan.

Hal tersebut ditandaskan Plt Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka Bimbingan Teknik Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), Kamis (1/12) di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab Lamongan. “SKPD maupun unit organisasi yang belum memiliki SOP harus segera menyusunnya. Sedangkan yang sudah memiliki SOP, nampaknya juga harus direview mengikuti perkembangan masyarakat, “ tegas dia.

Perubahan tersebut, lanjut dia, juga mencakup pada peningkatan kompetensi dan kualitas SDM. “SOP bukan hanya harus berkualitas. Namun juga harus bisa diimplementasikan dengan baik. Perahu besar Lamongan ini mari kita gerakkan bersama. Jangan sampai diombang-ambing ombak sehingga tujuan mensejahterakan masyarakat gagal terwujud, “ katanya menambahkan.

Menurut mantan Dirut BPR Bank Daerah Lamongan tersebut, SOP menjadi penting sebagai tolak ukur kualitas dan penilaian kinerja organisasi maupun staf. Dengan adanya SOP, katanya menambahkan, akan ada ukuran obyektif terhadap penilaian sukses atau tidaknya kinerja organisasi maupun staf.

Sementara pemateri bintek, Ramliyanto dari Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Pemprov Jatim mengungkapkan pentingnya SOP dalam setiap SKPD maupun kegiatan. Karena bisa menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan kemudahan dalam proses pengendalian. Selain itu, juga akan memberi kejelasan dan transparansi kepada masyarakat sebagai penerima pelayanan.

“Ketika unit kerja sudah memiliki SOP, maka akan dengan mudah bisa ditelusuri penyimpanga yang terjadi. Sekaligus mempermudah untuk mengambil langkah perbaikan, “ ujarnya.

Menurut dia, SOP yang baik harus memenuhi asas pertanggungjawaban, kepastian dan keterkaitan. Serta kecepatan dan kelancaran, kemanan dan keterbukaan. Juga harus mematuhi prinsip-prinsip kemudahan, kejelasan, keterukuran dan fleksibilitas.

KT Sumber Rejeki Raih Kelompok Berprestasi Jatim

Kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Tawangrejo Kecamatan Turi/Lamongan, ditetapkan sebagai kelompok tani berprestasi terbaik tingkat Jawa Timur. Penghargaan dalam rangka Lomba Kelompok dan Petugas Berprestasi itu diserahkan secara langsung oleh Gubernur Jatim Soekarwo di Pasar Induk Grosir Puspa Agro, Sidoarjo, Kamis (1/12).

Kepastian penerimaan penghargaan itu sebagaimana disebutkan dalam surat dari Dinas Peternakan Pemprov Jatim. “Hari ini Bapak Bupati (Fadeli) bersama Kelompok Tani Sumber Rejeki berada di Puspa Agro untuk menerima penghargaan tersebut. Semoga dapat memacu kelompok tani lain untuk berprestasi, “ ungkap Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.

“Penghargaan ini juga menunjukkan bahwa Program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap) yang digagas bupati mulai menunjukkan hasil dan diakui kualitasnya oleh Pemprov Jatim. Karena Desa Tawangrejo ini merupakan pionir Program Gemerlap dengan komoditi itik, “ imbuh Anang.

Selain kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki, di tempat yang sama, Soekarwo juga menyerahkan piagam penghargaan kepada Lamongan dalam kategori Menuju Indonesia Hijau (MIH) tahun 2011. Penghargaan sebagai rangkaian penyelenggaraan Hari Cinta Puspa dan Satwa di Jawa Timur.

Setelah menerima bantuan dari Program Gemerlap, usaha itik di Desa Tawangrejo tersebut berkembang pesat. Bahkan kini di desa yang berada di kawasan pertambakan itu kini menjadi Zona Khusus Usaha Perunggasan.

Wilayah itu disebut sebagai Zona Usaha Perunggasan karena semua kegiatan usaha budidaya itik mulai dari hulu hingga hilir berada di satu lokasi dan dikelola oleh kelompok masyarakat sendiri. Di zona tersebut, anggota Kelompok Sumber Rejeki mengelola sendiri semua kegiatan mulai dari usaha pembibitan itik, usaha produksi telur hingga proses pasca produksi telur itik menjadi telur asin.

Menurut salah satu anggota Kelompok Sumber Rejeki, Hj Janatun Zaini (41), jumlah ternak itik dalam satu kandang kolektif mencapai 1.200 ekor. Sementara keuntungan yang didapat setiap harinya dengan beternak itik tersebut bisa mencapai Rp 40 ribu.

Karanggeneng Raih Penghijauan Terbaik

Bupati Lamongan Fadeli melakukan pencanangan gerakan menanam satu milyar pohon yang dipusatkan di Dusun Bujel, Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngimbang, kemarin (30/11). Dalam kesempatan itu, Kecamatan Karanggeneng meraih penilaian tertinggi sebagai pelaksana penghijauan lahan terbaik.

Tahun 2010-2011, tiga kecamatan meraih penilaian tertinggi dalam bidang penghijauan lahan tingkat kecamatan. Yaitu Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, dan Ngimbang. Mereka selanjutnya mendapatkan hadiah dan penghargaan dari Bupati Lamongan.

“Lingkungan mempunyai peranan penting dalam kelangsungan dunia. Tidak bisa dibantah bahwa peristiwa banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi di Indonesia dan dunia akibat rusaknya tatanan alam dan gundulnya beberapa hutan atau bukit,” ujar Fadeli dalam sambutannya.

Fadeli berharap puncak acara yang dipusatkan di kawasan hutan petak 9c RPH Blawi BKPH Ngimbang KPH Mojokerto seluas 5,9 Ha tersebut mampu memberikan kontribusi positif. “Diantaranya mengurangi emisi gas rumah kaca untuk mengantisipasi dampak pemanasan global yang kelak bisa dirasakan manfaatnya bagi anak cucu, baik di Ngimbang, Lamongan, dan dunia pada umumnya,” ujarnya. Fadeli menambahkan, hampir 3 juta pohon yang berhasil ditanam di Lamongan pada tahun lalu. Tahun ini, ada 4 juta bibit pohon telah disiapkan.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Mustakim Arif mengatakan, dasar pelaksana diantaranya adalah Keppres nomor 24 tahun 2008 dan surat Menteri Kehutanan nomor S.541/Menhut-II/2011 tentang penyelenggaraan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN), dengan mengajak seluruh eleman masyarakat menanam pohon.

“Jumlah bibit yang ditanam diluar kawasan hutan atau yang ditanam oleh masyarakat dilingkungan sekitar kurang lebih ada 1.455.000 batang dan kawasan hutan Negara 2.500.000 batang. Bibit tersebut diantaranya jenis sengon, petai, sawo kecik, matua, nangka, belimbing dan srikaya jumbo,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, gerakan menanam satu milyar pohon yang dimulai tanggal 1 Februari 2011 dan berakhir 31 Januari 2012 nanti itu, selanjutnya akan dilakukan penilaian dengan memperhatikan aspek-aspek seperti kelembagaannya, aktivitas yang nyata, dokumentasi kegiatan, dan menyediakan posko bibit. Di akhir pelaksanaan, nantinya Bupati Lamongan akan memberikan penghargaan atas prestasi serta pelaksana kinerja terbaik tingkat kecamatan.

Setelah itu secara berjenjang, Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan akan melaporkan kepada Pokja OBIT Pemprov (suatu lembaga yang dibentuk untuk mensukseskan progam tersebut) kemudian diteruskan kepada Presiden RI melalui Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan Dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang pada akhirnya Kabupaten/Kota yang berprestasi akan mendapatkan penghargaan dari Presiden RI. Sedangkan laporan-laporan tersebut meliputi lokasi, luas, jenis dan jumlah tanaman.

Di saat yang sama, Fadeli menyerahkan sharing produksi kayu dari hasil produksi hutan yang jumlahnya sebesar Rp 61 juta kepada 35 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Di Lamongan terdapat 84 LMDH yang tersebar di 84 desa dan 12 kecamatan. Sahring itu dari Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Mojokerto dan KPH Tuban.

Penerjun Paskhas Warnai HUT Korpri

Peringatan HUT Korpri ke-40 di Kabupaten Lamongan tahun ini berlangsung semarak. Seusai upacara peringatan HUT Korpri yang digelar di Stadion Surajaya setempat, Selasa (29/11), sepuluh penerjun dari kesatuan Wing II Pasukan Khas (Paskhas) 464 TNI AU yang bermaskas di Malang, Jawa Timur, dengan membawa bendera Paskhas TNI AU dan HUT Korpri serta Pemkab Lamongan, mendarat di tengah stadion.





Mereka terjun dari pesawat Cassa C212 dalam dua kali round penerjunan. Ada lima penerjun dalam tiap roundnya. Pesawt tersebut dipiloti Mayor Agus dan seorang Co Pilot, Lettu Ali Purwoko. Mereka selanjutnya terjun dari ketinggian 2.500 meter atau 7 ribu kaki di atas stadion.

Seorang penerjun dari round pertama membawa bendera Paskhas TNI AU. Sedangkan dua orang penerjun dari round kedua membawa bendera Pemkab Lamongan dan HUT Korpri. Saat penerjun mulai mengangkasa, sekitar Stadion Surajaya dalam kondisi mendung dan gerimis.

Setelah mendarat, anggota pasukan para komando itu menyerahkan bendera Pemkab Lamongan kepada Bupati Fadeli dan bendera Korpri kepada Plt Sekkab Yuhronur Efendi. Fadeli juga menerima patung kecil profil seorang anggota kesatuan Paskhas TNI AU. Sedangkan Ketua TPPKK Mahdumah Fadeli yang juga isteri bupati memberikan seuntai mawar kepada anggota Paskhas.

Di kesempatan tersebut, Bupati Fadeli juga menyampaikan santuan biaya pendidikan kepada 20 orang anak PNS golongan I. Juga pemberian SK pensiun serta tali asih kepada lima orang pensiunan PNS. Drum Band dari SMP Muhammadiyah Sedayulawas/Brondong dan Mts Ma'arif Dengok/Paciran juga dihadirkan untuk menyemarakkan kegiatan. Bersam mereka juga tampil pula atraksi dari Cheer Leader SMAN 2 dan 3 Lamongan serta SMAN Kedungpring.

Saat ini, kata Fadeli dalam sambutannya, Korpri telah tampil sebagai organisasi yang makin profesional dan mandiri. Sebagai organisasi yang mewadahi para aparatur negara, dia menyebut Korpri telah berhasil meningkatkan peran para anggotanya sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah.

“Saya mengajak kepada segenap anggota korpri untuk terus mengemban ketiga peran utama itu sebagai bentuk pengabdian sekaligus ibadah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Pekerjaan sebagai aparatur negara yang tidak ringan, Insya Allah, akan dapat ditunaikan dengan baik, jika dilakukan sebagai niat ibadah yang tulus dan ikhlas, disertai semangat dan kecintaan terhadap pekerjaan dan profesi, “ ujarnya.

Yang terpenting adalah, lanjutnya, teruslah kerja keras dan kerja cerdas dalam pengabdian sebagai abdi negara, abdi masyarakat, dan abdi pemerintah. “Pedomani sumpah jabatan dan Panca Prasetya Korpri. Saat ini, seluruh rakyat menaruh harapan yang sangat tinggi kepada pemerintah dan kepada saudara-saudara selaku aparatur Negara. Jangan kecewakan rakyat. Berbuatlah sekuat tenaga, bekerjalah dengan penuh disiplin dan tanggung jawab. berikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat, “ katanya mengakhiri sambutan.

Pawai Taaruf Diramaikan Ribuan Jidor

Sebanyak 3.855 anak penabuh alat musik jidor, sebuah alat tabuh yang sering digabungkan dengan kesenian Islami, meramaikan Pawai Taaruf dalam rangka Lamongan Muharam Festival (LMF) 1433. Ribuan pemusik jidor itu adalah bagian dari sekitar 16 ribu peserta pawai yang diberangkatkan Bupati Fadeli di depan pelataran Pendopo Lokatantra, Minggu pagi (27/11).

Banyaknya peserta pawai taaruf yang baru kali pertama kalinya dipusatkan jadi satu di Kota Soto tersebut tak pelat membuat penuh jalanan di dalam kota. Sepanjang jalan kota terdengar tabuhan jidor dan bedug. Sejak pagi buta, peserta dari seluruh penjuru Lamongan sudah memadati pusat kota di alun-alun setempat. Bukan hanya pelajar dari sekolah madrasah, aliyah atau santri pondok pesantren saja, namun pelajar dari sekolah umum dan santri tempat pendidikan Al Qur’an dan utusan 27 kecamatan turut dalam pawai itu.

Ketua Panitia LMF 1433 H Yuhronur Efendi dalam keterangannya menyebutkan, pawa taaruf itu diikuti sekitar 16 ribu orang. Mereka terdiri dari pelajar SD/MI dan drum band sebanyak 55 grup atau 5.550 anak. Kemudian pelajar SMP/MTs dan drub band sebanyak 32 grup atau 3.125 orang. Selanjutnya dari kelompok SMA/MA/SMK dan drm band diikuti 18 grup atau sebanyak 3.280 orang. Sedangkan kelompok penabuh jidor, bedug dan utusan 27 kecamatan diikuti 111 grup atau sejumlah 3.855 orang.

“Pagi ini, kita melaksanakan kegiatan pawai ta’aruf, parade drumband dan parade bedung/jidor yang bertujuan untuk lebih menyemarakkan pergantian tahun sekaligus mempererat jalinan silaturrahmi serta lebih meningkatkan syiar Islam, “ ucap Fadeli.

Ditambahkan olehnya, peringatan suatu peristiwa apalagi peringatan pergantian tahun seperti ini sangatlah penting agar mampu mewarisi nilai-nilai dan hikmah yang terkandung dalam peristiwa hijrahnya Rasulullah. “Peristiwa pergantian tahun ini mengandung nilai dan makna yang sangat dalam. Dimana dalam memperingati tahun baru ini kita semua dianjurkan untuk introspeksi diri agar di tahun yang baru ini kita semua dapat berbuat yang lebih baik lagi, “ pungkas dia.

Sementara sebelumnya, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan, Mahdumah Fadeli meninjau pembukaan Expo LMF 1433 di alun-alaun setempat. Di stand Dekranasda Lamongan, disediakan fasilitas membatik dan membuat kerajinan dari tanah liat serta enceng gondok. Mahdumah Fadeli didampingi Bupati Lamongan juga sempat mencoba menggunakan canting batik. Expo itu diramaikan sejumlah produk unggulan dari Dekranasda Jawa Timur, Lamongan, dan sejumlah kabupaten tetangga. Yakni dari Dekranasda Gresik, Tuban, Mojokerto, Jombang dan Kediri.

Sehari sebelumnya, Tepat jam 17.31.56 WIB, pelepasan puluhan burung merpati dan 1.433 balon ke udara yang diiringi tabuhan beduk dan takbir menjadi penanda pergantian tahun baru hijriah di Lamongan. Acara juga berlangsung meriah karena dipandu komedian dari Jakarta, yang beken sebagai anggota gruk lawak empat sekawan, Deri Sudarisman. Serta pelawak dari Surabaya yang beberapa kali memgisi acara di Lamongan, Djadi Galajapo.

Pelepasan Merpati Tandai Pergantian Tahun

Tepat jam 17.31.56 WIB, pelepasan puluhan burung merpati dan 1.433 balon ke udara yang diiringi tabuhan beduk dan takbir menjadi penanda pergantian tahun baru hijriah di Lamongan. Rangkaian kegiatan dalam Lamongan Muharam Festival (LMF) 1433 H tersebut adalah kegiatan kedua dalam LMF, setelah sore hari sebelumnya di hari yang sama, Sabtu (26/11) Bupati Fadeli membuka Expo LMF di Alun-alun Kota Lamongan.

Kegiatan penandaan pergantian kalender Tahun Muharam yang dipusatkan di pelataran depan Pendopo Lokatantra setempat itu dihadiri lengkap jajaran Muspida Lamongan. Sejumlah ulama dari sejumlah organisasi keagamaan Islam di Lamongan, baik dari Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama juga guyup hadir.

Acara juga berlangsung meriah karena dipandu komedian dari Jakarta, yang beken sebagai anggota gruk lawak empat sekawan, Deri Sudarisman. Serta pelawak dari Surabaya yang beberapa kali memgisi acara di Lamongan, Djadi Galajapo.

“Tahun ini adalah untuk yang pertama kalinya pergantian Tahun Muharam di Lamongan diperingati dengan cukup meriah. Berbagai kegiatan islami sudah disiapkan panitia. Mulai dari lomba kaligrafi dan festival musik islami serta lomba kuliner halal. Sementara pada besok, Hari Minggu, akan dilangsungkan pawai ta’aruf yang diperkirakan diikuti 15 ribu peserta, “ ungkap Bupati Fadeli seusai penandaan pergantian tahun baru hijriah.

“Semoga berbagai kegiatan ini bisa menjadi tradisi yang baik sehingga bukan hanya pergantian tahun masehi saja yang diperingati. Rangkaian kegiatan dalam LMF 1433 ini juga dimaksudkan sebagai sarana syiar agama, “ imbuh dia.

Di saat yang sama dia berharap, peringatan tahun baru hijriah itu pula, bisa menggunggah semangat semua, termasuk pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kinerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan masyarakat. Terutama, lanjutnya, melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya di pedesaan dengan Program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap) untuk menumbuhkan potensi ekonomi di desa.

Sementara expo dalam LMF 1433 diramaikan sejumlah produk unggulan dari Dekranasda atau Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Timur, Lamongan, dan sejumlah kabupaten tetangga. Yakni dari Dekranasda Gresik, Tuban, Mojokerto, Jombang dan Kediri. Di stand Dekranasda Lamongan disediakan fasilitas membatik dan membuat kerajinan dari tanah liat serta enceng gondok. Ketua Dekranasda Lamongan Mahdumah Fadeli didampingi Bupati Lamongan juga sempat mencoba menggunakan canting batik.