Selasa, 19 Oktober 2010

Kembar Rafa Rafi Sukses Dioperasi

Bayi Kembar Siam asal Lamongan, Mohammad Rafa Dinila dan Mohammad Rafi Kaunila sukses dipisahkan di RSUD dr Soetomo Surabaya. Kedua bayi pasangan Afifah (27) dan Dian Pitoyo (29) tersebut lahir dengan kondisi Abdomunopagus atau dempet perut dan liver menjadi satu.
p { margin-bottom: 0.08in; }

Pelepasan dua bayi kembar siam itu, Senin pagi (18/10) dilakukan di RSUD dr Soetomo dari direktur rumah sakit pelat merah tersebut, Slamet Yuwono Riyadi kepada Wakil Bupati Lamongan Masfuk mewakili Pemkab Lamongan. Turut hadir saat itu, dekan Fakultas Kedokteran Unair Agung Pranoto serta Ketua Tim Pelayanan Bayi Kembar Siam RSUD dr Soetomo Agus Hariyanto. Juga hadir Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan Mahdumah Fadeli dan Nurul Hidayati Amar Saifudin.

Menurut Agus Haryanto, kedua bayi pasangan yang tinggal di Jalan Veteran Kelurahan Jetis tersebut lahir pada 18 juni 2010 di RSUD Ibnu Sina Gresik melalui operasi Cesar. Kelainan yang dialami bayi itu adalah omphalocele, yakni dinding perut tidak normal dan tipis yang bisa pecah jika tidak ditangani serius. Kemudian juga mengalami hipospodia, atau suatau keadaan dimana lubang uretra terdapat di penis bagian bawah, bukannya di ujung penis.

“Hipospodia ini akan mengganggu kegiatan reproduksi di masa endatang. Karena itu keduanya masih perlu kontrol lagi di (RSUD) dr Soetomo, “ ujarnya. “Operasi yang dilaksanakan cukup singkat, hanya setengah jam, sementara persiapan operasinya satu setengah jam. Sehingga total waktu operasi yang dipimpin dr Poerwadi ini sukses berlangsung dalam dua jam pada 29 September lalu. Kondisi pasca operasi sekarang sudah stabil dan bekas luka cukup baik. Rafa lahir dengan berat 5,6 kilogram dan Rafi 5,7 kilogram, keduanya laki-laki, “ papar dia. Proses operasi itu sendiri menggunakan Harmonic Scalpel (sinar laser).

Sementara Slamet Yuwono Riyadi menyebut kesuksesan pemisahan bayi kedua dan ketiga pitri Afifah yang berprofesi sebagai bidan di Puskesmas Lamongan itu karena kerja tim dan bantuan teknologi. “Maksud kami bayi ini dikembalikan ke daerah, agar pasca operasi nantinya kedua bayi ini mendapat perhatian dari Pemkab Lamongan. Saran saya, agar rumah sakit daerah memantau terus kesehatan kedua bayi dan Dinas Kesehatan agar memantau kondisi kesehatan lingkungannya, “ kata dia. Dia menyebut, kasus Rafa Rafi ini adlah kasus kembar siam yang ditangani RSUD dr Soetomo.

Amar Saifudin sendiri menyebut Pemkab Lamongan siap membantu penanganan pasca operasi kedua bayi kembar siam yang menurut Wabup yang pertama di Lamongan itu. “Bahkan seusai dari Suarabaya ini, PKK dipimpin Ibu Mahdumah Fadeli dan Nurul Hidayati akan langsung meninjau rumah kedua bayi ini. Saya mengucapkan terima kasih saya pada semua pihak yang telah membantu operasi Rafa dan Rafi. Insya Allah para dokter sekalian adalkah ahli surga karena telah bekerja dengan hati demi kemanusiaan, “ ujar dia.

General Manager PT Askes Regional VII Mohammad Edison di kesempatan itu menyebut semua biaya operasi telah dibantu oleh PT Askes. Termasuk untuk sekitar Rp 17 juta biaya obat yang tidak masuk dalam daftar obat yang bisa dibiayai PT Askes. “Biaya operasi yang menjadi tanggungan PT Askes sebesar sekitar 50 juta. Sementara sekitar Rp 17 juta yang sebenarnya tidak menjadi tanggungan Askes juga sudah disetujui untuk dibiayai lewat Askes, “ ungkapnya.

Harus Proporsional Pada Pemerintah

Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Sabtu pagi (16/10) meresmikan Gedung Pendidikan Muhammadiyah di Ranting Brangsi Kecamatan Laren. Gedung yang didalamnya berdiri sekolah dasar hingga sekolah mengah atas itu diresmikannya seusai menghadiri Pegajian Akbar dan Silaturrahmi warga Muhamamdiyah Cabang Laren di lapangan Desa Brangsi.

Hadir pula dalam pengajian akbar tersebut Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Syafiq A Mughni yang juga Pimpina Pusat Muhammadiyah bersama Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan Mustofa Nur. Sementara Bupati Fadeli bersama Wabup Amar Saifudin dan plt Sekkab Nurroso terlihat pula dalam pengajian akbar tersebut.

Saat memberikan ceramah, Din Syamsudin menyampaikan posisi Muhammadiyah terhadap pemerintah haruslah proporsional. Artinya, kata dia, kalau pemerintah baik dan benar harus didukung. Sementara jika (pemerintah) tidak baik dan benar, Muhammadiyah harus tidak segan-segan tampil sebagai pengkoreksi.

“Muhammadiyah siap bekerja sama dengan siapa saja, termasuk pemerintah. Karena Muhammadiyah tidak akan pernah lelah untuk memajukan bangsa, “ ujarnya. Din juga menyebut Ranting Muhammadiyah Brangsi yang bisa mendirikan lembaga pendidikan hingga tingkat SMA sebagi contoh nyata kegairahan Muhammadiyah dalam beramal. Karena dalam skala ranting yang berada di desa sanggup mendirikan amal usaha untuk memajukan umat.

Din kemudian menyebutkan ada tiga hal yang menjadi kekuatan Muhammadiyah selama ini. Yang pertama, urai dia, adalah menjelmakan iman dalam amal. “Iman itu tidak hanya ada dalam jiwa, namun dijelmakan dalam amalan. Dorongan dalam beramal inilah yang melahirkan begitu banyak amal usaha Muhammadiyah. Selanjutnya yang menjadi kekuatan Muhammadiyah adalah ikhlas dalam bermuhammadiyah. Karena ada begitu banyak ujian dan cobaan yang menyertai, “ tutur dia.

Dia juga menyebut semangat kegairahan dalam memajukan agama juga menjadi salah satu kekuatan Muhammadiyah. Dia kemudian mencontohkan kegairahan ibu-ibu Aisyiyah di Ponorogo yang mendirikan organisasi Himpunan Janda Muslimah (HJM). Organisasi itu kini telah memiliki 700 anggota yanng telah diberdayakan dengan sejumlah kegiatan. Kemudian dia juga mencontohkan Ranting Muhammdiyah di Muntilan/Magelang yang dengan semangatnya mampu mendirikan Rumah Bersalin. “Saya berharap suatu saat nanti akan meresmikan lembaga kesehatan yang didirikan oleh Ranting Brangsi, “ ujarnya memberi semangat.

Di kesempatan itu, Din Syamsudin juga sempat memberikan selamat pada Fadeli dan Amar Saifudin yang telah dialntik menjadi bupati dan wakil bupati Lamongan. “Dalam sekian kali kunjungan saya ke daerah, baru kali ini didampingi langsung oleh bupati dan wakil bupatinya. Semoga kebersamaan ini berlangsung untuk seterusnya, “ kata dia.

Fadeli sendiri menyebut Muhammadyah dalam tempo satu abad, telah menjadi organisasi kemasyarakatan yang bergerak di barisan terdepan dalam meningkatkan pendidikan, kesehatan, dan amal sosial. Ratusan sekolah, rumah sakit, panti asuhan dan lembaga-lembaga ke-Islam-an telah didirikan oleh Muhammadiyah di seluruh tanah air termasuk di Lamongan.”Gerakan tajdid Muhammadyah telah membawa pencerahan dan pembaharuan serta kekajuan pemikiran umat Islam, “ ujar Fadeli dalam sambutannya.

PKK Pelopori Gerakan Cuci Tangan

Meski remeh, penyakit diare ternyata masih menjadi salah satu penyebab kematian yang berbahaya. Berdasar data WHO, Penyakit in menjadi penyebab kematian pada 75,3 dari setiap 100 ribu balita. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Lamongan Mahdumah Fadeli, Jum'at (15/10) di SMPN 1 Lamongan.
p { margin-bottom: 0.08in; }

Bersama Wakil Ketuanya, Nurul Hidayati Amar Saifudin, dia di SMPN 1 Lamongan mencanangkan Gerakan Cuci Tangan Menggunakan Sabun. Di kesempatan tersebut, dia juga secara simbolis menyerahkan bantuan alat cuci tangan pada Kepala Sekolah SMPN 1 Lamongan, Sutarji.

“Mencuci tangan dengan sabun terlihat seperti kegiatan yang remeh dan sepele. Padahal dengan melakukan kegiatan ini, bisa secara efektif mengurangi resiko terkena penyakit diare. Karena itulah, hari ini gerakan cuci tangan menggunakan sabun dicanangkan secara simbolis di SMPN 1 Lamongan, “ kata dia.

Bukan hanya pada usia balita, lanjut Mahdumah, diare juga menjadi penyebab kematian pada 23,3 per 100 ribu orang pada semua umur. “Seorang anak seringkali membantah ketika diberitahu orangtuanya untuk cuci tangan sebelum makan. Hal ini seringkali terjadi ketika orang tua sendiri tidak memberi contoh yang baik. Pengajaran terbaik tetaplah dengan memberikan contoh, “ ujar isteri Bupati Lamongan Fadeli tersebut.

Dilanjutkan olehnya, selain dengan cuci tangan, penyakit diare juga bisa dicegah melalui pemakaian jamban keluarga. Terkait jamban keluarga tersebut, dia sudah berpesan pada Ketua TPPKK di kecamatan untuk mendata rumah yang belum memiliki jamban. Untuk kemudian nantinya diberikan bantuan pembuatan jamban. “Semoga pola hidup bersih ini nantinya bukan hanya menjadi kegiatan seremonial, tapi bisa menjadi budaya hidup bersih, “ pungkasnya.

KAHMI Jangan Hanya Berorientasi Politis

Wakil Sekjen Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (KAHMI) Muzakir Djabir berharap agar anggota Kahmi tidak hanya berorientasi pada dunia politis saja. Hal tersebut disampaikannya saat Rapat Kerja Majelis Daerah KAHMI Lamongan di Gedung Handayani Dinas Pendidikan setempat, Kamis (14/10).
p { margin-bottom: 0.08in; }

“Kader HMI kedepan harus lebih variatif dan kontekstual. Karena itulah Majelis Nasional KAHMI beberapa waktu lalu telah mendeklarasikan himpunan pengusaha KAHMI. Sehingga kedepan setidaknya kegiatan yang dilakukan KAHMi bisa dilakukan sendiri, “ ujarnya.

Terkait isu nasional, dia menyebut fenomena kebangsaan saat ini seperti mobil yang tanpa kendali. Karena itu menurut dia, yang dibutuhkan saat ini adalah gagasan yang kontributif dan konstruktif untuk mensikapi fenomena kebangsaan tersebut.

Sementara kepada Bupati dan Wakil Bupati Lamongan yang saat itu uga hadir berharap agar KAHMI bisa dijadikan sebagai mitra strategis untuk menemukan solusi bagi problematika lokal. “Dengan resource yang memadai, saran dan gagasan termasuk kritik dari KAHMi sangat diperlukan untuk kehidupan yang lebih baik. Termasuk memberikan solusi yang paripurna dan kontekstual, “ kata dia.

Fadeli sendiri berharap agar KAHMI tetap konsisten menyuarakan perjuangan untuk mengakkan masyarakat adil dan makmur, sebagaimana tujuan KAHMI. “Sebagai sebuah organisasi dengan sejarah yang panjang, KAHMi juga harus mampu menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak di dalam maupun antar organisasi lain, “ ujar dia.

“Melihat peran dan potensi KAHMI yang luar biasa, kami selaku pemerintah terus mendukung dan mendorong upaya-upaya KAHMI sebagai bagian dari civil society untuk ikut mewujudkan Lamongan adil dan makmur, “ imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Daerah KAHMI Lamongan Muntholib Sukandar sempat menyinggung proses penyusunan Raperda tentang Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol. Dia menyebutkan agar Raperda itu dikaji secara kritis terlebih dulu dan disosialisasikan sebaik-baiknya pada masyarakat. Hal itu, kata dia, untuk mencegah terjadinya pro kontra di masyarakat. “Suasana kondusif Lamongan harus tetap dijaga. Jangan sampai hanya karena untuk pemenuhan retribusi, kemudian menimbulkan pro kontra di masyarakat, “ kata dia.

Mutasi gelombang Kedua, Libatkan 170 Jabatan

Bupati Lamongan Fadeli membuktikann pernyataannya Agustus lalu bahwa mutasi yang dilaksanakan kala itu bukan yang terakhir. Berlangsung di Pendopo Lokatantra, Kamis (14/10), Fadeli memimpin pengambilan sumpah dan pelantikan pada 170 pejabat Pemkab Lamongan.
p { margin-bottom: 0.08in; }

Seperti disebutkan dalam Surat Keputusan Bupati Lamongan Nomor : 821/161/413.203/2010 tentang Pengangkatan/Pemindahan PNS Dalam Jabatan Struktural tertanggal 13 Oktober 2010, ada 170 pejabat yang dilantik. Dengan rincian, 102 pejabat eselon IV dan 68 pejabat eselon III.

Fadeli dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengangkatan jabatan struktural yang dilakukannya itu telah sesuai dengan pola karier, jenjang kepangkatan dan kinerja dengan prinsip the right man in the right place. “ Kepada pejabat yang dilantik hari ini haruslah disiplin dan mempunyai kinerja yang baik. Karena selain dinilai oleh pimpinan, masyarakat juga akan menilai kinerja Saudara-saudara. Terutama bagi mereka yang berhubungan langsung dengan pelayanan masyarakat, “ ujarnya dalam kegiatan yang juga dihadiri Wabup Amar Saifudin itu.

Dilanjutkan Fadeli, para pejabat yang baru dilantik juga harus dapat segera memahami tugas dan fungsi barunya dengan baik. Sehingga, kata dia, jalannya organisasi pemerintahan akan lebih sensitif dan responsif terhadap perubahan dan perkembangan massyarakat. Khusus pada para istr/suami yang saat ini hadir untuk turut pula memotivasi yang bersangkutan sehingga dapat memcapai prestasi dan karier yang yang tertinggi sebagai PNS, “ ucapnya.

Ada sejumlah pos yang sebelumnya kosong diisi lewat pelantikan tersebut. Seperti jabatan eselon III, yakni Kabag Humas dan Infokom yang sebelumnya diisi pelaksana tugas (Plt), kini diisi oleh Anang Taufik yang sebelumnya menjabat Sekcam Turi. Kemudian Kabag Bina Pengelolaan Keuangan dan Asset (BPKA) kini diisi Eko Priyono. Jabatan Kabag BPKA ini kosong karena pejabat sebelumnya, Sulastri, dilantik menjadi Kabag Umum.

Demikian pula ada sejumlah pergeseran jabatan yang dilakukan. Seperti Gunadi, yang sebelumnya menjabat Sekretaris Badan Pemberdayaan Masyarkat (Bapemas) dilantik menjadi Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat. Sementara pos lama Gunadi di Bapemas diisi Ramelan. Selanjutnya Sekretaris Dinas Pertanian Kehutanan, Bambang Sidik Pramono kini mengisi pos yang sama di Dinas Perikanan dan Kelautan. Sementara pos lamanya diisi Abdullah Ubaid.

Di posisi camat juga ada sejumlah pergantian. Seperti Jarwito yang sebelumnya menjabat Camat Sambeng kini menjadi Camat Babat. Sementara Camat Babat sebelumnya, yakni Mugito dilantik menjadi Sekretaris Badan Kepegawaian Daerah. Sementara Sambeng kini diisi Sudjito. Kemudian Camat Lamongan diisi M Fahrudin Ali Fikri yang sebelumnya menjabat Camat Pucuk, dan Pucuk kini diisi Yuli Wahyuono.

Sedangkan untuk jabatan eselon IV, Mochammad Chudori yang sebelumnya menjadi Kasi Ekonomi Pembangunan di Kecamatan Kalitengah, kini menduduki jabatan sebagai Kasubbag Pelayanan Informasi, Dokumentasi Perpustakaan dan Siaran Radio Daerah di Bagian Humas dan Infokom. Sementara pejabat sebelumnya, Dwi Umi Supartiwi dilantik menjadi Kasubbag Monitoring dan Evaluasi pada Bagian Bina BUMD.

Sarirejo Juara Pekan IUD

Kecamatan Sarirejo ternyata menjadi kecamatan di Kabupaten Lamongan dengan penduduk yang paling meminati untuk menggunakan alat kontrasepsi (alkon). Hal itu tebukti saat Sarirejo ditetapkan sebagai kecamatan terbaik dalam Pekan Intra Uterine Device (IUD) atau alkon rahim dalam rangka HUT TNI 2010.

Selama Pekan IUD yang berlagsung serentak di 27 kecamatan mulai 20 hingga 27 September lalu itu, prosentase penduduknya yang menjadi akseptor IUD mencapai 140,7 persen dari PPM (perkiraan permintaan masyarakat/baca: target) yang ditetapkan sebesar 27 orang. Sementara Kembangbahu menjadi yang terbaik kedua dan Sekaran terbaik ketiga.

“Sarirejo menjadi yang terbaik dalam Pekan IUD lalu karena prosentasenya tertinggi meski jumlah pesertanya hanya 38 orang. Sementara Kembangbahu dengan jumlah akseptor 65 menjadi juara kedua karena prosentasenya hanya 120,3 persen dari target yang ditetapkan. Demikian pula juara ketiga, yakni Kecamatan Sekaran, meski jumlah akseptornya 71 orang, prosentasenya 112,7 persen, “ terang Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Hari Purwanto.

Penyerahan piala pada tiga kecamatan terbaik selama Pekan IUD dalam rangka HUT TNI 2010 kemarin diserahkan Bupati Fadeli di Makodim 0812 Lamongan. “Dengan program TNI manunggal KB dan Kesehatan tersebut sukses mendongkrak jumlah pencapaian akseptor KB di Lamongan. Selama pekan IUD saja, tercatat 1.172 orang yang tercatat telah menjadi akseptor KB, “ tambah dia. Dalam Pekan IUD itu, masing-masing desa di Lamongan ditargetkan ada tiga akseptor baru KB. Jumlah akseptor terbanyak adalah di Kecamatan Glagah dengan 84 orang dan prosentasenya 96,5 persen dari target.

Dandim Lamongan, Letkol Infanteri M Syaeful Aziz sendiri menyebut capaian selama Pekan IUD lalu terhitung sukses. Dikatakannya, dengan segala isu negatif seputar IUD, sebelumnya diprediksi hanya akan tercapai 50 persen akseptor selama Pekan IUD. ”Nyatanya dengan sosialisasi yang intens, tercapai hingga 82,4 persen selama Pekan IUD lalu. Ini tentunya berkat kerja keras pihak kecamatan bersama Muspika setempat. Namun kedepan sosialisasi terkait IUD ini nampaknya harus digencarkan, ” kata dia.

Sedangkan Fadeli dalam kesempatan itu menyebut TNI telah memberikan kontribusi nyata dalam mensukseskan Program KB di Lamongan. ”Prajurit TNI selama ini dikenal tanggap dengan kondisi bangsa, apalagi ketika terjadi bencana. Termasuk dengan turut serta mensukseskan Program KB yang telah ditunjukkan selama ini, ” ujar dia. Turut hadir pula di Makodim saat itu, Wabup Amar Saifudin, Ketua DPRD Makin Abbas dan Kapolres AKBP Gagas Nugraha.

Antisipasi Razia, Migrasi Ke OSS

Sejak 5 Oktober lalu, Pemkab Lamongan melalui Kantor Pengolahan Data Elektronik (KPDE) melakukan migrasi besar-besaran operating system (OS) yang tidak original dengan Open Source Software (OSS). Migrasi dengan software legal yang gratis ini dilakukan untuk mengantisipasi razia penggunaan software yang tidak original.

Dijelaskan oleh Kepala KPDE Hurip Tjahyono melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, di tahun 2010 ini, ditargetkan ada dua PC (personal computer) yang diinstal dengan OSS di masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD). “Untuk sementara di tahun ini baru dua PC di masing-masing SKPD yang kami migrasikan menuju OSS. Program ini akan dituntaskan di tahun 2011 dengan semua SKPD harus sudah menggunakan PC dengan OS original, “ ungkap dia.

Lebih lanjut dijelaskannya, OSS yang digunakan di Pemkab Lamongan adalah yang berbasis OS Linux Ubuntu versi 10.4. Sementara untuk aplikasi kegiatan perkantoran semacam word dan excel menggunakan open offive versi 3.11.

“OSS linux dan open office yang kami instalkan juga sama mudahnya penggunaannya seperti aplikasi yang saat ini umum digunakan. Penggunanya tidak perlu khawatir tidak bisa bekerja dengan OS ini. Hanya masalah kebiasaan saja, nanti jika sudah biasa, pasti akan lancar. Selain itu, software yang diinstalkan ini sepenuhnya legal dan gratis, “ imbuhnya.

Dari sekian banyak keunggulan menggunakan Linux, yang dapat diandalkan dari OS dengan maskot penguin ini adalah sangat aman dari serangan virus. “Selain tampilannya lebih bagus, tersedia update yang mudah didapat dan tentunya gratisan. Serta yang pasti Linux lebih tahan terhadap serangan virus yang sering menyerang data pengguna, “ tutur dia.

Seperti diketahui, amanat dalam surat edaran Kominfo tentang Pemanfaatan Perangkat Lunak Legal dan OSS, mengharuskan selambatnya pada 31 Desember 2011 seluruh instansi pemerintah harus sudah menggunakan OSS. Saat ini website resmi Pemkab Lamongan telah menggunakn basis OSS. Serta dilengkapi sejumlah fasilitas dan fitur-fitur layanan termasuk layanan e-mail dengan domain mail.lamongankab.go.id.

Fadeli Pimpin Upacara HJP Jatim

Rangkaian peringatan Hari Jadi Provinsi (HJP) Jatim ke-65 di Lamongan dimulai dengan upacara yang dipimpin Bupati Fadeli, Selasa (12/10) di pelataran Pemkab setempat. Sore harinya, masih dalam agenda yang sama, dibuka Bazaar produk dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di pelataran parkir Lamongan Plaza.
Fadeli saat membacakan sambutan Gubernur Jatim merinci sejumlah jasa Gubernur Jatim terdahulu. Mulai darai Mohammad Noer yang terkenal dengan cita-citanya untuk mewujudkan wong cilik iso melu gumuyu (membuat orang kecil bisa tertawa/sejahtera). Kemudian gubernur selanjutnya, Soenandar Prijosoedarmo yang terkenal dengan kedisiplinannya lewat Panca Tertib. Yakni tertib program, anggaran, pelaksanaan, pengendalian dan pengawasan serta tertib administrasi. Disebutkannya pula Gubernur Wahono yang getol untuk melakukan pemerataan pembangunan melalui konsep Gerbang Kertosusilanya. Konsep itu kemudian dilanjutkan Soelarso dengan pembangunan sentra-sentra industry seperti PIER (Pasuruan Industrial Estate Rembang). “Upaya pemerataan pembangunan dilanjutkan Basofi Soedirman dengan gerakan kembali ke desa. Sementara Imam Oetomo salah program andalannya adalah gerakan terpadu pengentasan kemiskinan, “ ungkapnya. Dilanjutkan olehnya, gubernur yang sekarang (Soekarwo), berupaya untuk menekan angka pengangguran dan mengurangi kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi. “Secara kongkrit, upaya ini dilakukan melalui penciptaan iklim investasi yang kondusif dengan penyediaan lahan, perijinan yang cepat dan tenaga kerja yang demokratis, “ kata dia. Sementara Bazaar UMKM dalam rangka HJP Jatim ke-65 di pelataran parkir Lamongan Plaza akan berlangsung hingga 14 Oktober mendatang. Dalam bazaar yang diikuti sejumlah 50 UMKM dari seluruh Lamongan itu menampilkan berbagai produk unggulan hasil inovasi pengusaha kecil di Lamongan.

Gus Ipul Sambangi Ponpes Nurul Anwar

Wakil Gunernur Jatim Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul, kemarin melakukan kunjungan silaturrahim ke pondok pesantren (ponpes) Nurul Anwar Desa Parengan/Maduran. Dalam kunjugannya di ponpes asuhan KH Ali Imron Muhammad tersebut, dia ditemani Bupati Lamongan Fadeli dan Plt Sekkab Nurroso.

Terlihat juga menyambut kedatangan Gus Ipul sejumlah pengurus PCNU Lamongan. Diantaranya Ketua Tanfidz terpilih Habib Husein Al Hadad. Gus Ipul sendiri saat di Parengan sempat mengikuti Sholat Jum’at berjama’ah di Masjid Jami’ Parengan.

Seusai Sholat Jum’at berjama’ah, Gus Ipul menyebut ponpes memiliki peran penting dan strategis di tengah-tengah umat. Menurut dia, jika ponpes bisa maju dan berkembang, yang diuntungkan adalah masyarakat luas.

“Pemerintah tugasnya akan sangat terbantu ketika banyak ulama yang mendirikan lembaga pendidikan seperti di Parengan ini. Karena kalau hanya mengandalkan pemerintah saja, ada keterbatasan tangan yang tidak mungkin bisa menjangkau semua, “ ujar diua. Gus Ipul kemudian menyebutkan di Jatim ada 128 madrasah tsanawiyah negeri dan 6.500 lainnya lembaga swasta. “Yang ribuan ini sebagian besar berada di lingkungan ponpes, “ katanya menambahkan.

Dia juga menyebut peran besar madrasah diniyah. Banyak ulama besar, kata dia, sebelumnya juga bersekolah dengan memakai sarung di madrasah diniyah. “KH Abdurrahman Wahid sebelum bisa bersekolah di Iraq dan Jerman serta menjadi ulama besar, sebelumnya juga bersekolah di diniyah. Demikian pula konsep sekolah modern seperti full day school atau bording school juga sama dengan madrasah diniyah di ponpes. “ kata dia saat di Masjid Jami’ Parengan.

“Bapak Gubernur sendiri menyebut madrasah diniyah menghasilkan lulusan, yang jika diumpamakan hasil produksi, menghasilkan produk bahan baku yang bagus. Karena itulah kebijakan Pemprov Jatim mulai tahun ini meluncurkan kebijakan bantuan operasional siswa untuk sekolah diniyah, “ pungkasnya.

Eksekutif Usulkan 20 Raperda

Tidak tanggung-tanggung, Pemkab Lamongan mengusulkan 20 Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) baru untuk disahkan. Pembahasan ke-20 Raperda itu mulai dilakukan kemarin (8/10) bersama DPRD setempat dengan pembacaan Nota Penjelasan atas 20 Raperda oleh Bupati Fadeli di Ruang Rapat Paripurna DPRD.

“Ke-20 Raperda yang diajukan merupakan tonggak penting bagi Pemkab dalam upaya meningkatkan kemampuan keuangan daerah , khususnya terkait Raperda Pajak dan Retribusi Daerah, “ ujar Fadeli saat di gedung dewan.

Dilanjutkan olehnya, perubahan-perubahan mengenai pajak daerah dan retribusi daerah mutlak untuk dilakukan. “Hal ini untuk menyesuaikan dinamisasi pembangunan daerah yang memrlukan kecepatan dan harmonisasi dengan perkembangan yang terjadi. Peningkatan ekonomi membawa dampak pada perkembangan pelayanan jasa yang semakin meningkat sehingga memerlukan sejumlah penyesuaian terhadap sistem dan jenis pajak serta retribusi yang diberlakukan, “ urai dia.

Dalam kerangka itulah, sambungnya, sebagai upaya untuk memaksimalkan kemampuan keuangan daerah, Pemerinthah Daerah harus memiliki kemampuan maksimal dalam meningkatkan kapasitas fiskalnya. “Pendapatan Asliu Daerah sebagai salah satu sumber penerimaan daerah harus diupayakan peningkatannya untuk menopang kemampuan daerah. Selain untuk menyehatkan fiskal, juga tentunya untuk dikembalikan lagi dalam bentuk pembangunan di masyarakat, “ katanya menjelaskan.

Raperda yang dibahas tersebut terdiri dari 18 Raperda tentang pajak daerah dan retribusi daerah serta 1 Raperda tentang pengelolaan sampah dan 1 Raperda tentang Perusahaan Daerah. Dengan rincian, Raperda tentang Pajak Daerah, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akta Catatn Sipil, Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum dan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

Kemudian Raperda tentang Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran, Retribusi Pengendalian Menara Komunikasi, Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi Tempat Pelelangan serta Retribusi Terminal. Selanjutnya Retribusi Tempat Khusus Parkir, Rumah Potong Hewan, Tempat Rekreasi dan Olahraga, Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.

Selain itu juga diusulkan untuk dibahas Retribusi tentang Izin Gangguang, Izin Trayek, Izin Usaha Perikanan, Raperda Pengelolaan Sampah di Lamongan dan terakhir tentang Perusahaan Daerah Pasar Kabupaten Lamongan.

Nina Soekarwo Launching Mobil Hijau

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Timur Nina Soekarwo, Kamis pagi (7/10) melakukan peluncuran perdana mobil hijau dan operasional mobil pintar di SDN Jetis III Lamongan.

Mobil hijau sendiri adalah konsep yang dicetuskan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono sebagai upaya pencegahan pemanasan global dan perubahan iklim.

Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Ketua TPPKK Jatim Fatma Saifullah Yusuf bersama Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan Jatim Masruri serta Kepala Biro Administrasi Sumber Daya Alam Setdaprov Jatim Jogy Hendryadi. Sementara Pemkab Lamongan diwakili Wakil Bupati Amar Saifudin bersama Ketua TPPKK Lamongan Mahdumah Fadeli dan wakilnya Nurul Hidayati Amar Saifudin.

Dijelaskan Nina Soekarwo, keberadaan mobil hijau tersebut dimaksudkan agar masyarakat bisa berpartisipasi dan berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Karena mobil hijau itu nantinya berkeliling untuk memberikan penyuluhan pentingnya pencegahan pemanasan global. Yakni dilakukan dengan cara pemberian informasi pentingnya kegiatan menanam dan memelihara pohon serta sejumlah kegiatan edukatif dan interaktif. “Diharapkan lewat mobil hijau ini bisa menumbuhkan perilaku ramah dan cinta pada lingkungan. Baik di kalangan pelajar maupun masyarakat umumnya, “ ujarnya.

“Mobil hijau ini pada akhirnya nanti bertujuan untuk mengajak masyarakat berperan aktif mensukseskan dan memecahkan permasalahan lingkungan dengan konsep bola salju, “ imbuh dia. Nina Soekarwo menyebutkan, sukses Lamongan meraih Adipura empat kali berturut-turut menunjukkan pengelolaan sampahnya sudah bagus. Konsep pengelolaan sampah 3R yaitu reduce, reuse dan recycle juga akan disuluhkan melalui mobil hijau.

Peluncuran perdana mobil hijau itu ditandai dengan pemecahan kendi oleh Nina Soekarwo. Dia kemudian menunjukkan sejumlah fasilitas penyuluhan yang ada di mobil yang memang di cat hijau itu. Seperti alat peraga edukatif permainan ular tangga dengan kolom-kolom terkait permasalahn lingkungan. Setelah itu, bersama rombongan dia juga melihat pameran makanan 3B (bergizi, berimbang dan beragam) di pelataran SDN Jetis III. “Saya harap kampanye ASI eksklusif terus digalakkan. Karena bukan hanya akan membuat bayi lebih cerdas (intelegent quotient/IQ), namun juga mempererat hubungan emosional dengan orang tua (emotional quotient/EQ) dan meningkatkan kecerdasan spiritual (spiritual quotient/SQ), “ ucapnya.

Terkait program lingkungan di Lamongan, Mahdumah Fadeli mengungkapkan TPPKK telah mempelopori gerakan perempuan menanam dan pelihara pohon. Selain itu, juga telah memberikan pelatihan composting dengan keranjang takakura untuk pemberdayaan ibu-ibu rumah tangga serta sebagai salah satu solusi penanganan sampah di Lamongan. Menurut keterangan Nina Soekarwo Provinsi Jatim memperoleh tiga unit mobil hijau. Satu unit dikelola Pacitan dan dua unit lainnya dikelola TPPKK Jatim.

Dispensasi Pelayanan Akta Kelahiran

Berdasarkan Surat Bupati Lamongan tanggal 19 oktober 2009, Nomor 474.1./567/413.107/2009 tentang Perpanjangan Dispensasi Akta Kelahiran akan berakhir tanggal 31 Desember 2010. Setelah tanggal 31 Desember 2010, pelaksanaan pelayanan Akta Kelahiran sudah mengacu lagi Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2006

Tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Daerah Nomor 29 tahun 2008 tentang Administrasi Kependudukan dengan kriteria antara lain :



1. Usia kelahiran (0-60) hari dapat dilayani langsung pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan

2. Usia Kelahiran lebih dari 60 (enam puluh) hari sampai 1 (satu) tahun memerlukan persetujuan dari Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan, Selanjutnya diterbitkan Kutipan Akta Kelahiran

3. Usia Kelahiran diatas (satu) tahun harus mendapatkan persetujuan Penetapan Pengadilan Negeri, setelah ada penetapan Pengadilan Negeri selanjutnya didaftarkan pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lamongan untuk dicatat dalam regester dan diterbitkan kutipan Akta Kelahiran

Nota Penjelasan 20 Raperda Oleh Bupati Fadeli

Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan oleh Pemerintah Daerah terdiri dari 20 (dua puluh) yang terdiri dari 18 Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta 1 Rancangan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah dan 1 Rancangan Peraturan Daerah tentang Perusahaan Daerah Pasar. Adapun secara rinci Rancangan Peraturan Daerah yang diajukan meliputi : KLIK DISINI

KONI Musyorkab, Agus Suyanto Ketum baru

Komisi Olahraga nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lamongan, Rabu (6/10) menggelar Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musyorkab). Dalam Musorkab tersebut, terpilih Agus Suyanto sebagai Ketua Umum KONI Lamongan periode 2010-2014.

Saat penyampaian usulan calon ketua umum, muncul dua nama dari peserta Musorkab. Yakni Imron Rosidi dengan tiga suara dan Agus Suyanto dengan 39 suara. Namun karena suara Imron Rosidi tidak memenuhi syarat minimal dukungan lima suara, akhirnya disepakati secara aklamsi Agus Suyanto sebagai Ketua Umum KONI periode 2010-2014.

Sebelumnya, peserta Musyorkab yang terdiri dari 27 Koordinator Olahraga Kecamatan (Korcam) dan 15 Pengurus Kabupaten Cabang Olahraga (Pengcab) tersebut secara aklamasi menyetujui laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2006-2010. Selain dua organisasi yang memiliki hak suara tersebut, Musyorkab yang dibuka Asisten Tata Praja Agus Sugiarto itu juga diikuti pengurs KONI periode sebelumnya, pengurus olahraga fungsional seperti Perwosi (persatuan wanita olahraga Indonesia) serta Sekretaris Umum KONI Provinsi jatim Ali Syahbana.

Saat membacakan sambutan Ketua Umum KONI Jatim, Ali Syahbana berharap agar pengurus KONI yang terpilih nanti jangan sampai hanya hadir lengkap saat pelantikan saja. Namun ketika saatnya ada kegiatan, jarang ada yang kelihatan. “Harapan saya, agar ada suasana manajemen yang solid dan penuh kebersamaan dalam kepengurusan KONI nanti sehingga mampu melahirkan prestasi, “ ujarnya.

Terkait upaya pencapaian prestasi olahraga, dia berpesan agar pembinaan atlet usia dini diintensifkan demi kaderisasi, menurutnya, selama ini atlit berprestasi yang dimiliki Indonesia seperti Icuk Sugiarto (bulu tangkis) muncul by accident bukan by design. Yakni lahir bukan karena hasil pembinaan yang berjenjang dan sistematis. Berbeda dengan China yang pembinaan atlet usia dininya luar biasa sehingga seolah-olah tidak pernah kering atlet berprestasi.

“Di tengah keterbatasan anggaran yang dimiliki, hendaknya tiap daerah memiliki cabang olahraga unggulan yang dibina secara intensif. Jangan sampai karena asas pemerataan pembinaan, malah tidak bisa menghasilkan prestasi apapun. Selain itu, satu-satunya cara untuk menggenjot prestasi olahraga agar tidak mentok adalah melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ada sejumlah lembaga pendidikan yang dapat membantu technical aspek pembinaan olahraga. Diantaranya Universitas Negeri Surabaya, sekolah kejuruan olahraga di Sidoarjo dan Universitas Negeri Malang, “ urai dia.

Sementara Agus Sugiarto menyampaiakn apresiasinya terhadap kinerja pengurus KONI sebelumnya dan insan olahraga di Lamongan yang sukses meningkatkan trend prestasi olahraga Lamongan. Diantaranya raihan pretasi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) kedua yang berhasil menduduki rangking 13 dengan lima medali emas, empat perak dan tiga perunggu. Padahal dalam Porprov pertama, kontingen Lamongan di posisi 32 dengan hanya meraih satu perak dan satu perunggu. Selain itu, sejak 2006, ada 215 prestasi individual yang diraih baik di tingkat regional maupun nasional.

Rabu, 06 Oktober 2010

Kesejahteraan Pedesaan Jadi Prioritas

Bupati Fadeli mengatakan peningkatan kesejahteraan, terutama masyarakat di pedesan akan tetap menjadi prioritas program kerjanya. Hal itu disampaikannya saat rapat paripurna hari keempat dalam rangka persetujuan bersama atas Raperda PAPBD 2010 di Ruang Rapat Paripurna DPRD setempat, Selasa (5/10).

“Program penuntasan kemiskinan saat ini tidak lagi abstrak. Namun sudah kongkret dalam bentuk program kerja nyata. Seperti dalam bentuk perluasan akses ekonomi bagi masyarakat miskin, terutama di pedesaan. Hal ini penting karena sebagian besar masyarakat Lamongan masih berada di pedesaan dengan mata pencaharian di bidang pertanian dan perikanan, “ ungkap dia.

Dalam sambutannya, Fadeli juga mengatakan rekomendasi yang disampaikan Banggar akan menjadi masukan yang sangat berharga dalam merumuskan kebijakan pembangunan Lamongan kedepan. Dia juga menyampaikan, kesejahteraan rakyat tetap akan menjadi priorotas program kerjanya. DPRD Kabupaten Lamongan sendiri secara aklamasi menyetujui Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2010 untuk disahkan menjadi Perda.

Dari tingkat pendapatan dan belanja daerah yang ada di Raperda Perubahan APBD 2010, terjadi defisit sebesar Rp 66,978 miliar. Defisit tersebut selanjutnya akan ditutup dari pos pembiayaan daerah yang jumlahnya sama dengan besaran defisit anggaran. Sehingga sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (Silpa) menjadi nol. Laporan itu disampaikan juru bicara Badan Anggaran (Banggar) DPRD, Kacung.

Defisit anggaran itu sebagaimana disampaikan Kacung, karena alokasi pos pendapatan darah yang ditetapkan menjadi Rp 1,056 triliun atau naik Rp 174,153 miliar dari rencana semula di APBD 2010. Kemudian belanja daerah dialokasikan menjadi sebesar Rp 1,123 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar Rp 181,073 miliar.

Banggar dalam laporannya juga menyampaiukan sejumlah rekomendasi kepada eksekutif. Diantaranya Banggar meminta besaran kenaikan pendapatan yang disampaikan oleh eksekutif agar direalisasikan sesuai hasil kesepakatan yang ada. “Kedepan, Banggar meminta pemerintah daerah untuk melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap potensi obyek pajak dan retribusi, “ ujar dia. Banggar juga meminta setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk melakukan efisiensi ditengah keterbatasan kondisi fiskal pemerintah daerah saat ini.

Kota Bandung Belajar Pemberdayaan UKM

Sebanyak 10 anggota Komisi B DPRD Kota Bandung, Kamis (30/9) melakukan kunjungan kerja (kungker) di Kabupaten Lamongan. Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi B Ajat Sudrajat tersebut diterima Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto di Ruang Sasana Nayaka.

Menurut Ajat, komisinya memilih Lamongan sebagai jujugan kungker karena Lamongan dalam beberapa tahun ini dikenal sebagai daerah yang paling pesat perkembangannya. Termasuk pemberdayaan bidang koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) yang secara nasional dikenal paling pesat perkembangannya.

Djoko dalam paparannya kepada rombongan kungker mengungkapkan Pemkab Lamongan memang memiliki kepedulian pada usaha kecil lokal, termasuk pada perkoperasian. Ada sejumlah kemudahan dan fasilitas yang diberikan untuk memberdayakan mereka.

Kemudian disebutkan oleh Djoko adanya fasilitasi regulasi dengan penerbitan Perda nomor 7 tahun 2008 tentang Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Dengan Perda tersebut, selain menggratiskan koperasi dan UKM dari beaya surat ijin usaha perdagangan (SIUP) dan tanda daftar perdagangan (TDP), koperasi di Lamongan juga memiliki hak yang sama untuk mengikuti tender. Perda yang sama juga mengatur pemberian fasilitas pembiayaan dan pengembangan pola kemitraan.

Selain fasilitasi regulasi, Pemkab Lamongan melalui Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) juga memberikan penguatan modal kerja dalam bentuk dana bergulir dan berbagai program peningkatan SDM. Dana bergulir ini dengan bunga ringan 6 persen pertahun.

Kepada pedagang kaki lima (PK5), juga diberikan pembinaan berupa penataan usaha berdagang dalam zoning-zonibng tertentu. Selain itu, pedagang kecil ini juga diberikan modal kerja yang totalnya mencapai Rp 250 juta. “Jumlah modalnya memang tidak besar, namun ini setidaknya menunjukkan bahwa pemerintah juga peduli dengan pengusaha kecil, “ ujar Djoko.

Korban KDRT Jarang Melapor

Kendala sosial budaya nampaknya masih mempengaruhi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) untuk melaporkan kasus yang dialaminya. Selain itu, pemahaman yang kurang juga menjadi faktor lainnya.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TPPKK) Lamongan Mahdumah Fadeli saat membuka pelatihan SDM pelayanan dan pendamping pusat pelayanan terpadu (PPT) KDRT tahun 2010, Kamis (30/9) di Pendopo Lokatantra Lamongan.

Kejadian KDRT yang ada di Lamongan biasanya masih di rahasiakan oleh korbannya, mungkin mereka malu untuk mengungkapkan. Selain itu sebenarnya KDRT tidak harus berupa kontak secara fisik. Kekerasan secara batin juga termasuk KDRT, seperti melecehkan, memaki, atau bersikap tidak hormat lainnya. “Jadi bapak-ibu sebagai pendamping tidak boleh menutup mata dan telinga,” demikian ujarnya.

Kepada pendamping KDRT, dia berharap agar personilnya mempunyai ketrampilan, keahlian, dan pengetahuan yang di butuhkan korban. “Pendamping harus peka dengan segera menangani dan melaporkan jika menemui kasus KDRT. Selanjutnya seorang pendamping juga harus bisa menunjukkan kemampuan sebagai pendamping, memberikan rasa nyaman, tentram, dan bersikap ramah, “ tutur dia.

Perhatian pada korban KDRT di Lamongan diwujudkan dengan terbitnya Keputusan Bupati Lamongan tentang pembentukan Komisi Perlindungan Perempuan dan Anak. Juga penerbitan Keputusan Bupati Lamongan tentang pembentukan Tim Pengelola PPT korban KDRT dan anak di Kabupaten Lamongan.

Selain Ketua TPPKK Mahdumah Fadeli, juga hadir di acara itu Ketua gabunagn organisasi wanita (GOW) Lamongan Nurul Hidayati Amar Saifudin. Pelatihan itu sendir diikuti sejumlah 50 orang peserta yang terdiri dari TPPKK Kecamatan, Dinas, Instansi, serta organisasi-organisasi wanita di Kabupaten Lamongan.

Berpeluang Raih UPP Percontohan Lagi

Sebanyak 12 orang tim penilai Unit Pelayanan Publik Percontohan (UPPP) Jatim 2010 kemarin melakukan penilaian lapangan pada dua calon UPPP Lamongan, yakni SMAN 1 dan 2 Lamongan. Jika salah satunya terpilih sebagai UPPP Jatim 2010, berarti Kabupaten Lamongan akan menjadi UPPP Jatim selama tiga kali berturut-turut. Kedua SMA di jalan veteran itu sebelumnya telah lolos seleksi administrasi.

Berdasar data Bagian Organisasi Lamongan, pada tahun 2008 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan ditetapkan Gubernur Jatim sebagai unit pelayanan percontohan di Jatim. Kemudian pada 2009 giliran Kantor Perijinan meraih predikat UPPP Percontohan Jatim.

Di SMAN 1 Lamongan, tim yang dipimpin langsung oleh Kepala Biro Organisasi Pemprov Jawa Timur Ratnadi Ismaon tersebut di terima Plt Sekkab Nurroso, Kepala Bagian Organisasi Lamongan Abdul Muis, Kepala Sekolah SMAN 1 Wantono Gono Putro. Ratnadi Ismaon juga sempat berkeliling untuk melihat hutan sekolah yang berada di belakang sekolah. Sementara itu, angggota tim yang lain berpencar melihat dan mencatat setiap sudut sekolah dengan detail.

Diungkapkan oleh Ratnadi, ada 8 unsur yang di di ajang UPPP Jawa Timur 2010 itu. Di antaranya tentang pelayanan terhadap siswa, fasilitas sekolah, respon sekolah terhadap masalah dan masukan yang ada, bentuk-bentuk keringanan yang di berikan sekolah kepada siswa kurang mampu, keamanan sekolah termasuk terkait kelayakan bangunan. “Penilaian tidak main-main karena menyangkut tentang publik jadi kami harus memperhatikan dengan seksama,” ujarnya.

Di SMAN 1 Lamongan, ada sejumlah pelayanan yang sudah memiliki pedoman standar pelayanan. Diantaranya terkait administrasi kepegawaian yang sandar waktu pelayanannya ditetapkan 15 menit. Kemudian pelayanan administrasi kesiswaan yang ditetapkan standar layannnya 1 menit. Penyampaian pemenang ajang ini biasnya dilaksankan saat Upacara Peringatan HUT Korpri Jatim di bulan November.

Pelayanan PKH Terbaik Kedua Di Jatim

Tingkat pelayanan program keluarga harapan (PKH) di Lamongan ternyata mendapat penilaian positif. Terbukti, di tingkat Jatim, pelayanan PKH di Lamongan sebagai terbaik kedua. Sementara di tingkat nasional, PKH Lamongan menempati rangking kelima.


Data tersebut kemarin (30/9) diungkapakan Rudianto, koordinator unit pelaksana PKH (UPPKH) Lamongan saat halal bi halal seluruh tim UPPKH bersama Bupati Fadeli di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan. Turut hadir dalam kesempatan itu Wabup Amar Saifudin, Plt Sekkab Nurroso dan sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) setempat.

“Ternyata kerja keras tim PKH Lamongan mendapat apresiasi. Sehingga menjadi yang terbaik kedua se Jatim dan terbaik ke lima se Indonesia. Penilaian ini juga membuktikan pelaksanaan PKH di Lamongan telah berjalan dengan baik. Saya berharap kerja keras tim PKH ini diteruskan sehingga tahun depan bisa menjadi yang terbaik bukan hanya di Jatim tapi juga di tingkat nasional, “ ujar Fadeli dalam sambutannya.

Fadeli menyebut tugas unit pelaksana di PKH sebagai tugas yang mulia. “Tugas Anda sekalian terkait dengan keluarga sangat miskin. Karena itu apa yang dilakukan adalah suatu yang bukan hanya bermanfaat namun juga mulia, “ kata dia.

Jika tidak memiliki keahlian dan ketekunan, tambah dia, sangat tidak mudah untuk menyukseskan PKH. Diungkapkannya, PKH bukan sekedar bagi-bagi uang kepada keluarga sangat miskin. Namun pembagian itu mensyaratkan sejumlah komitmen yang ketat di bidang pendidikan dan kesehatan. “Diharapkan dengan adanya PKH ini jangan sampai karena kemiskinan ada anggota keluarga yang tidak bisa sekolah atau tidak terjamin kesehatannya, “ tutur dia.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) yang digunakan untuk alokasi Program keluarga Harapan (PKH), jumlah rumah tangga sangat miskin (RTSM) Lamongan sebesar 35.705 keluarga. Namun berdasar verifikasi terakhir, dari jumlah tersebut, 6.110 RTSM diantaranya dinyatakan non eligible atau tidak ada beban tanggungan anak yang masuk kriteria PKH pencairan tahap II. Sehingga hanya 28.720 RTSM yang memenuhi kriteria penerima PKH atau dinyatakan eligible. Dengan rincian komponen jumlah ibu hamil mencapai 612 orang, jumlah balita 13.851 orang, jumlah anak SD 20.653 dan jumlah anak SMP 10.305 orang.

BBGRM Lestarikan Kearifan Lokal

Rabu pagi (29/9) di Balai Desa Sumberkerep Kecamatan Mantup, Bupati Lamongan Fadeli menutup puncak bulan bakti gotong royong masyarakat (BBGRM) ke-7 tahun 2010. Selama pelaksanaan BBGRM sejak 1 hingga 30 Juli lalu, dana swadaya yang berhasil diwujudkan dalam gotong royong serentak di Lamongan itu mencapai Rp 56 miliar.

Di kesempatan tersebut Fadeli juga menandatanganio prasasti peresmian pembangunan jaringan air bersih yang bisa digunakan untuk air minum senilai Rp 140 juta. Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Lamongan Abdul Wahib dalam laoprannya menyebutkan, dana swadaya sebesar Rp 56 miliar dari masyarakat tersebut berupa kegiatan fisik dan non fisik serta dalam bentuk tenaga kerja.

“Diharapkan dengan adanya BBGRM seperi ini akan dapat melestarikan kearifan lokal di masyarakat berupa kegiatan kebersamaan dalam bergotong royong, “ ujar Fadeli. “Kegiatan gotong royong seperti ini adalah kepentingan semua pihak. Karena itu masyarakat harus terlibat. Saya menyambut positif adanya miiaran rupiah dana swadaya yang berhasil dihimpun dalam BBGRM ini. Karena itu kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti ini jangan sampai berhenti, “ kata dia.

Ditambahka Fadeli, gotong royong sebenarnya telah ada dan mengakat di masyarakat. Yang coba dilakukan oleh pemerintah hanya melestarikannnya saja supaya jangan sampai punah. Dikesempatan itu dia juga menyebutkan bahwa berbagai kemajuan di Lamongan mulai merata hingg ke daerah-daerah pinggiran.

Kemudian dicontohkannya kemajuan dunia pendiidkan di Lamongan. Menurutnya, sejumlah sekolah di daerah pinggirian beberapa tahun belakangan mampu meraih prestasi. “Saat ini sekolah-sekolah di pinggiran sudah tidak kalah prestasinya dengan sekolah yang ada di Kota Lamongan, “ sebut dia.

Secara simbolis, Fadeli saat di Sumberkerep menyerahkan secara resmi sejumlah bantuan yang kegiatannya telah dilaksanakan selama BBGRM. Diantaranya 11 kegiatn pembangunan desa berupa pembangunan jalan penetrasi dan rabat, sarana air bersih serta paving stone yang masing-masing kegiatan bernilai Rp 60 juta, atau total Rp 660 juta. Selain itu juga ada dan bantuan Program Pembangunan Wilayah Antar Desa (PWTAD) untuk tiga desa di Kecamatan Sambeng senilai Rp 150 juta.

Paguyupan Sukses Sembuhkan Penderita TB

Pembentukan paguyupan bagi penderita tuber culosis atau TB terbukti efektif membantu proses penyembuhan penyakitnya. Seperti paguyupan TB yang dibentuk Puskesmas Mantup. Dengan adanya paguyupan tersebut proses kesembuhan pasien lebih terjamin. Karena pengobatan penyakit batuk menahun ini memerlukan pengobatan secara rutin tanpa putus.

Seperti disampaikan Kepala UPT Puskesma Mantup dr Taufik, sampai saat ini ada sekitar 200 anggota paguyupan TB di Puskesmas Mantup. Namun jumlah ini fluktuatif karena factor sembuhnya anggota paguyupan. Ditambahkan olehnya, setiap bulan setidaknya ada sekitar 20 pasien TBC yang berhasil ditemukan oleh Puskesmas Mantup.

“Penyakit TB merupakan batuk menahun yang menyerang paru-paru akibat serangan virus. Penyakit ini dapat disembuhkan selama pasien mau mengkonsumsi obat TB secara rutin dan tanpa putus selama berbulan-bulan. Peran paguyupan sangat penting untuk menjaga agar si pasien jangan sampai putus minum obat hingg aembuh sama sekali dari TB, “ ujarnya.

Puskesmas yang ditetapkan Gubernur Jatim sebagai unit pelayanan percontohan di Jatim pada tahun 2008 tersebut juga memiliki program bedah rumah untuk pasien miskin. Sampai saat ini sudah ada pasien yang benar-benar miskin yang rumahnya telah dibedah oleh Puskesmas Mantup. Dananya sendiri berasal dari sumbangan pasien yang mampu serta zakat dari staf di Puskesmas Mantup.

Oleh Bupati Fadeli sendiri, meski berada di pinggiran, manajemen puskesmas ini disebut yang terbaik di Lamongan. Terbukti dengan diraihnya ISO 9001:2000. Fasilitas unggulan di UPT Puskesmas Mantup diantaranya layanan UGD 24 jam yang telah memiliki pelayanan rawat darurat, pelayanan operasi kecil, penanganan kecelakaan dan pelayanan rawat inap. UPT ini juga telah memiliki laboratorium lengkap, alat rekam jantung dan apotik sendiri.

Perawat Harus Berdaya Saing

Bupati Lamonan Fadeli berharap agar lulusan perawat di Lamongan mempunyai daya saing. Jangan hanya mengtandalkan ijazah belaka. Hal tersebut disampaikannya saat wisuda Diploma 3 (D3) angkatan ke-10 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Lamongan di Pendopo Lokatantra setempat.

Menurut dia, perawat adalah sebuah profesi yang menuntut dedikasi tinggi dan profesionalitas. Tanpa dedikasi tinggi dan profesionalitas, mustahil mahasiswa lulusan akademi keperawatan mampu bersaing dalam dunia kerja. “Sangat penting bagi sebuah profesi, termasuk profesi kesehatan seperti perawat untuk mampu berdayasaing. Karena diluar sana (dunia kerja) akan ada begitu banyak tantangan yang harus dilalui, “ ujar dia.

Ada sebanyak 59 Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Lamonganyang kemarin mengikuti pengambilan sumpah dan pelantikan di Pendopo Lokatantra. Prosesi pelantikan menjadi perawat tersebut di pimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Kebupaten Mochammad Sochib.

Dikatakan oleh Rektor Akademi Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan, Supanik, sebanyak 59 Mahasiswa Diploma 3 (D3) angkatan ke-10 yang telah di wisuda sebelumnya itu adalah angkatan tahun 2007. Mereka telah menempuh pendidikan keperawatan selama 3 tahun atau 6 semester dan berhak menyandang gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) di belakang namanya.

STIKES Muhammadiyah Lamongan yang berada di daerah Plosowahyu merupakan sebuah pergurun tinggi kesehatan yang ada di kota Lamongan dan telah mempunyai 2 program pendidikan yaitu jenjang S1 Keperawatan dan D3 Kebidanan.

Disampaikan olehnya STIKES Lamongan saat ini memiliki sejumlah fasilitas untuk pengembangan profesi mahasiswanya. Diantaranya laboratorium keperawatan dasar, laboratorium medikal bedah, laboratorium gawat darurat, laboratorium keperawatan anak dan laboratorium meternitas. Selain itu juga telah memiliki fasilitas laboratorium komunitas, dan laboratorium keperawatan jiwa. Ke depan STIKES Muhammadiyah Lamongan akan mengembangkan lagi beberapa laboratorium, di antaranya, mikrobiologi dan parasitologi, laboratorium fisika, biologi, kimia dan bio kimia.

Pada acara tersebut hadir Bupati beserta Wakil Bupati Amar Saifudin, jajaran Muspida, serta para Pimpinan SKPD Kabupaten Lamongan dan Direktur RSUD dr Soegiri Fida Nuraida. Juga hadir Direktur Akper dan Akbid se-wilayah Bojonegoro, Rektor STIKES Lamongan, Dosen pembimbing, dan wali para lulusan akper.

Pengurus Baru PGRI Diterima Bupati

Lima orang pengurus harian baru dan 12 orang sekretaris bidang Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Lamongan, Senin pagi (27/8) diterima beraudiensi dengan Bupati Fadeli di ruang kerjanya. Kedatangan kepengurusan periode 2010-2015 tersebut dipimpin ketua PGRI Lamongan Djaman Poco Diputro.

Kepada Bupati Lamongan, Djaman memaparkan sejumlah program kegiatan kepengurusan PGRI yang baru. Terutama untuk membangun hubungan yang harmonis bersama Pemkab Lamongan. “PGRI siap menjadi jembatan hubungan yang harmonis antara Pemkab (Lamongan) dengan guru, “ tambahnya.

“Sesuai dengan visi PGRI untuk mewujudkan guru yang profesional dan bermartabat, kami akan memrogramkan sejumlah kegiatan. Diantaranya berupa seminar, workshop dan sejumlah pelatihan, “ urai Djaman.

Fadeli sendiri berharap, kedepan, hubungan PGRI dengan pemerintah akan berjalan harmonis. “Jangan sampai ada program yang saling bersinggungan, “ kata Fadeli. “Dunia pendidikan Lamongan sudah berjalan dengan baik dengan diraihnya sejumlah prestasi. Karena itu jika ada perkembangan teknologi yang baru, guru harus bisa menguasai. Jangan sampai kepontal oleh muridnya, “ tutur Fadeli.

Kepengurusan baru PGRI Lamongan periode 2010-2015 ini diketuai Djaman Poco Diputro. Sementara Wakil Ketua I adalah Mochtar dan Wakil Ketua Rahardjo. Kemudian posisi Sekretaris ditempati Imam Achjar dan Bambang Didik yang juga Kepala SMKN I Lamongan sebagai Wakil Sekretaris.

Raih Juara Umum Partnership Road Safety Action

Masih seumur jagung di bawah kepemimpinan Bupati Fadeli, Lamongan tahun ini meraih peghargaan dari Gubernur Jatim sebagai juara umum lomba Partnership Road Safety Action Gubernur Award 2010. Penghargaan tersebut,

Selasa (28/9) diserahkan oleh Wagub Jatim Saifullah Yusuf di Mapolda Jatim.

Turut hadir dalam penyerahan juara tersebut, Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti serta Irjen Pol Djoko Susilo, Kepala Korps Lantas Polri. Juara umum tersebut diraih Lamongan karena meraih penghargaan di sejumlah kategori yang dilombakan. Yakni juara 2 Keberlanjutan Partnership Inovasi Penanganan Kecelakaan (laka). Kemudian pada kategori Keberlanjutan Partnership Penanganan Daerah Rawan Laka meraih juara pertama dan juara kedua untuk Partnership Aksi Operasi Ketupat Semeru 2010.

Lomba ini adalah terobosan dari Direktorat Lantas Polda Jatim untuk menekan angka laka lantas. Kegiatan ini melibatkan jajaran polisi, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas Kesehatan, Dinas Perindustrian dan sejumlah instansi terkait tingkat kabupaten/kota se Jatim. Bukan hanya program inovatif masing-masing daerah yang dinilai, namun terkait aksi nyata untuk menurunkan jumlah laka lantas.

“Penghargaan yang diraih ini tidak lepas dari inovasi jajaran Polres Lamongan dalam menekan angka laka lantas. Selama ini laka lantas sering dikaitkan hanya dengan tugas polisi di jalan raya. Padahal ada banyak faktor yang memicu kecelakaan di jalan raya, “ ujar Plt Kabag Humas dan Infokom sesuai mendampingi di Mapolda Jatim.

Karena itu, lanjutnya, Pemkab Lamongan melalui sejumlah satuan kerja mengintensifkan identifikasi dan pengawasan daerah rawan laka atau black spot area. “Selain itu, masing-masing satker telah memiliki prosedur standar operasi dalam penanganan kasus di jalan raya sesuai bidangnya. Seperti rumah sakit, dinas kesehatan dan dinas perhubungan, “ papar dia.

Fadeli sendiri menyampaikan penghargaan tersebut juga tidak lepas dari kesigapan jajaran Polres Lamongan. Selain itu tingkat disiplin berlalulintas masyarakat Lamongan yang meningkat juga turut mengantarkan diraihnya penghargaan itu. “Karena itu penghargaan ini selayaknya menjadi penghargaan semua elemen masyarakat Lamongan, “ kata dia.

Fisik New Sembayat Barrage Bakal Lebih Kompleks

New Sembayat Barrage atau Bendung Gerak Sembayat Baru desainnya bakal lebih kompleks dari dua bendung gerak yang ada sebelumnya. Yakni bendung gerak di Bojonegoro serta bendung gerak di Kecamatan Babat/Lamongan. Hal itu karena fungsi New Sembayat Barrage juga akan lebih kompleks, bukan sekedar sebagai pengendali banjir.

“New Sembayat Barrage nantinya akan multifungsi, bukan hanya sebagai pengendali banjir. Namun juga sebagai penahan intrusi air laut serta sebagai sumber air. Termasuk untuk penyediaan air baku bagi industri dan rumahan. Karena itu baik kebutuhan lahan maupun desain fisiknya akan lebih kompleks dari Babat Barrage dan bendung gerak Bojonegoro yang berada di Kecamatan Trucuk dan Kalitidu, “ ungkap Kepala Dinas PU Pengairan Hari Sanjoto melalui Plt Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa, kemarin (25/9).

Realisasi pembangunan New Sembayat Barrage ini juga semakin menjadi kenyataan. Karena pada tahun anggaran 2011 telah disiapkan dana konstruksi sebesar Rp 150 miliar untuk pelaksanaan konstruksi tahap pertama. Sementara terkait pengadaan tanah seluas 13,174 hektar yang berada di Kecamatan Karangbinangun dan meliputi tiga desa, Pemkab Lamongan juga telah siap untuk memenuhinya. Menteri PU Djoko Kirmanto sendiri saat mengunjungi Lamongan aret 2010 lalu mengungkapkan pembangunan New Sembayat Barrage diperkirakan menelan anggaran Rp 800 miliar.

“Karena keberadaan bendung gerak ini merupakan kebutuhan yang harus segera diwujudkan, Pemkab Lamongan siap melaksanakan semua komitmen. Proses sosialisi pengadaan tanah sudah dilakukan oleh camat setempat. Demikian pula pengukuran dan pematokannya bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo juga sedang dilaksanakan. Saat ini tinggal menunggu terbitnya Surat Persetujuan Penetapan Lokasi Pembangunan (SP2LP) New Sembayat Barrage oleh Gubernur Jatim untuk merampungkan semua proses pengadaan tanahnya, “ kata dia. “Di wilayah Gresik yang masuk Kecamatan Bungah, kebutuhan tanahnya seluas 82,693 hektar, “ tambahnya.

Pembangunan New Sembayat Barrage ini adalah bagian dari matriks kesepakatan antara pemerintahan dalam rangka penanganan banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Dalam kesepakan tersebut, pemerintah pusat, dalam hal ini Departemen Pekerjaan Umum, bertanggung jawab dalam hal dana pembangunan dan kontribusi pembebasan tanah. Pemkab Lamongan dan Gresik bertanggung jawab pada koordinasi, kontribusi dan pembebasan tanah serta penyelesaian masalah sosial. Sementara Pemprov Jatim memiliki tangung jawab koordinasi dan kontribusi dana pembebasan tanah.

Rp 20 Juta Untuk Insan Olahraga Terbaik

Tiga orang insan olahraga terbaik di Lamongan Jum’at pagi (24/9), menerima penghargaan dan uang pembinaan dari Bupati Lamongan. Penghargaan dan uang pembinaan tersebut disampaikan melalui Wakil Bupati Amar Saifudin seusai menjadi inspektur upacara Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 27 di lapangan alun-alun Kota Lamongan.

Tiga insan tersebut masing masing Supardi sebagai Pembina olahraga terbaik, kemudian Robby Aufar Rizqi dan Ubaidi Mukhsithon sebagai olahragawan terbaik. Pembina olahraga terbaik menerima uang pembinaan Rp 10 juta, sementara olahragawan terbaik masing-masing menerima Rp 5 juta.

Robby Aufar Rizqi yang merupakan siswa SMAN 2 Lamongan yang meraih medali emas dari cabang olahraga (cabor) panahan saat Pekan Olahraga dan Seni Pesantren Nasional (Pospenas) ke 5 Juli lalu di Surabaya. Sedangkan Ubaidi Mukhsithon meraih medali emas di cabor pencak silat Kelas F, juga di ajang Pospenas ke-5. Ubaidi sendiri adalah siswa dari SMAN Sugio yang juga santri di Ponpes Walisongo.

Saat membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Andi A Malarangeng, Wabup Haornas ke 27 tahun ini mengusung tema Kebangkitan Olahraga Nasional Raih Prestasi Dunia. pemilihan tema tersebut menurutnya dimaksudkan untuk memotivasi semua pihak agar berperan aktif meningkatkan prestasi olahraga nasional. ”Tema ini menegaskan pentingnya pengarusutamaan olahraga yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk bersatu padu melakukan pembibitan dan pembinaan olahraga untuk berjaya meraih kejayaan prestasi pada tingkat regional maupun internasional, ” ujarnya.

Dengan tema itu, lanjutnya, dia berharap agar semua pihak untuk mendukung suksesnya kontingen Indonesia pada ajang Asian Games 2010 di Guangzho Tiongkok, serta tercapainya tri sukses penyelenggaraan Sea Games 2011 di Indonesia. “Kepada seluruh rakyat Indonesia, mari kita dukung dan doakan atlet-atlet kita agar mereka dapat mengibarkan bendera merah putih dan mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam setiap ajang internasional, “ pungkasnya.

4 Pendonor Bakal Dapat Satya Lencana

Empat orang donor darah sukarela (DDS) akan dianugerahi oleh Presiden RI Susuilo Bambang Yudhyono. Penghargaan tersebut diberikan pada DDS yang telah mendonmorkan darahnya sebanyak 100 kali atau lebih.

Kepastian tersebut disampaikan Ketua PMI cabang Kabupaten Lamongan Sudjiman di Pendopo Lokatantra setempat, Rabu (23/9) saat peringatan HUT Palang Merah Indonesia (PMI) ke 65. Kegiatan yang dibuka Bupati Fadeli itu ujuga dihadiri Ketua PMI Jatim Subagyo S W. Empat orang penerima penghargaan itu adalah Hery Suprijatno, Ahmad Saudin, Djoko Umbar dan Imam Hidayat.

Selain penghargaan Satya Lencana Kebaktyian Sosial, dua orang DDS Lamongan juga akan menerima penghargaan dari Gubernur Jatim Soekarwo karena telah mendonorkan darahnya sebanyak 75 kali. Mereka adalah Kaswaji dan M Sholeh. Sementara untuk pernghargaan bagi DDS yang mendonorkan darahnya 50 kali atau kurang, pagi itu menerima penghargaan dari Bupati Fadeli. “Penghargaan bagi pendonor ini adalah wujud apresiasi atas sumbangsih yang telah diberikan secara sukarela, “ ujar Sudjiman.

Dalam rangka memperingati HUT PMI itu, PMI cabang Kabupaten Lamongan membagikan sebanyak 500 paket sembako kepada warga kurang mampu di Kabupaten Lamongan dan sekitarnya. Dengan rincian, 300 paket di bagikan di Pendopo Lokatantra secara simbolis oleh Fadeli dan 200 paket lainnya dibagikan di Kecamatan Deket. Adapun warga Deket yang menerima bantuan sembako antara lain; Desa Deket Kulon, Deket Wetan, Rejosari, dan Sugih Waras.

Ketua PMI Provinsi Jawa Timur, H. Subagyo SW, mengatakan, untuk memperingati HUT PMI yang ke-65, PMI cabang Kabupaten Lamongan menggelar Bhakti Sosial (Baksos) dalam bentuk pemberian paket sembako sebanyak 500 bertempat di Pendopo dan Kecamatan Deket kepada warga Lamongan dan sekitarnya yang kurang mampu.

Di Kecamatan Deket, paket sembako secara simbolis di serahkan oleh Wakil Bupati Amar, Camat Deket Dianto Haribowo beserta Muspika setempat dan Ketua pengurus PMI Provinsi serta Cabang Lamongan. Bupati Fadeli sendiri saat di Pendopo Lokatantra berharap agar PMI mengintensifkan sosialisasi kegiatan donor darah di Lamongan.

“Masyarakat nampaknya belum terlalu faham dengan manfaat kesehatan dari kegiatan donor darah. Selama ini, dari sekitar 600 kantor kebutuhan darah di Lamongan baru sekitar setengahnya yang bias dipenuhi dari kegiatan pengadaan sendiri. Karena itu sosialisasi perlu lebih diintensifkan,“ ujarnya.

27 Kecamatan Resmi Daftar Porkab

Sebanyak 27 kecamatan di Lamongan akhirnya resmi mendaftar dalam Pekan Olahraga Kabupatan (Porkab). Meski demikian, untuk Kecamatan Solokuro keabsahannya masih akan menunggu dalam dua tiga hari kedepan karena kekurangan kelengkapan berkas.

“Seluruh kecamatan di Lamongan sudah resmi mendaftar dalam Porkab. Khusus untuk Kecamatan Solokuro, dalam skrining kelengkapan berkas hari ini (kemarin, 23/9) ada sejumlah berkas yang belum dilengkapi. Namun panitia masih memberi kesempatan hingga dua tiga hari kedepan agar mereka melengkapi berkasnya, “ ujar Humas Koni Anton Sujarwo.

Sementara itu untuk kepastian jumlah atlet yang akan berlaga dalam Porkab 12-16 Oktober mendatang, jumlahnya masih terus diverifikasi. Karena seperti diocontohkan Anton, untuk cabang olahraga (cabor) bola voli, tim dari Kecamatan Sukodadi masih mempertimbangkan keikutsertaannya. Hal itu dengan pertimbangan kualitas atlit yang dimiliki.

Sedangkan untuk cabor bola basket hanya ada tiga kecamatan yang mendaftar. Yakni Lamongan, Karanggeneng dan Paciran. Sehingga tidak dipetandingkan dalam Porkab mendatang. Untuk cabor sepak takraw, meski juga tidak terlalu banyak yang mengirimkan timnya, namun masih cukup memadai untuk dipertandingkan. Ada lima kecamatn yang mengirimkan timnya, yakni Kecamatan Lamongan, Paciran, Bluluk, Turi dan Deket.

Meski kemarin adalah skrrining hari terakhir, masih ada sejumlah dokumen yang belum dilengkapi peserta. Paling banyak adalah kelengkapan administrasi terkait surat keterangan bahwa atlit yang didaftarkan berstatus pelajar. Selain itu juga cukup banyak yang belum melengkapi dengan foto copy KTP dan KSK.

Porkab nantinya mempertandingkan delapan cabor. Yakni tiga cabor wajib dan lima cabor pilihan. Tiga cabor wajib itu adalah bola voli, atletik dan pencak silat. Sementara cabor pilihannya adalah bulu tangkis, tenis meja, catur, sepak takraw dan bola basket.