Jumat, 30 September 2011

Pensiunan PNS Dalam Keanggotaan PWRI Rendah

Minimnya kesadaran Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menjadi anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia setelah masa pensiun dinilai masih rendah. Data dari PT Taspen Lamongan menunjukkan, dari jumlah pensiunan PNS yang mencapai 7.085 orang, baru 3.230 orang yang menjadi anggota PWRI. Hal tersebut diungkapkan Ketua cabang PWRI Lamongan, Ngudiono saat acara halal bihalal anggota PWRI dengan Bupati Fadeli di Pendopo Graha Kridha Praja, Kecamatan Lamongan, Rabu (28/9).

Lebih lanjut diungkapkan Ngudiono, bahwa keanggotaan PWRI sekarang belum mencapai 50 persen tepatnya hanya 45 persen dari jumlah pensiunan PNS. “Sangat disayangkan sekali, padahal di saat pensiun kegiatan PWRI sangat banyak sehingga para anggota tersebut tetap dapat beraktifitas dan berkarya di sisa-sisa umurnya,” ujar dia.

Sejumlah kegiatan dilakukan dalam wadah PWRI. Diantaranya gerak jalan lansia dan posyandu lansia yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat. Selain itu, anggota PWRI juga partisipasi dalam pembangunan bermasyarakat khususnya di tempat tinggal masing-masing. Antara lain, sebagai pengurus koperasi dan pengurus BKN. “Hal itu menunjukkan kita sebagai anggota masih ada keberlanjutan dan tidak serta merta dipandang sebelah mata,” kata dia.

Sementara itu Bupati Lamongan Fadeli dalam sambutannya menambahkan, mekanisme keanggotaan PWRI masih belum jelas. Dikatakan lebih lanjut oleh dia, seharusnya ada aturan yang mengharuskan pensiunan PNS menjadi anggota PWRI. “Kalau aturan di pusat sudah jelas, yang di daerah tidak akan kesulitan dalam membuat rambu-rambunya. Sehingga harapannya ada anggaran berupa APBD yang lebih besar dan tidak ada tarikan ditiap anggotanya,” tandasnya.

124 RTSM Terima Bantuan Usaha

Sebanyak 124 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) di Lamongan yang masih produktif usaha, Selasa (20/9) menerima bantuan peralatan produksi di Pendopo Lokatantra setempat. Bantuan untuk masyarakat di lima kecamatan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Bupati Fadeli di dampingi Wabup Amar Saifudin.
“Manfaatkan sebaik-baiknya bantuan ini untuk kegiatan usaha. Jangan sampai dijual dengan nilai yang tidak seberapa dan hanya bermanfaat dalam jangka pendek saja, “ tandas dia kepada penerima bantuan.
Dia menyebut bantuan tersebut bagian dari Program Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Masyarakat (Jalinkesra) Pemprov Jatim. Dia berharap, program itu akan bersinergi dengan program di Lamongan yang sudah berjalan seperti Gemerlap.
“Bantuan ini adalah bentuk perhatian Gubernur Jatim pada masyarakat Lamongan. Jumlah bantuannya pun naik dua kali lipat disbanding tahun lalu yang sekitar 60 unit peralatan. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, “ kata dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Lamongan Mubarok menjelaskan bahwa sebelumnya ditargetkan ada 129 RTSM di Lamongan yang menjadi sasaran verifikasi penerima bantuan. Selanjutnya dari hasil verifikasi itu, 124 RTSM bisa direalisasikan bantuannya karena memenuhi syarat. Sementara 5 RTSM sisanya tidak memenuhi syarat sebagai penerima bantuan.
Sedangkan Seksi Pengendalian Simpan Pinjam pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Pemprov Jatim Eddi Wiyono menjelaskan program bantuan itu sebagai bagian untuk mengatasi masalah kemiskinan di Jatim. Dia menyebutkan di Jatim saat ini ada 3.079.816 RTM. Dari jumlah tersebut, 1.330.690 kk masuk kategori hampir miskin, sebanyak 1.256.122 kk masuk kategori miskin dan 493.004 kk masuk kategori sangat miskin.
Bantuan yang diberikan terdiri dari peralatan pertukangan kayu, alat tambal ban dan alat tukang blas. Juga berupa alat becak mesin, mesin jahit manual dan mesin jahit listrik.

Kirim Delegasi Di Pertinas

Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Lamongan sukses melolosokan dua orang anggota pramukanya untuk mengikuti Perkemahan Saka Bakti Husada Nasional (Pertinas) IV. Keduanya akan menjadi bagian dari Kontingen Jatim di Pertinas yang berlangsung mulai 23 September hingga 4 Oktober mendatang di Kabupaten Gorontalo/Gorontalo.

Ikhwanus Syarif dan Lia Desi Kurniawati, anggota Gudep Pramuka Al-Islah, Sendangagung Kecamatan Paciran adalah yang terpilih tersebut. Keduanya kemarin bersama pengasuh Ponpes Al-Islah M Dawam Sholeh dan sejumlah Kepala SKPD terkait melakukan audiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerjanya.

“Ketika saya mengetahui bahwa delegasi pramuka Lamongan yang mengikuti seleksi Pertinas Jatim adalah dari Gudep Al-Islah, saya percaya keduanya pasti lolos. Saya minta untuk selanjutnya diperdalam bekal pengetahuan tentang Saka Bakti Husada bersama Dinas Kesehatan. Semoga disana bisa menjadi duta bagi Lamongan, “ ujar Fadeli.

Kegiatan Pertinas itu akan diikuti sekitar 1.500 pramuka penegak dan pandega anggota Satuan Karya Bakti Husada dari seluruh Indonesia di Bumi Perkemahan Bongohulawa Limboto Kabupaten Gorontalo. Sesuai dengan satuan karyanya, Pertinas ini akan fokus pada kegiatan kesehatan.

Selama di Gorontalo, mereka akan dilatih kepemimpinan tentang kesadaran kesehatan di lingkungan sekitarnya. Sehingga pramuka bisa memberi sumbangsih dan manfaat pada masyarakat dalam hal peningkatan kesehatan. Sejumlah kegiatan akan diikuti pramuka peserta perkemahan event lima tahunan tersebut. Diantaranya penyuluhan kesehatan, bakti sosial, pentas seni dan sejumlah kegiatan lainnya.

Cara Kerja SKPD Masih Sektoral

Sosialisasi Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Permen Noor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah digelar diruang Shaba Nirbawa setempat, kemarin (21/9). Sayangnya, seperti diungkapkan Guru Besar Universitas Brawijaya Agus Suryono cara kerja SKPD masih sektoral, individualis, dan dipandang tidak akur.

Diungkapkannya, Cara kerja SKPD sekarang masih sektoral. Artinya, mempersulit dalam pemberian data. Mereka masih individualis sehingga dipandang tidak akur. Padahal dalam pengumpulan data perumusan Rencana Strategis (Renstra) harus saling berkoordinasi dan sharing satu sama lain. “Sebenarnya tidak masalah di copy paste yang penting hasil akhir pencapaiannya tidak sama ditiap SKPD. Seperti halnya orang dikasih pertanyaan tiap orang bisa berbeda dalam menjawab,” jelas dia.

Sementara itu kelemahan daerah dalam perumusan Renstra terlebih apabila mereka berjalan individu diamini Agus juga masih lemah. Kelemahan itu antara lain pengumpulan data Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkup Hidup Strategis (KLHS), kurangnya indikator, dan perumusan Renstra dalam bentuk kuantitatif.

“Padahal apabila RPJMD Lamongan tersebut bersifat kuantitatif indikatornya akan lebih spesifik, mempunyai target yang jelas, juga memiliki formula indikator serta bisa di evaluasi di tiap tahunnya. Para SKPD itu lebih suka menunjukkan egonya daripada harus bekerja sama,” tandasnya.

Kritik serupa disampaikan Plt Sekkab Yuhronur Efendi saat memberikan sambutan. Dikatakan olehnya, Renstra selama ini masih dianggap sebagai dokumen yang tidak ada gunanya. “Karena itulah kegiatan hari ini menjadi penting untuk mulai menyusun Renstra dengan aturan yang benar. Terutama di tengah keterbatasan sumber daya anggaran kita, “ kata dia.

Disebutkannya, sekitar 60 persen dari total anggaran sekitar Rp 1,3 triliun terserap untuk belanja tidak langsung. Sedangkan 40 persen sisanya untuk belanja pembangunan. Jika anggaran yang terbatas ini tidak diencanakan dan diimplementasi dengan baik melalui Renstra, tujuan Bupati Lamongan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan akan sulit tercapai.

“Saya berharap setelah kegiatan ini Renstra akan benar-benar disusun beradasar Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah ada. Renstra harus dipersiapkan dengan baik agar tidak jadi dokumen yang muspro demi mewujudkan good governance yang tidak hanya bagus di implementasi, tapi juga dalam tataran perencanaan, “ pungkasnya.

Teluk Bintuni Belajar Pengelolaan Pelabuhan

Anggota DPRD Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat yang dipimpin Robert Manibuy, Rabu (21/9) melakukan kunjungan kerja di Lamongan. Kunjungan kerja yang diterima Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto di Ruang Sasana Nayaka tersebut terkait pengelolaan pelabuhan.

Disebutkan oleh Robert, Teluk Bintuni yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Manokwari sekitar delapan tahun lalu tersebut memiliki pontensi sumber daya alam yang luar biasa. Terutama dengan keberadaan LNG Tangguh yang cadangan gasnya mencapai 13,7 triliun kaki kubik. Sebagai kabupaten baru, lanjut dia, Teluk Bintuni saat ini sedang menata pemerintahan dan infrastruktur.

“Kunjungan kami ini sebagai upaya kami untuk berfikir kedepan dengan potensi Teluk Bintuni suatu saat akan menjadi daerah industri baru. dan mungkin akan melebihi Freeport. Cadangan gas di Teluk Bintuni adalah yang terbesar kedua setelah di Natuna. Karena itu kami hari ini mencoba belajar pengalaman dari Lamongan terkait pengelolaan pelabuhan, “ ujar dia. Di Bintuni sendiri saat ini terdapat 11 pelabuhan dengan dua pelabuhan cukup besar yang dilalui kapal-kapal dari wilayah barat Indonesia.

Robert juga menyebutkan di Teluk Bintuni yang mempunyai 24 distrik (kecamatan) tersebut ada Kerukunan Keluarga Lamongan (KKL) yang anggotanya cukup banyak. Mereka selama ini sangat membantu dalam proses percepatan di Teluk Bintuni. “Keberadaan KKL ini bentuk persaudaraan dan bukti bahwa Papua adalah Nusantara, “ kata dia.

Sementara Djoko Purwanto dalam penjelasannya meyampaikan pelabuhan penyeberangan ASDP atau Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan di Kecamatan Paciran nantionya akan menggantikan pelabuhan di Surabaya. Pembangunan ADP yang sudah dimulai sejak 2005 itu menelan anggaran hingga Rp 103 miliar itu direncakan mulai beroperasi pada tahun 2013. “Meski saat ini pembanguna fisik masih dalam tahap perampungan, regulasinya sudah kami siapkan, “ ungkap dia.

Dijelasknannya, karakteristik jenis kapal yang akan beroperasi ASDP di Paciran adalah kapal jenis Roll On/Roll Off atau Kapal RO-RO. Yakni sejenis feri yang bisa membawa kargo beroda. Sementara GRT (Gross Registered Tonnage) kapal yang bisa bersandar disana antara 200-500 GRT. Di lokasi ASDP juga akan dibangun terminal terpadu yang melayani trayek antar kota dan antar provinsi seperti rute Mojkerto dan Semarang.

Pembangunan ASDP di Lamongan karena adanya demand angkutan antar pulau di Jatim. Selain melayani rute Lamongan-pulau Bawean, ASDP Paciran nantinya juga akan melayani rute Lamongan-Balikpapan, Banjarmasin, Makassar dan Kupang. Sedangkan rute Galongkong dan Pulang Pisau masih dalam tahap usulan.

Bendahara Diminta Patuh Laporkan Pajak

Rasio kepatuhan pelaporan perpajakan oleh bendahara pemerintah sangat mempengaruhi target penerimaan pajak Pemkab. Karena itu Plt Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat Sosialisasi Pelatihan Perpajakan Kepada Bendahara Pemerintah di Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) setempat kemarin meminta bendahara agar meningkatkan kepatuhan pelaporan perpajakan.

Disebutkan olehnya, dari total 41.495 wajib pajak di Lamongan, sebagian besar di dominasi oleh wajib pajak pegawai pemerintah. Sehingga rasio kepatuhan pelaporan perpajakan bendahara pemerintah secara langsung akan mempengaruhi pencapaian target bagi hasil PPh pasal 25 dan 29 wajib pajak orang pribadi dan PPh 21 untuk Pemkab Lamongan.

“Sebagai gambaran, bagi hasil yang sudah diterima Pemkab Lamongan tahun 2009 mencapai Rp 5,152 miliar. Kemudian tahun 2010 naik menjadi sebesar Rp 6,633 miliar dan tahun 2011 ditargetkan sementara bisa mencapai Rp 7,303 miliar, “ urai dia. “Bendahara pemerintah dalam pemenuhan target pemungutan pajak ini mempunyai peran penting. Sementara pajak sampai saat ini masih menjadi tulang punggung Negara, “ katanya menegaskan.

Dalam rangka keberhasilan bersama demi pembanguan di Lamongan, sambung dia, bendahara diminta untuk menjalankan kewajiban dengan baik dan benar. Terlebih dia menyebutkan sebentar lagi akan diberlakukan sanksi administrasi berupa denda terlambat atau tidak lapor bagi bendahara yang tidak patuh lapor pajak.

Penerimaan pajak di Lamongan selama tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Di tahun 2008, penerimaan pajak mencapai Rp 67.066.237.907. Nilai itu naik menjadi rp 79.913.269.700 pada tahun 2009. Kemudian naik lagi menjadi Rp 102.926.305.702 di tahun 2010 lalu.

Panen Raya, Bupati Serahkan 100 Hand Traktor

Panen raya pengujian padi Varietas Unggul Baru (VUB) Inpari 13 (Inbrida Padi Irigasi) yang merupakan benih hasil pengujian dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur, berlangsung di Desa Sekarbagus, Kecamatan Sugio. Dalam kesempatan itu, Bupati Lamongan Fadeli menyerahkan 100 hand traktor senilai Rp 2.502.500.000 kepada kelompok tani di 27 kecamatan se-Kabupaten Lamongan, kemarin (22/9).

Acara panen raya yang dikemas dalam bentuk “temu lapang” dengan menghadirkan sejumlah 300 orang tersebut diharapkan para petani dapat bersuka cita ditengah musim kemarau panjang di beberapa daerah yang diikuti dengan kegagalan panen. Namun di Sugio, dengan menerapkan Inpari 13 petani disana bisa sedikit bernafas lega dan panen bisa dilakukan tanggal 25 mendatang.

Pasalnya dengan Inpari 13, seperti yang dijelaskan Sudarmaji Purnomo Kepala dari Balai Penguji BPTP Jatim, saat menyampaikan laporan uji coba varietas tersebut, banyak sekali kelebihannya. Antara lain, rata-rata produksi 6,50 ton/ha dengan potensi hasil 8 ton/ha tanah disawah tadah hujan atau lahan kering dataran rendah sampai ketinggian 600 m dpl, tahan terhadap serangan hama wereng batang coklat serta memiliki tingkat gagal panen akibat rontok yang lebih kecil.

Inpari banyak sekali macamnya. Mulai dari Inpari 1, 2, 3, dan sampai 13. Dari banyaknya macam Inpari merupakan “perkembangan” dari hasil uji coba sebelumnya dan paling tinggi adalah Inpari 13. Selain Inpari, lanjut dia, ada juga Inpara yaitu Inhibrida Padi Rawa yang cocok di tanam di daerah berawa. “Petani bisa menentukan sendiri jenisnya dengan dibantu petugas lapangan,” kata dia.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Mustakim Arif menambahkan, sawah seluas 310 hektar yang dikelola oleh kelompok tani Sari Rukun yang ketuai oleh Nasirin tersebut diakuinya telah berhasil menerapkan berbagai Inpari yang dibawa penyuluh di Desa Sekarbagus Sugio. Mereka bisa panen 8,5 ton gabah kering/ha. Dengan harga beras dipasaran Rp 4.300 – Rp 4.500/kg jika 1 hektar-nya menghasilkan 8,5 ton maka petani bisa mendapat bersih Rp 25 juta setelah dikurangi ongkos rawat sekitar Rp 9 juta. “Itu sama dengan gaji Kepala Dinas 5 bulan,” kelakarnya.

Secara terpisah Fadeli mengungkapkan, sebenarnya petani jangan diberikan suatu pilihan varietas terlebih jika mereka katakanlah gaptek, tapi berilah mereka informasi yang tegas. “Misalkan daerah ini cocok dengan Inpari 10 ya katakan untuk menggunakan Inpari 10 itu. Jangan disuruh memilih, selain bingung, jika gagal panen petani juga yang akan rugi,” terangnya.

Dia menambahkan, petani jangan sampai salah pilih. Mana varietas terbaik bisa menjadi panutan petani lain. Tidak hanya memilih varietasnya saja tapi juga perhatikan pemupukannya. Terkait bantuan hand traktor, Bupati menyampaikan kepada petani pergunakan dengan sebaik-baiknya, jadi kita tidak semata-mata mengandalkan tenaga manusia tapi sedikit harus ada sentuhan peralatan modern. “Dengan tenaga sedikit menghasilkan maksimal,” pungkasnya.

Kranji Juara 3 Desa Unggulan Jatim

Desa Kranji Kecamatan Paciran akhirnya sukses ditetapkan sebagai juara ketiga Lomba Desa dan Kelurahan tingkat Provinsi Jawa Timur. Ketua Tim Pengerak PKK (TPPKK) Mahdumah Fadeli, Senin (25/9) mewakili Pemkab Lamongan menerima piagam dan hadiah dari Ketua TPPKK Jatim Nina Soekarwo di Aula Inna Simpang Hotel, Surabaya.

Selain penghargaan, Nina Soekarwo di kesempatan itu juga menyerahkan bantuan dana hibah program kegiatan untuk TPPKK kabupaten kota pemenang. Juara pertama diraih Kabupaten Pacitan, selanjutnya bantuan sebesar Rp 50 juta diberikan kepada Kab Malang Juara Kedua dan Lamongan sebagai juara ketiga menerima dana hibah sebesar Rp 45 juta. Kemudian Kota Malang sebagai pemenang pertama tingkat Kelurahan mendapat Rp 37,5 juta, Juara Kedua Kota Madiun mendapat dana Rp 35 juta dan pemenang ketiga yang diraih Kota Kediri mendapat bantuan dana Rp 32,5 juta.

Penerima pemenang lomba desa dan kelurahan itu diberikan melalui PKK karena PKK berperan besar pada semua bidang lomba yang meliputi program Keluarga Berencana (KB) dalam rangka penurunan angka kelahiran. Kemudian Program Posyandu, dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Mahdumah Fadeli di kesempatan terpisah merasa bersyukur akhirnya Lamongan yang diwakili Desa Kranji sukses menjadi juara tiga. Dikatakan olehnya, prestasi Desa Kranji tersebut mewakili seluruh desa yang di Lamongan. Dia berharap semoga prestasi yang diraih itu bisa kembali ditingkatkan.

Sebelumnya, Lamongan sukses masuk 4 esar desa unggulan di Jatim. Untuk bisa masuk 4 besar tersebut, ada delapan indikator unggulan yang harus dipenuhi. Yakni meliputi bidang pendidikan, kesehatan, pemerintahan desa, keamanan dan ketertiban, patisipasi masyarakat, ekonomi, kelembagaan dan PKK.

Desa Kranji diunggulkan karena potensinya yang besar dan juga telah menorehkan banyak prestasi disegala bidang. Diantaranya adalah bidang ekonomi dan pertanian. Tempat pelelangan ikan (TPI) Desa Kranji mampu memproduksi sekitar 65.000 ton pertahun ikan tangkap. Selain itu, Rp 66 juta pertahun potensi wisata yang dikelola desa juga memberikan kontribusi yang tidak kecil.

Lamongan Juara 3 Masjid Bintang

Masjid Bintang yang dicipta-kondisikan sebagai rest area bagi para pemudik melepas lelah saat melewati wilayah pantura dan jalur pantai selatan selama masa mudik Idul Fitri 1432 H telah selesai proses penilaiannya. Lamongan yang sukses menjadi juara ketiga Kapolda Jatim Award dan Budal Awal kategori The Best Partnership, pialanya kemarin (27/9) diterima langsung Bupati Fadeli di gedung Mahameru, Mapolda Surabaya,

Penilaian lomba sendiri dimulai tanggal 22 Agustus sampai dengan 22 September 2011. Program yang diusulkan dan diajukan oleh kapolres se-jatim beserta jajarannya untuk dilombakan itu, menyediakan fasilitas antara lain menu untuk berbuka puasa dan sahur secara gratis serta memiliki halaman parkir luas sehingga pemudik tidak kesulitan ketika singgah.

Masjid yang memberikan pelayanan terbaik akan mendapat trophy award Kapolda dan Gubernur Jatim. Penyerahannya dilaksanakan bertepatan dengan HUT lalu lintas ke-56. Dan Lamongan sukses mendapat juara ke tiga. Selain itu, secara bersamaan pula Polda Jatim juga melaunching pelayanan publik diantaranya T-sat, BPKB smart, SAM, Jatim discovery, ADN 6768, smart lantas renmin dan program E-samsat.

Bupati Lamongan Fadeli menyebut penghargaan tersebut sebagai wujud hubungan harmonis dan kerjasama antara Pemkab Lamongan dan Polres setempat. Dia berharap, penghargaan yang diraih akan semakin mempererat hubungan harmonis tersebut.

Pada acara tersebut disampaikan pula berbagai penghargaan yang disampaikan Kapolda. Diantaranya penghargaan sertifikat ISO 9001:2008, terobosan kreatif terhadap pelayanan prima terkait BPKB, SIM, LAKA, tur Jawa-Bali dan pelayanan Samsat. Diserahkan juga penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI) terkait pelayanan perpanjangan SIM keliling 7 hari dalam 24 jam. Ada juga penghargaan program inovasi budal awal dan masjid bintang.

Kapolda Jatim Irjen Pol Hadiatmoko dalam sambutanya mengatakan, anggota polri harus memiliki jiwa birokrat. Antara lain jiwa itu adalah jangan tuli mendengar keluhan, jangan bisu menyampaikan suatu kebenaran, dan jangan buta melihat keadaan. “Saya tekankan jangan sampai ada konflik dan polisi jangan sampai menyakiti hati masyarakat, lakukan kerja sama yang baik,” ujar mantan Kapolda Bali tersebut.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menambahkan, Polda Jatim beserta jajarannya cukup berani dalam menyiapkan dan membuka diri ditengah protes masyarakat. Menurut dia, wajah angker yang selama ini melekat di tubuh kepolisian itu sudah tidak nampak lagi saat korps baju coklat itu melakukan satu lompatan paradigma besar dan melakukan janji dengan masyarakat.

“Penghargaan tidak terlalu penting ketika sudah berani melakukan langkah-langkah perubahan. Seperti halnya perolehan ISO sebetulnya mudah di dapat jika protap sudah berjalan tinggal pemantapannya saja,” jelas Pakde Karwo dalam acara yang juga dihadiri Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo tersebut.

Danrem Inspeksi Kesiapan Posko Bencana Lamongan

Mengantisipasi meluapnya sungai bengawan solo yang melintas di wilayah Bojonegoro-Tuban-Lamongan pada musim penghujan mendatang, Danrem 082 Kolonel Inf Cucu Somantri melakukan inspeksi tentang kesiapan posko bencana tersebut. Bertempat di Kodim 0812 setempat, turut mendampinginya Damdim 0812 Letkol Inf M. Syaeful Aziz dan Bupati Lamongan Fadeli bersama jajarannya.

Upacara pembukaan gladi posko I Kodim 0812 dan Kodim 0813 “Citra Yudha-11” tahun 2011, dibuka dan diresmikan langsung oleh Somantri yang juga bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup). Pada acara tersebut juga dilakukan tanda penyematan kepada anggota posko di wilayah masing-masing, yaitu Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

Dalam amanatnya, Somantri mengatakan, persiapan dan pendukung di dalam geladi ini sangat penting dilakukan untuk menciptakan kekompakan, kesigapan serta kelancaran dalam bertugas anggota di wilayah masing-masing. Geladi posko bencana ini, lanjut dia, merupakan program kerja Kodam V Brawijaya dalam operasi perang dalam wujud bantuan sosial kepada Pemerintah Daerah setempat khususnya kondisi sekarang ini dalam mengantisipasi masalah bencana banjir.

“Bengawan Solo yang melintas di wilayah Bojonegoro, Tuban dan juga Lamongan tidak bisa diprediksi. Langkah Antisipasi perlu disiapkan tentang kemungkinan terjadi banjir di tiga wilayah tersebut yang setiap saat bisa saja terjadi meskipun kita tidak mengharapkan itu terjadi. Karena namanya musibah tentu rasanya tidak enak dan kasihan rakyat yang terkena dampaknya,” ujar dia.

Tujuan dibentuknya posko ini agar ketika bencana terjadi bisa dilakukan operasi cepat yang menuntut kesigapan anggota dalam menanganan bencana. Mereka akan diperbantukan dalam wilayah bencana di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. Semua latihan yang digelar sudah mengacu kepada prosedur tetap (protap) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau aturan tentang penanganan ke-bencana alaman.

“Mereka dilatih kepekaan mekanisme hubungan dalam pengendalian operasi bencana alam serta mampu mendeteksi secara dini fenomena alam. kemudian berkoordinasi dengan unsur-unsur terkait di lapangan dan mampu menyajikan data yang lengkap dan akurat di masing-masing wilayah rawan bencana” urainya.

Somantri juga menyampaikan ucapakan terima kasih kepada unsur Muspida dan Bupati beserta jajarannya atas segala dukungannya. Dia berharap semoga bisa dirasakan manfaatnya untuk masyarakat dimana anggota TNI bertugas. Di akhir acara, dilakukan inspeksi peralatan kesiapan anggota yang berada di dalam gedung pertemuan Kadet Soewoko Kodim. “Yang penting tenda harus siap dulu plus dengan anggotanya,” tandas dia saat sidak.

Selasa, 20 September 2011

Gemerlap dan PNPM Bisa Pacu Perekonomian

Halal bihalal keluarga besar Badan Pemberdayaan Mayarakat (Bapemas) dan pelaku Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan PNPM-MP se-Lamongan digelar di ruang Shaba Dyaksa Kabupaten Lamongan, kemarin (19/9). Di kesempatan itu Plt Sekkab Yuhronur Efendi berharap ada kolaborasi antara program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (Gemerlap) dengan PNPM untuk memacu dan mengangkat pertumbuhan ekonomi daerah.
Dia mengungkapkan, infrastruktur jalan yang sebagian besar rusak parah sangat mengganggu mobilitas perekonomian di Lamongan. Jalan-jalan tersebut hampir tersebar merata di titik-titik dimana masyarakat beraktivitas. Keterlambatan pemeliharaan dan faktor cuaca yang ekstrem ditengarai mempercepat rusaknya jalan massal ini. “Perekonomian jelas tidak akan jalan tanpa infrastruktur yang baik,” kata dia.

Dia menambahkan, dengan Pendapatan Asli Daerah yang sekitar Rp 100 miliar (dalam APBD TA 2011 ditetapkan Rp 103,3 mliar) jelas tidak akan mungkin membangun sendiri, khususnya dalam masalah infrastruktur jalan. Untuk itu, lanjut dia, diperlukan sumber dana lain dan partisipasi masyarakat untuk bekerja sama membangun di berbagai sektor. “Kolaborasi program gemerlap dan PNPM sangat mungkin dilakukan untuk mempercepat mendorong perekonomian daerah,” ucap dia.

Sementara itu, Bapemas Heru Widi dalam forum tersebut menyampaikan ucapan selamat hari raya kepada seluruh undangan. Dia berharap mudah-mudahan terjalin kerja sama yang baik serta harmonis antara pegawai Bapemas dan pelaku PNPM. “Forum ini sebagai ajang silahturohmi agar tidak terjadi kesenjangan antara pegawai baik di PNPM dan Bapemas, “ ujarnya kal itu.

Sementara alokasi PNPM-MP Lamongan tahun ini total Rp 36 miliar untuk 25 kecamatan, yakni Rp 28,8 miliar dari APBN dan Rp 7,2 miliar bersumber dari APBD. Tahun lalu, nilai totalnya Rp 45,5 miliar yanhg terdiri dari Rp 36,4 miliar dari APBN dan Rp 9,1 miliar dari APBD. Pada tahun 2008 anggarannya sebesar Rp 17,5 miliar untuk 8 kecamatan. Kemudian naik lagi menjadi Rp 30,8 milyar untuk 21 kecamatan di tahun 2009.

Juara Gerak Jalan Mayangkara Diraih Guru Dan Pelajar

Peringatan Hari Olah Raga Nasional (Haornas) ke-28 digelar di Alun-alun Kabupaten Lamongan, kemarin (16/9). Dalam acara tersebut Bupati Fadeli menyampaikan penghargaan kepada insan olah raga berprestasi, pengusaha serta insan peduli olah raga. Selain itu diberikan juga piagam penghargaan dalam kegiatan lomba gerak jalan perjuangan Mayangkara yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Juara satu lomba Gerak Jalan Perjuangan Mayangkara dari kelompok putra tersebut diraih guru SMPN 1 Turi dengan perolehan skor 1973. Sementara juara pertama di kelompok putri diraih SMAN 1 Lamongan dengan perolehan skor 1945. Dan juara favorit kelompok putra/putri nomor diraih tim bernomor dada 076 dari SMAN 2 Lamongan. Selanjutnya juara dua kelompok putra diraih Asisten III Setda dengan perolehan skor 1965 dan juara tiga dari Polres regu II dengan skor 1953.

Sementara itu, penghargaan kepada insan olah raga berprestasi, pengusaha serta insan peduli olah raga disampaikan Fadeli diantaranya kepada Achmad Fatchur yang juga sebagai mantan ketua Koni Lamongan kategori sebagai tokoh olah raga. Kemudian Agus Suyanto sebagai pembina olah raga berprestasi dan Didik Ludianto pelatih sepak bola U.21. keduanya sukses mengantarkan Persela menjadi kampiun LSI U21. Selanjutnya Debby Kurniawan dan Rahardian Delfani sebagai pengusaha peduli olah raga, serta Ibnu Yachson insan pemerhati olah raga.

Acara yang bertemakan satu Indonesia, bangkit dan maju tersebut mengajak segenap masyarakat untuk membudayakan olah raga sebagai gaya hidup menuju prestasi dunia. Sebelum upacara dimulai digelar penampilan senam rekreasi massal yang diikuti sebanyak 520 orang . mereka terdiri dari Perwosi Kecamatan sebanyak 270 orang dan Perwosi SKPD sebanyak 250 orang, dengan pelatih Sulastri. Senam rekreasi merupakan senam yang gerakannya bersifat rileks serta menggembirakan.

Fadeli saat membacakan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Andi A. Mallarangeng menyampaikan, olahraga sebagai bagian dari perjuangan bangsa. Sekarang, kata dia, konteks olahraga sebagai alat perjuangan bangsa masih sangat relevan. Olahraga menurut dia adalah juga medan perjuangan untuk mengharumkan nama bangsa dan Negara di berbagai ajang internasional. “Dengan olahraga kita kibarkan bendera merah putih dan kita kumandangkan lagu Indonesia Raya,” ujarnya.

Untuk bisa mengharumkan nama bangsa dan negara, lanjutnya, pembinaan prestasi olahraga harus dikembangkan secara sistematis mulai dari usia dini, massal, berjenjang, sampai pada tingkat elit, untuk semua cabang olahraga. Tim nasional semua cabang olahraga merupakan puncak dari proses pembinaan olahraga yang berkelanjutan. “Program Indonesia Emas (PRIMA) adalah tempat pembinaan atlet-atlet nasional yang kita persiapkan untuk berprestasi pada tingkat internasional,” tandasnya. Hadir pada kesempatan tersebut Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin dan jajaran Muspida.

Pengalaman Juara AIC Saat Presentasi di Singapura

Tim M-Brothers Junior SMA Muhammadiyah 1 Babat yang telah dinobatkan sebagai juara kompetisi Bisnis Plan ASEANpreneur Idea canvas (AIC) 2011, bertolak ke Singapura pada 26 Agustus 2011 lalu. Tim yang beranggotakan Davina Balqis, Diyah Ayu vivid Nurfaidah dan Muhammad Teguh ini berangkat bersama Kepala sekolah Mustapit dan didampingi M-Brothers Indonesia, Mohamad Najib, Bagus Budi Raharjo, serta Ahmad rizal Jamhari (sebagai Country Manager ASEANpreneur untuk Indonesia) untuk presentasi di NUS (National University Of Singapore).

Rombongan ini pada Rabu, (24/8) sekitar pukul 14.00 WIB sudah mulai berangkat menuju Bandara Adi Sucipto Jogjakarta, untuk mengejar jadwal penerbangan pukul 08.00 WIB pada pagi harinya.”Maklum kami mencari harga tiket yang paling murah karena pertimbangan dana operasional. Begitu juga pulangnya kita harus lewat Bandara Soekarno Hatta dengan pesawat termurah,” Kata Mohamad Najib sebagai pendamping dari M-Brothers Indonesia.

Rombongan tiba di Bandara Chang Ie pada Kamis pagi 10.45 waktu Singapura setelah melewati kurang lebih 1 jam 45 menit penerbangan. Aroma negara maju telah tercium ketika mulai mendarat di bandara. Dilanjutkan saat kami naik kereta api dari station MRT (Stasiun Kereta api) Chang ie menuju stasion MRT Kalling (sebuah kota di Singapura). Di sana telah ada panitia yang menjemput, namanya Sheng yu. Di Negara kecil ini semuanya berbasis teknologi. Saat membeli tiket kereta saja sudah dilakukan di perangkat seperti mesin ATM di Indonesia.

“Selanjutnya oleh Sheng yu kami diantar ke apartemen sekitar daerah Kalling untuk briefing presentasi materi. Di sana kami belajar presentasi dengan Audry dan sheng yu (manager Pengembangan SDM ASEANpreneurs), “ ungkap Davina.

Tim kemudian belajar bersama mereka kurang lebih 4 jam sehingga tidak ada yang sempat bermain. Malam harinya kami istirahat di daerah Lavender, yaitu salah satu tempat penginapan di Kalling. “saya sangat terkesan dengan konsep tata kota Singapura, sangat bersih. Bahkan karena saking bersihnya, kami mencari warung dipinggir jalan sangat susah, berbeda dengan di Indonesia”. Cerita Teguh.

Kemudian pada pagi harinya (26/8) rombongan harus sudah sampai di NUS tepat pukul 10.00 waktu Singapura. “ setelah sampai di sana, kita mendapat pengarahan dari tim ASEANpreneur . Yang paling hebat kami ditunjukan ruangan kecil berukuran 4x5 meter yang setiap sore tidak pernah sepi dari Investor. Ruangan itu adalah Incubator bisnis center NUS”. Cerita Vivid.

“Ruangan itu memang luar biasa, hampir setiap hari para investor membeli ide bisnis dari ruangan tersebut. Ini harus dicontoh untuk perkembangan Kewirausahaan di negara kita, termasuk bagaimana membuat konsep matang dan bisa dibeli Investor, selain itu kita juga diajari untuk bernegosiasi dengan calon investor”, tambah Rizal Jamhari.

Tepat pukul 4.00 sore tim menerima kedatangan Professor Tom Khosnik, seorang professor yang didatangkan dari Stanford University, London oleh panitia, “kami pun mulai agak deg degan, meskipun kami sudah dinobatkan sebagai Juara dan berhak membawa pulang 1000 dollar Singapore”, kenang Teguh. “Selain presentasi di depan Professor Tom Khosnik, hadir juga Mr. Wong Sang Wuoh (Assosiate Director NUS), serta para mahasiswa dari berbagai negara ”, imbuh Davina.

Ada beberapa penilaian penting yang disampaikan oleh Prof. Tom khosnik, dikatakannya, orsinilitas ide tim SMA Muhammadiyah 1 Babat bagus Tapi perlu lebih disempurnakan lagi hasilnya. Beliau merekomendasikan agar karya ini diikutkan lomba di Amerika tahun depan untuk mendapat dukungan dari para ahli. Dia juga menyarankan agar sistem bisnis yang dibuat harus disempurnakan untuk bisa menarik minat investor.

Menurut Direktur M-Brothers Institute, Bagus Budi Raharjo, acara tersebut memang khusus untuk juara pertama ASEAN. Sedangkan untuk juara 2 dan 3 diundang pada waktu yang berbeda, dengan professor sesuai bidang karyanya. Pada kesempatan ini juga M-Brothers Institute berhasil menjalin kerjasama sebagai mitra pengembangan Entrepreneursip dan Leadership di Indonesia. Termasuk pertukaran mahasiswa untuk mengikuti Pelatihan ASEANpreneur.

“Kami telah mendapat pengalaman yang banyak di Singapura ini. Ke depan kami akan mengembangkan program ini sebagaimana kami telah mendapat pelajaran dari Professor Tom Khosnik, ujar Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Babat Mustapit.

Masih menurut Mustapit, dia juga akan berusaha meningkatkan kualitas sekolah dengan sistem pembelajaran seperti di Singapura. Dan dia berharap agar prestasi ini bisa sebagai awal pintu untuk meraih prestasi internasional lainnya.

Sebelum pulang mereka juga sempat bermain di Marina Bay, dimana ada patung Singa dan Lintasan F1. “Saya heran di Singapura itu kok tidak ada sampah yang berserakan. Serta warga di sana sangat tertib dalam hal apapun. Tidak ada yang buang sampah sembarangan, tidak ada yang makan sembarang tempat, tidak ada yang nyerobot rambu-rambu. Sampai kereta api dan bus pun tidak membutuhkan kernet.”kesan Najib mengakhiri perbincangan.

Rp 3,7 M untuk Kompensasi Hama Wereng

Akibat serangan wereng yang mengganas para petani lamongan harus menangung kerugian besar. Sebagaian besar tanaman milik petani gagal panen. Untuk meringankan bebam para petani pemerintah pusat menyediakan dana kompensasi Rp. 3,7 miliar untuk lahan seluas 1.000 hektare.

Akibat serangan wereng yang mengganas para petani lamongan harus menangung kerugian besar. Sebagaian besar tanaman milik petani gagal panen. Untuk meringankan bebam para petani pemerintah pusat menyediakan dana kompensasi Rp. 3,7 miliar untuk lahan seluas 1.000 hektare.

“Dana kompensasi tersebut untuk tahap pertama dan sudah mulai proses pencairannya,” Kepala dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Mustakiem Arief kemarin.

Menurut dia dana tersebut diberikan sebesar Rp 3,7juta per hektare. Sedangkan pencairannya tidak langsung kepada pemilik lahan, namun melalui rekening masing-masing kelompok tani (poktan). “saya sudah mengeluarkan persetujuan pencairannya,” katanya.

Hal ini dilakauakn sebab tidak semua petani yang lahanya terserang wereng mendapat dana kompensasi. Dengan diberikan kepada poktan diharapkan semua petani yang lahannya terserang wereng mendapat bagian kompensasi tersebut. Selanjutnya untuk bisa dicairkan harus mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan. “Dana tersebut harus diterimakan kepada petani anggota poktan dalam bentuk saprodi, seperti pupuk , benih obat-obatan dan lainnya. Tidak boleh dalam bentuk uang cash,” katanya.

Dana kompensasi tersebut diberikan kepada petani akibat mengalami serangan hama wereng yang cukup luas beberapa waktu lalu dan tidak sedikit yang puso. “Diharapkan untuk Lamongan akan mendapat alokasi dana kompensasi itu untuk tahap II karena saat ini saya sedang mengajukan lagi untuk mendapatkan dana itu untuk lahan selus 1.000 hektare lebih. Sebab lahan pertanian yang gagal panen akibat serangan wereng di Lamongan mencapai 2.000 hektare lebih,” pungkasnya.

Pasca Lebaran, Harga Komoditi Naik

Sejumlah barang kebutuhan di Lamongan pokok pasca lebaran tahun ini kembali mengalami kenaikan harga. Hal itu dimungkinkan terjadi karena naiknya permintaan sejumlah komoditi. Terutama untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar masyarakat yang melaksanakan lebaran ketupat lalu.
            Seperti beras Ir 64 kualitas dolog yang naik merata di semua pasar yang menjadi pantauan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag). Di Pasar Sidoharjo harga belinya kini Rp 7 ribu perkilogram, naik dari harga minggu lalu yang Rp 6.800 perkilogramnya. Demikian pula di Pasar Mantup juga naik menjadi Rp 7 ribu dari sebelumnya Rp 6.900 perkilogram. Harga terendah beras Ir 64 kualitas dolog adalah di Pasar Babat yang sebesar Rp 6.900 perklogram.
“Selain karena naiknya permintaan, kenaikan harga  beras ini dimungkinkan juga terjadi karena sebagian besar petani di musim kemarau kini sesuai jadwal sedang menanam palawija. Hanya sebagian kecil yang menanam padi. Itupun hanya di sejumlah areal yang dekat dengan sumber-sumber air seperti Waduk Gondang, “ urai Kabag Humas dan Infokom Anang  Taufik.
Komoditi yang biasa dijadikan bahan bumbu dapur seperti bawang merah, bawang putih dan cabai juga iku naik. Bawang merah kini di Pasar Sidoharjo harganya Rp 10 ribu perkilogram, naik dari sebelumnya yang Rp 9 ribu perkilogram. Sementara di Pasar Blimbing/Paciran, cabe mereah besar naik Rp 3 ribu perkilogram menjadi Rp 12 ribu perkilogram.
Harga telur ayam ras juga naik merata. Di pasar Blimbing/Paciran bahkan naik hingga Rp 1.000 perkilogram. Yakni dari yang sebelumnya sebesar Rp 15.500 menjadi Rp 16.500 perkilogram. Daging ayam potong juga naik menjadi Rp 28 ribu perkilogram dari harga sebelumnya yang Rp 25 ribu perkilogram.

Fadeli Bersilaturrhami Dengan Warganya Di Perantauan

Bertempat di Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta pada Hari Minggu (11/9), perantauan asal Lamongan yang menamakan dirinya paguyuban Putra Asli Lamongan (PUALAM) menggelar acara halal bihalal dan silaturrhami. Panitia sendiri mengundang semua anggota PUALAM se Jabodetabek dalam kegiatan yang dihadiri Bupati Lamongan Fadeli, Wabhyp Amar Saifudin, Ketua DPRD Makin Abbas, Dandim 0812 Letkol Inf M Syaeful Aziz dan anggota DPR RI Viva Yoga Mauladi tersebut.
            Fadeli dalam sambutannya berharap agar masyarakat Lamongan yang berada di Jakarta dan sudah berhaisl agar dapat membagi pengalamannya kepada saudara-saudaranya di daerah. Sehingga mereka juga bisa ikut berhasil.
            “Masyarakat Lamongan terkenal ulet dalam bekerja ini juga terkenal dengan masakannya yang khas. Saya minta kepada Dinas Pariwisata (Dinas Kebuddayaan dan Pariwisata) saya harapkan bekerjasama dengan para perantau yang sukses untuk mempromosikan wisata di Lamongan. Karena kini wisata di Lamongan tidak kalah dengan daerah lainnya di Indonesia, “ kata Fadeli.
            Bupati juga menyampaikan terima kasih atas kerja keras panitia yang menggelar acara tahunan tersebut. Dia berpesan agar tali silaturrahmi sesama warga perantauan agar terus dibina dan tidak melupakan daerah asalnya sehingga Lamongan bisa lebih sejahtera dan maju.
            Sebagai tanda perhatian dan bentuk dukungan Pemkab Lamongan, dalam halal bi halal itu Fadeli memberikan bantuan modal pada Kopeerasi Pecel Lele di Jakarta. Dia berharap agar bantuan itu dapat dipergunakan sebaik-baiknya untuk membantu perantau dalam mengembangkan usahanya.
            Paguyuban yang kini diketuai oleh Soen’an Hadi Poernomo (Soen’an) tersebut berdiri sejak tahun 1974. Soen’an adalah salah satu penggagasnya bersama Adenan Kohar dan Askodar. Ketua panitia halal bi halal, Bambang Surya Darmo menyebut anggota Pualam seJabodetabek kini mencapai ribuan kepala keluarga.
Sebagian besar warga Lamongan di Jabodetabek mempunyai usaha seputar kuliner seperti pedagang soto, pecel lele dan usaha lainnya. Keuletan dan etos kerja keras mereka selama ini sudah sangat dikenal. Keberdaan mereka di Jakarta otomatis telah membantu menciptakan usaha yang memerlukan tenaga kerja. Sehingga keberadaan mereka telah membantu menciptakan lapangan kerja baru.

Senin, 12 September 2011

Peserta gerak Jalan Mayangkara Membludak

Ribuan peserta dipastikan akan mengikuti Gerak Jalan Perjuangan Mayangkara yang kembali digelar di Lamongan setelah sekian lama vakum. Sebanyak 132 regu dipastikan sudah terdaftar. Tujuh regu diantaranya adalah regu putri.
Jumlah peserta tersebut seperti dituturkan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Hamdani Azahari melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik dimungkinkan masih akan bertambah selama kegiatan pertemuan penjelasan teknik. Disebutkan olehnya seusai membuka pertemuan penjelasan teknik di Ruang Sabha Nirbawa (8/9), setiap regu terdiri dari 10 orang, sehingga setidaknya akan ada 1320 peserta yang akan mengikuti gerak jalan yang akan menyusuri rute perjuangan Batalyon Mayangkara tersebut.

Panitia sendiri menurut dia menyediakan sejumlah besar hadiah bagi juara pertama hingga ketiga untuk masing-masing kategori regu putra dan putri. Selain itu juga disediakan hadiah untuk juara favorit dan door price sepeda motor. “Peserta regu putra akan memperebutkan Piala Bupati Lamongan, Piala Dandim 0812 untuk regu putri dan Piala Ketua DPRD untuk regu favorit, “ ungkap dia.

Kriteria penilaiannya, sambung dia, meliputi ketepatan waktu, disiplin baris berbaris, semangat dan kekompakan. Juga dinilai aspek keutuhan dan kelengkapan regu serta pakaian yang dikenakan. Peserta akan menempuh rute sepanjang sekitar 22 kilometer mulai dari Gedung Mayangkara di Kecamatan Mantup hingga finish di depan Pendopo Lokatantra Lamongan.

Gerak jalan itu akan menapaktilasi perjuangan prajurit Batalyon Mayangkara yang dikomandani Jarot Subiyantoro saat melawan penjajah periode tahun 1945 hingga 1955. Batalyon Mayangkara di masa itu bermarkas di Desa Mantup Kecamatan Mantup. Sebuah tari kreasi juga telah diciptakan untuk menggambarkan kesigapan, ketangguhan, keberanian dan semangat pantang menyerah Batalyon Mayangkara. Tari yang dilabeli Laskar Mayangkara itu ditetapkan sebagai 10 Penyaji Terbaik dan 3 Penata Musik Terbaik Dalam Festival Karya Tari (FKT) tahun 2011 tingkat Jawa Timur 28 Mei lalu di Surabaya.

Air Waduk Menipis, Padi Petani Kekeringan

Debit air beberapa waduk yang selama ini diandalkan oleh para petani Lamongan untuk irigasi pengairan sawah mereka mulai menipis. Beberpa waduk yang tersebar dibeberapa kecamatan malah sudah kering. Akibatnya tanaman padi milik petani terancam mati kekeringan.

Debit air beberapa waduk yang selama ini diandalkan oleh para petani Lamongan untuk irigasi pengairan sawah mereka mulai menipis. Beberpa waduk yang tersebar dibeberapa kecamatan malah sudah kering. Akibatnya tanaman padi milik petani terancam mati kekeringan.

Kekeringan itu antara lain melanda empat desa di Kecamatan Turi, Putatkumpul dan Pomahanjanggan. Kekekringan juga menerpa Kecamatan kembangbahu dan Sukodadi bagian selatan.. kekeringan ini melanda tanaman padi yang rata-rata berusia sekitar 50 hari banyak yang puso akibat kekurangan air dan tidak bisa diharapkan lagi untuk dipanen. Keadaan ini mungkin sangat menyesakkan para petani bagaimana tidak sebelum kekeringan ini mereka juga gagal panen padi karena serangan wereng.

Saat ini sungai-sungai di daerah tersebut kering. Pasokan air dari Waduk Gondang sudah tidak ada. Begitu juga Bengawan Jero sudah tidak mengalir lagi. Sementara air dari bengawan Solo kondisinya asin. Para petani mengaku nekat menanam padi di sawah mereka untuk menutup kerugian musim tanam sebelumnya gagal panen akibat wereng.

Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Mustakim Arief menyatakan kondisi kekeringan yang dialami para petani disebabkan pelaksanaan tanam padi yang dilakukan para petani mundur. Dan mundurnya pelaksanaan tanam itu disebabkan sebelumnya terserang wereng.

Arief mengaku akan melakukan koordinasi dengan Dinas PU Pengairan untuk mengatasi masalah ini. “Paling tidak untuk menyelamatkan tanaman padi yang sudah siap panen,” kata Kepala dinas Pertanian Mustakim Arief.

Disidak Bupati, Empat Pegawai Absen

Kesan baik, setidaknya itu yang ditampilkan tiap instansi yang disidak Bupati Lamongan Fadeli bersama Wakil Bupati Amar Saifudin pasca cuti bersama Idul Fitri 1432 Hijriyah. Mereka berdua kemarin (5/9) didampingi Plt Sekkab Yuhronur Effendi, Inspektur pada Inspektorat Kabupaten Lamongan Ismunawan dan sejumlah kepala SKPD.

Lokasi sidak pertama di SKPD yang dikepalai oleh Mustakim Arif, Dinas Pertanian dan Kehutanan. Dia menemani Fadeli memeriksa ruangan demi ruangan. Diantaranya Subbag Keuangan, Bidang Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, Bidang Kehutanan dan Bidang Perkebunan. Kantor yang mempunyai total pegawai sebanyak 73 orang itu, terdapat absensi pegawai diketahui 1 orang sakit dan 1 orang lagi izin karena kerabatnya meninggal dunia.

Selanjutnya SKPD yang bersebelahan dengan Dinas Pertanian dan Kehutanan yaitu Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) dan PD BPR Bank Daerah Lamongan mendapat giliran sidak berikutnya. Diskopindag yang dikepalai oleh H. Mubarok tersebut mempunyai total pegawai sebanyak 70 orang. Satu orang diketahui izin pergi ke Pemda karena keperluan tugas dan 1 orang lagi izin karena sakit perut.

Sementara itu di Bank Daerah, yang menjadi sasaran sidak Fadeli diantaranya ruangan pelayanan nasabah, Kabag Kas dan ruang PDE. “Yang penting sebagai kantor pelayanan publik masyarakat tidak terganggu karena pada hari ini kegiatan sudah kembali berjalan seperti biasa,” ucap Fadeli.

Karena PD BPR BDL bertugas memberikan pelayanan, pada hari pertama masuk itu karyawannya sudah mulai memberikan pelayanan. Pagi itu, Ika, salah satu customer servicenya sudah menerima pengajuan aplikasi pembukaan lima rekening baru dan tiga pembukaan deposito.

Terakhir Fadeli kemudian bergeser ke rumah sakit pelat merah, RSUD dr. Soegiri. Bersama Direktur Utama Fida Nuraida didampingi Wakil Direktur Eko Budi Santoso, Fadeli bersama rombongan meninjau beberapa ruangan. Diantaranya Poli Pegawai, Poli anak, jantung dan rawat inap pasien kelas Lavender 16.

Fida mengungkapkan meskipun libur panjang terkait lebaran pelayanan rumah sakit tetap buka khususnya aktif pada pelayanan cuci darah, namun untuk pelayanan dokter spesialais baru aktif pada hari ini, senin. “Jam kerja karyawan diberlakukan shif yaitu pagi dan malam sehingga pelayanan tetap berjalan,” ungkapnya.

Seperti salah seorang petugas keamanan rumah sakit, Adi Sasono (30 tahun) yang belum libur sejak lebaran hari pertama lau. Adi yang asli Probolinggo tersebut otomatis belum bisa mudik ke kampung halaman. Karena dia kebagian piket selama tujuh hari sejak lebaran hari pertama. “Sudah bagian dari tugas mas, “ ujar pegawai yang sudah bertugas sejak 2003 silam tersebut.

Secara terpisah Fadeli mengatakan secara umum hari pertama masuk kerja pasca cuti Idul Fitri tidak diketemukan pelanggaran. Tidak diketemukan kendala meskipun hari pertama masuk kerja. Semua berjalan normal dan lancar. “Yang penting lapor dan izin kepada atasan sehingga ada keterangan, namun kalau ada yang membandel akan diberikan sanksi sesuai PP nomor 53 tahun 2010,” tandasnya.

Sementara sebelumya, Bupati bersama Wabup dan Ketua DPRD Makin Abbas, ketigas didampingi isteri mengadakan halal bi halal dengan ribuan pegawai Pemkab Lamongan. Kegiatan yang dihelat di pelataran parker komplek perkantoran Pemkab itu berjalan lancar meski dijubeli pegawai yang ingi bersalaman dengan kepala daerahnya.

Panitia juga menyediakan tenda sehingga mereka yang antri tidak kepanasan. Juga disediakan makanan gratis untuk dinimati dengan menu menu tradisional. Seperti bakso, tahu campur dan sate. Fadeli, Amar Saifudin dan Makin Abbas sekitar dua jam berdiri bersalaman dengan ribuan pegawai yang sudah mulai berdatangan sejak jam 7.30 pagi tersebut.

Bupati di kesempatan itu berpesan agar pegawai Pemkab Lamongan segera bekerja dan memberi pelayanan. Dia juga berharap agar mereka menjaga kesehatan. Jangan sampai setelah puasa satu bulan lamananya, kemudian setelah itu malah mengkonsumsi makanan sembarangan yang ujung-ujungnya mengganggu kesehatan.

Ada Putra Lamongan Di Olimpiade Internasional

CC. Zam Zam (Zam Zam) Multazam bakal mewakili Indonesia di ajang Internasional Mathematics and Science Olympiad (IMSO) tahun 2011 untuk mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) SD/MI. Siswa SDN Jetis III Lamongan tersebut sukses menjadi wakil Indonesia setelah lolos seleksi jalur khusus oleh Direktorat Pembinaan SD Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas.

Zam Zam dijadwalkan akan mengikuti olimpiade tersebut di Naga City Philipina pada tanggal 2-6 September 2011. Sebelum berangkat, dia bersama orang tua dan Kabid TK SD Dinas Pendidikan Lamongan Elham Rohmanto berpamitan pada Bupati Fadeli di ruang kerjanya kemarin.

Sebelum lolos menjadi wakil Indonesia, Zam Zam haru mengikuti tes pembinaan dalam tiga tahapan. Tahap pertama hanya meloloskan 16 siswa. Selanjutnya pada tes pembinaan tahap kedua hanya di ambil delapan siswa. Selanjutnya mereka mengikuti pembinaan dan karantina pada 7-17 Agustus lalu di Jakarta untuk menjadi Tim IMSO 2011 dari Indonesia. Tesnya sendiri bukan hanya teori tapi juga praktikum.

Meski lolos menjadi anggota Tim IMSO Indonesia 2011, anak kedua dari tiga bersaudara putra dokter Suadi Rochman dan Masruhatul Ifva itu ternyata tidak pernah mengikuti bimbel atau les sama sekali. “Anak saya belajar sendiri,” ujar Ifva.

Zam-Zam yang lahir pada 2 Oktober 2001 dan tinggal di Desa Karanglangit namun asli Kecamatan Glagah itu memang berangkat dari keluarga yang cerdas. Selain dari keluarga seorang dokter, terbukti, kakak Zam-Zam bersekolah dengan mendapatkan beasiswa di Turky.

“Saya belajar sendiri, namun jika ada pelajaran yang kurang mengerti saya bertanya kepada ayah dan ibu,” ujar Zam-Zam yang saat ini duduk dibangku kelas 6 SD. Dia sendiri mempunyai hobby menyanyi serta bercita-cita juga menjadi dokter seperti ayahnya.

Kunjungan rombongan Zam-Zam untuk menemui Bupati bersilaturohmi pada siang itu ditemani oleh kedua orang tuanya. Selain itu, turut menemani Kepala Sekolah SDN Jetis III Hartono dan Kabid TK/SD Dinas Pendidikan Elham Rohmanto.

Dalam kesempatan itu Fadeli mengatakan agar Zam Zam terus semangat dan tetap percaya diri serta jangan minder walaupun disana nanti orang tua tidak bisa menemani. “Saya bangga mempunyai putra terbaik untuk mewakili Indonesia dan Lamongan di ajang bertaraf Internasional. Mudah-mudahan sukses,” pungkasnya.

Masih Ada 5 Desa Tanpa Kades

Dari 462 desa di Lamongan, saat ini masih ada sejumlah lima desa yang belum memiliki Kepala Desa (Kades) definitif. Terkait fakta itu, Bupati Lamongan Fadeli saat melantik Kades terpilih Desa Kuluran, Kalitengah di Pendopo Lokatantra, Jum’at (26/8) meminta agar segera dilakukan pengisian.

“Sampai saat ini masih ada lima desa yang belum memiliki Kades. Saya harap kekosongan ini agar segera diisi. Demikian juga dengan perangkat yang masih belum lengkap agar juga segera diisi personilnya, “ tegasnya seusai melantik Bambang Srijoyo menjadi Kades Kuluran.

Terkait jalan di depan Desa Kuluran, yakni mulai Desa Dibe hingga Tunjung Mekar yang saat ini dalam kondisi rusak berat, dia menegaskan jalan itu sudah menjadi prioritasnya. Bahkan dia mengaskan secara khusus sudah memanggil Kepala Dinas PU Bina Marga untuk segera melakukan perbaikan agar minimal bisa dilewati untuk berlebaran. Kemudian bersama-sama dengan DPRD, jalan yang sama akan di lakukan peningkatan melalui PAPBD 2011.

Fadeli di kesempatan itu menyampaikan apresiasi khusus pada Pj Kades Kuluran, Mohammad Ilyas yang sukses menjadikan desanya sebagai pembayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tercepat di Kalitengah. “Ini prestasi yang membanggakan. Karena meski Pak Ilyas hanya pejabat sementara, ternyata bisa menjadikan desanya sebagai pembayar PBB tercepat di Kecamatan Kalitengah, “ kata dia. Posisi Ilyas sendiri adalah Sekretaris Desa yang sudah mengabdi selama 30 tahun.

Pilkades Kuluran yang dilaksanakan pada 24 Juli 2011 lalu itu tercatat diikuti oleh 2.154 orang yang memiliki hak pilih. Bambang Srijoyo mendapat 888 suara, sementara rivalnya, Bonaji, meraih 684 suara dan 46 suara lainnya tidak sah. Bambang Srijoyo selanjutnya dilantik sesuai dengan Keputusan Bupati Lamongan nomor 188/235/Kep/413.013/2011 tentang Pemberhentian Penjabat Kades dan Pengangkatan Kades Kuluran Kecamatan Kalitengah.

Anggaran Belanja Langsung Dinaikkan 27 Persen

Bupati Lamongan Fadeli, Rabu (24/8), menyampaikan Pengantar Nota Keuangan Rancangan Perubahan APBD (RPAPBD) 2011 di Ruang Paripurna DPRD setempat. Dalam kesempatan tersebut diungkapkan pos belanja langsung yang memuat program dan kegiatan akan dinaikkan sebesar 27,04 persen.
“Untuk pos belanja langsung yang memuat program dan kegiatan dialokasikan sebesar Rp 466.645.064.617. Sehingga mengalami kenaikan hingga sebesar 27,04 persen. Pada RPAPBD ini, belanja daerah secara keseluruhan dialokasikan sebesar Rp 1.368.230.796.195 yang naik sebesar 12,72 persen. Sedangkan pos belanja tidak langsung yang merupakan salah satu komponen belanja daerah, mencapai Rp 901.585.731.578, atau naik 6,5 persen, “ ungkap dia.

“Bidang infrastruktur tetap menjadi perhatian utama dari kebijakan program pembangunan Pemkab Lamongan, “tegas dia. “Kami masih ingin lebih banyak membangun infrastruktur. Dalam PAPBD ini banyak dikucurkan pendanaan untuk perbaikan-perbaikan jalan kabupaten. Pemkab Lamongan berkomitmen akan selalu memprioritaskan peningkatan kualitas jalan sebagai upaya mengatasi kerusakan yang timbul akibat cuaca tidak menentu, “ papar dia.

Sedangkan Bidang Pendidikan dalam PAPBD ini mendapatkan pendanaan dari penyesuaian yang cukup besar melalui beberapa skema. Yakni dari dana Penyesuaian Tunjangan Kependidikan, Dana Penyesuaian Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pendidikan, Dana BOS dan Dana Intensif Daerah,

Kesemua dana tersebut tutur dia diharapkan akan makin meningkatkan kualitas pendidikan untuk masyarakat. Yakni dengan semakin terjangkaunya biaya pendidikan, meningkatnya kualitas para pendidik dan kelulusannya, serta membaiknya kualitas infrastruktur pendidikan.

Sementara di Bidang Kesehatan, lanjut dia, berbagai programnya akan diarahkan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan. Sementara khusus untuk RSD Ngimbang yang telah menjadi SKPD tersendiri, Pemkab akan menambah alat-alat kesehatannya. Sehingga RSD Ngimbang dapat meningkatkan pelayanannya pada masyarakat.

Dalam RAPBD 2011, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp 1.293.185.990.994, sehingga naik Rp 120.007.663.344 atau naik 10,23 persen dari target APBD 2011. Kemudian belanja daerah direncanakan sebesar Rp 1.368.230.796.195 yang naik sebesar Rp 154.374.730.232, atau 12,72 persen dari pagu PAPBD 2011. Sehingga RPAPBD akan mengalami defisit sebesar Rp 75.044.805.251. Defisit tersebut selanjutnya akan ditutup dengan penerimaan pembiayaan sebesar Rp 108.786.388.451.

45 Peserta Ikuti Lomba Patrol

Beragam cara dilakukan untuk melestarikan tradisi dan budaya. Menjelang lebaran serta mengisi acara kemerdekaan Pemerintah Daerah menggelar lomba musik patrol. Lomba yang berlangsung di depan Pendopo Lokatantra setempat ini diikuti sebanyak 45 orang. Yang menarik, diantara peserta tersebut Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan yang notabene adalah ibu-ibu ikut berpartisipasi dan rela untuk begadang, selasa (23/8).

Peserta loba kali ini nampaknya cukup antusias karena selain akan memeperebutkan Piala Bupati Lamongan, juga piala Kapolres dan Dandim 0812. Tercatat ada dua peserta dari luar kota Lamongan. Yakni grup Dot Net Percussion dari Kota Surabaya dan Opo Jare dari Plumpung Kabupaten Tuban.

Seperti disebutkan Plt Sekkab Yuhronur Effendi, peserta akan dinilai berdasar kriteria kekompakan tim. Yakni yang meliputi unsur koreografi, lagu yang dinyanyikan dan daya pikat. Juga akan dinilai aspek akselerasi yang meliputi instrumen patrol dan musik pendukung serta penilaian tata busana.

Lomba Patrol dibuka dengan penampilan di atas panggung oleh tim Budoyo Sejati dari Desa Moronyamplung. Selanjutnya semua peserta berkeliling Kota Lamongan sepanjang dua kilometer dengan kendaraan.

“Ini adalah keberhasilan panitia dalam merangakai acara. Namun saya harapa harus bijak membagi waktu agar jangan sampai menjelang shubuh acara baru selesai, ujar Fadeli saat memebri sambutan. Lomba itu sendiri baru dimulai pada pukul 21.30.

Kedepan, dia berharap event seruapa agar terus diselenggarakan karena musik patrol sudah melekat dan menjadi bagian dari ibadah puasa warga setiap Ramadhan. “Bahkan tanpa dikomando, setiap waktu sahur tiba tiap-tiap kelompok musik patrol dari RT dan RW turun ke jalan untuk membangunkan warga dilingkungan masing-masing,” tandasnya. Tampak hadir dalam kesempatan itu jajaran muspida, Kepala SKPD dan Camat.

Pelunasan PBB Sambeng Tercepat

Serangkaian acara Safari Ramadhan Pemkab Lamongan kali ini kembali digelar di Masjid Al-Hikmah yang terletak di Dusun Keduk, Desa Kedungwangi, Kecamatan Sambeng, senin petang (22/8). Dalam acara tersebut Bupati Fadeli mengungkapkan Sambeng sebagai kecamatan percontohan dalam hal pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) paling cepat se-Kabupaten Lamongan.

Saya ucapkan selamat kepada Kecamatan Sambeng atas partisipasinya yang telah melakukan pelunasan PBB tercepat. Khususnya atas peran aktif dan kesadaran masyarakatnya. Mulai dari kepala desa dan camat, sehingga kecamatan ini bisa menjadi teladan serta percontohan kepada yang lain,” ujar dia di sela-sela sambutannya di Masjid Al-Hikmah.

Sementara itu, Camat Sambeng Sudjito merasa bangga didatangi orang nomor satu dilingkup Pemerintah Daerah itu. Dalam rangka bulan suci ramadhan pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan wilayah yang kondusif diantaranya penertiban miras, petasan, dan palarangan warung makan yang membandel buka disaat umat islam menjalankan ibandah puasa.

“Saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Bupati Lamongan beserta rombongannya di Kecamatan Sambeng. Menciptakan suasana kondusif merupakan kewajiban kita bersama. Di pihak Polsek, juga telah mewajibkan seluruh anggotanya untuk melakukan ronda mengelilingi desa setiap malam,” tandasnya.

Dalam acara tersebut dilakukan serah terima bantuan bupati diantaranya kepada 88 orang takmir masjid se-Kecamatan Sambeng sebesar Rp 44 juta, 281 orang guru ngaji se-Kecamatan Sambeng sebesar Rp 28.100.000, 105 orang modin se-Kecamatan Sambeng sebesar Rp 10.500.000, dan 30 orang fakir miskin Kecamatan Sambeng sebesar Rp 3 juta. Hadir pada kesempatan itu jajaran Muspida Kabupaten dan jajaran Muspika Kecamatan.