Rabu, 06 Oktober 2010

BBGRM Lestarikan Kearifan Lokal

Rabu pagi (29/9) di Balai Desa Sumberkerep Kecamatan Mantup, Bupati Lamongan Fadeli menutup puncak bulan bakti gotong royong masyarakat (BBGRM) ke-7 tahun 2010. Selama pelaksanaan BBGRM sejak 1 hingga 30 Juli lalu, dana swadaya yang berhasil diwujudkan dalam gotong royong serentak di Lamongan itu mencapai Rp 56 miliar.

Di kesempatan tersebut Fadeli juga menandatanganio prasasti peresmian pembangunan jaringan air bersih yang bisa digunakan untuk air minum senilai Rp 140 juta. Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Lamongan Abdul Wahib dalam laoprannya menyebutkan, dana swadaya sebesar Rp 56 miliar dari masyarakat tersebut berupa kegiatan fisik dan non fisik serta dalam bentuk tenaga kerja.

“Diharapkan dengan adanya BBGRM seperi ini akan dapat melestarikan kearifan lokal di masyarakat berupa kegiatan kebersamaan dalam bergotong royong, “ ujar Fadeli. “Kegiatan gotong royong seperti ini adalah kepentingan semua pihak. Karena itu masyarakat harus terlibat. Saya menyambut positif adanya miiaran rupiah dana swadaya yang berhasil dihimpun dalam BBGRM ini. Karena itu kegiatan pemberdayaan masyarakat seperti ini jangan sampai berhenti, “ kata dia.

Ditambahka Fadeli, gotong royong sebenarnya telah ada dan mengakat di masyarakat. Yang coba dilakukan oleh pemerintah hanya melestarikannnya saja supaya jangan sampai punah. Dikesempatan itu dia juga menyebutkan bahwa berbagai kemajuan di Lamongan mulai merata hingg ke daerah-daerah pinggiran.

Kemudian dicontohkannya kemajuan dunia pendiidkan di Lamongan. Menurutnya, sejumlah sekolah di daerah pinggirian beberapa tahun belakangan mampu meraih prestasi. “Saat ini sekolah-sekolah di pinggiran sudah tidak kalah prestasinya dengan sekolah yang ada di Kota Lamongan, “ sebut dia.

Secara simbolis, Fadeli saat di Sumberkerep menyerahkan secara resmi sejumlah bantuan yang kegiatannya telah dilaksanakan selama BBGRM. Diantaranya 11 kegiatn pembangunan desa berupa pembangunan jalan penetrasi dan rabat, sarana air bersih serta paving stone yang masing-masing kegiatan bernilai Rp 60 juta, atau total Rp 660 juta. Selain itu juga ada dan bantuan Program Pembangunan Wilayah Antar Desa (PWTAD) untuk tiga desa di Kecamatan Sambeng senilai Rp 150 juta.

Tidak ada komentar: