Senin, 28 Februari 2011

Atraksi Feeding Bird Di MZL

Maharani Zoo and Gua Lamongan (MZL) punya atraksi baru untuk menarik pengunjung salah satu ikon wisata di Jatim tersebut. Atraksi yang atraktif itu adalah feeding bird atau memberi makan burung di dalam habitatnya.
Sejak diresmikan pada tahun 2009 lalu, MZL kini telah memiliki koleksi 350 hewan eksotis dunia dari 115 jenis spesies. Termasuk dalam koleksi MZL adalah sejumlah hewan albina (berpigmen kulit putih). Dan yang paling langka adalah jenis Singa Putih Afrika. “Bahkan Singapoore Zoo tidak memiliki singa putih ini, “ ungkap Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.
MZL kini juga memiliki atraksi memberi makan burung parkit Sun Conure di dalam kandang besarnya. Atraksi ini menjadi salah satu unggulan MZL karena sangat atraktif. Atraksi ini memberikan sensasi pada pengunjung seolah memberi makan burung paruh bengkok dari Amerika Selatan ini din habitat aslinya.
Karena atraksinya dilakukan dalam kandang yang sangat luas lengkap dengan pepohonan yang rindang. Burung ini sendiri masuk dalam daftar sepuluh burung parkit tercantik oleh sejumlah pengamat, “ ujarnya.
Selain atraksi memberi makan burung, di MZL kini juga jangan heran jika melihat ada orang utan yang bebas berjalan-jalan di areal seluas 2,7 hektar tersebut. Karena orang utan bernama Soni itu juga bagian dari atraksi di sana. Pengunjung bisa dengan bebas berfoto dengan hewan enndemik Pulau Kalimantan itu.
MZl memiliki sejumlah hewan eksotis dari Negara Afrika Selatan, Amerika dan Republik Ceko Diantara binatang yang menjadi pusat perhatian adalah Singa Putih, Caracal dan Serval Cats dari Afrika Selatan serta hewan Coatimundi dari Republik Ceko.Pengunjung Mazoola, terutama dari kalangan pelajar akan bisa mendapatkan pengalaman dan pengetahuan tentang dunia hewan yang tidak bisa ditemui di tempat lain. Karena hewan-hewan yang ada adalah hewan langka dan eksotis. Ini sesuai dengan konsep entertaintment and education yang disusung MZL.
Dia mencontohkan dua ekor Singa Putih (Panthera Leo) dari Afrika Selatan adalah singa albino. Kemudian dua ekor Caracal (Caracal caracal) yang juga sering disebut Kucing Lynx karena memiliki kemiripan dengan Kucing Lynx yang memiliki telinga unik berantena. Sementara Serval Cats (Leptallutus Serval) juga memiliki keunikan tersendiri. Karena jika tidak cermat, pasti akan mengira hewan ini Cheetah. ”Serval jika dilihat seksama memiliki pola binitk-bintik seperti Cheetah namun dengan ukuran tubuh lebih kecil dari Cheetah, ” trang dia.
Beberapa hewan baru tersebut yang berasal dari Afrika Selatan diantaranya Kudu, Blesbuck, Impala, Gemsbuck, Nyala dan Springbuck. Sementara yang berasal dari Benua Amerika seperti Lama, Ferret, Racoon, Zebra, Mini Horse dan Nilgai. Dari Republik Ceko hanya dua jenis binatang, yakni masing-masing tiga ekor Bennet Wallabies dan Coatimundi. Mazoola sendiri menempati areal seluas 2, 7 hektar yang berada tepat di seberang WBL.
Sementara Gua Maharani tetap dipertahankan kekesotisannya. Bahkan, untuk menambah daya tariknya, seusai keluar dari mulut gua, pengunjung Mazoola kini bisa menikmati wahana Geological. Wahana ini berisi koleksi bebatuan eksotis dari berbagai penjuru dunia.

Lebih Suka Utang Di Bank

Bertempat di pasar agrobis Semando Babat Kabupaten Lamongan, Kemarin (24/2), Bupati Lamongan meresmikan 2 Kantor BRI unit Tikung dan kantor kas WBL Brondong. Di kesempatan itu dia juga melakukan penarikan undian simpedes semester II/2010 BRI kantor cabang Lamongan periode bulan Juli-Desember 2010 dengan hadiah utama mobil Suzuki MPV Luxury.
Kepala BRI cabang Lamongan Eko Hartono menjelaskan, dengan mengambil lokasi peresmian di pasar agrobis Semando Babat diharapkan sebagai bentuk upaya pengenalan BRI kepada warga sekitar. “Mudah-mudahan dengan BRI mengadakan acara disini, pasar agrobis Semando Babat bisa tumbuh menjadi pasar yang mempunyai prospek yang cukup tinggi dan BRI sebagai mitra siap melayani kebutuhan akan dana nasabah,” ujarnya.
Ditambahkan olehnya, rupanya warga Lamongan lebih suka meminjam daripada memakai sebuah bank untuk menabung. Hal tersebut terbukti dengan melonjaknya permintaan pinjaman nasabah dari data BRI per bulan Desember 2010 sebesar Rp.794 milyar. Sedangkan untuk dana simpanannya hanya sebesar Rp.730 milyar. ”Hal tersebut bisa dimaklumi karena sebagian besar warga Lamongan bekerja sebagai pebisnis/wiraswasta, khususnya pada daerah-daerah pesisir seperti Brondong, Paciran dan juga kota,” katanya.
Fadeli dalam sambutannya mengatakan, dengan diresmikankan kedua kantor tersebut diharapkan pelayanan BRI kepada masyarakat Lamongan bisa semakin maksimal. “Saya menyampaikan selamat kepada BRI semoga kedepan bisa semakin maksimal melayani nasabah di kedua Kecamatan tersebut yaitu Tikung dan Brondong,” pungkasnya.
Sementara itu, dengan disaksikan oleh Dinsos tingkat I Kabupaten Lamongan yang diwakili oleh Waluyo, Dinsos tingkat II oleh Sumiasih, Polsek Babat Sunarti, Komisaris Siti Renar, dan perwakilan nasabah Aksanur kholit, Fadeli bersama dengan Kapolres dan Dandim Kabupaten Lamongan berkesempatan memencet tombol undian untuk menentukan pemenang dengan hadian utama sebuah mobil Suzuki MPV Luxury. Dan orang yang beruntung tersebut adalah Ibu Uminten dari bank BRI unit Paciran. Pada akhir acara Fedeli menandatangani prasasti dengan disaksikan Kapolres, Dandim Kabupaten Lamongan, dan jajaran bank BRI.
Hadir pada kesempatan tersebut, Bupati Lamongan Fadeli bersama Kapolres Kabupaten Lamongan Gagas Nugraha dan Dandim Kabupaten Lamongan Saiful Azis. Hadir pula PD pasar Kabupaten Lamongan Hadi Subroto, Dirut Bank Daerah Munif Sarif, Kepala SKPD terkait Kabupaten Lamongan, Camat terkait beserta jajarannya, Kepala BRI cabang Lamongan Eko Hartono, dan undangan para nasabah Bank BRI.

Kabupaten Paser Studi Perikanan Lamongan

Sekkab Paser Provinsi Kalimantan Timur Helmi Latif bersama sejumlah jajarannya, Kamis (24/2) melakukan kunjungan kerja di Lamongan. Dalam kunjungannya itu, dia diterima Sekkab Lamongan Nurroso bersama Kadinas Perikanan Kelautan Heru Sanjoto di Ruang Sasana Nayaka Kantor Pemkab setempat.
Helmi dalam keterangannya menyampaikan, tujuannya melakukan kunjungan kerja di Lamongan adalah untuk belajar mengenai pengelolaan perikanan. Hal itu terutama karena Lamongan dan Paser memiliki banyak kemiripan dalam kegiatan perikanan.
Diungkapkannya, volume produksi perikanan di Paser didominasi perikanan laut seperti halnya Lamongan. “Lebih dari 90 persen volume produksi perikanan di Paser berasal dari laut. Meski demikian, perikanan darat juga terus menunjukkan peningkatan produksi, “ ujarnya. “Peningkatan itu, terutama karena sudah semakin banyak wilayah di Paser yang memiliki areal tambak. Kemiripan inilah yang membuat kami ingin melakukan studi terkait perikanan di Lamongan, “lanjutnya.
Sekkab Nurroso kepada Helmi mengatakan produksi perikanan Lamongan adalah yang terbesar di Jatim. Produksi perikanan tangkap tahun lalu mencapai lebih dari 62 ribu ton. “Tingginya produksi ikan tangkap di Lamongan ini sehingga membuat pelabuhan nusantara Brondong akan ditingkatkan statusnya menjadi Pelabuhan Samudera. Diantaranya dengan membangun pelabuhan dan tempat pelelangan ikan yang baru dan lebih besar dari sebelumnya, “ ungkapnya.
“Sejumlah regulasi juga sudah dibuat untuk mengatur industri perikanan tangkap di Lamongan, “ lanjut dia. Diantaranya disebutkannya Perda nomor 27 tahun 2010 tentang Retribusi Ijin Usaha Perikanan. Juga Perda nomor 19 tahun 2010 Retribusi tentang Tempat Pelelangan Ikan.

Kamis, 24 Februari 2011

KPE PNS Resmi Dilaunching

Sebanyak 11 ribu Kartu PNS Elektronik (KPE) untuk pegawai di lingkungan Pemkab Lamongan sudah didistribusikan. Launching kartu multifungsi program Badan Kepegawaian Nasional (BKN) bersama Bank Pembangunan Daerah itu kemarin berlangsung di pelataran Kantor Pemkab Lamongan.
Penyerahan KPE dari Dirut BPD Bank Jatim Mulyanto pada Bupati Fadeli menjadi tanda dimulainya penggunaan kartu itu di lingkup Pemkab Lamongan. Fadeli masih bisa memiliki KPE karena meski sudah menjadi kepala daerah, dia masih seorang PNS, sehingga masih memiliki nomor induk pegawai (NIP).
Dijelaskan oleh Mulyanto, selain sebagai pengganti kartu pegawai (Karpeg) konvensional, ada beragam fungsi yang bisa dimanfaatkan PNS. Mulai fungsi sebagai kartu untuk menarik uang tunai di anjungan tunai mandiri (ATM), kartu debit saat berbelanja hingga sejumlah transaksi pembayaran tagihan via fasilitas ATM. Nantinya, secara bertahap seluruh PNS di Lamongan akan memiliki KPE tersebut. Sampai dengan saat ini, jumlah PNS di Lamongan mencapai 13.156 orang.
“Karpeg konvensional selama ini belum dapat dimanfaatkan untuk kemudahan pemberian pelayanan multiguna pada PNS, penerima pensiun dan keluarganya. Karena itulah kemudian diciptakan KPE yang telah mengggunakan teknologi tinggi. Sehingga selain sebagai identitas, KPE juga bisa dimanfaatkan untuk sejumlah layanan. Mulai perbankan, kesehatan, Taspen, serta fungsi lain untuk mendukung profesionalisme PNS, “ ujar Fadeli dalam sambutannya. Bupati Fadeli dan seorang PNS sempat mencoba fungsi KPE tersebut sebagai penarik dana tunai melalui ATM mobile milik BPD Bank Jatim.
KPE sendiri adalah bagian dari program perubahan NIP baru di Lamongan. NIP baru tersebut berjumlah 18 digit. Lebih banyak dari NIP lama yang hanya sembilan digit. Meski dengan digit dua kali lipat, justru NIP baru ini akan semakin mempermudah administrasi. Karena nomor pegawai di NIP baru ini mencerminkan ciri khusus dan fungsinya. Sehingga sangat bermanfaat untuk ketertiban dan keteraturan serta pengendalian administrasi PNS.
Untuk delapan digit pertama menerangkan tahun, bulan dan tanggal kelahiran pegawai yang bersangkutan. Enam digit kedua menjelaskan tentang tahun dan bulan mulai bertugas. Selanjutnya satu digit ketiga menjelaskan jenis kelamin, yakni satu (1) untuk laki-laki dan dua (2) untuk perempuan. Sementara tiga digit terakhir menjelaskan nomor urut pegawai. Dengan NIP baru itu proses administrasi bagi pegawai akan semakin mudah. Misalnya penentuan masa pensiun sudah bisa diketahui dengan hanya melihat NIP.

PON Remaja 2013 Di Jatim

Bupati Lamongan Fadeli secara resmi membuka rapat anggota KONI Kabupaten Lamongan, bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Kemarin (23/2). Dalam acara tersebut, Sekretaris Umum KONI Propinsi Jawa Timur Ali Sabana menyampaikan akan ada PON Remaja yang akan digelar 2013 mendatang di Jatim.
Hal tersebut terungkap saat Sekretaris Umum KONI Propinsi Jawa Timur Ali Sabana menyampaikan sambutannya. “KONI Pusat bersama seluruh jajaran KONI se-Indonesia dalam rapat kerja di Surabaya pada waktu yang lalu telah menetapkan adanya PON remaja pada tahun 2013 yang akan berlangsung di Jatim,” ujarnya.
Ali menambahkan, Youth Olympiade Games (YOG) pada tanggal 14-26 Agustus 2010 beberapa waktu lalu di Singapura pada saat itu Indonesia mengalami kegagalan dengan hanya meraih satu perunggu. Hal inilah yang membuat KONI menelurkan ide untuk menghelat PON remaja.
“Jadi atas dasar semangat tersebut KONI mengambil sikap bahwa Indonesia harus melaksanakan “model” PON untuk remaja. Karena kegiatan, usulan, dan rekomendasi semua pihak Jawa Timur diminta menjadi tuan rumah,” katanya.
Ali Sabana meminta, gunakanlah kesempatan tersebut untuk menampilkan bibit-bibit baru unggulan berprestasi bagi atlet-atlet remaja berusia 18 tahun ke bawah sebagai kebanggaan daerah khususnya dan Indonesia pada umumnya.
“Namun, diperlukan pembinaan usia dini yang berkesinambungan untuk regenerasi atlet sehingga setiap daerah diharapkan sudah bisa memutuskan cabor unggulan tanpa mengenyampingkan cabor-cabor yang lain tahun ini,” tegasnya.
Keputusan menggelar PON remaja mungkin suatu shock therapy ditengah lesunya atau tidak adanya pembinaan atlet sejak usia dini untuk berbagai disiplin olah raga. Selain itu, keputusan KONI Pusat menggelar PON remaja 2013 di Jatim sungguh tepat di tengah mendeknya prestasi olah raga Indonesia di tingkat Asia Tenggara yang sudah bukan teratas lagi pada beberapa Sea Games.
Bupati Lamongan Fadeli menanggapi positif serta mendukung tentang adanya PON remaja 2013 tersebut. Seperti diketahui sebelumnya, tahun 2010 Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memberikan penghargaan kepada insan olah raga berprestasi diantaranya atlet terbaik yaitu Robby Aufar Rizqi cabor panahan dan Zubaidi Muchsithon cabor pencak silat yang telah menerima bonus dari Bupati Lamongan.
“Banyak sekali potensi-potensi yang ada di Lamongan tinggal bagaimana menggerakkan dan memenuhi semua sarana prasarana sebagai media atlet menggali potensi dirinya untuk menghadapi event-event tersebut mendatang,” pungkasnya.
Pada kesempatan tersebut hadir, Bupati Lamongan Fadeli bersama Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin, didampingi oleh jajaran Muspida dan Sekda Kabupaten Lamongan, para Kepala SKPD, Camat se-Kabupaten Lamongan dan koordinator olah raga Kecamatan, dan sejumlah pengurus KONI Kabupaten. Hadir juga Ketua KONI Kabupaten Lamongan Agus Suyanto dan KONI Propinsi yang diwakili oleh Sekretaris Umum Ali Sabana.

Rp 550 Juta Untuk Bedah 110 Rumah

Sebanyak 110 rumah milik keluarga miskin di Lamongan yang tidak layak huni kemarin menerima bantuan untuk perbaikan. Total sebesar Rp 550 juta yang digelontorkan untuk merenovasi rumah warga yang berada di dua kecamatan tersebut.
Paling banyak berada di Kecamatan Blimbing sebanyak 75 rumah. Kemudian sisanya berada di Kecamatan Brondong. Yakni 33 rumah di Desa Sedayulawas/Brondong dan 2 rumah lainnya di Desa Brondong/Brondong.
Penyerahan bantuan itu kemarin diserahkan secara simbolis oleh Dirut Bank Jatim Mulyanto pada Bupati Lamongan Masfuk di pelataran parkir Kantor Pemkab setempat. pemberian bantuan itu seperti dikatakan Mulyanto adalah bagian dari program Corporate Social Responsbility (CSR) Bank Jatim.
“Sesuai dengan permintaan Pak Bupati (Fadeli), program CSR Bank Jatim tahun ini digunakan untuk masyarakat Lamongan. Semoga di masa-masa mendatang akan ada (program) lagi untuk Lamongan, “ ujar Mulyanto.
Fadeli sendiri menyambut baik program bantuan tersebut. Disebutkan olehnya, masih ada 84 ribu rumah tangga miskin dari sejumlah 350 ribu rumah tangga di Lamongan. Sehingga masih banyak rumah yang perlu untuk mendapat bantuan.

Rabu, 23 Februari 2011

Penderita Tumor Disambangi Ketua PKK

Diana Rahmawati (15), yang mengidap tumor di kedua matanya kemarin disambangi Ketua Tim Penggerak (TPPKK) Lamongan Mahdumah Fadeli bersama wakilnya Nurul Hidayati Amar Saifudin. Turut bersama mereka, Kepala Dinas Kesehatan M Sochib.
“Ini hanya sedikit sebagai bentuk kepedulian dari PKK, “ ujar Mahdumah Fadeli saaat menyerahkan bantuan senilai total Rp 2,5 juta di rumah Diana. Saat itu dia ditemani ibunya, Siti Khoiriyah.
Akibat tumor itu, penglihatan di mata kirinya tidak dapat berfungsi. Kedua pergelangan tangannya juga mulai terserang gejala tumor yang sama. Penyakit itu sendiri sudah dialaminya sejak berusia lima tahun. Dia sendiri sudah tidak melanjutkan sekolah sejak lulus SD.
Kadinkes sendiri dalam keterangannya menyampaikan penyakit yang diderita Diana sudah parah. Penyakit itu bahkan sudah menyerang otak remaja yang tinggal di Jalan Mastrip/Made tersebut. Sehingga tindakan operasi yang akan diambil pasti memiliki resiko tinggi. “Namun tetap harus dilakukan upaya tindakan operasi untuk mengobati penyakit ini. Tentunya dengan upaya yang sebaik-baiknya, “ kata dia.
Diana selanjutnya akan dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya untuk menerima penanganan lebih lanjut. Biaya pengobatannya sendiri akan ditanggung Pemkab Lamongan lewat mekanisme Jamkesmas.

Kepala SatpolPP Naik Setingkat Dinas

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (SatpolPP) Lamongan akan segera naik eselonering setingkat dengan eselenoring Kepala Dinas dan Badan, yakni IIb. Hal itu bisa terjadi jika Raperda yang diusulkan eksekutif disetujui legislatif setempat. Ada tiga Raperda yang diusulkan dalam rapat Paripurna di Ruang Sidang Paripurna DPRD setempat, Selasa (22/2).
Tiga draft Raperda yang diusulkan itu adalah Raperda tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2011-2015. Selanjutnya Raperda tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan, dan Raperda tentang Organisasi Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kabupaten Lamongan.
Salah satu isu strategis yang dibahas dalam Raperda terkait RPJMD adalah isu pendidikan. Disebutkan dalam rancangan akhir RPJMD itu, kualitas pendidikan di Lamongan masih belum merata. Terutama disebabkan distribusi tenaga guru yang tidak merata, kurangnya tenaga administrasi dan kurangnya sarana prasarana di sekolah.
Isu strategis lainnya adalah kurangnya beasiswa bagi masyarakat tidak mampu dan kurangnya kualitas SDM guru. Sehingga prioritas Pemkab Lamongan adalah dengan meningkatkan kualitas mutu tenaga pendidik dengan penyetaraan kualifikasi guru menjadi minimal S1.
“Pemkab Lamongan bertekad membangun ekonomi masyarakat dengan berbasis pada pedesaan melalui Program Gemerlap. Ini adalah salah satu program unggulan dalam memberdayakan ekonomi pedesaan agar mandiri dan sejahtera, “ ujar Bupati Fadeli dalam nota penjelasan yang disampaikannya.
Terkait Raperda tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 4 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan, terdapat tiga lembaga teknis daerah yang perlu ditinjau kembali. Yakni Kantor Perizinan, Kantor Penanaman Modal, dan Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perindungan Masyarakat (Bakesbangpolinmas).
“Kantor Perizinan dan Kantor Penanaman Modal memiliki fungsi yang sama terkait pelayanan perijinan. Selanjutnya dalam rangka efektifitas dan efisiensi perlu adanya penggabungan dua kantor tersebut. Sementara Bakesbangpolinmas fungsi linmasnya merupakan fungsi dari SatpolPP. Sehingga nomenklaturnya diusulkan diubah menjadi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, “ urai Fadeli.
Dilanjutkannya, sesuai dengan PP Nomor 6 tahun 2010, SatpolPP masuk kategori Tipe A. Sehingga perlu ada penyesuaian Perda Nomor 9 tahun 2008. Yakni diusulkan SatpolPP terdiri dari seorang kepala satuan, seorang sekretaris dibantu tiga kasubbag, tiga kabid yang masing-masing membawahi dua kasi.
“Selanjutnya dalam struktur baru Kepala SatpolPP juga akan mengalami perubahan eselonering. Yakni yang sebelumnya IIIa naik berubah menjadi Iib. Atau sama dengan kepala badan dan dinas, “ pungkasnya.

Selasa, 22 Februari 2011

Kembali Raih PRSA Award

Kabupaten Lamongan kembali menjadi yang terbaik di ajang Partnership Road Safety Action (PRSA) Gubernur Jatim Award 2011. Di tahun kedua penyelenggaraan PRSA Award tersebut, kali ini Kabupaten Lamongan membawa pulang tiga trophy sekaligus. Penghargaan itu diserahkan oleh Sekdaprov Jatim Rasiyo saat launching Regional Traffic Management Centre (RTMC) oleh Ditlantas Polda Jatim di Mapolda setempat, Senin (21/2).
“Alhamdulillah, berkat kerja keras dan sinergi semua pihak. Terutama antara satuan kerja di Pemkab Lamongan bersama jajaran Polres, hari ini (kemarin, red) Lamongan kembali menjadi yang terbaik di ajang PRSA Gubernur Jatim Award 2011. Semoga prestasi ini menjadi pelecut untuk semakin meningkatkan kinerja dan kerjasama yang erat antara Pemkab dengan Polres Lamongan, “ ujar Kabag Humas Anang Taufik seusai mendampingi Bupati Fadeli di Mapolda Jatim kemarin.
Diungkapkan olehnya, trophy pertama diberikan pada Bupati Fadeli sebagai juara pertama dalam kategori Keberlanjutan Program Pencegahan dan Penanganan Keccelakaan Lalu lintas (Lakalantas). Sementara dua trophy lainnya diraih Kapolres Lamongan AKBP Gagas Nugraha. Yakni Juara Pertama Kategori Keberlanjutan Program Aksi Jatim Untuk Pendidikan Keselamatan Jalan dan Juara Kedua untuk Kategori Keberlanjutan Program Pemberdayaan Potensi Masyarakat Peduli Lalu Lintas.
Lomba ini adalah terobosan dari Direktorat Lantas Polda Jatim bersma Pemprov Jatim untuk menekan angka laka lantas. Kegiatan ini melibatkan jajaran polisi, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan sejumlah instansi terkait tingkat kabupaten/kota se Jatim. Bukan hanya program inovatif masing-masing daerah yang dinilai, namun terkait aksi nyata untuk menurunkan jumlah laka lantas.
Selain Sekdaprov Rasiyo, hadir dalam launching program RTMC itu Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Gatot Nurmantyo. Termasuk Ditlantas Polda Jatim Kombespol Sam Budigusdian. Program RTMC itu adalah perangkat visual yang bisa memantau kondisi lalu lintas secara langsung di wilayah Polda Jatim. Saat ini sudah terpasang 144 closed circuit television (CCTV) di seluruh Jatim. Termasuk di wilayah Polres Lamongan yang dipasang di pertigaan Kecamatan Sukodadi.
“Penghargaan yang diraih ini tidak lepas dari inovasi dan kesigapan jajaran Polres Lamongan dalam menekan angka laka lantas. Prestasi ini menunjukkan kerjasama dan koordinasi yang harmonis antar seluruh jajaran di Lamongan. Masyarakat juga berperan atas kembali diraihnya penghargaan ini. Karena itu penghargaan ini kami persembahkan untuk masyarakat Lamongan, “ kata Bupati Fadeli.
Di ajang PRSA Award tahun 2010, Lamongan meraih juara pertama pada kategori Keberlanjutan Partnership Penanganan Daerah Rawan Kecelakaan (Laka). Kemudian juga meraih Juara Kedua Keberlanjutan Partnership Inovasi Penanganan Laka dan Juara Kedua untuk Partnership Aksi Operasi Ketupat Semeru 2010.

Wereng Coklat Serang 11.566 Hektar

Hama wereng coklat kembali serang lahan pertanian padi di Lamongan. Dari total 70.325 hektar yang ditanami padi di musim tanam pertama tahun ini, 11.566 hektar diantaranya diserang organisme pengganggu tanaman tersebut.
Data dari Dinas Pertanian dan Kehutanan (DPK) Lamongan per 17 Februari meyebutkan, dari total serangan tersebut, 1.003 hektar diantaranya masuk kategori puso. Sehingga tidak bisa diselamatkan lagi. Sementara sisanya terserang hama yang biasa muncul di musim penghujan dan kemarau basah itu dengan kondisi ringan hingga berat.
Rincian luas serangan hama wereng coklat adalah, dengan kondisi serangan ringan mencapai 4.853,85 hektar. Sementara dengan kondisi sedang menyerang areal padi seluas 3.315,0 hektar dan serangan dengan kondisi berat mencapai 2.499,55 hektar. Pada awal Februari lalu, tanaman padi yang mengalami puso seluas 765 hektar.
“Serangan wereng kembali terjadi karena adanya perubahan iklim. Yakni terjadinya kemarau basah, yakni masih turunnya hujan pada periode yang seharusnya sudah masuk musim kemarau, “ ujar Kepala DPK Mustakim Arif melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.
Terkait serangan wereng coklat, DPK telah dan akan melakukan sejumlah upaya-upaya khusus. Diantaranya yang mendesak adalah dengan mengatur pola tanam. Karena hanya dengan mengatur pola tanam itulah, siklus hidup hama bisa diputus.
“Selain pengaturan pola tanam, saat ini tengah gencar dilakukan gerakan pengendalian secara dini sebelum hama menyerang. Selain itu juga dilakukan pengamatan secara berkala dengan mengoptimalkan petugas penyuluh lapangan dan petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan, “ ungkapnya. “Untuk padi yang terserang dengan kondisi sedang hingga sedang sedapat mungkin untuk diselamatkan, “ imbuh dia.
Sementara padi dengan serangan berat, kata dia, akan diambil tindakan pemberantasan hama secara represif. Yakni dengan penyemprotan pestisida bangtuan dari sejumlah produsen obat-obatan pestisida.
Dari 27 kecamatan di Lamongan, 22 kecamatan diantaranya mengalami serangan wereng coklat. Yang belum terserang adalah wilayah Kecamatan Sukorame, Paciran, Solokuro, Laren dan Brondong. Kecamatan Babat menjadi wilayah dengan areal tanaman terluas yang diserang, yakni seluas 1.696 hektar. Sementara di Kecamatan Deket hanya ada 4,2 hektar yang diserang wereng coklat.

Futsal Bupati Cup Diikuti 6 Kabupaten

Gelaran kejuaraan Futsal Bupati Cup yang pertama di Lamongan berlangsung semarak. Klub futsal pesertanya bukan hanya berasal dari Lamongan saja. Namun diikuti klub futsal dari enam kabupaten. Yakni dari Kabupaten Bojonegoro, Gresik, Tuban, Jombang, Mojokerto dan Lamongan sendiri.
Tendangan bola pertama dari Bupati Fadeli menjadi penanda dimulainya kejuaraan tersebut. Dia berpesan agar kompetisi futsal itu bisa dijadikan sebagai ajang perekat kebersamaan. Demikian pula dia berpesan agar semua peserta menjaga sportifitas.
“Saya sampaikan selamat bertanding pada semua peserta. Ternyata klub futsal yang ikut bukan hanya berasal dari Lamongan saja. Saya minta semua peserta untuk menjunjung tinggi srotifitas. Sehingga nantinya ayang akan menjadi juara adalah mereka yang benar-benar menang karena kualitas yang dimiliki, “ kata dia.
Seperti disampaikan Ketua panitia Debby Kurniawan, ada 64 klub futsal yang berpartisipasi dalam Bupati Cup tersebut. Pada pertandingan kelompok pertama hari itu akan ada 10 tim yang bertanding. Yakni Achiles melawan Champion, Turi FC melawan tim RSUD dr Soegiri, Wanar melawan Aremba dan tim Unior melawan Gerdu Sugio.

Tempat Hiburan Rentan Beredar Narkoba

Badan Narkotika Propinsi (BNP) Jawa Timur kemarin melakukannsosialisasi penanggulangan bahaya narkoba di kalangan pelajar di Lamongan. Sosialisasi yang digelar bersama dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Lamongan tersebut dilaksanakan di SMAN 1 Lamongan.
Ketua BNK Lamongan yang juga wakil bupati setempat, Amar Saifudin mengingatkan sejumlah faktor-faktor pendukung penyebaran narkoba yang harus diwaspadai. Seperti tempat hiburan, warung-warung tempat berkumpulnya anak-anak muda. “Lingkungan kita sendiri terkadang bisa luput dari pengamatan, “ ujarnya. Dianb berpesan bahwa pemahaman terhadap bahaya narkoba sangat penting diterapkan di lembaga pendidikan. Sehingga anak didik tidak sampai terjerumus dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya secara maksimal tanpa pengaruh dan bersentuhan dengan barang terlarang tersebut.
Terkait bahaya narkoba, dia berharap semua pihak mulai dari orang tua, sekolah hingga pelajarnya sendiri untuk terus menerus meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya narkoba, terutama pada generasi muda di Kabupaten Lamongan. “Kewaspadaan terhadap penyebaran narkoba ini harus melibatkan segenap partisipasi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Cahyo Widodo dari BNP Jawa Timur mengatakan, untuk mengantisipasi dan menanggulangi bahaya narkoba terutama pada anak didik, maka di sekolah harus digiatkan peningkatan program ekstra kurikuler untuk melindungi anak didik dari bahaya narkoba. Menurutnya, program ekstra kurikuler sangat bermanfaat bagi peningkatan prestasi siswa. “Jika kegiatan itu ditunjang dengan sosialisasi bahaya narkoba secara berkelanjutan, diharapkan pada anak didik dengan sendirinya akan tertanam kesadaran terhadap dampak buruk narkoba yang bisa merusak masa depannya, “ kata dia.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan mengadakan sidak ke dalam kelas. Ketua BNK Lamongan dan BNP Jatim kemudian memeriksa isi tas masing-masing siswa. Dalam penggeledahan itu tidak ditemukan satupun barang terlarang yang dibawa oleh para siswa.

Bakal Ada Angkutan Bandara Juanda-Lamongan

Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Provinsi Jawa Timur berencana akan mengembangkan jalur angkutan pemadu moda (port shuttle service) dengan asal dan tujuan Bandara Juanda, Surabaya. Salah satu jalur baru tersebut adalah dari Bandara Juanda-Gresik-Lamongan (Paciran) PP.
“Berdasar suarat dari Dishub dan LLAJ Jatim pertengahan Januari lalu, memang dipertimbangkan akan ada pembukaan angkutan pemadu moda baru dari Bandara Juanda menuju Paciran. Tepatnya di Terminal Terpadu yang berada di lokasi pelabuhan ASDP Paciran, “ ungkap Kepala Dinas Perhubungan Lamongan Bambang Hadjar Purwono melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik.
Angkutan pemadu moda itu, lanjut dia, direncanakan sebagai angkutan pelayanan untuk TKI, pariwisata dan umum. Di Paciran sendiri terdapat wisata maritim yang menjadi andalan Lamongan dan Jatim, yakni Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan Maharani Zoo and Gua Lamongan (MZL). “Saat ini rencana ini sudah sampai tahapan untuk melakukan survey shelter. Yakni terkait lokasi-lokasi yang digunakan sebagai tempat pemberhentian angkutan di sepanjang jalur Juanda-Gresik-Lamongan, “ ujarnya.
Seperti tertuang dalam surat Dishub LLAJ Jatim perihal pertimbangan angkutan pemadu moda, sarana yang akan digunakan adalah kendaraan bus dengan kapasitas tempat duduk 27 seats sampai dengan bus 40 seats. Kendaraan itu akan dilengkapi fasilitas penyejuk udara serta tempat duduk untuk menaruh bagasi di ruang kabin.
“Kami dari Dishub Lamongan dimintai pertimbangan terkait lokasi tempat pemberhentian untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Tentunya lokasinya harus mengutamakan keamanan dan kemudahan serta tidak harus di terminal. Sehingga jika belum ada fasilitas shelter akan dibuatkan yang baru. Dishub LLAJ Jatim juga mensyaratkan agar angkuta yang baru tersebut tidak menimbulkan gesekan dengan moda lainnya yang sudah ada,
kata dia.
Nantinya, kata dia, akan dibuat pengaturan operasional angkutan pemadu moda agar tidak diperbolehkan menaikkan penumpang di sepanjang jalur trayeknya, kecuali di Bandara Juanda. “Namun angkutan pemadu moda ini dapat menurunkan penumpang di tempat pemberhentian yang ditentukan, “ tuturnya. “Berdasar rapat terakhir 20 Januari lalu, untuk mencegah terjadinya persaingan dengan bus regular antar kota dalam propinsi (AKDP), dipersyaratkan tarifnya lebih tinggi dari tarif bus non ekonomi (patas) namun lebih rendah dari taxi, “ imbuh dia.
Dalam surat bernomor 551.21/176/104/2011 tersebut, disebutkan akan ada delapan trayek baru lainnya selain tujuan Paciran/Lamongan. Yakni Bandara Juanda-Malang-Blitar PP, Juanda-Batu PP, Juanda-Pasuruan-Probolinggo-Jember-Kediri-Tulungagung-Trenggalek PP. Selain itu juga ada trayek Juanda-Madiun-Ponorogo PP, Juanda-Bangkalan PP dan Juanda-Bungurasih (Surabaya) PP.

Gunakan Alokasi Pupuk Tahun Lalu

Distribusi pupuk bersubsidi di Lamongan masih menggunakan alokasi seperti pada tahun 2010. Hal tersebut karena sampai saat ini draft Pergub Jatim terkait pembagian alokasi itu sampai saat ini masih belum turun.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (DPK) Lamongan Mustakim Arif melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik, untuk alokasi pupuk bersubsidi tahun 2011 tinggal menunggu Pergubnya. “Meski alokosi tahun 2011 belum turun, distribusi pupuk bersubsidi di Lamongan tetap lancar. Sambil menunggu turunnya draft Pergub, sementara masih akan menggunakan alokasi seperti di tahun 2010. Ini demi menjaga distribusi pupuk hingga petani tetap lancar, “ terang dia.

“Karena Permentan nomor 06/Permentan/SR.130/2?2011 tentang Kebutuhan dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk sektor pertanian tahun anggaran 2011, Pergub terkait hal yag sama tidak lama lagi juga akan diterbitkan, “ lanjutnya.

Ada sejumlah hal baru dalam Permentan tahun ini. Diantaranya terkait produsen dan perusahaan induk pupuk bersubsidi. Dalam peraturan yang diterbitkan Mentan Suswono tersebut, PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) ditetapkan sebagi perusahaan induk. Sementara perusahaan yang lain seperti PT Pupuk Sriwidjaj Palembang, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda yang memproduksi pupuk anorganik (Urea, SP-36, ZA, NPK dan Pupuk Organik) sebagai anak perusahaan PT Pupuk Sriwidjaja (persero).

Kemudian HET pupuk bersubsidi ditetapkan untuk pupuk urea Rp 1.600 perkilogram (kemasan 50 kilogram), SP-36 Rp 2.000 perkilogram (50 kilogram), ZA sebesar Rp 1.400 perkilogram (50 kilogram), NPK Rp 2.300 perkilogram (50 atau 20 kilogram) dan jenis pupuk organik Rp 700 perkilogram (40 atau 20 kilogram). Besaran HET ini sam dengan tahun lalu.

Sementara pada tahun 2010, alokasi pupuk jenis urea untuk Lamongan mencapai 71.502 ton, SP36 mendapatkan 19.468 ton dan pupuk ZA alokasi yang diterima sebesar 9.237 ton. Sementara pupuk NPK alokasinya 21.991 ton dan pupuk organik 11.439 ton. Untuk tahun 2011, Pemkab Lamongan mengusulkan alokasi kebutuhan pupuk jenis urea mencapai 98.935 ton, jenis SP36 diusulkan 46.883 ton, jenis pupuk Za sebesar 10.642 ton dan NPK 23.357 ton serta pupuk organik 25.398 ton. “Biasanya, alokasi yang diterima tidak akan terlalu berbeda dengan alokasi tahun lalu, “ pungkasnya.

Senin, 21 Februari 2011

Tumpengan Warnai Petik Laut

Tidak ada lagi larung sesaji dalam tradisi petik laut nelayan pantura Lamongan seperti layaknya tradisi nelayan pesisir lainnya. Karena kental dengan Agama Islam, kini petik laut nelayan Lamongan diisi kegiatan berupa tumpengan dan hiburan pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Sekedar sebagai tanda syukur atas nikmat rejeki yang telah diberikan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, petik laut tahun ini dibuka Bupati Fadeli di Desa Warulor/Paciran, Kamis (17/2). Sebelumnya, kegiatan tahunan itu diselenggarakan di pelabuhan perikanan nusantara Brondong. Selain tumpengan dan pagelaran wayang kulit, petik laut itu juga dimeriahkan arak-arakan perahu nelayan ke laut. “Tidak ada lagi larung sesajen yang dekat dengan kesyirikan. Yang ada hanya tumpengan dan hiburan sekedar sebagai tanda syukur, “ ujar Ketua Rukun Nelayan Desa Warulor Abdul Hakim.
Hal serupa disampaikan Bupati Fadeli. Dikatakannya, serangkaian kegiatan dalam petik laut di Lamongan dimaksudkan untuk menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan selama ini. “Kekayaan alam begitu melimpah. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan kerja keras dan bijak, “ kata dia.
Menyikapi sejumlah insiden yang menimpa nelayan Lamongan, Fadeli meminta mereka untuk menyiapkan diri sebelum melaut. “Jangan sampai meremehkan perlengkapan keselamatan seperti pelampung, “ tuturnya. Demikian pula terkait kelengkapan administrasi, dia juga meminta agar nelayan jangan sampai sembrono dan lalai. Jika semua sudah dilengkapi, lanjutnya, tentunya nelayan akan lebih tenang saat melaut.
Secara kuantitas, produksi ikan tangkap di Lamongan sangat tinggi. Bahkan yang terbanyak di Jatim, rata-rata produksinya lebih dari 65 ribu ton pertahun. Dia berharap kedepan agar ditingkatkan juga terkait kualitas tangkapan. Terutama prosedur pengawetan seusai ditangkap. “Jangan sampaui menggunakan formalin untuk pengawet. Jikam kualitas tangkapan baik, tentunya harga ikan akan semakin tinggi. Sehingga kesejahteraan nelayan juga akan meningkat, “ pungkasnya.

Mahdumah Fadeli Lantik 17 Ketua TP.PKK Kecamatan

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lamongan Mahdumah Fadeli, Kemarin (17/2), secara resmi melantik Ketua Tim Penggerak PKK/Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) sekaligus sebanyak 17 Kecamatan se-Kabupaten Lamongan, bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan.
Hadir pada acara pelantikan, Bupati Lamongan Fadeli beserta istri selaku Ketua TP. PKK Kabupaten Mahdumah Fadeli, Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin beserta istri selaku Wakil Ketua TP. PKK Kabupaten Nurul Amar Saifudin, Penggurus Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Lamongan, Kepala Instansi dan Sekda Kabupaten Lamongan, para Camat terkait beserta istri, unsur Muspika Kecamatan, dan para pengurus TP. PKK Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.
Pelantikan dan pengukuhan tersebut dilaksanakan berdasar kepada Surat Keputusan Bupati Lamongan dengan Nomor 188/252/KEP/413.013/2010 tentang pembentukan tim penggerak pemberdayaan kesejahteraan keluarga PKK Kabupaten Lamongan masa bhakti 2010-2015 dan Keputusan Bupati Lamongan dengan Nomor 01/KEP/TP.PKK Kabupaten/2/2011 tanggal 16 Februari 2011 tentang pemberhentian dan pengangkatan ketua TP. PKK tingkat Kecamatan.
Maka sejumlah kalangan istri-istri dari para suami itu pun dipercaya menduduki jabatan untuk dikukuhkan serta dilantik sebagai pengurus TP. PKK Kabupaten Lamongan dengan masa bhakti 2010-2015 oleh Bupati Lamongan Fadeli, sekaligus dilakukan serah terima jabatan Ketua TP. PKK/Ketua DWP sebanyak 17 Kecamatan oleh Mahdumah Fadeli, istri dari Bupati Lamongan yang dipusatkan di Pendopo setempat.
Adapun 17 Kecamatan tersebut yaitu Laren, Mantup, Maduran, Babat, Bluluk, Sarirejo, Sambeng, Pucuk, Modo, Sukorame, Kembangbahu, Sugio, Lamongan, Sukodadi, Deket, Ngimbang, dan Glagah.
Dalam sambutannya Fadeli mengatakan, pelantikan yang dimaksudkan untuk mengukuhkan serta memberikan kewenangan kepada Ketua dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengatur organisasi sehingga kegiatan program PKK tersebut dapat berjalan dengan dinamis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
“Saya berpesan kepada 17 Ketua tim penggerak Kecamatan terlantik agar bekerja lebih keras lagi dan terus berinovasi untuk memajukan masyarakat di Kecamatan serta ciptakan hubungan yang harmonis dan bersinergi antara masyarakat dan juga baik kepada Bapak Camat sebagai suami dari ibu-ibu sekalian,” pungkasnya.
Rupanya dari 17 orang terlantik yang kebanyakan ibu-ibu istri dari para Camat tersebut nampak diantaranya 3 orang bapak-bapak berjejer diantara barisan plus dengan memakai seragam warna khas PKK sehingga terlihat begitu serasi, meskipun tetap saja ada perbedaan.

Kamis, 17 Februari 2011

DPRD Purworejo Tertarik Sentra Agropolitan

Kabupaten Lamongan untuk kesekian kalinya dijadikan jujugan kunjungan sejumlah kalangan. Kali ini dari DPRD Kabupaten Purworejo/Jawa Tengah melakukan kunjungan kerja (kunker) terkait kawasan agropolitan di Kabupaten Lamongan yang kedepan akan menjadi sentra bisnis di Jawa Timur.
Rombongan sebanyak 33 orang tersebut terdiri dari Pansus I sebanyak 17 orang dan Pansus IV sebanyak 16 orang DPRD Purworejo Jawa Tengah. Dalam kunjuganntya itu, mereka diterima Asisten I Tata Praja Agus Sugiarto bersama Komisi B DPRD Lamongan Ahmad Fatchur di Ruang Sasana Nayaka, Kabupaten Lamongan, kemarin (16/2).
“Kami datang ke Lamongan untuk melakukan kajian tentang pembangunan agropolitan Kabupaten Lamongan kawasan selatan yang menurut informasinya menjadi sentra bisnis di provinsi Jawa Timur,” ujar pimpinan rombongan kungker, M. Abdullah dalam sambutannya.
Agus menjelaskan, penetapan agropolitan Kabupaten Lamongan kawasan selatan yang menjadi sentra bisnis di Jawa Timur, dibentuk berdasarkan Keputusan Bupati Lamongan Nomor 188/284 KEP/413.013/2008 dan surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 520/1181/202.2/2009 tanggal 12 Mei 2009.
“Jadi berdasarkan surat Keputusan Bupati Lamongan dan Gubernur Jawa Timur, 6 kawasan selatan Kabupaten Lamongan telah ditetapkan sebagai sentra bisnis agropolitan di Jawa Timur,” ungkapnya.
“Sedangkan penetapan untuk kawasan pengembangan agropolitan terletak di Kecamatan Ngimbang, dan 5 Kecamatan disekitarnya. Yaitu Kecamatan Sambeng, Sukorame, Bluluk, Modo, dan Kedungpring,” katanya.
“Hampir lebih dari 50 hektar dilakukan pembebasan tanah terhadap proyek tersebut dan membangun sarana penunjang diantaranya berupa Pasar Agrobis Semando Babat yang ada di Kecamatan Babat seluas kurang lebih 4 hektar yang dibangun oleh investor dengan nilai investasi sebesar 51 milyar lebih,” pungkasnya. Pada akhir acara dilakukan serah terima plakat cinderamata oleh kedua belah pihak sebagai kenang-kenangan.

Diminta Tegas Tegakkan Aturan

Pemerintah lokal di Lamongan, termasuk penegak hukum diminta untuk tegas dengan aturan yang berlaku. Ketegasan itu diperlukan agar kasus kekerasan terhadap warga Ahmadiyah di Desa Umbulan Kabupaten Pandeglang/Jawa Barat tidak terjadi di tempat lain, terutama di Lamongan.
Permintaan itu mengemuka dari pendapat sejumlah tokoh agama yang hadir saat hadir di Pendopo Lokatantra setempat dalam silaturrohim antara muspida setempat dengan tokoh agama dan masyarakat se Lamongan. Kegiatan itu tidak hanya dihadiri tokoh perwakilan dari organisasi agama Islam seperti dari MUI, NU, Muhammadiyah atau LDII, tapi juga dihadiri tokoh lintas agama. Seperti dari Kristen Protestan dan Katolik.
“Alhamdulillah sampai saat ini di Lamongan belum ada masjid Ahmadiyah, “ tegas Khusnan Sumber, dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Dalam sesi tanya jawab itu, Khusnan Sumber juga meminta agar keberadaan kafe dan karaoke di Lamongan jangan sampai menjadi tempat mesum dan maksiat. Karena bisa berakibat reaksi dari masyarakat. Padahal, kata dia, Lamongan dikenal sebagai kota santri. Bahkan bupati pertama Lamongan dilantik langsung oleh Sunan Giri. “Hendaknya karaoke dan kafe yang digunakan untuk hal lain yang tidak baik harus ada tindakan. Yang mendesak adalah karaoke Rasa Sayang. Apakah sudah ada ijin berdirinya, “ ujarnya menegaskan.
Himbauan untuk bertindak tegas juga disampaikan Ketua MUI Lamongan KH Abdul Aziz Choiri. “Alhamdulillah sampai saat ini di Lamongan tidak ada Ahmadiyah. Sejak 1980 MUI telah menyatakan Ahmadiyah sebagai aliran yang sesat dan menyesatkan. Karena itu lewat forum yang bagus ini saya meminta agar pemerintah tegas dengan aturan jika muncul di Lamongan, “ ujarnya.
Sesat dan meyesatkannya Ahmadiyah, kata dia sudah jelas dan tidak bisa ditawar lagi. Karena menyangkut aqidah. Dijelaskan olehnya, dalam Ahmadiyah, mereka telah mencampur isi Al Qur’an dengan pendapat dari ulama mereka, Mirza Ghulam Ahmad. Mereka juga meyakini bahwa ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW. “Ini sudah tidak bisa ditawar lagi. Karena itu, jika sampai muncul di Lamongan, pemerintah harus bertindak tegas sesuai dengan aturan. Jika ketegasan ini dilakukan, pasti tidak akan memancing reaksi dari masyarakat seperti yang terjadi di (kabupaten) Pandeglang, “ kata dia.
Sebelumnya, dalam kegiatan itu disampaikan paparan oleh Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf M Syaeful Aziz dan Kapolres AKBP Gagas Nugraha. Dandim dalam paparannya meminta masyarakat untuk tidak melupakan Sumpah Pemuda, mengingkari Pancasila dan alergi dengan Bhinneka Tunggal Ika. “Ideologi Pancasila bukanlah agama, tapi dasar untuk meyatukan keberagaman bangsa ini. Kerusuhan sering terjadi karena mulai memudarnya Pancasila sebagai ideologi bangsa. Indonesia berdiri bukan atas satu golongan, suku atau satu agama saja. Tapi dalam kebergaman yang diikat dalam satu ideologi, “ papar dia.
Sementara Kapolres menyampaikan, perbedaan adalah sesuatu yang nyata dan ada. “Jika semua bisa menempatkan diri sesuai dengan jalannya masing-masing. Pasti tidak akan terjadi benturan. Saya meminta semua komponen untuk kompak membangun Lamongan. Demikian pula untuk membenahi masyarakat yang melakukan kesalahan, harus dilakukan bersama-sama seluruh komponen. Agar peristiwa kekerasan yang terjadi di Temanggung dan Pandeglang tidak terjadi di Lamongan, semuanya harus dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku. Biarlah yang sudah terjadi disana dijadikan sebagai pelajaran untuk tidak diikuti, “ tegasnya.
Bupati Fadeli sendiri yang dalam kesempatan itu juga menjadi moderator, menyebut silaturrohim diadakan terkait situasi nasional. Terutama terkait kekerasan oleh sejumlah kelompok yang mengatasnamakan agama. “Alhamdulillah sampai saat ini Lamongan masih kondusif. Kehadiran bersama kita hari ini adalah untuk menangkal dan mencegah agar kekerasan serupa tidak terjadi di Lamongan. Sehingga program-program pembangunan bisa berjalan, “ ujarnya.

Konsumsi Daging Di Atas Rata-rata Jatim

Tingkat konsumsi masyarakat Lamongan terhadap produksi ternak seperti daging dan telur ternyata sudah di atas rata-rata tingkat konsumsi di Jawa Timur. Meski demikian, masih terbuka peluang untuk meningkatkan produksi peternakan, karena konsumsi protein hewani masih bisa meningkat lagi.

Seperti dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Wardoyo melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufiq, tingkat konsumsi masyarakat Lamongan terhadap produksi ternak menunjukkan peningkatan.Pada tahun 2009, konsumsi daging mencapai 99,2 kilogram perkapitapertahun dan konsumsi telur berada di angka 6,62 kilogram perkapita pertahun. Kemudian naik menjadi 9,81 kilogram perkapita pertahun untukdaging dan 6,76 kilogram perkapita pertahun untuk telur.
“Dibanding dengan rata-rata konsumsi daging di Jawa Timur, tingkat konsumsi di Lamongan ini termasuk tinggi. Karena rata-rata tingkat konsumsi daging di Jatim sebesar 8,33 kilogram perkapita pertahun.Sedangkan konsumsi telur mencapai 6,38 kilogram perkapita pertahun, “ungkapnya.
Produksi peternakan di Lamongan, dilanjutkannya, juga menunjukkan tren peningkatan sejak dua tahun terakhir. DI tahun 2009, produksi daging sapi mencapai 2.750 ton, unggas sebesar 2.354 ton dan telur1.479 ton. Sementara tahun lalu, produksi daging sapi naik menjadi 3.806 ton, unggas 2.772 ton dan telur juga naik menjadi 1.509 ton.
“Meski hasil peternakan di Lamongan belum mampu mewarnai produksi
peternakan di tingkat nasional, selama 10 tahun terakhir ternak
Lamongan sudah sanggup untuk mensupplay kebutuhan daging di sejumlah wilayah tetangga. Seperti untuk Surabaya, Jakarta dans ejumlah kotalain di Pulau Jawa, “ katanya menjelaskan.
Sebenarnya Lamongan, terutama di wilayah selatan punya dukungan potensi melimpah untuk industri peternakan. Seperti limbah pertaniandan perkebunan yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. “Potensi inilah yang coba dikembangkan Bapak Bupati dengan program pencapaian swasembada daing sapi/kerbau pada 2014 melalui peningkatan
produktifitas, “ imbuh dia.
Berbagai upaya akan dilakukan Pemkab Lamongan untuk meningkatkanproduktivitas peternakan tersebut. Diantaranya dengan peningkatan kualitas dan kuantitas bibit dengan optimalisasi sumber daya lokalmelalui inseminasi buatan (IB). juga dengan melakukan pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan menular strategis dan penyakit zoonis.
Tahun lalu, peternakan Lamongan berhasil berprestasi tingkat nasional.Yakni dengan diraihnya juara pertama kontes ternak sapi potong.

Rabu, 16 Februari 2011

Mahdumah Fadeli Pimpin Perwosi Lamongan

Pengurus Cabang Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Pengcab Perwosi) Lamongan kemarin dilantik Ketua Umum KONI setempat, Agus Suyanto. Mahdumah Fadeli dikukuhkan sebagai Ketua Umum dan Nurul Hidayati Amar Saifudin sebagai Ketua I dalam Kepengurusan masa bhakti 2010-2014 tersebut.
Pengukuhan dan pelantikan itu sesuai dengan Surat Keputusan Pengprov Perwosi Jatim nomor 11 tahun 2010 tentang pengukuhan personalia pelindung, penasehat dan Pengcab Perwosi Lamongan. SK itu sendiri ditandatangani Ketua Umum Perwosi Jatim Fatma Saifullah Yusuf.
“Semoga pengurus yang baru ini mampu meningkatkan prestasi olahraga wanita di Lamongan, “ ujar Agus Suyanto dalam sambutannya. Sebagai langkah awal, lanjut dia, peningkatan itu bisa dilakukan dengan mengadakan pembinaan melalui penyelenggaraan kegiatan dan lomba olahraga secara berkala.
“Sebagai bagian dari KONI, Perwosi saya harapkan mampu memberdayakan atlet wanita di Lamongan. Terutama dalam upaya untuk mencetak generasi-genrasi baru atlet wanita. Perwosi dapat bersinergi dalam kegiatan KONI seperti dalam event dua tahunan, Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Karena dalam event inilah akan dijadikan ajang seleksi atlet baru untuk selanjutnya dibina secara intensif di masing-masing pengurus cabang olahraga. Termasuk di dalamnya atlet wanita, “ tutur dia.

Diminta Tegas Tegakkan Aturan

Pemerintah lokal di Lamongan, termasuk penegak hukum diminta untuk tegas dengan aturan yang berlaku. Ketegasan itu diperlukan agar kasus kekerasan terhadap warga Ahmadiyah di Desa Umbulan Kabupaten Pandeglang/Jawa Barat tidak terjadi di tempat lain, terutama di Lamongan.
Permintaan itu mengemuka dari pendapat sejumlah tokoh agama yang hadir saat hadir di Pendopo Lokatantra setempat dalam silaturrohim antara muspida setempat dengan tokoh agama dan masyarakat se Lamongan. Kegiatan itu tidak hanya dihadiri tokoh perwakilan dari organisasi agama Islam seperti dari MUI, NU, Muhammadiyah atau LDII, tapi juga dihadiri tokoh lintas agama. Seperti dari Kristen Protestan dan Katolik.
“Alhamdulillah sampai saat ini di Lamongan belum ada masjid Ahmadiyah, “ tegas Khusnan Sumber, dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Dalam sesi tanya jawab itu, Khusnan Sumber juga meminta agar keberadaan kafe dan karaoke di Lamongan jangan sampai menjadi tempat mesum dan maksiat. Karena bisa berakibat reaksi dari masyarakat. Padahal, kata dia, Lamongan dikenal sebagai kota santri. Bahkan bupati pertama Lamongan dilantik langsung oleh Sunan Giri. “Hendaknya karaoke dan kafe yang digunakan untuk hal lain yang tidak baik harus ada tindakan. Yang mendesak adalah karaoke Rasa Sayang. Apakah sudah ada ijin berdirinya, “ ujarnya menegaskan.
Himbauan untuk bertindak tegas juga disampaikan Ketua MUI Lamongan KH Abdul Aziz Choiri. “Alhamdulillah sampai saat ini di Lamongan tidak ada Ahmadiyah. Sejak 1980 MUI telah menyatakan Ahmadiyah sebagai aliran yang sesat dan menyesatkan. Karena itu lewat forum yang bagus ini saya meminta agar pemerintah tegas dengan aturan jika muncul di Lamongan, “ ujarnya.
Sesat dan meyesatkannya Ahmadiyah, kata dia sudah jelas dan tidak bisa ditawar lagi. Karena menyangkut aqidah. Dijelaskan olehnya, dalam Ahmadiyah, mereka telah mencampur isi Al Qur’an dengan pendapat dari ulama mereka, Mirza Ghulam Ahmad. Mereka juga meyakini bahwa ada nabi lagi setelah Nabi Muhammad SAW. “Ini sudah tidak bisa ditawar lagi. Karena itu, jika sampai muncul di Lamongan, pemerintah harus bertindak tegas sesuai dengan aturan. Jika ketegasan ini dilakukan, pasti tidak akan memancing reaksi dari masyarakat seperti yang terjadi di (kabupaten) Pandeglang, “ kata dia.
Sebelumnya, dalam kegiatan itu disampaikan paparan oleh Dandim 0812 Lamongan Letkol Inf M Syaeful Aziz dan Kapolres AKBP Gagas Nugraha. Dandim dalam paparannya meminta masyarakat untuk tidak melupakan Sumpah Pemuda, mengingkari Pancasila dan alergi dengan Bhinneka Tunggal Ika. “Ideologi Pancasila bukanlah agama, tapi dasar untuk meyatukan keberagaman bangsa ini. Kerusuhan sering terjadi karena mulai memudarnya Pancasila sebagai ideologi bangsa. Indonesia berdiri bukan atas satu golongan, suku atau satu agama saja. Tapi dalam kebergaman yang diikat dalam satu ideologi, “ papar dia.
Sementara Kapolres menyampaikan, perbedaan adalah sesuatu yang nyata dan ada. “Jika semua bisa menempatkan diri sesuai dengan jalannya masing-masing. Pasti tidak akan terjadi benturan. Saya meminta semua komponen untuk kompak membangun Lamongan. Demikian pula untuk membenahi masyarakat yang melakukan kesalahan, harus dilakukan bersama-sama seluruh komponen. Agar peristiwa kekerasan yang terjadi di Temanggung dan Pandeglang tidak terjadi di Lamongan, semuanya harus dilakukan sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku. Biarlah yang sudah terjadi disana dijadikan sebagai pelajaran untuk tidak diikuti, “ tegasnya.
Bupati Fadeli sendiri yang dalam kesempatan itu juga menjadi moderator, menyebut silaturrohim diadakan terkait situasi nasional. Terutama terkait kekerasan oleh sejumlah kelompok yang mengatasnamakan agama. “Alhamdulillah sampai saat ini Lamongan masih kondusif. Kehadiran bersama kita hari ini adalah untuk menangkal dan mencegah agar kekerasan serupa tidak terjadi di Lamongan. Sehingga program-program pembangunan bisa berjalan, “ ujarnya.


Mahdumah Fadeli Pimpin Perwosi Lamongan


Pengurus Cabang Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Pengcab Perwosi) Lamongan kemarin dilantik Ketua Umum KONI setempat, Agus Suyanto. Mahdumah Fadeli dikukuhkan sebagai Ketua Umum dan Nurul Hidayati Amar Saifudin sebagai Ketua I dalam Kepengurusan masa bhakti 2010-2014 tersebut.
Pengukuhan dan pelantikan itu sesuai dengan Surat Keputusan Pengprov Perwosi Jatim nomor 11 tahun 2010 tentang pengukuhan personalia pelindung, penasehat dan Pengcab Perwosi Lamongan. SK itu sendiri ditandatangani Ketua Umum Perwosi Jatim Fatma Saifullah Yusuf.
“Semoga pengurus yang baru ini mampu meningkatkan prestasi olahraga wanita di Lamongan, “ ujar Agus Suyanto dalam sambutannya. Sebagai langkah awal, lanjut dia, peningkatan itu bisa dilakukan dengan mengadakan pembinaan melalui penyelenggaraan kegiatan dan lomba olahraga secara berkala.
“Sebagai bagian dari KONI, Perwosi saya harapkan mampu memberdayakan atlet wanita di Lamongan. Terutama dalam upaya untuk mencetak generasi-genrasi baru atlet wanita. Perwosi dapat bersinergi dalam kegiatan KONI seperti dalam event dua tahunan, Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab). Karena dalam event inilah akan dijadikan ajang seleksi atlet baru untuk selanjutnya dibina secara intensif di masing-masing pengurus cabang olahraga. Termasuk di dalamnya atlet wanita, “ tutur dia.

Senin, 14 Februari 2011

Target Produksi Padi 2011 Konservatif

Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan menetapkan target produksi padi musim tanam tahun ini sama dengan tahun lalu. Pada musim tanam tahun lalu, sasaran luas panen padi ditetapkan sebesar 130.903 hektar dengan sasaran produksi ditargetkan sebesar 834.368 ton dengan perkiraan rata-rata produktivitasnya 63,59 kwintal perhektar.
Di musim tanam tahun lalu, kondisi pertanian padi di Indonesia, termasuk di Lamongan cukup banyak mengalami kendala. Terutama akibat perubahan iklim yang membawa efek bencana alam hingga munculnya hama tanaman, seperti wereng. Sehingga di musim tanam tahun lalu produksi padi Lamongan mencapai 857 ribu ton dengan produktivitasnya mencapai 62,05 kwintal perhektar. Atau turun sekitar 35 ribu ton dibanding produksi padi tahun 2009 yang mencapai 892.613 ton.
“Kita patut bersyukur, ditengah kondisi cuaca yang tidak menentu dan serangan hama produksi padi Lamongan di musim tanam tahun lalu masih bisa melampaui target yang ditetapkan. Meski produksinya turun 35 ribu ton jikia dibanding produksi sebelumnya. Namun penurunan ini masih belum menggeser Lamongan sebagai produsen padi terbesar di Jawa Timur, “ ujar Bupati Fadeli saat panen raya padi musim tanam pertama di Desa Sukosari/Mantup, Kamis (10/2).
Terkait muramnya kondisi cuaca dan serangan hama, Fadeli meminta petugas penyuluh lapangan untuk aktif turun memberikan penyuluhan dan pemantauan hama. Hal itu penting dilakukan agar petani tidfak salah langkah. Demikian pula, dia meminta petani agar benar-benar mematuhi pola tanam sehingga bisa memutus rantai tumbuh kembang hama tanaman. “Produksi padi Lamongan tahun ini masih bisa ditingkatkan jika bisa menggenjot produktivitas menjadi 7 kwintal per hektar. Ini tentunya memerlukan kerjasama dari semua pihak, “ kata dia.
Terkait konservatifnya target produksi padi di musim tanam tahun ini, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Mustakim Arif menyebut hal itu karena kondisi cuaca tahun ini diperkirakan sama dengan musim lalu. “Perkiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kondisi cuaca tahun ini masih akan sama dengan tahun lalu. Sehingga target produksi padi ditetapkan sama dengan tahun lalu, “ tutur dia saat di Desa Sukosari.
Disebutkan olehnya di musim tanam pertama tahun ini, luas tanam padi di Lamongan mencapai 70.325 hektar. Sementara hingga akhir Januari, sudah ada 14.043 hektar diantaranya yang dipanen. Terkait hama wereng, Dinas Pertanian Kehutanan sudah menyiapkan sejumlah langkah. Diantaranya dengan mengatur pola tanam, gerakan pengendalian dini hama tanaman serta pemberantasan hama secara represif.
Di awal tahun ini, ham wereng sudah menyerang 11 ribu hektar lahan padi. Dari jumlah tersebut, 765 hektar diantaranya dinyatakan puso. Sementara sisanya mengalami serangan wereng dengan kondisi ringan hingga berat dan masih ada yang bisa diselamatkan dengan obat-obatan bantuan dari Pemkab.

Jalankan Fungsi Kontrol Harus Sesuai Kode Etik

Puncak acara peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-27 Kabupaten Lamongan digelar di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Kemarin malam (9/2). Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur Saifulah Yusuf (Gus Ipul) juga menyempatkan hadir pada acara tersebut. Tarian khas daerah Lamongan Parengan, menyambut kedatangannya di dalam ruangan pendopo.
Dalam acara yang mengusung tema kebebasan pers dari dan untuk rakyat tersebut, tampak hadir Bupati Lamongan Fadeli bersama istri, Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin bersama istri. Juga hadir Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Makin Abbas, Unsur Muspida Kabupaten Lamongan, Asisten Sekda, Pimpinan SKPD Kabupaten Lamongan, Camat se-Kabupaten Lamongan, dan para undangan rekan-rekan pers se-Kabupaten Lamongan dari berbagai media massa.
Pada sambutannya Gus Ipul menyampaikan, keberadaan wartawan sebagai pilar demokrasi mempunyai peranan penting untuk ikut membantu dalam mensukseskan pembangunan, karena itu pers harus menjalankan tugasnya sesuai kode etik yaitu melakukan fungsi kontrol terhadap pelaksana pembangunan di sejumlah daerah.
“Wartawan itu bisa membuat orang terkenal atau menjadikan tokoh. Mereka juga membuat pejabat yang tidak bekerja menjadi bisa bekerja atau bahkan bisa sebaliknya menjungkir-balikkan,” ujarnya.
Fadeli menambahkan, dengan kemajuan teknologi pada saat ini akses kecepatan informasi khususnya berita, menjadi sangat penting untuk diketahui ditengah-tengah masyarakat. “Dengan perkembangan teknologi informasi, kecepatan informasi dan berita yang disajikan oleh rekan-rekan wartawan selalu ditunggu oleh masyarakat, Berangkat dari itu, pers memainkan peran untuk menjebatani serta bisa menjadi penghubung antara Pemerintah dengan masyarakat,” katanya.
Sementara itu peringatan HPN ke-27 tahun ini di Lamongan berlangsung lebih semarak. Pasalnya agenda HPN dimulai dengan turnamen futsal yang diikuti sebanyak 32 tim yang digelar di lapangan futsal Gibol Kabupaten Lamongan beberapa waktu yang lalu serta bhakti sosial (baksos) berupa kegiatan donor darah yang diikuti oleh umum.
“Pada kegiatan turnamen futsal kali ini, juara 1 diraih tim futsal dari Dinas Pendapatan Kabupaten Lamongan, juara 2 Bank Daerah Kabupaten Lamongan, juara 3 Kodim 0812 Kabupaten Lamongan, dan juara 4 Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan sebagai perwakilan seluruh Kecamatan yang ada di Lamongan,” pungkas Muhajirin selaku ketua panitia HPN di Lamongan. Pada akhir acara dilakukan penyerahan piala dan hadiah masing-masing kepada keempat pemenang dan karikatur kepada Fedeli dan gus Ipul sebagai cinderamata.

BLH Launching Program LGC

Pemkab Lamongan melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten, Kemarin (8/2), melaunching Program Lamongan Green and Clean (LGC) serta pelatihan dan pendampingan program LGC tahun 2011. Bertempat di Pendopo Lokatantra setempat, launching Program LGC itu dilakukan oleh Bupati Fadeli.

Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Makin Abbas, Wakil Bupati Amar Saifudin, unsur muspida setempat, para pimpinan satua kerja perangkat daerah (SKPD), camat beserta unsur Muspika Kecamatan, dan tokoh masyarakat setempat.
LGC sendiri bertujuan untuk mewujudkan seluruh pelosok kampung Lamongan menjadi hijau dan bersih dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat bersama-sama Pemerintah Daerah dalam mendorong budaya bersih.
“BLH Kabupaten Lamongan menggagas program LGC tersebut karena berangkat dari konsep bahwa lingkungan yang bersih, sejuk, bersih, dan sehat adalah dambaan setiap orang,” kata Aris Wibawa Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan dalam sambutannya.
Berhubungan dengan hal tersebut, BLH juga akan menggelar lomba semarak LGC. Lomba ini nantinya akan dibagi menjadi tiga tahap penilaian. Yaitu tahap 100 besar, 50 besar, dan 10 besar yang diikuti oleh seluruh rukun tetangga (RT) di Kecamatan Kota Lamongan, RT di Perumda Deket, instansi, sekolah, dan wilayah kelompok kerja (Pokja) kebersihan.
Aris juga menghimbau, diantaranya, agar warga melakukan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar rumah pagi dan sore. Warga dalam program ini harus berpartisipasi dalam penyediaan tanaman dalam pot sebanyak 5-10 tanaman setiap rumah. Selain itu, warga yang masuk program ini harus pula menyediakan bak sampah pemilah 1 set (bak sampah organik dan anorganik) setiap rumah.
Dalam pelaksanaannya BLH juga menyusun buku panduan LGC bagi Lurah dan RT. “Kita semua harus mendukung program ini, selain itu, agar piala Adipura Kencana 2011 dapat kita raih kembali untuk kesekian kalinya,” pungkas Aris.
“Apa yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui BLH tersebut, juga merupakan harapan masyarakat Kabupaten Lamongan untuk tetap mempertahankan Piala Adipura yang kelima kalinya ini,” kata Fadeli saat memberikan sambutan.
Pada akhir acara dilakukan pemutaran film dukumenter tentang ganasnya global warming. Pemukulan gong secara simbolis oleh Bupati Lamongan Fedeli sebagai tanda dilaunchingnya Program LGC tersebut. Fadeli beserta rombongan juga melakukan tinjauan lapangan ke Mlaten, kampung percontohon LGC yang terletak di Kelurahan Jetis Kabupaten Lamongan

Selasa, 08 Februari 2011

SMP Naik Tipis, SMA Turun 246 Siswa

Dinas Pendidikan Lamongan telah merampungkan Daftar Nominasi Sementara (DNS) calon peserta Ujian Nasiona (UN) tahun pelajaran 2010/2011. Dari hasil rekapitulasi tersebut, ada peningkatan peserta untuk jenjang SMP sederajat, sedangkan SMA sederajat terjadi penurunan jumlah peserta.
Seperti dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Mustofa Nur melalui Kabag Humas dan Infokom Anang Taufik, untuk jenjang SMP sederajat, pesertanya naik sembilan orang siswa. Yakni dari sebanyak 20.979 orang siswa di tahun pelajaran 2009/2010, menjadi 20.988 siswa di tahun ini. Tercatat, ada 302 lembaga yang mengikuti UN tahun ini.
Sementara untuk jenjang SMA sederajat, jumlah pesertanya turun hingga 246 orang siswa. Dalam DNS tahun ini tercatat ada 9704 orang siswa dari 138 lembaga, sedangkan di tahun pelajaran tahun lalu, tercatat ada sebanyak 9950 siswa yang mengikuti UN. “Untuk SMA sederajat, data kami memang tidak menyertakan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK). Karena khusus untuk sekolah ini datanya ditangani langsung oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, “ ujarnya kemarin.
Dikatakan olehnya, sesuai dengan prosedur standar UN yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP), data yang ada dalam DNS tersebut diverifikasi oleh masing-masing sekolah untuk kemudian diverifikasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jatim. Hasil pemutakhiran itu kemudian ditetapkan sebagai Daftar Nominasi Tetap (DNT) oleh Dinas Pendidikan Jatim dan dikirimkan ke masing-masing sekolah melalui Dinas Pendidikan di tiap daerah.
Lebih lanjut diungkapkannya, untuk tingkat SMP dan MTs negeri, tahun ini diikuti 54 lembaga dengan total peserta 9.754 siswa. Dengan rincian, 4.959 siswa pria dan 4.795 siswa wanita. Sementara untuk SMP dan MTs swasta, diikuti 248 lembaga dengan siswa sebanyak 11.234 orang. Rinciannya, 5.616 siswa putra dan 5.618 siswa putri. MTs Ma’arif 32 Hidayatullah menjadi lembaga pendidikan tingkat SMP sederajat dengan jumlah siswa paling, yakni tiga orang siswa. Sementara siswa terbanyak dimiliki SMPN 1 Babat dengan 321 orang siswa.
Di tingkat SMA dan MA negeri, tahun ini diikuti sebanyak 3.468 siswa dari sejumlah 15 lembaga. Dengan rincian, 1.418 siswa putra dan 2.050 siswa wanita. Selanjutnya untuk SMA dan MA swasta tercatat 123 lembaga pendidikan menjadi peserta UN tahun ini dengan siswa peserta mencapai 6.236 orang. Rinciannya, 2.874 siswa putra dan 3.362 siswa wanita. Peserta paling sedikit adalah MA Islamiyah dengan 4 orang siswa. Sementara SMAN 2 Lamongan adalah SMA dengan peserta UN terbanyak, yakni 363 siswa.
Jadwal UN utama tingkat SMA sederajat dimulai 18 April 2011 hingga 21 April 2011. Sementara UN susulan mulai 25 April 2011 hingga 28 April 2011. Selanjutnya tingkat SMP sederajat, UN utama mulai 25 April 2011 hingga 28 April 2011 dan UN susulan dilangsungkan pada 3 Mei 2011 hingga 6 Mei 2011.
Tahun ini tidak ada lagi ujian ulangan, sehingga bagi yang tidak lulus harus mengikuti ujian kejar paket. Nilai akhir (NA) UN tahun ini juga mengakomodir nilai rapor dan ujian sekolah. Yakni dengan pembobotan 40 persen untuk rata-rata nilai rapor dan nilai ujian sekolah serta 60 persen untuk nilai UN. Dalam penghitungan nilai sekolah, nilai rata-rata rapor diberi bobot 40 persen dan nilai ujian sekolah 60 persen. Rapor SMP yang dinilai adalah semester 1,2,3,4 dan 5. Sedangkan SMA yang dihitung adalah rapor semester 3,4 dan 5. Peserta UN dinyatakan lulus UN apabila nilai rata-rata hasil ujiannya paling rendah 5,5 dan nilai setiap mata pelajaran paling rendah 4,0.

KPE Mulai Didistribusikan

Kartu PNS Elektronik (KPE) untuk pegawai di lingkungan Pemkab Lamongan mulai didistribusikan sejak kemarin. Lebih dari 11 ribu KPE sudah dicetak. Kartu ini akan mengganti kartu pegawai konvensional yang hanya memuat data diri PNS.
Dalam KPE itu selain sudah menggunakan nomor induk pegawai (NIP) baru yang 18 digit, kartu ini juga multi fungsi. Karena kartu yang telah disematkan chip data ini juga memuat data pegawai di Askes, PT Taspen (BUMN pengelola dana pensiun) dan Bank Pembangunan daerah (BPD). Sehingga kartu ini juga bisa digunakan sebagai kartu untuk menarik uang tunai di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).
“Kartu ini adalah bagian dari peningkatan pelayanan optimal untuk pegawai. Demikian pula pegawai diharapkan semakin optimal memberikan pelayanan. Pegawai akan semakin dimudahkan dengan adanya kartu yang dicetak oleh Badan Kepegawaian Negara ini. Karena semua data pegawai sudah terkoneksi di setiap unit layanan, “ ujar Kabag Humas dan Infokom Anang Taufiq kemarin.

Jumat, 04 Februari 2011

Ciptakan Hutan Bakau Dengan 10 Ribu Bibit

Bersama Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Indonesia (MAPALHI) Jawa Timur, Pemkab Lamongan kemarin melakukan penanaman 10 ribu bibit mangrove (bakau) di pesisir pantai Desa Lohgung/Brondong. Kegiatan itu bagian dari upaya pemerintah setempat agar Lamongan memiliki hutan bakau yang sangat bermanfaat sebagai pelindung dari bencana alam.
“Masyarakat mungkin belum begitu memahami bahwa hutan bakau begitu bermanfaat. Bahkan bisa menjadi pelindung dari bencana alam yang akhir-akhir ini sering mendera Indonesia, “ ujar Bupati Fadeli seusai secara simbolis menyerahkan bibit bakau pada perwakilan masyarakat Desa Lohgung didampingi Ketua DPRD Makin Abbas bersama sejumlah Muspida dan pengasuh Ponpes Asy-Syafi’iyah Mohammad Darsuki.
Dituturkan oleh Fadeli, hutan bakau dapat melindungi tanaman pertanian, bahkan bangunan dan makhluk hidup setempat dari kerusakan akibat bencana badai atau angin laut yang mengandung garam. “Saya berharap lewat kegiatan pagi ini, nantinya akan berkembang hutan bakau yang memberi manfaat bagi masyarakat Brondong dan sekitarnya, “ ujarnya. Penanaman itu sendiri dilakukan di lahan seluas empat hektar.
Bukan hanya sebagai pencegah bencana, hutan mangrove bahkan bisa dijadikan obyek wisata baru di pantura Lamongan yang selama ini sudah terkenal dengan wisata maritimnya melalui WBL. Dikatakan Fadeli, kurangnya perhatian masyarakat pada hutan bakau seringkali terjadi karena menganggap hutan ini tidak memiliki manfaat bagi manusia. Padahal, hutan bakau yang membantu pengendapan lumpur, bisa menjadi benteng dan filter alami untuk racun yang ada di air.
Sebelumnya, di lokasi yang sama juga sempat dilakukan penanaman bakau. Namuan karen pengaruh kurang bermutunya bibit dan faktor cuaca, bibit tersebut gagal tumbuh. Sementara bibit yang ditanam kali ini menggunakan bibit yang lebih bagus.

Bupati Buka Futsal HPN

Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-27 tahun ini di Lamongan berlangsung lebih semarak. Agenda HPN dimulai dengan Turnamen Futsal yang diikuti 32 tim ini dbuka Bupati Fadeli di Lapangan Futsal Gibol, Selasa (25/10. Tendangan bola pertama oleh Fadeli menandai dibukanya turnamen yang berhadiah total Rp 5 juta itu.
Hadir bersamanya, Wabup Amar Saifudin bersama sejumlah muspida setempat. Sebagai laga pembuka dipertandingkan tim muspida melawan tim wartawan Lamongan di lapangan B. Sementara di Lapangan A berlangsung pertandingan antara tim Kecamatan Glagah melawan Kecamatan Deket.
Fadeli dalam sambutannya berharap peserta mampu menjalankan prinsip-prinsip fair play. “Protes boleh, tapi jangan berlebihan. Karena di lapangan sudah ada pengadil yang mengatur jalannya pertandingan. Semoga turnamen ini berjalan sukses, “ ujarnya.
Ke-32 tim yang berlaga di turnamen itu dibagi dalam dua grup. Setiap peserta dalam masing-masing grup bertanding dalam sistem gugur. Babak final mempertemukan tim futsal Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) melawan tim futsal Bank Daerah Lamongan. dalm final yang berlangsung sengit itu berhasil dimenangkan tim DPPKA dengan skor akhir 5-4. sementara juara ketiga diraih tim futsal Kodim 0812.

Temuan AIDS Terus Meningkat

Sejak ditemukan kali pertama pada 2002 silam, jumlah penderita HIV/AIDS di Lamongan terus meningkat. Data terakhir, secara kumulatif sampai dengan saat ini sudah ada 190 warga Lamongan yang terdeteksi menderita penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia tersebut. Data itu kemarin (25/1) disampaikan Bupati Fadeli saat membuka Seminar Sehari Penanggulangan dan Pencegahan HIV/AIDS di Pendopo Lokatantra setempat.
“Secara kumulatif, penderita HIV/AIDS di Lamongan sampai saat ini telah mencapai 190 orang. Dari jumlah tersebut, 79 orang diantaranya telah meninggal dunia. Sementara di tahun 2010 ini, ditemukan 51 orang penderita baru, “ ujarnya. Fadeli mengungkapkan, pada umunya penderita HIV/AIDS di Lamongan adalah perantauan yang bekerja di luar Lamongan. Kemudian pulang ke kampung halaman dalam kondisi sudah parah, kemudian meninggal dunia.
“Saya percaya, pencegahan jauh lebih baik dari pada pengobatan pada kasus HIV/AIDS. Terlebih, fenomena HIV/AIDS di negara berkembang seperti Indonesia banyak menyerang generasi muda. Karena itu, hari ini saya mengajak para orang tua, pendidik, tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk bersama-sama menyadarkan generasi muda dari bahaya yang sangat serius ini, “ kata dia.
Terkait perkembangan HIV/AID di Lamongan secara rinci disampaikan Kepala Dinas Kesehatan setempat, Mochammad Sochib. Disebutkan olehnya, dari 27 kecamatan di Lamongan, 26 diantaranya sudah terpapar HIV/AIDS. Hanya Kecamatan Sukorame yang belum ditemukan penderita diantara warganya. “Hari ini (kemarin, red) ada satu lagi penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia, “ ujarnya.
Disebutkan lebih lanjut oleh Sochib, Sukodadi dan Turi menjadi kecamatan yang paling banyak penduduknyab terpapar HIV/AIDS. Di kedua kecamatan yang memang dikenal penduduknya banyak merantau itu, masing-masing terdeteksi 17 penderita HIV/AIDS. Menurut Sochib, yang harus diberi perhatian bukan mereka yang waria. Karena dari data yang ada, hanya 5 persen penderita HIV/AIDS di Lamongan adalah waria.
“Lamongan sudah masuk fase 4 HIV/AIDS. Karena saat ini banyak ibu rumah tangga (IRT) yang menderita HIV/AIDS. Dari keseluruhan penderita, 44 orang diantaranya adalah pekerja swasta. Sementara 42 orang adalah IRT. Bahkan, tujuh orang balita ada yang tertular dari ibunya sejak di kandungan, “ papar dia.
Menyoroti terus naiknya penderita HIV/AIDS di Lamongan, Sochib menyebutkan hal itu terjadi karena penyakit tersebut saat ini bukan hanya terkait faktor kesehatan. Tapi juga sudah mjenyentuh masalah sosial. Mulai dari faktor agama, pendidikan, ekonomi, hingga adanya stigma negatif. Yakni stigma berlebihan pada penderita. “Padahal stigma negatif ini menurut saya melanggar HAM. Karena sejumlah penderita terpapar bukan karena perbuatan sendiri. Tapi tertular dari suami atau ibunya. Harus ada kesadaran bersama untuk mencegah penyakit ini semakin berkembang, “ ucapnya.

Tumbuhkan Ekonomi Jadi 7 Persen Lewat Pedesaan

Pemkab Lamongan optimis mampu meningkatkan pertumbuhan ekonominya menjadi 7 persen di tahun 2011. Target itu akan dicapai melalui gerakan membangun ekonomi rakyat Lamongan berbasis pedesaan atau Gemerlap. Yakni memajukan wilayah pedesaan lewat peningkatan produk unggulan di masing-masing desa.
Hal tersebut disampaikan Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto saat membuka Seminar dan Lokakarya Evaluasi Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2010 Kabupaten Lamongan, Kemarin (25/01), bertempat di Ruang Shaba Dyaksa. “Untuk mencapai target pertumbuhan perekonomian Kabupaten Lamongan seperti yang telah digariskan oleh Bapak Bupati sebesar 7 persen pada tahun 2011 tampaknya bakal segera terwujud,” kata Joko dalam kegiatan yang dihadiri Kepala Bappeda Yuhronur Efendi itu.
Djoko menjelaskan, kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Lamongan dikelompokkan dalam tiga pendekatan utama. Yakni bantuan dan perlindungan sosial untuk rumah tangga sangat miskin (RTSM), mengajak warga miskin untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan pembangunan, serta mempermudah masyarakat mandiri yang telah terlatih dengan memberikan bantuan kredit.
“Kondisi ekonomi Lamongan menunjukkan perkembangan yang positif. Hal ini dapat dilihat dari income perkapita tahun 2009 sebesar Rp.7.398.929,- atau rata-rata meningkat sebesar 13,06% dari tahun 2008 sebesar Rp.6.593.662,” ujarnya. Ditambahkan olehnya, pertumbuhan ekonomi Lamongan pada tahun 2009 sebesar 6,31 persen atau meningkat sebesar 1,44 dibanding tahun 2008 sebesar 6,22 persen. Sementara di akhir tahun 2010, angkanya sudah mencapai 6,5 persen.
Lebih lanjut diungkapkannya, kemampuan daya beli masyarakat Lamongan pada setiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Tahun 2009 indeks daya beli di Kabupaten Lamongan sebesar 61,54 atau meningkat dibanding tahun 2008 sebesar 60,62.
“Hal ini mengindikasikan bahwa peningkatan kegiatan ekonomi di Kabupaten Lamongan terus berlangsung dan semakin meningkat. Insya Allah tahun 2011 petumbuhan ekonomi sama dengan Propinsi Jatim, yakni sebesar 7 persen,” ucapnya.
Keberhasilan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lamongan, kata Djoko, dapat dilihat dari angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus naik pada setiap tahunnya. Pada tahun 2009 IPM Kabupaten Lamongan sebesar 68,31 atau naik sebesar 0,71 dibanding IPM tahun 2008 sebesar 68,33. “Angka ini menunjukkan tingkat kesejahteraan masyarakat Lamongan masuk dalam kategori tingkat pembangunan manusia menengah keatas, “ ujarnya. Sedangkan jumlah rumah tangga miskin (RTM Lamongan pada tahun 2008 sebesar 84.694 RTM. Atau turun sebesar 24,25% dibanding tahun 2005 yang sebanyak 111.809 RTM.
Diantara program penanggulangann kemiskinan adalah Program Keluarga Harapan (PKH). Tahun lalu total dana yang disalurkan mencapai Rp 30, 928 miliar. Dana itu disalurkan dalam empat tahap di 20 kecamatan. Sementara di bidang pertanian, dikucurkan dana sebesar Rp 18, 547 miliar untuk sejumlah kegiatan. Diantaranya bantuan modal untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) serta pinjaman modal ke kelompok tani dan jagung.

240 Orang Ikuti MTQ Tingkat Kabupaten

Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Tingkat Kabupaten Lamongan tahun ini diikuti sebanyak 240 orang peserta. Mereka akan berlomba dalam enam cabang dan 18 golongan. MTQ 2011 itu dibuka Asisten I Tata Praja Agus Sugiarto, Kamis (27/1) di Pendopo Lokatantra setempat.
“Lomba pada tahun ini diikuti sebanyak 240 orang dari 27 Kecamatan se-Kabupaten Lamongan”, ujar Kepala Kantor Kementerian Agama di Lamongan Kusaiyin Wardani dalam laporannya. Tampak hadir dalam acara tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lamongan Abdul Aziz Khoiri, serta para camat se-Kabupaten Lamongan.
Dijelaskannya lebih lanjut, peserta sendiri terbagi dalam enam cabang dengan 18 golongan. Diantaranya Cabang Tilawah dan Tafsir Al-Qur’an. MTQ yang dihelat hanya satu hari tersebut, terbagi di sembilan lokasi berbeda. Diantaranya Masjid Agung Lamongan dan Masjid Dinas Pendidikan setempat yang baru saja diresmikan oleh mantan Bupati Lamongan Masfuk beberapa waktu lalu. “Memang sengaja digelar hanya satu hari karena dilaksanakan di banyak tempat, Insya Allah waktunya cukup,” katanya.
Sementara Agus Sugiarto menyampaikan, MTQ yang digelar rutin itu untuk meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan isi Al Qur'an. Selain itu, MTQ kali ini juga untuk mempersiapkan generasi baru kafilah Lamongan untuk mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Jatim di Madiun sekitar Juni nanti.
“Mudah-mudahan dengan diadakannya acara ini dapat memberikan motivasi anak-anak yang ada di Lamongan untuk rajin membaca al-quran dan belajar tajwid serta dapat mempertebal kecintannya terhadap al-quran,” pungkasnya. Pada akhir acara Agus mengukuhkan dewan hakim MTQ sebanyak 27 orang per kategori yang nantinya akan bertugas sebagai juri.
Tahun 2010 lalu, MTQ Lamongan mencatatkan prestasi yang membanggakan. Setelah 21 tahun tanpa mampu meraih medali di MTQ tingkat Jatim, lewat cabang Musabaqoh Syahril Qur'an (MSQ) berhasil meraih medali emas. Selain medali emas, kafilah yang berkekuatan 40 orang itu juga berhasil meraih satu medali perunggu, dua juara harapan 1, dua juara harapan II dan tiga juara harapan III.
Bahkan di MTQ tingkat nasional ke-23, Khoirotul Ummah yang berlomba di cabang Tahfidz 1 Juz Thilawah sukses meraih medali emas. Medali emas Khoirotul Ummah itu juga menjadi satu-satunya medali emas yang diraih Kafilah Jatim di ajang yang ditutup Wakil Presiden Boediono 12 Juni lalu tersebut.

Kirim 31 Delegasi Ke Musywil PM

Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Lamongan akan mengirimkan 31 delegasinya untuk mengikuti Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-14 Pemuda Muhammadiyah Jatim. Muswil yang akan memilih kepengurusan baru tersebut rencanaya diadakan pada 4-6 Februari mendatang di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Rencana pengiriman delegasi tersebut disampaikan Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Lamongan Sujarwo saat beraudiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerjanya, Jum’at (28/1). Sujarwo dalam audiensi itu juga mengajak Sekretaris bersama dua wakil ketuanya.
“Pada 4-6 Februari nanti Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah akan mengadakan Musywil. Kami dari Lamongan akan mengirimkan 31 delegasi. Terdiri empat orang pimpinan daerah bersama masing-masing ketua dari Pimpinan Cabang, “ ungkapnya pada Fadeli.
Diungkapkannya pula, dalam Musywil nanti, akan PD PM Lamongan akan mengusulkan tiga nama. Yakni Ali Mukti yang saat ini menjabat Sekretaris PW PM, kemudian Sufiyanto dan Sujarwo (Ketua PD PM Lamongan). “Usulan ini sudah berdasar penjaringan internal PD PM Lamongan, “ katanya.
Delegasi PD PM Lamongan akan berangkat pada 5 Februari. Karena agenda Musywil dan pembukaannya baru akan berlangsung pada Hari Sabtu tersebut. Sementara pada 4 Februari akan berlangsung agenda Rapat Pimpinan Wilayah Pemuda Muhamamdiyah (Rapimwil) untuk menggodok bakal calon dan anggota formatur.

Bina Marga Kebut Target Perbaikan Jalan

Pemerintah Daerah melalui PU Bina Marga dan Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan melakukan sidak lokasi proses perbaikan jalan. PU Bina Marga pasang target perbaikan akan rampung Juni 2011 mendatang. Sidak tersebut berlokasi di Desa Kendal kemlagi, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan, Kemarin (31/01).
Meskipun tugas yang diemban PU Bina Marga sudah cukup berat karena harus menyelesaikan proyek perbaikan jalan poros Kabupaten yang rusak hampir di 12 Kecamatan yang tersebar di berbagai titik Kabupaten Lamongan, beban mereka juga ditambah dengan target yang harus dipenuhi untuk merampungkan proyek tersebut pada Juni 2011 mendatang.
“Hal ini terkait dengan dana APBD yang harus segera dihabiskan untuk proyek perbaikan dan perawatan jalan yang sudah dikucurkan Pemerintah Daerah kepada Bina Marga, otomatis kami juga harus menyelesaikan deadline tersebut pada bulan Juni 2011,” ujar Sulistiyo Kasi pemeliharaan jalan dan jembatan PU Bina Marga Kabupaten Lamongan disela-sela sidak.
Adapun jalan yang rusak meliputi Mantup, Sambeng, Nguwok, Glagah, Sugio, Laren, Pucuk, dan Paciran. Sementara jalan yang sudah selesai diperbaiki diantaranya Dradah, Sukorame, Bluluk, dan Kedungpring. “Kami sudah memperbaiki sebagian jalan yang rusak supaya bisa secepatnya dipergunakan kembali fungsinya oleh masyarakat,” tuturnya.
Sulistiyo menambahkan, rusaknya jalan tersebut karena faktor alam. Hujan yang terus-menerus mengguyur Lamongan membuat air tergenang mengikis aspal dan akhirnya membuat jalan menjadi rusak dan berlubang, selain itu, kendaraan roda empat dengan bobot berton-ton juga memperburuk keadaan membuat cepat rusaknya kondisi jalan.
“Kami selaku PU Bina Marga Kabupaten Lamongan siap bekerja keras untuk menyelesaikan deadline tersebut sehingga bisa clear,” pungkasnya. Dalam sidak pada siang hari itu turut menemani Kabag Humas Kabupaten Lamongan Anang Taufik dan Kabag Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan Moch Wahyudi.

Fadeli Lantik Dua Kades Terpilih

Bertempat di Pendopo Lokatantra Kabupaten Lamongan, Fedeli, Bupati Lamongan, melantik Dua Kepala Desa (Kades) terpilih, Kemarin (1/2). Maryanto dipercaya menduduki jabatan sebagai Kades terpilih Desa Palangan Kecamatan Karangbinangun dan H Ichwan sebagai Kades terpilih Desa Sudangan Kecamatan Glagah. Pelantikan tersebut berjalan lancar, tertib.
Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Makin Abbas, Wakil Bupati Lamongan Amar Saifudin, unsur Muspida, para Asisten Sekda. Juga para Pimpinan SKPD Kabupaten Lamongan, Ketua TP PKK Kabupaten Lamongan beserta anggota, Camat beserta unsur Muspika Kecamatan, dan tokoh masyarakat.
Sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Lamongan Nomor 188/250/Kep/413.031/2011 dan Nomor 188/39/Kep/413.013/2011 tentang pemberhentian Kepala Desa dan pengangkatan Kepala Desa, Tumaji Sumaji Susila digantikan posisinya oleh Maryanto sebagai Kades Palangan Kecamatan Karangbinangun dan Shofwan Hadi digantikan posisinya oleh Ichwan Sholeh sebagai Kades Sudangan Kecamatan Glagah.
“Mereka akan menjabat sebagai Kades terpilih selama 6 tahun ke depan atau pada periode tahun 2011-2017, terhitung mulai hari ini, sejak diadakannya pelantikan,” kata Fadeli dalam pidatonya.
Pada kesempatan itu, Fadeli antara lain mengatakan, dengan membangun etos kerja yang lebih baik, memupuk ilmu pengetahuan yang lengkap, serta menggali potensi yang pandai, sehingga apa yang diperbuat mendapat nilai dari Allah SWT.
“Kades terpilih harus bisa bersikap loyal kepada masyarakat serta kepada atasannya, pada tingkat yang lebih tinggi, seperti kepada Camat, Bupati, dan sebagainya,” tuturnya.
Fadeli berharap, Kades minimal harus mampu menggali potensi yang ada di daerahnya. Sehingga menjadi suatu komoditas desa dengan masyarakatnya untuk menjadikan wilayahnya yang lebih maju, makmur, dan sejahtera.
“Ciptakan pola pikir dan pemahaman yang sama antara Kades dengan masyarakatnya. Sehingga strategi program yang ada bisa dilaksanakan dengan baik selama enam tahun ke depan. Ini semata demi mewujudkan masyarakat desa yang lebih baik, sejahtera, dan mempunyai daya saing,” pungkasnya.
H Ichwan terpilih sebagai Kades Sudangan pada Pilkades 9 Januari lalu melawan calon kosong. Demikian pula Kades terpilih Desa Palangan yang terpilih melalui Pilkades Desember 2010, juga melawan calon kosong. Dengan dilantiknya dua Kades ini, kini ada tiga desa di Lamongan yang belum memiliki Kades definitif. Yakni desa Payaman/Solokuro, Sumberagung/Sukodadi, Kuluran/Kalitengah.

Otoda Terlalu Luas, Kemakmuran Tidak Tercapai

Desentralisasi otonomi daerah (otoda) yang selama ini dijalankan Indonesia ternyata belum mampu mensejahterakan masyarakatnya. Otoda di Indonesia dinilai terlalu luas, sehingga tujuannya untuk mensejahterakan semua masyarakat belum bisa diwujudkan. Karena itu pemerintah pusat kini sedang menggodok revisi UU nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pokja Tim Pokja Revisi UU Nomor 32 tentang Pemerintahan Daerah, Made Suwandi (Suwandi) saat jadi pembicara tunggal dalam Semiloka tentang Pemerintahan daerah di Pendopo Lokatantra Lamongan, Rabu (2/2). Suwandi sendiri saat ini juga tercatat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pemerintahan Kemeterian Dalam Negeri RI.
Dalam ceramahnya itu, Suwandi menyebutkan sebenarnya untuk mengayur otonomi daerah itu pemerintah pusat telah mengatur agar ada 31 urusan yang diberikan pada daerah. “Inipun (urusan yang diberikan pada daerah) sangat luas. Indonesia adalah negara otonomi daerah terluas di dunia. Mulai darat, laut dan udara diotonomikan, “ ujarnya.
Dikatakannya, ada yang salah dalam mensikapi pelimpahan kewenangan tersebut. Meski telah diatur (kewenangan) mana yang urusan wajib dan mana yang urusan pilihan. “Yang terjadi saat ini adalah semua kewenangan yang diberikan pada daerah diurusi, tidak ada skala prioritas. Semakin banyak yang diurusi, semakin banyak membutuhkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan ujung-ujungnya membutuhkan semakin banyak membutuhkan pegawai (PNS), “ paparnya.
Sebagian besar APBD di Indonesia, lanjutnya, sekitar 53 persen diantaranya habis untuk membayar pekerja. Ini belum termasuk biaya-biaya perkantoran, sehingga total sekitar 70 hingga 80 persen APBD terserap untuk biaya pekerja yang bertugas untuk memakmurkan masyarakat. Sehingga hanya ada sekitar 20 hingga 30 persen dari APBD yang diperuntukkan untuk memakmurkan rakyat.
“Hal inilah yang melandasi pemikiran pemerintah untuk melakukan revisi UU nomor 32, “ kata dia. Dia menyebut solusi untuk permasalahan tersebut sebenarnya sederhana. Tinggal kembali saja pada filosofi pemerintah daerah diadakan. Yakni untuk mensejahterakan masyarakatnya. Sejahtera itu menurutnya seperti didefinisikan oleh PBB adalah negara yang masyarakatnya pandai, sehat dan pendapataannya tinggi. Tiga hal tersebut diterjemahkan sebagai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau human development index oleh PBB.
Jika filosofi itu dijadikan patokan, maka tiap daerah harus punya skala prioritas, dari 31 urusan yang diberikan pada daerah. Kalau perlu buat survey pada masyarakatrnya, kebutuhan dasar apa yang paling menjadi prioritas.
“Langkah pertama Pemda harus membuat skala prioritas terkait urusan pemerintahan, fokus disana dan buatkan Perda. Langkah kedua buatkan struktur organisasi pemerintahan berdasar skala prioritas yang dibuat sehingga organisasi menjadi ramping tapi kaya fungsi, juga harus dibuatkan Perda. Kemudian orang yang mengisi struktur ini juga harus sesuai, kalau perlu dibuatkan fit and proper test untuk tiap kepala SKPD. Terakhir, penyusunan anggaran juga harus konsisten dengan skema prioritas yang telah dibuat. Anggaran mengikuti fungsi, bukan berdasar pemerataan anggaran, “ ujar dia panjang lebar.
Jika langkah-langkah itu dilakukan, sambung dia, apa yang diinginkan kepala daerah lima tahun kedepan akan tercapai oleh masing-masing SKPD. Karena SKPD sebelumnya telah membuat rencana strategis dengan berdasar arahan kepala daerah yang dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Tapi dia buru-buru menyebutkan, yang mengurusi pemerintah daerah bukan hanya eksekutif saja. Namun juga ada lembaga legislatif yang bertugas mengawal RPJMD. Harus ada sinergi antara keduanya. “Legislatif tidak perlu ahli, sewa saja tenaga ahli. Eksekutif sebagai pelaksana dan legislatif menjalankan fungsi kontrol pengawasan yang dilakukan selama pelaksanaan program. Karena itu Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) yang disampaikan tiap akhir tahun bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk perbaikan kinerja kedepan, “ ujarnya.
Kegiatan itu sendiri seperti disebutkan sebelumnya oleh Bupati fadeli sebagai masukan dalam rangka penyusunan RPJMD Lamongan 2011-2015. Juga untuk membangun birokrasi yang efektif sesuai prinsip-prinsip good governance dan clean governance. Pada akhirnya, RPJMD akan menjadi jalan untuk mewujudkan visi Lamongan, yakni masyarakat yang sejahtera, berkeadilan, sejahtera dan berdaya saing.