Kamis, 29 Oktober 2009

Masfuk Terima Paramakarya Parama Husada

Penghargaan tingakat nasional kembali diraih Bupati Lamongan Masfuk. Berlangsung di Assembly Hall Jakarta Convention Center, Rabu (28/10), di akhir masa jabatannya ini Masfuk akan menerima penghargaa Paramakarya Parama Husada dari Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi). Penghargaan itu rencananya akan diserahkan lagsung oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.

Penghargaan di bidang kesehatan tersebut diberikan kepada kepala daerah yang dinilai memberikan perhatian dan kontribusi luar biasa pada pengembangan bidang perumahsakitan. “Penghargaan tertinggi dari Persi ini dijadwalkan akan diserahkan langsung oleh Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih kepada Bapak Bupati (Masfuk), “ terang Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa.

Disampaikan Aris, kepastian pemberian penghargaan itu didapat melalui SUrat Persi Pusat nomor 591/JAV/PP.Persi/X/2009 tertanggal 2 Oktober 2009. Dikatkannya, Bupati Masfuk selama ini telah memberi perhatian besar pada upaya peningkatan pelayanan kesehatan di RSUD dr Soegiri Lamongan. Semua unit instalasi pelayanan di rumah sakit kelas B ini telah bersertifikat ISO 9001:2000dari Worlwide Quality Assurance (WQA).

“Sejumlah inovasi di bidang kesehatan juga dilakukan selama kepemimpinan beliau. Diantaranya dengan menggratiskan biaya rawat jalan bagi semua pasien, baik kaya maupun miskin. Pemkab Lamongan juga bekerjasama dengan sejumlah organisasi wanita untuk melakukan jemput bola jika diketahui ada pasien dari keluarga kurang mampu yang sakit dan tidak segera dibawa ke rumah sakit. “ ujar Aris.

Dilanjut Aris, selain itu mulai tahun ini juga telah dimulai pencanangan kelanjutan pembangunan rumah sakit type C di Kecamatan Ngimbang dengan anggaran mencapai Rp 40,369 miliar. Rumah sakit di kawasan selatan Lamongan itu dibangun di lahan seluas 18.732 meter persegi.

Prestasi Di Hari Sumpah Pemuda

Di Hari Sumpah Pemuda ke-81 tahun ini, dua pemuda Kabupaten Lamongan berhasil ukir prestasi tingkat Jatim. Purwanto menjadi juara II Pemuda Pelopor Jatim Bidang Kewirausahaan, pendidikan dan teknologi tepat guna dan Ninin Desina juga juara II Bidang seni Budaya dan Pariwisata.



Kedua pemuda berprestasi itu, kemarin (28/10) menerima penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Bupati Lamongan Tsalits Fahami seusai pimpin Upacara Bendera Sumpah Pemuda di alun-alun setempat. Selain keduanya, sejumlah prestasi juga ditorehkan pemuda Lamongan. Diantaranya Drum Band Nawa Kartika Nada MTs Putra Putri Lamongan yang sukses jadi juara I dalam Kirab Drum Band Sumpah Pemuda Ke-81 Di Gedung Grahadi Surabaya, 25 Oktober lalu. Di event yang sama, Drum Band Tauba Mahardika Tunggul/Paciran meraih juara II untuk kategori kostum terbaik.

Sebelumnya, Tsalits Fahami dalam sambutannya sampaikan dengan telah disahkannya undang-undang nomor 40 tahun 2009 tentang kepemudaan pada 14 Oktober 2009, telah membawa arah baru pembangunan kepemudaan. “Kini arah arah baru pembangunan kepemudaan bangsa lebih jelas, terarah dan kemajuannyapun bisa lebih terukur. Undang-undang ini adalah jaminan untuk kiprah pemuda, “ katanya saat membacakan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng.

Dilanjutkannya, selain memberi definisi yang jelas tentang pemuda, dalam undang-undang itu juga mewajibkan pemerintah pusat maupun daerah untuk peduli dengan pembangunan kepemudaan. Demikian pula sumber pendanaan juga telah djamin lewat undang-undang tersebut. “ Undang-undang ini juga memberi kesempatan bagi pemuda untuk memberi kontribusi dan warna pembangunan Indonesia, “ ujarnya.

Dia juga berharap agar pemuda terus kembangkan semua potensi dan kualitas serta daya saing dengan karakter Sumpah Pemuda. Dituturkannya, seteiap generasi muda sekarang harus mampu berperan dalam era globalisasi ini. “ Meski ini tidak mudah, tapi pemuda pasti mampu wujudkan negeri yang dihormati bangsa lain dan diberkati Allah SWT, “ kata dia.

Selasa, 27 Oktober 2009

Tim Poverty Award Survey Lamongan

Tim Penilai Poverty Award temukan dua program menarik Pemkab Lamongan terkait dengan penanggulangan kemiskinan. Yakni program Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dan beasiswa untuk mahasiswa miskin yang berprestasi. Tim yang dipimpin M Yasin itu diterima Bupati Masfuk bersama Wabup Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli bersama sejumlah kepala unit kerja di ruang kerja bupati, Kamis (22/10).
Tim penilai yang beranggotakan delapan orang ini adalah salah satu dari dua tim penilai bentukan Pemprov Jatim dalam Lomba Karya Penganggulangan Kemiskinan yang baru kali pertama diadakan. Tim ini juga menggandeng konsultan independent di dalamnya. Salah satunya adalah Petir dari Universitas Negeri Malanga. “Lamongan adalah daerah keenam yang kami survey. Sebelumnya kami sudah ke anyuwangi dan Malang, “ kata M Yasin.

Sejumlah pertanyaan dilontarkan anggota tim kepada Masfuk. Salah satunya adalah yang ditanyakan petir. Dia sendiri mengakui komitmen Pemkab Lamonga dalam penanggulangan kemiskinan. Namun dia belum tahu apakah Lamongan memiliki ikon program untuk masyarakat miskin yang tidak sekedar mensuport program pemerintah pusat seperti Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Bantuan Langsung Tunai (BLT) serta Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Dari Masfuk kemudian Petir mengetahui bahwa Lamongan memiliki dua program yang pro dengan pengentasan kemiskinan dan program yang bersumber dari dana sendiri. Dua program itu adalah LMDH dan beasiswa untuk mahasiswa miskin yang berprestasi. “Produksi jagung Lamongan bisa terbesar ketiga di Jatim karena Program LMDH yang memberdayakan masyarakat desa sekitar hutan di wilayah selatan. Sampai sekarang sudah sekitar Rp 7 miliar dana bergulir yang diberikan ke patani hutan untuk dikelola, “ ujar Masfuk.

Sementara beasiswa untuk mahasiswa miskin berprestasi, lanjut Masfuk, sampai saat ini sudah mencapai hampir 1000 mahasiswa. “Seandainya program ini bisa diterapkan di seluruh kabupaten/kota di Jatim, setidaknya akan ada 38 ribu mahsiswa dari keluarga miskin yang bisa kuliah, “ katanya. “Pendidikan adalah satu jalan untuk memutus rantai kemiskinan, “ tambahnya.

Dari data Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM), anggaran program penanggulangan kemiskinan di Lamongan sejak 2006 hingga 2008 mencapai Rp 991,9 miliar. Pada tahun 2006 anggarannya mencapai Rp 345 miliar, kemudian pada 2008 naik menjadi Rp 390,5 miliar. Sementara rumah tangga miskin (RTM) di Lamongan berhasil diturunkan dari 111.809 pada tahun 2005 menjadi 84.694 pada tahun 2008 atau turun 24,25 persen. Ini adalah angka penurunan kemiskinan tertinggi di Jatim.

Pedagang Pasar Babat Bertemu Bupati

Rencana pembangunan Pasar Babat membuat pedagang di pasar ini terbagi dalam dua kelompok berbeda, yakni Persatuan Pedagang Pasar Babat (P3B) dan terakhir Forum Komunikasi Pedagang Pasar Babat (FKPPB). Kelompok terakhir ini delapan perwakilannya kemarin (22/10) diterima berdialog dengan Bupati Masfuk di ruang kerjanya.
.

Selain Masfuk, dari Pemkab Lamongan hadir lengkap Wabup Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto, Asisten Tata Praja Agus Sugiarto, Kadinas Perdagangan Industri dan Perdagangan Mursyis bersama sejumlah kepala unit kerja lain. Kemudian dari investor pembangunan Pasar Babat yakni PT Karsa Bayu Bangun Perkasa diwakili Direktur Operasinya Doni Condro Kusumo. Sementara perwakilan FKPPB diantaranya adalah Zarkoni, Baidowi dan Hariyanto.

Pada pertemuan itu, FKPPB membacakan uneg-unegnya mereka melalui perwakilannya Baidowi. Diantara uneg-uneg itu adalah terkait hal teknis seperti agar pasar kering dan pasar basah tetap disatukan di Pasar Babat, peninjauan nama Pasar Babat Modern agar ditinjau karena masih ingin berdagang secara tradisonal bukannya seperti mall, permintaan agar meringankan biaya kios serta harapan agar Pemkab menjamin agar pasar yang baru tidak sepi. Baik Pasar Agrobis maupun Pasar Babat. Mereka juga menyakan komitemn pembangunan terminal di Pasdar Agrobis serta pembangunan jalan lingkar di Babat.

Masfuk kepada perwakilan FKPPB kemudian sampaikan sebenarnya kehendak Pemkab dan pedagang sama. Untuk penamaan dia menyatakan tidak ada masalah, karena yang dibangun bukan supermarket dan transaksi juga tetap dilakukan secara tradisional, ada tawar menawar. Sementara untuk terminal, lanjutnya, Pasar Agrobis sesuai keputusan Pemprov Jatim akan dibangun terminal kelas A karena merupakan titik simpul. Terminal sebelumnya yang menjadi lokasi Pasar Agrobis adalah terminal kelas B.

Sementara Doni sampaikan bisa mengakomodir usulan pedagang untuk urusan desain asal jangan sampai merubah total. “Intinya kami terbuka dengan usulan pedagang ingin seperti apa Pasar Babat, “ kata dia. Itu termasuk dengan usulan zoning pedagang basah dan kering sesuai usulan pedagang.

Pertemuan itu sendiri menyimpulkan agar pedangan pasar Babat membentuk satu asosiasi baru, sehingga satu suara. Itupun dengan komitmen agar asosiasi baru itu mengakomodasi semua pedangan sehingga tidak akan terbentuk asosiasi ketiga. Masfuk dalam pertemuan itu menunjuk Djoko Purwanto sebagai perwakilannya untuk secepatnya melakukan komunikasi baik dengan P3B maupun FKPPB untuk membentuk asosiasi baru. Selanjutnya asosiasi baru itu berkewajiban untuk membantu melakukan sosialisasi kepada semua pedagang.

Pembangunan Pasar Babat Modern dan Pasar Agrobis setelah proses lelang dimenangkan oleh investor PT Karsa Bayu Bangun Perkasa. Untuk Pasar Agrobis, investor membangunnya dengan nilai investasi mencapai Rp 21.884.577.000 dan Pasar Babat dibangun investor senilai Rp 43.500.023.000. Pasar Agrobis sendiri dijadwalkan selesai akhir tahun ini. Sementara Pasar Babat Modern direncanakan mulai dibangun tahun depan.

Bupati Masfuk Lepas Calon Jamaah Haji Lamongan

Sebanyak 1.497 jamaah calon haji Lamongan di lepas secara simbolis oleh Bupati Lamongan Masfuk, SH. Dalam sambutannya Masfuk berpesan agar semua jamaah haji selalu menjaga kesehatannya masing-masing supaya dalam melaksanakan rangkaian kegiatan dapat lebih khususk.

Bupati juga minta agar seluruh jamaah haji asal Lamongan ketika di Mekkah selalu mendoakan masyarakat Lamongan supaya diberikan kekuatan dalam membangun Lamongan agar lebih baik dan maju.

Masfuk menjelaskan, bahwa jumlah jamaah haji Lamongan dari tahun ke tahun semakin banyak. Dibanding tahun lalu jumlah jamaah haji Lamongan naik 19,38%. Hal ini menunjukkan bahwa kesejahteraan masyarakat Lamongan jauh lebih baik. Angka kemiskinan di Lamongan turun tajam sampai mencapai 25%. Bahkan sebelum memberangkatkan jamaah haji Masfuk, SH menerima tim Provicy Award (lomba karya penanggulangan kemiskinan) Provinsi Jawa Timur, karena Lamongan dinilai berhasil menurunkan kemiskinan secara signifikan.

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Lamongan yang di wakili Kasubag TU, Drs. Mashudan, melaporkan, sejumlah 1.497 jamaah haji Lamongan yang terbagi menjadi 4 kloter tersebut merupakan kloter perdana 1, 2, 3 dan 4 dari embarkasi Bandara Juanda Surabaya, dimana kloter 1, 2 dan 3 berangkat hari ini, sedangkan untuk kloter 4 berangkat tanggal 23 Oktober besok.

Seperti tahun sebelumnya, ada jamaah haji yang tertua dan termuda. Untuk tahun ini jamaah haji termuda adalah M. Ubaidillah bin H. Adenan asal Kecamatan Lamongan yang baru berumur 19 tahun 3 bulan, sedangkan jamaah haji tertua adalah Kemad bin Kasido asal Kecamatan Sekaran yang berumur 87 tahun 5 bulan.

Di akhir sambutannya, Masfuk berpesan agar jamaah haji asal Lamongan selalu menjaga martabat bangsa, karena sampai saat ini jamaah haji asal Indonesia merupakan jamaah haji yang memiliki sopan santun serta ramah kepada jamaah haji dari negara lain.

Buka Lowongan 436 CPNS Umum

Tahun ini Pemkab Lamongan kembali membuka pendaftaran calon pegawai negeri sipil (CPNS) dari jalur umum sejumlah 436 formasi. Dengan Ijazah setidaknya kualifikasi D2 dan tidak membuka kualifikasi ijazah SMA sederajat. Sejumlah formasi tersebut didominasi tenaga teknis sebanyak 153 formasi yang diantaranya untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli di Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngimbang.

Kepastian perekrutan CPNS dari jalur umum itu disampaikan Sekkab Lamongan Fadeli yang juga Ketua Panitia Pengadaan CPNS 2009 dalam jumpa pers di ruang kerjanya, Jum’at (23/10). Dia didampingi Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa bersama Kepala Bidang Informasi Dan Pengadaan Pegawai Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Turdji.

Disampaikan oleh Fadeli, pengumuman pembukaan secara rinci akan bisa dilihat melalui papan pengumuman yang dipasang di BKD, Kantor Pos seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta Kantor Kecamatan se-Lamongan. “Pengumuman tersebut akan mencakup lowongan jabatan, kode jabatan dan kualifikasi pendidikan serta tata cara pendaftaran beserta ketentuan lainnya secara rinci, “ tutur dia.

Seperti halnya tahun lalu, pengajuan lamaran dilakukan melalui Kantor Pos di wilayah Kabupaten Lamongan dan penerimaan CPNS tahun ini juga tidak membatasi peserta hanya dari Lamongan saja. “Ketentuan ini juga berlaku di seluruh Jawa Timur. Seperti syarat foto copy KTP tidak membatasi KTP wilayah Lamongan saja. Untuk pemilik KTP luar wilayah Lamongan juga diperbolehkan. Selama pengajuannya melalui Kantor Pos yang ada di wilayah Lamongan, “ terang dia.

Dilanjutkannya untuk pelamar dengan usia 18 hingga 35 tahun lampiran berkas yang harus ada dalam lamarannya adalah surat permohonan kepada Bupati Lamongan, foto copy ijazah dan transkrip yang dilegalisir dan foto hitam putih dan foto copy KTP. Sementara khusus bagi pelamar dengan usia 35 hingga 40 tahun, imbuh Fadeli, harus melampirkan surat pengalaman kerja yang menunjang kepentingan nasional sebagaimana diatur dalam peraturan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) nomor 30 tahun 2007.

Secara rinci Fadeli ungkapkan untuk tenaga guru dibuka 142 formasi. Diantaranya untuk Guru TK sebanyak 2 formasi, Guru SD 102 formasi, Guru SMP 13 formasi dan Guru SMA 6 formasi serta Guru SMK sebanyak 19 formasi. Kemudian dari lowongan 153 tenaga kesehatan, 6 formasi diantaranya untuk Dokter Umum, 6 formasi Dokter Gigi, 4 formasi Apoteker, bidan 8 formasi dan terbanyak sebanyak 75 fomasi perawat. Selanjutnya Tenaga Teknis dibuka 141 formasi yang diantaranya 17 formasi Ekonomi Akuntansi, 13 formasi Ekonomi Manajemen dan lainnya Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Hukum, Teknis Industri dan Teknik Sipil serta Arsitek.

Seperti halnya yang berlaku di seluruh Jatim, tes akan dilakukan pada 21 November, pengumuman hasilnya pada 28 November dan mulai bekerja bagi yang diterima pada 1 Januari 2010. Jumlah formasi dari jalur umum yang dibuka tahun ini berarti naik dari formasi jalur umum tahun lalu yang sebanyak 356 formasi. Dengan rincian 252 Tenaga Kependidikan, 62 Tenaga Kesehatan dan 42 Tenaga Teknis.

Fadeli diakhir jumpa persnya meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya jika ada yang berani menjamin bisa masuk PNS dengan membayar sejumlah uang. “Seleksi CPNS ini dipastikan dilakukan secara fair dan transparan. Masyarakat jangan tergoda dengan berbagai tawaran yang tidak jelas, yang mengatasnamakan sejumlah nama pejabat. Karena itu pasti tidak benar, “ tegas dia.

Jumat, 23 Oktober 2009

Fokus Stamina Pemain

Baru kemarin (22/10)datang dari laga kontra PSPS Pekanbaru pemain Persela Lamongan sudah harus diwajibkan mengikuti latihan sore ini di stadion Surajaya Lamongan.
Baru kemarin (22/10)datang dari laga kontra PSPS Pekanbaru pemain Persela Lamongan sudah harus diwajibkan mengikuti latihan sore ini di stadion Surajaya Lamongan.
Khusus sore ini Pelatih Widodo C PUtra tidak akan langsung menempa fisik pemain. Dia hanya meminta pemain untuk memulihkan stamina pemain. Latihan fisik baru dimulia besok dengan fitnes dan aerobik di Gresik.
Setelah laga melawan PSPS Persela memiliki waktu jedah yang lumayan panjang. Untuk itu sangat diharapakan dapat memulihkan tenaga dan cedera yang dialami pemain. Salah satunya, pemulihan cedera Martin Zada akibat ditackling pemain PSPS Pekanbaru pada Rabu lalu. "Saat pertandingan melawan PSPS sepertinya ia cidera serius. Ternyata bisa disembuhkan," ujar Bendahara Persela Yurohnur.
Pelatih Widodo kedepannya telah membuat rencana kedepan, yang akan dilakukan setelah laga melawan Persisam Samarinda, 4 November mendatang. Sebab ada libur satu bulan setelah laga tersebut. Waktu rehat tersebut akan dimanfaatkan mengevaluasi ketahanan fisik pemain. Jika ada yang menurun staminanya maka akan diperbaiki. "Kalau perlu pada waktu lowong pertandingan itu akan ada pemusatan latihan lagi, khususnya soal fisik pemian," tambah Widodo.
Segenap upaya yang dilakuakn ini menurut yurohnur sebagai usaha agar Persela tetap berada di papan atas Liga Super Indoinesia.

Beli Mitan Di Pantura Pakai KTP

Pemkab Lamongan kini memberi sejumlah rambu-rambu untuk transaksi pembelian minyak tanah (mitan) di kawasan pantura, yakni Kecamatan Paciran dan Brondong. Diantaranya kewajiban untuk menunjukkan KTP penduduk lokal saat membeli mitan. Itu adalah salah satu hasil keputusan rapat ekonomi Pemkab Lamongan untuk mengatasi kelangkaan mitan di pantura.

Dalam rapat yang berlangsung di Ruang Sabha Dyaksa 20 Oktober lalu itu, diikuti Bagian Perekonomian, Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag), agen mitan di pantura, Himpulan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Lamongan dan General Manager Retail Region IV PT Pertamina Surabaya.

“Selain kewajiban penggunaan KTP, rapat juga memutuskan untuk membatasi pembelian mitan di setiap pangkalan hanya 30 liter saja tiap orang. Serta agen diminta untuk mengawasi pangkalan agar menjual mitan seusuai dengan harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp 3.250 perliter. Langkah-langkah ini perlu dilakukan mensikapi kelangkaan mitan yang terjadi di pantura. Padahal di pantura mitan juga sangat dibutuhkan nelayan, “ kata Kabag Perekonomian Nurroso melalui Kabag Humas dan Infokom Lamongan Aris Wibawa kemarin (21/10).

Khusus untuk wilayah pantura, lanjut dia, akan menjadi wilayah paling akhir yang menjalani konversi mitan, yakni pada akhir Desember 2009 mendatang. Sementara untuk kecamatan lain akan berlangsung sesuai jadwal. “Sampai sekarang tinggal lima kecamatan yang belum dinyatakn closing (terkonversi). Yakni kecamatan Solokuro, Brondong, Paciran, Karanggengeng dan Laren, “ tambah dia.

Di pantura, alokasi mitan mencapai sekitar 40 ribu liter perbulan. Dengan 25 agen dan 114 pangkalan yang memberikan layanan. Sementara target penerima konversi di Lmaongan sejumlah 275.967 kepala keluarga (KK).

Emas MTQ Pertama Setelah 31 Tahun

Begitu lama Kafilah Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Lamongan meraih meraih emas terakhir di ajang MTQ Jatim. Dan itu terjadi 21 tahun lalu, tepatnya pada 1978 lewat Qori’ jura MTQ internasional asal Lamongan, Maria Ulfah. Penantian itu berakhir saat Laili Purnamasari, Istiqomah dan Yati Iqnail Farah meraih medali emas di cabang Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ) MTQ Jatim ke-23 di Jember yang berakhir akhir Agustus silam.

Ketiganya bersama Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Lamongan Fadeli dan Wabup Tsalits Fahami serta sejumlah pengurus LPTQ kemarin (21/10) diterima Bupati Masfuk di ruang kerjanya. Bukan sekedar menerima, Masfuk juga merealisasikan janjinya untuk beri bonus khusus kepada mereka bertiga.

Perjuangan Laili Purnamasari siswa kelas 3 Madrasah Aliyah Ponpes Al Islah Paciran, serta Istiqomah dan Yati Iqnail Farah yang keduanya siswi Ponpes Tarbiyatul Tholabah Paciran tersebut begitu berliku. Selama penyelenggaraan MTQ, baru kali itu dalam babak final ada sembilan tim MSQ yang berlaga. Padahal biasanya hanya ada tiga tim di babak final. “Alasan panitia karena nilai sembilan peserta itu sangat ketat, “ kata Erfan salah satu pembina LPTQ.

Namun akhirnya tim MSQ Lamongan tetap menjadi yang terbaik dengan nilai 96,5 dari nilai sempurna 100. Sementara di posisi kedua ditempati tim Kabupaten Jombang dengan nilai 94 dan tempat ketiga oleh Kabupaten Malang dengan nilai 92.

Cabang MSQ sendiri adalah cabang lomba di MTQ yang dilakukan oleh sebuah tim yang beranggotakan tiga orang. Tiga orang ini menyampaikan materi yang dikorelasikan dengan ayat Al Qur’an. Satu orang sebagai pembaca ayat Al-Qur’an, seorang lain membacakan terjemahan dan yang lainnya menyampaikan ulasan sesuai tema yang diusung. Antara tema yang diulas dan ayat yang digunakan harus memiliki keterkaitan tema.

“Saat di final kami mengambil tema global warming dengan judul Memakmurkan Alam Semesta, Mengantisipasi Global Warming, “ kata Laili yang bertindak sebagai orator penyampai ulasan. Sementara ayat yang digunakan oleh timnya adalah Surat Al Mul ayat 30 dan An Naba ayat 13-16. “Istiqomah bertugas sebagai Qori’, sementara Yati Iqnail Farah menterjemahkannya. Secara garis besar, tema yang kami usung memaparkan kepercayaan Allah SWt yang telah diberikan pada manusia terkait eksplorasi alam telah diabaikan sehingga terjadi sejumlah perubahan alam. Seperti naiknya suhu dan pencairan es di kutub. Padahal es di kutub adalah penyeimbang alam, “tambah dia.

Masfuk sendiri berharap agar potensi yang dimiliki Lamongan di bidang tilawah tersebut untuk terus dikembangkan. Dia berharap jangan hanya berhenti berprestasi di tingkat propinsi. “Saya sampaikan terima kasih kepada Kafilah MTQ yang akhirnya mampu raih medali emas MTQ. Kalau bisa prestasi ini diteruskan di tingkat nasional, karena nampaknya belum ada anak Lamongan yang juara nasional di cabang MSQ, “ kata dia.

Kafilah yang berkekuatan 40 orang itu juga berhasil meraih satu medali perunggu yang diraih Khoirotul Ummah yang berlomba di cabang MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) 1 juzz dan Tilawah Putri, dua juara harapan 1, dua juara harapan II dan tiga juara harapan III. Kafilah MTQ Lamongan sendiri mengikuti enam cabang. Yakni Tilawah, Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ), Musabaqoh Syarhil Qur’an (MSQ), Tafsir Qur’an, Musabaqoh Fahmil Qur’an (MFQ) dan Musabaqoh Khottil Qur’an (MKQ). Mulai dari tingkat remaja putera puteri, anak-anak hingga tuna netra putera. Begitu pula untuk pawai ta'aruf yang digelar sebelum pembukaan MTQ, Lamongan juga turut serta.

SYARAT PENGURUSAN PERPANJANGAN DISPENSASI AKTA KELAHIRAN

DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. LAMONGAN

SYARAT PENGURUSAN PERPANJANGAN DISPENSASI AKTA KELAHIRAN

MENIMBANG :

GUNA MEMBERIKAN PERLINDNGAN TERHADAP STATUS ANAK DAN HAK BELUM MEMILIKI DAN MEMBERI KESEMPATAN KEPADA MASYARAKAT YANG BELUM MEMILIKI AKTA KELAHIRAN.

DASAR HUKUM :

1. SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 472.11/2945/SJ TANGGAL 10 AGUSTUS 2009 PERIHAL PERPANJANGAN MASA DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN

2. PERATURAN BUPATI LAMONGAN NO.33 TAHUN 2009 TANGGAL 10 SEPTEMBER 2009 TENTANG DISPENSASI PENCATATAN KELAHIRAN

PEMBERIAN DISPENSASI :

1. PENDUDUK YANG LAHIR SEBELUM TANGGAL 31 DESEMBER 2007 DIBERIAKAN DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN TERLAMBAT

2. DISPENSASI DIBERIKAN TANPA PENETAPAN PENGADILAN NEGERI

3. PENDUDUK YANG LAHIR SETELAH TANGGAL 30 DESEMBER 2007 TETAP BERPEDOMAN PADA UU 23/2006 DAN PERDA 29/2008 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

4. DISPENSASI BERLAKU SAMPAI DENGAN TANGGAL 30 DESEMBER 2010

5. INFORMASI LENGKAP HUBUNGI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KAB. LAMONTGAN

SYARAT DISPENSASI :

1. SURAT KETERANGAN KELAHIRAN DARI KELURAHAN/DESA

2. FOTOCOPY KTP, KK ORANG TUA (PEMOHON HARUS SUDAH MASUK DALAM KK)

3. FOTOCOPY SURAT NIKAH / AKTA PERKAWINAN ORANG TUA YANG BERSANGKUTAN DAN DILEGALISIR OLEH PEJABAT YANG BERWENANG

4. SURAT KUASA BERMETERAI Rp. 6.000 BAGI YANG MENGUASAKAN PADA ORANG LAIN.

BATAS MULAI DAN BERAKHIRNYA PEMBERIAN DISPENSASI :

1. PELAKSANAAN DISPENSASI BERLAKU SEJAK DITETAPKAN PERATURAN BUPATI INI.

2. DAN BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2010.

KEGUNAAN KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN :

1. DAFTAR MASUK SEKOLAH (TK,SD,SMP.SMA,PERGURUAN TINGGI)

2. MELAMAR PEKERJAAN

3. PERGI KELUAR NEGERI (TERMASUK PERGI HAJI DAN UMROH)

4. MENIKAH

Bersama ini diberitahukan dengan hormat bahwa dalam rangka memberikan perlindungan terhadap status anak dan hak sipilnya serta guna mendorong pencapaian Renstra 2011 “Semua Anak Indonesia tercatat Kelahirannya” dan memberikan kesempatan kepada masyarakat yang belum memiliki Akta Kelahiran. Maka diterbitkanlah Dispensasi pelayana Akta Kelahiran (tanpa proses siding Pengadilan Negeri). Hal tersebut diatur dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 472.11/2945/SJ. Tanggal 10 Agustus 2009 Perihal Perpanjangan Masa DispensasiPelayana Pencatatan Kelahiran dan Peraturan Bupati Lamongan Nomor : 33 Tahun 2009 tanggal 10 September 2009. Tentang Dispensasi Pelayanan Pencatatan Kelahiran

Sehubungan dengan hala tersebut, diminta kepada Saudara untuk segera memberitahukan/ menginformasi kepada Kepala Kelurahan/Desa yang menjadi wewenangnya, selanjutnya untuk diteruskan kepada penduduk/masyarakat yang memiliki Akta Kelahiran.

Adapun dispensasi diberikan kepada penduduk yang lahir sebelum tanggal 31 DEsember 2007, sedangkan yang lahir setelah tanggal 30 Desember 2007 tetap mengacu pada Undang-Undang Nomor 29 tahun 2008 tentang Administrasi Kependudukan.

Dispensasi pelayanan Akta Kelahiran berlaku samapai dengan 31 Desember 2010.

Konsul AS Kagumi Keterbukaan Investasi Lamongan

Keterbukaan pada investor yang akan menanamkan modalnya dan sejarah bahwa Lamongan pernah ada warganya yang terkait terorisme adalah dua hal yang sangat kontradiktif. Terutama pada isu kemanan. Namun ternyata dua kontradiksi tersebut bisa diseimbangkan oleh Bupati Lamongan Masfuk sehingga investor berdatangan ke Lamongan.

Itu adalah salah satu hal yang menjadi ketertarikan konsulat jenderal (konjen) Amerika Serikat di Surabaya Caryn McClelland saat lakukan kunjungan kehormatan dan silaturrahmi dengan Masfuk di ruang kerja bupati kemarin (20/10). Dalam lawatnnya tersebut Caryn ditemani seorang public affairs assistant konsulat, Esti Durahsanti.

“Bagaimana Pak Masfuk bisa menyeimbangkan kedua hal yang kontradiktif ini. Padahal investor sangat membutuhkan keamanan, “ tanyanya kepada Masfuk dengan Bahasa Indonesia. Pertanyaan Caryn ini berawal dari fakta bahwa ternyata ada investor besar semacam Lamongan Integrated Shorebase (LIS) yang mau mendirikan usaha di Paciran.

Masfuk sendiri sampaikan bahwa pesatnya perkembangan dan kunjungan ke Wisata Bahari Lamongan atau WBL menjadi kunci jawabnya. Menurut dia, pesatnya turisme adalah bukti nyata bahawa suatu daerah itu aman dan nyaman untuk dikunjungi. Karena wisata itu identik dengan rasa aman. “Tentu saja saya bersama jajaran harus melakukan pendekatan pada investor. Namun dengan adanya WBL menjadikan pendekatan itu lebih mudah, “ ujar dia.

Terkait ketertarikan investor pada Lamongan, Masfuk sampaikan hal itu bukan semata karena adanya regulasi yang jelas, infrastruktur yang memadai maupun ketersediaan tenaga ahli. Namun peran kepala daerah (Bupati) juga memegang peran kunci. Seorang bupati yang tidak kaku dan selalu welcome (terbuka) dengan investor, lanjut Masfuk, juga menjadi faktor penting ketika investor lebih memilih Lamongan dibanding kabupaten lain. “Kepala daerah juga memegang peran penting atas suksesnya otonomi daerah. Tanpa inovasi dan kreatifitas, desentralisasi yang sudah bagus ini tidak akan bisa sejahterakan rakyat, “ katanya.

Isu terorisme juga sempat menjadi bahan perbincangan keduanya. Caryn sempat menanyakan apakah memang karena kemiskinan, sehingga terorisme masih ada di sejumlah daerah di jawa. Sementara menurut Masfuk, selain kemiskinan, terorisme erat kaitannya dengan keyakinan dan solidaritas seorang muslim. “Sekarang Pemkab Lamongan telah menjalankan program beasiswa bagi mereka yang pandai tapi miskin. Ini adalah bagian dari usaha untuk merubah mindset masyarakat menuju kesejahteraan melalui pendidikan, “ terang dia.

Lawatan Caryn di Lamongan itu ditutup pemberian cinderamata berupa buku biografi Presiden Amerika Barrack Obama kepda Masfuk. Caryn juga sampaikan suatau saat akan undang Masfuk untuk menghadiri acara di kediaman Caryn yang ternyata keduanya bertetangga di Surabaya. Caryn juga berharap dalam lawatan berikutnya dapat kunjungi LIS dan WBL.

Makin Abbas Kembali Pimpin DPRD Lamongan

DPRD Kabupaten Lamongan kembali dipimpin oleh ketua periode sebelumnya dari PKB yakni Makin Abbas. Sementara masing-masing Saim dari PDIP, Husnul Aqib dari PAN dan Purwadi dari Partai Golkar sebagai wakil ketua. Pengambilan sumpah pimpinan legislatif itu kemarin (20/10) dipimpin Ketua Pengadilan Negeri setempat Budi Soesanto dalam sebuah Rapat Paripurna Istimewa.

Sementara Surat Keputusan Gubernur Jatim Soekarwo terkait pengangkatan pimpinan DPRD dilakukan Sekretaris DPRD Abdul Munir. SK bernomor surat 171.413/126/011/2009 tentang Peresmian Pimpinan DPRD Kabupaten Lamongan tersebut tertanggal 15 Oktober 2009.

Makin Abbas dalam sambutan pertamanya sebagai Ketua DPRD menyebut jabatan yang diembannya tersebut selain mengandung pertanggungjawaban kepada Allah SWT juga mengandung tanggung jawab pada rakyat. Ditambahkannya, pimpinan DPRD adalah alat kelengkapan dewan yang melaksanakan tugasnya secara kolektif. “Segala perbedaan yang ada akan bisa diselesaikan dengan kebersamaan. Sehingga masalah sebesar apapun dapat diselesaikan “ ujarnya.

Bupati Lamongan Masfuk bersama Wabup Tsalits Fahami terlihat hadir dalam kegiatan tersebut. Bersama mereka, sejumlah muspida setempat juga terlihat hadir dalam acara yang digelar di Ruang Rapat Paripurna DPRD setempat itu.

Masfuk saat membacakan sambutannya sampaikan, lewat pemilihan umum, rakyat telah memberikan legitimasi besar kepada wakilnya di DPRD. Dikatakannya mekanisme rekruetmen politik yang mengahsilkan perwakilan rakat melaui pemilu telah berlangsung aman dan lancar. “Legitimasi yang besar dari rakyat ini, harapannya, mampu diimplementasikan dalam bentuk kepekaan dan akuntabilitas dalam menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat, “ tutur dia.

Diatambahkannya, dewan perwakilan rakyat daerah yang juga merupakan unsur penyelenggara pemerintahan daerah, mempunyai kedudukan yang setara dan memiliki hubungan kerja yang bersifat kemitraan dengan pemerintah daerah. “Dengan demikian merupakan kewajiban kita bersama antara pemerintah dan dewan perwakilan rakyat daerah untuk memelihara dan membangun hubungan kerja yang harmonis dan saling mendukung demi terwujudnya keadilan dan kesejahteraan masyarakat, “ ujar dia.

Peringatan HUT Jatim di Lamongan

Pemkab Lamongan kemarin (19/10) juga lakukan peringatan hari jadi jadi Provinsi Jawa Timur ke-64 lewat sebuah upacara. Bupati Lamongan Masfuk bertindak sebagai inspektur dalam peringatan yang dilangsungkan di halaman Kantor Pemkab Lamongan tersebut.

Masfuk saat membacakan sambutan Gubernur Jatim Soekarwo sampaikan bahwa pembangunan yang ada di Jatim saat ini adalah kelanjutan pembangunan dari gubernur jatim terdahulu. Dikatakannya, telah banyak perjuangan dan dumbangsih yang telah dilakukan para Gubernur Jatim terdahulu. Mulai dari R.P.H Mohammad Noer, Soenandar Prijosoedarmo, Wahono, Soelarso, Moch Basofi Soedirman hingga Imam Oetomo.

“Setiap jaman telah melahirkan pemimpin-pemimpinnya, yang kalau diikuti dengan kesungguhan dan kesetiaan terhadap amanah, InsyaAllah akan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Apa yang dilakukan oleh pemimpin Jatim terdahulu tersebut, menunjukkan upaya yang tidak kenal putus asa dalam rangka menyejahterakan masyarakat Jatim, “ papar dia.

Kemudian dicontohkannya sejumlah kebijakan Gubernur Jatim terdahulu. Seperti Imam Utomo dengan Program gerakan terpadu pengentasan kemiskinan (Gerdu Taskin). Atau Moch Basofi Soedirman yang berupaya lakukan pemerataan pembangunan dengan konsep Gerakan Kembali ke Desa (GKD) dan Soelarso yang membangun sentra-sentra industri seperti PIER atau Pasuruan Industrial Estate.

Sementara Wahono dikenal konsisten dengan konsep dan program pemerataan pembangunan antar daerah untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan baik di perkotaan maupun pedesaan. Sedangkan Mohammad Noer yang bertekad mewujudkan cita-cita wong cilik melu gumuyu (orang kecil ikut tertawa/bahagia) serta mencangkan konsep jembatan Surabaya-Madura, dilanjtkan konsepnya oleh Soenandar Prijosoedarmo. Yakni melalui peningkatan pelayanan publik dengan program Panca Tertibnya.

Selanjutnya Rencana pembangunan jangka menengah dan daerah (RPJMD) Jatim tahun 2009-2014, mengusung visi, terwujudnya jawa timur yang makmur dan berakhlak dalam kerangka negara kesatuan republik indonesia dan mengamban misi mewujudkan kemakmuran dan bersama wong cilik melalui APBD untuk rakyat. Visi dan misi dimaksud akan diwujudkan melalui strategi pembangunan yang pro orang miskin dan pro perluasan kesempatan kerja serta mendorong investasi, utamanya investasi langsung.

Mutasi Diagonal Diperbolehkan

Mutasi atau alih status dari jabatan fungsional ke jabatan strutural, atau sebaliknya diperbolehkan. Seperti seorang PNS guru atau kepala sekolah yang dapat dialihkan statusnya menjadi pejabat struktural. Itu terungkap dalam Tanya jawab saat Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Baru/Kalimantan Selatan lakukan kunjungan kerja (kungker) di Kabupaten Lamongan, Senin (19/10).

Rombongan kungker yang dipimpin Kepala BKD Said Husin Kadri itu diterima Kepala BKD Lamongan Bambang Kustiono di Ruang Sabha Nirbawa Kantor Pemkab setempat. Menurut Bambang, di Lamongan, alih jabatan PNS harus memenuhi sejumlah syarat dan pertimbangan. Seperti memenuhi syarat kepangkatan, bertujuan untuk peningkatan profesionalitas, serta untuk dalam rangka peningkatan pelayanan dengan memperhatikan kompetensi dan prestasi PNS bersangkutan.

Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan PNS, Pemkab Lamongan juga telah memberikan tunjangan tambahan penghasilan berupa tunjangan kesejahteraan. Tunjangan itu, lanjutnya diberikan dalam bentuk uang setiap bulannya. “Sesuai dengan SK Bupati Lamongan nomor 188/24.1/Kep/413.013/2009, baik pejabat maupun staf menerima tunjangan kesejahteraan ini, “ terang dia.

Menurut Bambang, tugas terberat dari BKD Lamongan adalah pada saat dibukanya penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS. Karena pendaftarnya sering membludak. Tahun lalu saja tercatat sekitar 15 ribu orang yang mendaftar. “Padahal itu tanpa membuka formasi dari pemegang ijazah SMA. Namun Lahamdulillah semua terselesaikan dengan lancar, “ ujarnya. Di Lamongan sendiri ada sekitar 12 ribu pegawai dengan Dinas Pendidikan memiliki jumlah pegawai terbesar. Yakni sekitar 8 ribu pegawai, baik fungsional maupun struktural.

Sejumlah pertanyaan terkait kepegawaian juga disampaikan Said Husin kungker itu. Diantaranya terkait langkah-langkah untuk peningkatan disiplin PNS di Lamongan, Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) dan pembinaan karier PNS di lingkungan pemerintah Kabupaten Lamongan.

Laporan Pelaksanaan OK, Tinggal Realisasinya

Pada prinsipnya, pelaksanaan pembangunan tahun ini di Lamongan sudah berjalan baik. Pengerjaan fisik rata-rata sudah 70 persen terselesaikan. Itu dikatakan Sekkab Lamongan Fadeli saat buka Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Tahun Anggaran 2009 di Ruang Sabha Dyaksa Kantor Pemkab setempat, Senin (19/10).

Menurut Fadeli, dia melihat perkembangan ppelaksanaan pembangunan tahun ini sudah cukup baik. Sehingga nampaknya kegiatan evaluasi tidak terlalu perlu untuk dilakukan. Tinggal pelaksanaan di lapangannya saja yang harus mendapat perhatian.

“Saya melihat pelaksanaan di atas kertas sudah cukup bagus, baik dari sisi fisik maupun keuangan. Sekarang tinggal pertanggungjawaban pengawas di lapangan saja. Jika laporan yang diatas kertas itu bisa dipertangungjawabkan, maka saya bisa sampaikan pelaksanaan pembangunan tahun ini lebih baik dari tahun lalu, “ ujar dia.

Namun dia juga meminta agar sejumlah kegiatan untuk dipercepat pelaksanannya. Seperti kegiatan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK). Fadeli minta agar penyerapan keuangan DAK tersebut dipercepat agar tahapan realisasinya tidak ketinggalan.

“Yang penting adalah pekerjaan di lapangan, “ kata dia. Terkait pekerjaan di lapangan tersebut, sambung Fadeli, tentunya fungsi pengawas teknis lapangan menjadi penting. “Pengawas teknis di lapangan harus mampu jaga pengerjaan proyek fisik agar sesuai dengan RAB-nya (rencana anggaran biaya). Jangan sampai ada masalah di lapangan. Demikian pula dengan Komisi Pembangunan Pengawas Proyek (KP3) juga harus benar-benar lakukan pengawasan, “ tutur dia.

Sementara terkait persiapan pembahasan APBD tahun anggaran 2010, dia juga minta kepada terutama satuan 3 yakni Bappeda dan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset untuk mempercepat kesiapannya. “Minggu-minggu ini sudah harus ada kepastiannya, “ ujarnya.

Sebelumnya, dalam kegiatan yang juga dihadiri Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto tersebut, Kabag Pembangunan Erfan dalam laporannya sampaikan pembangunan fisik rata-rata 70 persen sudah selesai. Sedang jika ada sejumlah keterlambatan pengerjaan, itu disebabkan adanya pihak penyedia barang dan jasa yang kurang profesional. Selain mengundang semua kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD), evaluasi itu juga mengundang pejabat pembuat komitmen (PPK) dan pengawas teknis lapangan.

Bukan Untuk Sekedar Kumpulkan Data

Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya saat tasyakuran Kantor Penanaman Modal menyampaikan ketidaksetujuannya jika kantor itu hanya untuk kumpulkan data statistik saja. Padahal fokus dan ide dasar pendirian kantor tersebut adalah untuk menambah jumlah penanam modal di Lamongan.

“Saya tidak setuju jika Kantor Penanaman Modal ini hanya mendata angka dan statistic saja. Seperti data berapa nila modal investor yang sudah masuk Lamongan. Kalau hanya cari data semacam itu sudah abnyak lembaga lain seperti BPS atau Bappeda, “ ujarnya di Kantor Penanaman Modal, Jum’at (16/10).

Kantor Penanaman Modal, tegas Masfuk, harus fokus pada ide dasar dibentuknya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut. Yakni meningkatkan jumlah penanam modal (investor) di Lamongan. “Harus bisa datangkan investor baru, jangan cuma mendata modalnya investor yang sudah ada, “ ujarnya.

Dia juga berharap akar kantor itu dikelola secara professional. Setiap aktifitas pekerjaan harus dilakukan secara efektif dan efisien. “Karena calon investor yang datang ke kantor ini berharap akan mendapat pelayanan yang professional, “ tambah dia. Berdasar data Bappeda, nilai investasi di Lamongan telah mengalami lonjakan pesat. Dari hanya Rp 246 miliar di tahun 2000, naik menjadi Rp 10 triliun di tahun 2007.

Tasyakuran itu kemudian ditutup dengan pemotongan tumpeng oleh Masfuk yang diserahkan pada epala Kantor Penanaman Modal Lestariono. Wabup Tsalits Fahami bersama Sekkab Fadeli dan Inspektur Supardi juga hadir dalam tasyakuran tersebut.

Lomba Klompen Melawan Debu

Hujan yang sekian lama belum pernah mengguyur Kota Lamongan membuat lapangan alun-alun Kota Soto tersebut berdebu. Sehingga peserta Lomba Klompen antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang pagi itu berlangsung (16/10), bukan hanya melawan peserta lain, namun juga harus bertarung dengan debu yang beterbangan.



Sejumlah peserta Lomba Klompen putri yang bersemangat ikuti lomba melengkapi diri dengan masker seadanya. Sementara yang lain cukup berani untuk berlomba tanpa penutup muka. Begitu pula dengan peserta Lomba Tarik Tambang yang hanya diikuti pendaftar putra. Saat tambang saling ditarik dan kaki menjejak tanah, tak ayal debu membumbung.

Kegiatan dalam rangka Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-26 tersebut juga melombakan olahraga tradisional gasing. Lomba Tarik Tambang menjadi lomba yang paling banyak pendaftar. Tercatat ada 75 tim yang mengikuti lomba ini. Sementara Gobak Sodor dikuti 27 tim putri. Kemudian Klompen putra diikuti 55 peserta yang dimenangkan BKD sedangkan Klompen putri diikuti 30 tim yang dimenangkan tim RSD dr Soegiri.

Penundaan Jadwal Untungkan Persela

Jadwal pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) yang mengharuskan Persela Lamongan bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta menghadapi Persija Jakarta yang sedianya digelar 24 Oktober ternyata diundur pada 27 Desember mandatang.
Jadwal pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL) yang mengharuskan Persela Lamongan bertandang ke Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta menghadapi Persija Jakarta yang sedianya digelar 24 Oktober ternyata diundur pada 27 Desember mandatang.
Hal ini dilakukan karena ada agenda negara yakni, pelantikan presiden akhir bulan ini. Dengan pergeseran jadwal ini Persela Lamongan sangat diuntungkan. Sebab pelatih Persela Widodo akan bisa dengan leluasa mengeluarkan seluruh skuad terbaiknya saat bentrok dengan PSPS Pekanbaru pada 21 Oktober mendatang. Bahkan waktu recovery yang ada sangat cukup untuk menyongsong laga berikutnya.
Lawan yang akan dihadapi Persela setelah jumpa PSPS adalah Persiba Balikpapan yang merupakan laga kandang. "Kita tidak bisa membayangkan setelah dari Pekanbaru, tiga hari kemudian lawan Persija. Untungnya jadwal diundur, sehingga kita bisa bernafas lega. Peluang ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin," kat Manajer Persela Masfuk.
Pelatih Persela Lamongan Widodo juga menyambut gembira penundaan pertandingan kontra Persija. "Sekarang ini kita persiapkan lebih dulu pada laga terdekat, sehingga lebih konsentrasi dalam persiapan tim," kata Widodo.

Jumat, 16 Oktober 2009

Rp 51 Juta, Bonus Medali Porprov

Total sejumlah Rp 51 juta adalah bonus uang yang diterima atlit Lamongan peraih medali pada event Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Jatim di Malang Raya. Nominal tersebut termasuk bonus khusus Rp 5 juta untuk tiap keeping emas yang diberikan Bupati Masfuk. Sementara KONI berikan Rp 3 juta untuk emas, Rp 2 juta untuk perak dan Rp 1 juta untuk peraih perunggu.

Berlangsung di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (15/10), upacara penyerahan medali tersebut dihadiri semua 39 atlet peraih medali, pelatih, Wabup Tsalits Fahami dan Ketua Umum KONI Supardi. Sejumlah 39 atlit tersebut termasuk peraih medali dalam nomor beregu seperti panahan yang meraih perak dan drum band yang berhasil raih perunggu.

Komandan Kontingen Porprov II Lamongan Suharto dalam laporannya sampaikan kontingen yang dikirimnya telah berhasi penuhi target medali, yakni lima medali emas. Secara keseluruhan, kontingen Lamongan sukses raih lima medali emas, empat perak dan tiga perunggu dan berada di posisi 13 dari 38 kabupaten/kota. “Ini adalah lonpatan prestasi luar biasa setelah pada Porprov I hanya mampu raih 1 perak dan 1 perunggu dan berada di posisi 32, “ ujar dia.

Diuraikannya, untuk cabor gulat berhasil raih dua emas, dua perak dan dua perunggu. Untuk emas diraih atas nama Nurhayati dikelas 58 kilogram putri dan Alit Yuniar di kelas 45 kilogram putri. Kemudian cabor panahan sukses persembahkan satu emas dan satu perak. Medali emas panahan dipersembahkan oleh Rahmat Panji di nomor FITA ronde 40 meter secara heroik. Karena dia meraih medali emasnya dalam kondisi sakit demam berdarah.

Selanjutnya cabor ketiga pengumpul medali untuk Lamongan adalah panjat tebing yang persembahkan dua emas dan satu medali perak. Kesemua medali tersebut dipersembahkan oleh satu nama, yakni Nanda Dea Cahyaningtyas. Dua emasnya didapat dari kelas Lead dan Speed. Sementara perak didapat dari kelas Boulder. Sementara cabor drum band raih perunggu di nomor Lomba Ketahanan dan Ketepatan Baris-berbaris (LKKB).

“Ternyata Lamongan mampu raih prestasi hebat. Prestasi ini sungguh luar biasa, “ kata Bupati Masfuk dalam sambutannya. “Padahal prestasi yang diraih ini diraih dengan fasilitas terbatas, saat Lamongan belum memiliki sebuah gelanggang olahraga (sport center). Kalau nanti sudah punya past ibis aberprestasi lebih baik lagi. Kedepan saya berharap KONI untuk lengkapi fasilitas yang kurang demi prestasi yang lebih baik lagi, “ tambahnya.

Dia juga minta mulai dari usai Porprov II ini untuk segera tetapkan target medali pada Porprov selanjutnya. Sehingga pembinaan dapat segera dilakukan. “Hari ini kita membuktikan bahwa dengan seleksi atlit yang baik (professional), tanpa KKN, prestasi bisa diraih. Denga konsep professional ini pulalah sehingga kini hampir semua sektor di Lamongan bisa bangkit, “ ucapnya.

SMAN 1 Berpeluang Jadi Adiwiyata

SMAN 1 Lamongan nampaknya berpeluang untuk untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. Itu setidaknya terungkap saat Kepala Bidang Komunikasi Lingkungan Masyarakat Badan Lingkungn Hidup (BLH) Jatim Putu Arta Giri lakukan kunjungan ke sekolah di jalan veteran tersebut kemarin.

Peluang SMAN 1 Lamongan tersebut terutama karena sekolah ini sudah mengadopsi pembelajaran lingkungan hidup (PLH) dalam kurikulumnya. Seperti disampaikan Kepala BLH Lamongan Luluk Suprapti, Putu Arta Giri sempat tinjau SMAN 1 disela kegiatannya lakukan sosialisasi Program Adiwiyata di Ruang Sabha Nirbawa Kompleks Kantor Pemkab setempat.

“Pak Putu setelah tinjau lokasi (SMAN 1) sampaikan sekolah tersebut memiliki potensi untuk menjadi Sekolah Adiwiyata. Salah satu syarat untuk masuk kriteria Sekolah Adiwiyata sudah dimiliki sekolah ini. Yakni memiliki mata pelajaran tersendiri yang mengadopsi kurikulum PLH, “ terang mantan Asisten Administrasi tersebut.

Namun Luluk menambahkan, masih ada proses panjang yang harus dijalani untuk bisa menjadi Sekolah Adiwiyata. Dikatakannya, bahkan ada seleksi tingkat propinsi sebelum bisa masuk seleksi nasional. “Jika Lamongan mampu meraih Sekolah Adiwiyata, itu akan menjadi pelengkap sempurna untuk Adipura yang telah diraih Lamongan selama tiga kali berturut-turut lalu, “ ujarnya.

Sebelumnya, Putu Arta Giri saat sosialisasi kepada sejumlah sekolah di Lamongan sampaikan Program Adiwiyata berusaha mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diungkapkannya, ada prinsip-prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam Adiwiyata, yakni partisipatif dan berkelanjutan. “Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komperehensif, “ katanya.

Menurut Putu, kebijakan PLH di sebuah Sekolah Adiwiyata harus ada dalam tataran nyata. Bukan sekedar retorika saja. Dicontohkannya kebijakan penghematan sumber saya alam (SDA). Yang ada harus bukan hanya kebijakan tertulis mengenai petunjuk rinci penghematan SDA di sekolah seperti listrik, air dan alat tulis kantor (ATK). Namun juga harus ada bukti fisik berupa SK Kepala Sekolah tentang penghematan itu.

“Sekolah Adiwiyata juga harus memiliki kegiatan berbasis partisipatif. Seperti kegiatan ekstrakulikuler dan ko kulikuler yang mendukung pembelajaran lingkungan hidup. Kemudian kegiatan aksi lingkungan yang diprakarsai sekolah maupun pihak luar sekolah serta kegiatan kemitraan pihak sekolah dengan pihak luar, “ terangnya.

Lamongan Masuk Program Sakasakti

Kabupaten Lamongan menjadi satu diantara 100 daerah di Indonesia yang terpilih masuk program konsep satu kabupaten satu kompetensi inti atau Sakasakti. Program Departemen Perindustrian (Depperin) RI tersebut akan mengkaji pengembangan kompetensi inti industri di daerah. Itu disampaikan Siswo Sasmito, Team Leader Program Pengkajian Kompetensi Inti Industri Daerah Depperin RI saat kegiatan focus group discussion (FGD) kemarin (14/10).

Berdasar identifikasi dan inventarisasi yang dilakukan Agutus 2009 lalu oleh sebuah tim konsultan, ada 10 produk di Lamongan yang layak diusulkan sebagai kompetensi inti. Kesepuluh produk itu adalah tikar lipat, tas enceng gondok, kapal rakyat, tenun ikat, konveksi, batik tulis, anyaman pandan, kopyah, grafir kaca dan tas tempurung.

“Depperin menetapkan 100 kabupaten/kota di Indonesia sebagai basis studi untuk temukan industri yang berpotensi dijadikan industri inti. Dan salah satu diantaranya adalah Lamongan. Diharapkan dengan pengembangan kompetensi inti indutsri daerah ini akan mampu naikkan pendapatan asli daerah (PAD). Karena akan bisa lebih focus kembangkan keunikan daerah untuk terus dipertahankan dan dijadikan industri besar, “ terangnya saat di Ruang Sabha Nirbawa Pemkab setempat.

Sementara Kepala Dinas Industri, Koperasi dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan Mursyid dalam sambutannya ungkapkan kondisi industri nasional yang kini alami penurunan daya saing kara kurang efisiensi dan struktur industri yang lemah. Dengan penentuan kompetensi inti, kata dia, akan bisa untuk peningkatan daya saing daerah maupun nasional.

“Dengan menentukan kompetensi inti berdasar sejumlah kriteria, sumber daya daerah akan terfokus untuk kembangkan satu kompetensi inti. Diantara kriteria kapabilitas kompetensi inti adalah produk itu bernilai, khas atau unik, sulit ditiru dan tidak ada produk pengganti, “ kata dia.

Menurut Mursyid, Kabupaten Lamongan sendiri telah mengembangkan konsep kawasan ekonomi berdasar kompetensi daerah. Yakni kawasan pantura yang dijadikan sebagai industri maritim. Kemudian kawasan tengah ditetapkan sebagai kawasan industri perdagangan dan pertanian serta kawasan selatan ditetapkan sebagai wilayah agropolitan yang ditanadai degan mulai dibangunnya PT Sorini, pabrik pengolah sari pati jagung.

Pertanyakan Kualitas Pemilu

Kacung Marijan, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga mempertanyakan benarkah beberapa kali pemilu di Indonesia pasca Orde Baru telah berlangsung secara demokratis. Itu disampaikannya saat menjadi nara sumber dalam Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu 2009 yang digelar KPU Lamongan di aula sebuah hotel setempat, Selasa (13/10).


Kacung Marijan menyebutkan diantara argumentasi yang sering dikemukakan bahwa pemilu telah berlangsung secara demokratis adalah karena pemilu-pemilu itu diikuti oleh banyak partai dan pemilu telah berlangsung relatif jurdil (jujur adil). “Pertanyaannya adalah, betulkan pemilu 2009 telah berlangsung secara demokratis, “ ujar guru besar yang asli Lamongan itu.

Secara umum, Kacung menyebut ada dua indikator apakah sebuah pemilu telah berlangsung secara demokratis. Yakni adanya kepastian huum dalam setiap tahapan pemilu dan ketika semua tahapan itu telah berdasar prinsip-prinsip yang ada dalam pemilu seperti langsung, umum, bebas, adil, rahasia dan akuntabel.

Dilanjutkannya, jika merujuk UU nomor 10 tahun 2009, pemilu 2009 telah memunculkan sejumlah permasalahan. “Mantan Wakil Ketua Ramlan Surbakti mengidentifikasi banyak permasalahan berkaitan dengan kekosongan hukum, ketidak konsistenan hukum dan adanya ketentuan multi tafsir baik dalam UU maupun peraturan-peraturan pemilu, “ katanya dalam kegiatan yang dibuka Asisten Tata Praja Agus Sugiarto itu.

Kekosongan hukum itu dicontohkannya bisa dilihat dari adanya banyak celah hukum yang belum jelas. Seperti undang-undang yang mengatur daerah pemilihan (dapil) untuk kabupaten/kota maksimal 12 kursi dalam satu dapil. Sementara tidak ada solusi yang mengatur misalnya ketika ada satu satu kabupaten yang memiliki jatah kursi 25 tetapi hanya punya 2 dapil. Atau tidak diaturnya kewenangan Bawaslu/Panwaslu yang berkaitan dengan pengawasan terhadap penerimaan dana kampanye oleh undang-undang.

Sedangkan ketidakkonsistenan hukum menurut dia juga terlihat jelas misalnya Pasal 23 ayat 2 yang memungkinkan satu propinsi memperoleh kursi lebih banyak dari pemilu 2004. Tapi di pasal 24 ayat 2 berpendapat bahwa jumlah kursi untuk setiap dapil pada pemilu 2009 sama dengan pemilu 2004. Demikian pula ditemukannya ketentuan yang multi tafsir seperti pemutahiran data pemilu yang hanya menyebut pelaksananya tanpa ada ketentuan mengenai jumlah pelaksananya.

“Terlepas dari permasalahan-permasalahan yang ada, secara prosedural, pemilu 2009 masih relatif berlangsung secara demokratis. Terlebih kalu dibandingkan dengan pemilu-pemilu pada masa Orde Baru. Meski demikian, masih banyak hal yang harus diperbaiki agar pemilu berikutnya bisa lebih baik, “ tuturnya.

Seperti permasalahan yang sempat mengemuka terkait data pemilih. Sejak jauh hari, kata dia, masalah data pemilih menjadi salah satu permasalahan yang serius, karena masih amburadul. Itu karena datanya bersumber dari data kependudukan yang masih kacau. Namun masalah itu menjadi mengemuka karena validasi data pemilih juga masih belum berjalan baik. “Pemilih yang harusnya aktif masih pasif, masalah dana dan profesionalitas serta banyaknya kepentingan politik yang terlibat juga membuat masalah data pemilih ini semakin mengemuka, “ ungkap dia.

Halal Bi Halal, Undang Ibu-Ibu Pejabat Lama

Tidak kurang dari 500 ibu-ibu yang tergabung dalam berbagai organisasi wanita di Lamongan kemarin (13/10) langsungkan halal bi halal di Pendopo Lokatantra setempat. Selain mengundang seorang penceramah agama dari Surabaya, H Husnulloh Abdurrohim, sejumlah ibu-ibu pejabat Lamongan terdahulu seperti Ibu Sutarto (isteri mantan Wabup) dan Ibu Ena Sumarna (isteri mantan Sekda) juga terlihat hadir.

Selain Ketua PKK Lamongan Endang Rijanti Masfuk, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Cicik Rosyida Tsalits Fahami dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Mahdumah Fadeli, sejumlah ketua organisasi wanita di Lamongan juga hadir. Seperti Bhayangkari, Persit Candrakirana, Dharma Karini serta Dharma Yukti Karini.

H Husnulloh Abdurrohim dalam ceramahnya yang gayeng menyampaikan pentingnya keseimbangan dalam beribadah. Dikatakannya kebaikan seorang manusia bukan hanya dilihat dari kebaikan ibadahnya kepada Allah, tapi juga dilihat dari kebaikannya kepada manusia di sekitarnya. “Jangan hanya melihat orang dari surbannya saja. Karena (surban) itu hanya formalitas eksklusif semata, “ tutur dia.

“Ada manusia yang ibadahnya kepada Allah bagus tapi hubungannya dengan manusia tidak bagus. Ada pula yang hubungannya dengan manusia bagus tapi ibadahnya tidak bagus. Sementara yang lainnya malah tidak bagus kedua-duanya. Dan yang bagus adalah ketika seimbang, bagus kedua-duanya, ibadah mahdoh maupun ghairu mahdoh, “ kata dia.

Meski acaranya ibu-ibu PKK, baik Bupati Lamongan Masfuk , Wabup Tsalits Fahami maupun Sekkab Fadeli juga turut hadir. Masfuk saat buka kegiatan itu berharap semoga dengan halal bi halal, bisa melebur semua kesalahan. Sementara Endang Rijanti Masfuk sebelumnya sampaikan hala bi halal tersebut juga sebagai media memperkokoh silaturrahmi antar ibu-ibu. “Semoga dengan ini akan semakin menggelorakan semangat para kader PKK dalam melaksanakan berbagai kegiatan, “ ujarnya.

WBL Diajak Berinvestasi Kota Tarakan

Sukses Wisata Bahari Lamongan (WBL) selama ini telah menarik perhatian sejumlah daerah untuk lakukan kunjungan kerja (kungker) ke Lamongan. Namun yang paling serius nampaknya adalah Kota Tarakan/Kalimantan Timur. Mereka berniat mengajak pengelola WBL untuk berinvestasi dan membangun kawasan wisata serupa di Kota Tarakan. WBL Diajak Berinvestasi Kota Tarakan Sukses Wisata Bahari Lamongan (WBL) selama ini telah menarik perhatian sejumlah daerah untuk lakukan kunjungan kerja (kungker) ke Lamongan. Namun yang paling serius nampaknya adalah Kota Tarakan/Kalimantan Timur. Mereka berniat mengajak pengelola WBL untuk berinvestasi dan membangun kawasan wisata serupa di Kota Tarakan. Keseriusan itu bisa dilihat dari kungker Kota Tarakan yang dipimpin lngsung Walikota Tarakan sendiri, Udin Hianggio. Bersamanya sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) turut serta. Yakni Asisten Pembangunan Sofian, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Syahrintan, Kepala Bappeda Wipartomo Subagio, Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Frans Ardinan, Kepala Dinas Budaya, Pariwisata dan Olahraga Asnawi serta Direktur Perusahaan Daerah Budi Prayitno. Selain itu, empat orang anggota DPRD Kota Tarakan juga ikut dalam kungker yang diterima Bupati Lamongan Masfuk dan Wabup Tsalits Fahami di Guest House (12/10) itu. Sebelumnya, saat Udin Hianggio saat masih menjadi seorang legislator, dia sudah pernah mengunjungi kawasan WBL dan merasa tertarik. Ketertarikannnya itu kini akan diwujudkannya dengan membangun kawasan serupa di Kota Tarakan dengan menggandeng pengelola WBL. “Wilayah Tarakan memilki potensi wisata lokal yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Karena itu kami ingin belajar dari Lamongan, “ kata mantan Ketua DPRD Kota Tarakan selama dua periode tersebut. Kota Tarakan sendiri adalah sebuah daerah singgah bagi sejumlah daerah di Kalimantan. Seperti Kabupaten Bulungan, Malinau, Tana Tidung dan Nunukan. Masyarakat di kabupaten tersebut jika ingin keluar Kalimantan harus lewat Tarakan dulu karena di tarakan ada Bandara Juwata yang merupakan bandara klas 1 plus. Sementara Pelabuhan Malundung Tarakan adalah pintu gerbang perekonomian Kaltim wilayah utara. “Potensi inilah yang coba dikembangkan dengan membangun sebuah kawasan wisata bahari di Pantai Amal Tarakan, “ kata dia. Sementara Masfuk menyampaikan agar Pemkot Tarakan menyamakan persepsi terlebih dulu dengan legislative Kota Tarakan. Menurutnya, sangat penting agar eksekutif memiliki persepsi yang sama dengan legislative untuk mewujudkan sebuah program pembangunan. Tanpa itu, meski bagus, program pembangunan akan sulit diwujudkan. Masfuk juga sampaikan, salah satu kunci sukses WBL adalah karena pengelolaanya dilakukan oleh manajemen yang professional. “Tanpa dikelola sebuah manajemen yang professional, WBL tidak akan bisa sesukses sekarang, “ ujar dia. Di kesempatan itu Masfuk juga menitipkan masyarkat Lamongan yang banyak merantau dan membuka usaha di Kalimantan. Seusai dari Guest House, rombongan kungker Kota Tarakan melanjutkan kunjungannya di WBL.

Desa Dilatih Susun Profil Daerah

Sejumlah 474 Kasi Pembangunan desa/kelurahan se Kabupaten Lamongan kemarin (12/10) mendapat pelatihan menyusun profil daerahnya di aula Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKPRI) setempat. Profil itu diantaranya akan memuat keunggulan potensi sumber daya desa sehingga akan mempercepat kemajuan desa tersebut.

Seperti disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Lamongan Abdul Wahib, setelah tiap desa/kelurahan mampu susun profil daerahnya masing-masing, akan dapat diketahui tingkat perkembangan desa/kelurahan tersebut. Dilanjutkannya, dengan mengetahui tingkat perkembangan desa, maka tingkat keberhasilan pembangunan di suatu daerah akan bisa diketahui.

“Sementara dengan mengetahui potensi keseluruhan sumber daya yang dimiliki desa, akan menjadi salah satu sarana untuk mendukung percepatan kesejahteraan masyarakat di desa, “ kata dia. Abdul Wahib sampaikan baik potensi desa yang berupa sumber daya alam, manusia, kelembagaan maupun prasarana dan sarana akan menjadi titik awal percepatan pembangunan desa di Lamongan. “Ini sesuai komitemen Bapak Bupati (Masfuk) untuk lakukan percepatan pembangunan di desa, “ ujar dia dalam kegiatan yang juga diikuti sejumlah 27 Kasi Ekonomi Pembangunan kecamatan se Lamongan itu.

Secara teknis, output dari profil desa tersebut yang berupa hasil analisa laju perkembangan desa akan digunakan untuk mengukur tingkat perkembangan desa setiap lima tahun. Selanjutnya digunakan untuk klasifikasi desa dan kelurahan berdasar kategori Swadaya, Swakarya dan Swadaya. Sementara masing-masing kategori dibedakan lagi berdasar klasifikasi Mula, Madya dan Lanjut.

Klasifikasi Mula mengukur variable ekonomi, kesehatan dan pendidikan masyarakat. Kemudian klasifikasi Madya mengukur variable kemanan ketertiban, kedaulatan politik dan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Sementara klasifikasi Lanjut mengukur variable kinerja pemerintahan desa/kelurahan, serta pembinaan dan pengawasan.

Panen Raya Semangka Rp 7,1 Miliar

Petani Semangka Kecamatan Karanggeneng kemarin (12/10) lakukan panen raya semangka. Dari estimasi Camat setempat, Tony Tamtama Jati, tahun ini nilai panen raya semangka di wilayahnya mencapai Rp 7,1 miliar.

Dikatakannya, luas tanam semangka di Karanggeneng mencapai 530 hektar di lima desa. Yakni Desa Latukan, Banteng Putih, Sonoadi, Guci dan Kawistolegi. Dengan hasil panen diperkirakan mencapai 24 ton setiap hektarnya dan harga jual Rp 1050 perkilogram, maka panen semangka di Karanggeneng tahun ini diperkirakan mencapai Rp 7,1 miliar. “Sementara keuntungan yang dihasilkan petani sekitar Rp 13.475.000. karena biaya produksinya yang hanya Rp 11.725.000 perhektar, menghasilkan panen semangka Rp 25.200.000 setiap hektarnya “ terang dia dalam panen raya yang dibuka Sekkab Lamongan Fadeli tersebut.

Sementara Fadeli dalam sambutannya berharap potensi budi daya semangka di Kecamatan Karanggeneng untuk terus dikembangkan. “Nampaknya bertanam semangka lebih menguntungkan dari polowijo. Dengan potensi yang besar dari budi daya semangka tersebut, selayaknya komoditi semangka untuk lebih dikembangkan di masa mendatang. Terutama jika petani mau menggunakan bibit semangka jenis unggul sehingga hasilnya akan lebih melimpah. Dan kesejahteraan petani juga akan meningkat, “ ujar Fadeli di tengah areal persawahan.

Masa panen semangka di Karanggeneng sendiri berlangsung antara minggu ketiga bulan September hingga minggu keempat bulan Oktober. Semangka bisa berkembang di Karanggeneng karena cocok dengan iklimnya. Luas areal persawahan irigasi di Karanggeneng mencapai 1.707 hektar. Sementara setengah teknis ada 93 hektar, irigasi sederhana 531 hektar dan tadah hujan 302 hektar. Sedangkan tanah jenis tegalan mencapai 452 hektar dan tanah pekarangan mencapai 382 hektar.

Senin, 12 Oktober 2009

Setiap Hari Transaksi Kliring Capai Rp 6,8 Triliun

Direktur Derektorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Pusat di Jakarta Ronald Waas ungkapkan nilai nominal transaksi kliring di Indonesia mencapai Rp 6,8 triliun setiap harinya. Sementara volume transaksi setiap hari mencapai 368 ribu volume. Itu disampaikannya saat peresmian implementasi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) di wilayah lokal Lamongan, Jum’at (9/10) di aula Bank Jatim setempat. Sementara terkait bencana gempa di Padang yang sempat mengganggu sisitem kliring BI, gangguan itu sudah bisa dinormalkan dalam tiga hari. Dikatakannya, bencana di Padang tidak separah bencana tsunami Aceh yang diperlukan waktu hingga 1 minggu sebelum sistem kliring bisa normal lagi. “Sebelum ada SKNBI, transakasi warkat harus dilakukan di BI Surabaya dan paling cepat 2 hari baru selesai. Bahkan terkadang bisa 4 sampai 5 hari. Sekarang transaksi kliring bisa diselesaikan di hari yang sama di Lamongan. Transfer kredit maupun transaksi warkat debet seperti cek dan bilyet giro sudah bisa dilakukan di penyelenggara kliring lokal (PKL) wilayah Lamongan ke seluruh Indonesia yang memilki fasilitas online, “ terang dia. Dilanjutkan Ronald, meski dengan sistem SKNBI transaksi kliring menjadi semakin efisien, tetapi keandalan dan kemanan system tetap dijaga. SKNBI tersebut seperti disampaikannya sudah diaudit baik teknologi maupun sistem bisnisnya oleh lembaga independen sehingga tetap andal dan aman. “SKNBI ini gunakan njalur khusus yang tidak terhubung dengan jalur umum serta dilengkapi teknik dan pengendalian untuk kemanannya, “ kata dia. Sebelumnya, Direksi Bank Jatim Cabang Lamongan Mulyanto dalam sambutannya ungkapkan dana pihak ketiga yang dihimpun mencapai Rp 170,997 miliar. Sementara pinjaman yang disalurkan capai Rp 211,235 miliar atau nilainya diatas dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masyarakat Lamongan. Pemimpin Bank Indonesia Surabaya Ishak hadir untuk meresmikan SKNBI tersebut. Bersamanya juga hadir sejumlah pejabat perbankan di Lamongan hadir dalam acara itu. Sementara dari Pemkab Lamongan hadir Bupati Masfuk, Wabup Tsalits Fahami dan Ketua DPRD MAkin Abbas. Masfuk sendiri menyambut baik diresmikannya SKNBI wilayah Lamongan itu. Dia percaya, produktifitas dan pertumbuhan akan semakin tinggi dan transaksi ekonomi akan semakin cepat setelah adanya SKNBI Di Lamongan sendiri yang sudah masuk PKL bersama Bank Jatim adalah BRI, BNI 46, Bank Mandiri dan BCA. Kliring, seperti tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/18/PBI/2005 tentang SKNBI adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

OTONOMI

Setelah sempat piala Otonomi Awards gagal diraih ditahun lalu, Kabupaten Lamongan tahun ini kembali raih piala yang diperuntukkan bagi daerah dengan program inovatif tersebut. Sehingga sampai sekarang, Lamongan sudah berhasil meraih delapan kali Otonomi Awards dari Jawa Pos Institue of Pro Otonomi (JPIP) tersebut.

Setelah sempat piala Otonomi Awards gagal diraih ditahun lalu, Kabupaten Lamongan tahun ini kembali raih piala yang diperuntukkan bagi daerah dengan program inovatif tersebut. Sehingga sampai sekarang, Lamongan sudah berhasil meraih delapan kali Otonomi Awards dari Jawa Pos Institue of Pro Otonomi (JPIP) tersebut.

Sementara terkait keberhasilan Lamongan kembali raih Otonomi Awards untuk dua kategori yakni Daerah Dengan Terobosan Paling Menonjol Bidang Pembangunan Ekonomi (grand kategaori) dan Daerah Dengan Terobosan Inovatif Bidang Pemerataan Ekonomi (kategori khusus), Masfuk juga sampaikan komentarnya. Menurutnya, dia hanya menerima piala tersebut. Sedang keberhasilan yang diraih itu adalah keberhasilan seluruh masyarakat Lamongan.

“Piala Otonomi Awards yang saya terima semalam (Kamis, 28/5) adalah wujud dari kerja keras semua masyarakat Lamongan. Dengan diraihnya piala tersebut juga menunjukkan kinerja dan prestasi Lamongan semakin diakui, “ ujar dia.

Selain itu, dari 13 bidang yang dijadikan tolak ukur penilaian dalam Otonomi Awards, Lamongan juga terima beberapa nominasi lainnya. Yakni, Pelayanan Kesehatan (Region In an Inovative Breakthrough on Health Service) Pelayanan Administrasi Dasar ( Region in an Inovative Breakthrough on Administrative Service) dan Kinerja DPRD. Kemudian Partisipasi Publik dan Pengentasan Kemiskinan (Region in a Leading Commitment on Poverty Alleviation) serta Pemberdayaan Ekonomi Lokal (Region In an Inovative on Local Economic Empowerment).

Persela Akan Dilaunching Sederhana Saja

Persela Lamongan Minggu (11/10) besok sudah resmi memulai kiprahnya di ajang Indonesia Super League dengan meladeni Pelita Jaya yang bertamu ke Lamongan. Meski demikian sampai saat ini Persela Lamongan belum resmi diperkenalkan ke publik.
Persela Lamongan Minggu (11/10) besok sudah resmi memulai kiprahnya di ajang Indonesia Super League dengan meladeni Pelita Jaya yang bertamu ke Lamongan. Meski demikian sampai saat ini Persela Lamongan belum resmi diperkenalkan ke publik.
Manajer Persela yang juga Bupati Lamongan Masfuk memastikan tahun ini Persela tetap dilaunching secara resmi, namun dilakuakn secara sederhana saja. "Insya Allah untuk tahun ini kita tetap melaksanakan launching. Tapi mungkin Tapi, mungkin tidak semewah dan semeriah sebelumnya. Kita tahu dirilah, situasi bangsa ini sedang berduka. saudara kita di Sumatera Barat terkena musibah gempa. Karena itu kita turut prihatin dengan tidak menggelar acara dengan meriah-meriahn," kata Masfuk.
"Insya Allah kita gelar Sabtu malam. sebelumnya mungkin juga akan diadakan sosial," tambahnya.
Sementara itu, Fabiano, kapten tim Persela mengaku tidak mempermasalahkan Persela dilaunching atau tidak. Yang ia harapkan adalah tim tetap sehat dan kompak. "saya pikir semua pemain juga menyadari dengan kondisi seperti sekarang ini. Lagi pula, tanpa dilaunching pun masyarakat Lamongan tetap cinta Persela," ujarnya dengan bahasa Indonesia yang sudah lancar.

Jumat, 09 Oktober 2009

Nanda Dea Kembali Raih Medali

Nanda Dea Cahyaningtyas, atlit cabor panjat tebing Porprov kembali sumbangkan medali untuk kontingen Porprov Lamongan yang berlaga di Malang Raya. Hari ini (Kamis 8/10) , dia berhasil menambah pundi-pundi medalinya dengan 1 perak di nomor boulder. di babak final dia kalah dari Lisa dari Kediri.

Dengan 1 perak ini, berarti melengkapi dua emas yang sebelumnya dipersembahkannya dari nomor Lead dan Speed."Dengan tambahan 1 perak ini untuk sementara tim panjat tebing Lamongan menjadi juara umum di cabor panjat tebing Porprov II. Meski hanya dapat perak di nomor boulder, apa yang diraih Nanda ini sudah luar biasa. Karena Lamongan sendiri sebenarnya tidak memiliki fasilitas Boulder. Di babak final dia hanya kalah 1 top dari lawannya, " ujar Wakil KOmandan Kontingen Porprov Lamongan Aris Wibawa.

Aris jugaberharap doa dari masyarakat Lamongan agar kontingen Porprov Lamongan semakin berprestasi. "Ini adalah lompatan luar biasa setelah pada Porprov pertama di Surabaya dua tahun lalu, Lamongan hanya sanggup raih 1 perak dan 1 perunggu. sementara sampai saat ini sudah berhasil mendulang 4 emas, 4 perak dan 2 perunggu, " kata dia.

Masuk 15 Besar Profesionalisme Award

Setahap lagi Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) KORPRI Lamongan bakal kembali raih Profesionalisme Award seperti halnya 2007 lalu. Saat ini, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, DPK KORPRI Lamongan masuk jajaran 15 besar dalam penghargaan yang diberikan oleh Dewan Pengurus Provinsi (DPP) KORPRI Jatim tersebut.

Setelah masuk 15 besar, akan kembali diseleksi hanya menjadi 10 kabupaten/kota oleh sebuah tim penilai dari DPP KORPRI Jatim. Sejumlah 10 daerah inilah yang akan menerima Profesionalisme Award yang tahun lalu diserahkan langsung oleh Gubernur Jatim itu.

Masuknya Lamongan dalam 15 besar tersebut disampaikan Ketua Tim Penilai Profesionalisme Award Bambang Kusbandono saat bersama timnya lakukan penilaian di Lamongan. Bersamanya, turut serta Endro Siswantoro (Dirut Masjid Agung Lamongan) yang akan menguji quisioner yang sebelumnya sudah diisi DPK KORPRI Lamongan.

Menurut Bambang yang juga Wakil Ketua DPP KORPRI Jatim itu, akan ada tiga hal utama yang dinilai dalam Profesionalisme Award. Yakni aspek kebijakan daerah yang akan melihat adakah kesesuaian antara kreativitas pimpinan daerah dengan produk hokum yang dihasilkan. Kemudian aspek organisasi kelembagaan yang diantaranya akan melihat kesesuaian kompetensi SDM dengan posisi dan jabatannya. Serta aspek aparatur pemerintahan yang diantaranya akan melihat kesesuaian jabtan dengan latar belakang pendidikannya.

“Bagi aparatur dalam penilaian ini, ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi. Diantaranya kesesuaian latar belakang pendidikan dengan jabatan yang diembannya karena sangat penting untuk menunjang profesionalisme dalam jabatan. Kemudian ketrampilan dan kompetensinya, moral yang menjadi syarat mutlak dan terakhir netralitas. Seperti konsep dalam coffee morning yang setiap hari Senin dilakukan Bupati (Masfuk) bersama jajarannya, adalah langkah yang benar dalam menuju profesionalisme aparat, “ ungkap dia.

Sementara secara tidak terduga, Bambang kepada Masfuk menanyakan bagaimanakah peran otonomi daerah (otoda) selama ini terhadap peningkatan kesejahteraan daearah. Masfuk dalam keterangannya sampaikan otoda selama ini telah membantu percepatan pembangunan daerah. Karena daerah diberi kesempatan untuk mendorong potensi yang dimiliki dengan segala kelebihan dan kekurangannya. “Namun tetap, setiap program pemerintah tidak akan bisa berjalan tanpa sinergitas dengan legislative yang memiliki pemahaman sama dengan eksekutif untuk mensejahterakan masyarakat, “ ujar dia.

Kemudian dicontohkannya Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang dalam empat tahun sudah bisa kembali break even point (balik modal). “Dalam paradigma lama sebelum otoda, Tanjung Kodok (wilayah sebeleum jadi WBL) hanya akan dilihat sebagai batu cadas berbentuk kodok, dengan pasir yang tidak putih dan masyarakat sekitar yang berwatak keras sehingga sulit dikembangkan. Tapi dengan otoda, eksekutif memilki daya untuk menarik investor. Pendak kata, otoda mampu mempercepat kesejahteraan dalam arti seluas-luasnya dengan bersinergi bersama legislatif. Demikian pula otoda tidak berarti putus hubungan dengan pusat, “ terangnya yang juga PEnasehat DPK KORPRI Lamongan itu

Hadir pula dalam kegiatan itu Kepala Bakorwil Bojonegoro Setiadjit. Sementara dari Lamongan hadir Wabup Tsalits Fahami, Ketua DPK KORRI Lamongan Fadeli dan sejumlah pengurus KORPRI serta kepala satuan kerja yang akan dinilai oleh Tim Penilai Profesionalisme Award.

Geser Konsentrasi Kontra Pelita Jaya

Setelah memenangi gelar Liga Jatim 2009 Persela Lamongan harus segera langsung menggeser konsentrasi untuk persiapan laga kontra Pelita Jaya dalam ajang Indonesia Super League 2009/2010 edisi pembukaan. Kebetulan Persela akan bertindak sebagai tuan rumah Minggu (11/10).
Setelah memenangi gelar Liga Jatim 2009 Persela Lamongan harus segera langsung menggeser konsentrasi untuk persiapan laga kontra Pelita Jaya dalam ajang Indonesia Super League 2009/2010 edisi pembukaan. Kebetulan Persela akan bertindak sebagai tuan rumah Minggu (11/10).
"Kita tidak bisa terlalu lama istirahat. Apapun kondisi fisik pemian sekarang ini, kita tetap harus berlatih. Jadwal pertandingan yang harus kita jalani sudah sangat dekat. Tinggal tiga hari lagi", kata Pelatih Persela Widodo C Putra.
Untuk itu Widodo mengaku dirinya sedang memeras otak untuk memaksimalkan waktu yang ada. Latihan tidak akan lagi menyuguhkan menu latihan fisik dia memfokuskan pada latihan strategi dan taktik yang akan diterapkan pada laga di Stadion Surajaya Lamongan Minggu lusa.
Menurutnya hasil dari Liga Jatim kemarin memberikan banyak hal untuk dievaluasi. Masih banayak kelemahan yang masih harus dibenahi. "Liga Jatim memang melelahkan. Tapi banyak hikmah yang bisa kita petik dari liga itu. Terutama kita mengetahui kelemahan kita. Dalam waktu singkat ini hal itu akan kita evaluasi," imbuhnya.
Widodo menambahkan, evaluasi itu perlu dilakukan karena laga menjamu Pelita Jaya sangat penting. Alasanya, tampil perdana di kandang sendiri tuntutan dari semua pihak pendukung Persela hanya kemenangan.

Porprov Berpeluang Tambah Medali

Memasuki hari ketiga pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Jatim di Malang Raya, kontingen Lamongan kembali menambah pundi-pundi medalinya. bahkan berpeluang terus bertambah.

Perkembangan terakhir hari ini (7/10) dari arena cabang olah raga (cabor) gulat. Olahraga dari yunani ini kembali sumbangkan medali. Setelah kemarin sukses sumbang 1 medali emas dan 1 medali perak, hari ini gulat kembali sumbang 4 medali perunggu. Sementara 2 atlitnya hari ini sukses masuk babak final.

Sementara dari cabor panahan beregu kelas fita, di abbak semifinal srikandi Lamongan sukses kalahkan Kabupaten Bojonegoro. Dan hari ini berlaga di babak final melawan Kota Surabaya. demikian pula panjat tebing kelas lead putri hari ini dua atlitnya masuk ke babak final.

BLH Cegah Potensi Pencemaran Perkebunan

Industri tembakau dan pendukungnya memiliki sejumlah potensi pencemaran terhadap lingkungan. Mulai dari perkebunan tembakau, pergudangan, hingga industri rokok memiliki potensi tersebut. Karena itulah Badan Lingkungan Hidup (BLH) Lamongan kemarin lakukan penyuluhan dan pembinaan pengendalian polusi dan pencemaran lingkungan bagai indusri rokok di Pendopo Lkatantra setempat.

Seperti disampaikan salah satu nara sumber acara itu, Kabid pengawasan dampak lingkungan (wasdal) BLH Provinsi Jatim Drajat Irawan, perkebunan tembakau juga memiliki potensi pencemaran. Mulai dari limbah padat, limbah cair, pencemaran udara hingga limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun).

Menurut Drajat, potensi limbah padat bisa berasal dari proses pemeliharaan dan pemetikan yang menghasilkan daun kering, daun berpenyakit dan batang tembakau yang tak terpakai. Sementara potensi limbah cair dapat terjadi selama proses pemeliharaan yang berasal dari sisa pupuk kimia dan pestisida yang digunakan. “Potensi pencemaran udara juga bisa terjadi di perkebunan. Yakni dalam proses pemeliharaan temabakau pada saat dilakukan pembakaran sisa daun atau batang tembakau, “ terang dia.

Di kesempatan itu, Drajat juga berharap para petani tembakau Lamongan yang diundang sedapat mungin menghindari penggunaan pupuk jenis KCL. Karena pupuk jenis ini dapat merusak daya baker daun. Demikian pula dengan dosis pupuk yang digunakan agar sesuai anjuran. Seperti jenis ZA antara 200-300 kilogram perhektar, jenis Superphos (SP38) dianjurkan 150-200 kilogram perhektar dan jenis ZA anjurannya 150 hingga 175 kilogram setiap hektarnya.

Sedang Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto sampaikan bahwa masih terdapat pabrik rokok yang kurang pemahamannya terhadap pegebdalian polusi dan pencemaran. Selain diikuti sejumlah petani tembakau di Lamongan, kegiatan itu memang dihadiri industri rokok, Kasie Trantib di kecamatan serta dinas instansi terkait dan LSM Kolila.

“Berdasar evaluasi dan inventarisasi, di Lmaongan masih terdapat usaha atau kegiatan pada pabrik rokok yang kurang mempunyai pemahaman terhadap pengendalian polusi dan pencemaran di tempat usahanya. Karena itu lewat kegiatan ini diharapkan pengusaha dapat termotivasi untuk mewujudkan industri yang ramah lingkungan. Sementara bagi petani tembakau yang mengikuti kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pelopor dalam gerakan pencegahan dan pengendalian polusi serta pencemaran di daerahnya, “ ujar dia.

26 Kades Ikuti Orientasi

Sebanyak 26 Kades dari 17 kecamatan hasil pemilihan Kades atau Pilkades akhir 2008 dan awal 2009 lalu, Selasa (6/10) mengikuti orientasi yang digelar Bagian Pemerintahan Desa (Pemdes) Kabupaten Lamongan di aula pertemuan sebuah hotel setempat. Kegiatan itu sendiri dibuka Asisten Tata Praja Agus Sugiarto.

Sampai dengan 8 Oktober mendatang, 26 Kades tersebut akan menerima 18 materi dari berbagai nara sumber. Termasuk materi ladies program yang diperuntukkan isteri Kades. Diantara materi yang akan mereka terima adalah pembinaan dan ketertiban masyarakat dari Polres Lamongan, penegakan peraturan daerah dari Satpol PP, Penegakan Hukum oleh Kejaksaan Negeri dan pengetahuan pertanahan dari Badan Pertanahan setempat.

Kabag Pemdes Bambang Purnomo dalam laporannya sampaikan, selain untuk memeberi wawasan pada Kades baru terkait tugas dan kewenangannya, orientasi tersebut juga bertujuan mendorong pemanfaatan potensi desanya masing-masing sehingga akan meningkatkan pendapatan asli desa. “Dalam orientasi ini juga akan diberikan bekal pengetahuan pada isteri Kades berkaitan dnegan kedudukannya sebagai Ketua PKK di desa, “ terang dia.

Sementara Agus Sugiarto ungkapkan dari 462 desa yang ada di Lamongan, tinggal tujuh desa yang belum melaksanakan Pilkades, atau 455 desa sudah lakukan Pilkades. Sedangkan dari 455 desa itu, 426 Kades diantaranya sudah menerima pembekalan orientasi.

Dikatakan Agus, orientasi yang dilaksanakan itu sebagai bagian dari fasilitas yang diberikan untuk meningkatkan kinerja aparatur pemerintahan desa. “Dengan kegiatan ini diharapkan akan ada peningkatan kinerja Kades dalam rangka memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Sehingga peserta dapat menyerap setiap materi yang disampaikan nara sumber, “ ujarnya.

Porprov Raup 2 Emas

Kontingen Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Lamongan mulai tunjukkan taringnya. mereka sampai dengan hari kedua pelaksanaan Porprov II Jatim di Malang Raya ini berhasil sumbangkan 2 medali emas dan 1 medali perunggu dari cabang olahraga (cabor) Gulat dan Panjat Tebing

Dari cabor gulat raih 1 emas dan 1 perak. 1 emas diraih Alit Yuniar kelas 45 kilogram setelah mengalahkan Deby dari Kota Surabaya, di babak penyisihan dia kalahkan Dwi M dari Kabupaten dan Malang dan di babak semifinal kalahkan Siti Kolfah dari Kabupaten Tuban. sementara 1 medali perak diraih Krisdiaanto kelas 84 kilogram.

Sementara cabor Panjat Tebing raih 1 medali emas oleh Nanda Dea Cahyaningtyas kelas speed. di final dia menang lawan Vivi dari Kab Sidoarjo, di semifinal menang lawan Iwan Laila dari Kota Surabaya. nanti malam masih main di kelas leed dan border. Nanda sendiri targetkan bisa dapat 3 medali emas

Dari 20 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Porprov II Jatim, kontingen Lamongan ikuti 11 cabor. Sementara atlit yang dikirim sejumlah 91 orang, 36 official dan 18 panitia pelaksana. Diantaranya adalah atletik, panahan, drum band, pencak silat, bola voli, catur, sepak takraw dan bulu tangkis. Sementara target medali yang diusung itu diharapkan akan diraih dari cabor gulat, panahan, panjat tebing, tennis lapangan, catur dan drum band. Pada Porprov I di Surabaya, Lamongan menempati posisi 32 dari 38 kabupaten/kota dengan raihan 1 perak (tenis lapangan) dan 1 perunggu (pencak silat).

Senin, 05 Oktober 2009

Porprov Lamongan Siap Raih 5 Emas

Kontingen Porprov II Kabupaten Lamongan pasang target cukup tinggi dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Jatim di Malang Raya 5-10 Oktober mendatang. Lima medali emas, 12 perak dan delapan perunggu adalah target yang dipasang kontingen Porprov II Lamongan.

Target itu disampaikan Komandan Kontingen Porprov II Lamongan Soeharto dalam laporannya saat prosesi pemberangkatan kontingen oleh Bupati Lamongan Masfuk di Pendopo Lokatantra, Jumat (2/10). Selain itu, KONI Lamongan juga menjanjikan bonus uang tunai bagi setiap peraih medali. Yakni Rp 3 juta untuk setiap peraih medali emas, Rp 2 juta untuk medali perak dan Rp 1 juta untuk setiap peraih medali perunggu. Bahkan Masfuk sendiri sudah siapkan bonus khusus diluar yang diberikan KONI untuk atlit yang sanggup raih medali emas.

Masfuk kepada kontingen yang akan mulai berangkat 3 Oktober mendatang berharap agar para duta Lamongan itu sanggup buat kejutan di Porprov II Jatim. “Mungkin saat ini kontingen daerah lain memandang sebelah mata Lamongan. Tapi saya minta kalian nanti bis atampil mengejutkan dan meraih medali sebanyak-banyaknya. Sehingga semua orang tahu kemajuan Lamongan, “ tegasnya memberi semangat.

Dia juga meminta kepada setiap atlit agar jangan minder saat bertanding. “Semua teknik dan teori yang diperoleh dari pelatih akan pupus kalau minder duluan sebelum bertanding. Jika sampai ada yang mempunyai pikiran minder berarti dia tidak layak untuk wakili Lamongan yang miliki penduduk hingga 1, 4 juta orang ini, “ ujar dia.

Masfuk yang juga manajer Persela Lamongan ini berharap official yang dikirim untuk mendampingi atlit agar laksanakan tugas seuai porsinya. Dikatakannya, jika tugas atlit adalah memeras keringat dalam pertandingan, maka tugas official adalah menjaga motivasi dan mental bertanding atlitnya. “Semua memiliki peran penting untuk kibarkan nama Lamongan di bidang olahraga di Jatim, “ kata dia.

Dari 20 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan di Porprov II Jatim, kontingen Lamongan ikuti 11 cabor. Sementara atlit yang dikirim sejumlah 91 orang, 36 official dan 18 panitia pelaksana. Diantaranya adalah atletik, panahan, drum band, pencak silat, bola voli, catur, sepak takraw dan bulu tangkis. Sementara target medali yang diusung itu diharapkan akan diraih dari cabor gulat, panahan, panjat tebing, tennis lapangan, catur dan drum band. Pada Porprov I di Surabaya, Lamongan menempati posisi 32 dari 38 kabupaten/kota dengan raihan 1 perak (tenis lapangan) dan 1 perunggu (pencak silat).

Kamis, 01 Oktober 2009

Pembacaan Ikrar Di Upacara Haari Kesaktian Pancasila

Tidak ada pembacaan naskah pidato dalam upacara hari peringatan kesaktian pancasila di alun-alun Kota Lamongan kemarin (1/10). Namun diganti dengan pembacaan naskah ikrar kesetiaan terhadap pancasila Ketua DPR RI Agung Laksono yang dibacakan Pimpinan DPRD Lamongan Makin Abbas. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Bupati Lamongan Masfuk.

Berlangsung sederhana dan khidmat, pembacaan ikrar kesetiaan terhadap pancasila itu dilakukan seusai pembacaan naskah pancasila dan pembukaan UUD 1945 oleh petugas upacara. Tidak ada pembacaan naskah pidato maupun pelantunan lagu nasional dalam upacara tersebut.

Naskah ikrar itu sendiri menyatakan kebulatan tekad untuk tetap mempertahankan dan amalkan nilai-nilai pancasila. “Upaya menggulingkan pancasila sebagai ideologi Negara sudah terjadi sejak merdeka baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kami nyatakan kebulatan tekad untuk pertahankan dan amalkan nilai-nilai pancasila untuk menegakkan kebenaran dan keadilan bagi keutuhan Negara dan bangsa Indonesia, “ kata Makin Abbas saat bacakan naskah tersebut.

Segera Miliki Perda Pengelolaan Sampah

Selama ini Pemkab Lamongan cukup berhasil memotivasi masyakatnya untuk tidak membuang sampah sembarangan. Ini dibuktikan dengan sukses meraih Adipura selama tiga kali berturut-turut di era Bupati Masfuk. Komitmen untuk menciptakan budaya bersih ini akan dilegalkan dengan rencana penerbitan Perda tentang pengelolaan sampah.

Saat ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) tengah mematangkan draft perda tersebut. “Dijadwalkan pada 2010 mendatang draft Perda pengelolaan sampah ini sudah bisa dikordinasikan bersama DPRD Lamongan dan segera diundangkan menjadi Perda. Sementara untuk draft perda itu sendiri saat ini terus dimatangkan, “ tutur Kepala BLH Luluk Suprapti melalui Kabag Humas dan Infokom Aris Wibawa.

Disampaikannya, dengan terbitnya perda tersebut nantinya masyarakat akan semakin termotivasi untuk tidak membuang sampah. Melainkan justru mengolahnya menjadi barang yang memiliki nilai ekonomis sehingga sampah tidak lagi menjadi momok dan limbah yang harus dibuang. “Diharapkan dengan adanya Perda ini konsep pengelolaan sampah akan berubah dengan mengendalikan timbulan sampah, penyimpanan dan pengumpulan maupun pengangkutan. Dan pada akhirnya Adipura akan kembali diraih Lamongan, “ ujar dia.

“Sebenarnya meski belum ada Perda pengelolaan sampah, Kabupaten Lamongan selama ini sudah menerapkan konsep-konsep pengelolaan sampah yang baik. Mulai dari penggunaan bak sampah terpilah hingga mengolah sampah dengan keranjang takakura. Bahkan keranjang takakura terbukti yang sudah mencapai 1000 unit ini efektif kurangi timbulan sampah di wilayah perkotaan hingga 12 ribu kilogram setiap bulannya. Sementara di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tambakrigadung, tidak kurang dari 250 kilogram sampah setiap harinya diolah menjadi pupuk kompos, “ imbuhnya.

Sementara dengan adanya Perda pengelolaan sampah ini nantinya akan mengikat pelaku-pelaku utama pengelolaan sampah mulai dari masyarakat umum, pemerintah, hingga pelaku usaha. Sehingga timbulan sampah akan terkurangi, kualitas kesehatan meningkat dan kualitas lingkungan hidup juga meningkat.

Dalam draft Perda itu pelaku usaha diwajibkan menerapkan konsep teknologi ramah lingkungan dan nir laimbah dalam produksinya. Sementara masyarakat wajib melakukan pengurangan timbulan sampah dengan pendekatan 3R (reduce, reuse, recycle). Dan Bupati berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap pengelolaan sampah yang dilakukan baik oleh pemerintah sendiri maupun masyarakat.

Konsep dasar pengelolaan sampah yang diusung dalam draft Perda tersebut merujuk pada hirarki pengelolaan sampah. Yakni pencegahan dan pengurangan sampah dari sumber, pemanfaatan kembali dan tempat pembuangan akhir (TPA).

Dijelaskannya lebih lanjut, pencegahan dan pengurangan sampah dari sumber dilakukan dengan mereduksi timbulan sampah, penggunaan barang atau bahan yang bisa digunakan kembali dan pemanfaatan bahan daur ulang. Kemudian hirarki pemanfaatan kembali dilakukan baik pada jenis sampah organik maupun anorganik. Sementara TPA masih akan memgang peran penting dalam pengelolaan sampah. Karena pada akhirnya akan tetap ada sampah yang memang sudah tidak bisa dimanfaatkan secara ekonomis sehingga harus dibuang ke TPA dengan metode sanitary landfill. “Pemilahan sampah memegang peran penting dalam konsep ini, “ pungkas dia.

Harus Tekan Penyalahgunaan Wewenang

Ada banyak cara untuk tingkatkan daya kreatifitas dan inovasi aparatur pemerintah di daerah. Salah satunya adalah dengan menekan sekecil mungkin penyalahgunaan wewenang serta kebocoran dan pemborosan keuangan Negara. Itu dikatakan Plt Asisten Administrasi Lamongan Aris Wibawa saat buka Gelar Budaya Kerja diRuang Sabha Dyaksa kantor Pemkab setempat, Rabu (30/9).

Dikatakannya, saat ini permasalahan dan tuntutan yang dihadapi pemerintah daerah semakin kompleks. Sehingga menuntut aparatnya untuk mengembangkan daya kreatifitas dan inovasi. “Sikap profesional dan adil harus tetap menjadi komitmen dari setiap aparat pemerintah dalam memberikan setiap layanan pada masyarakat, “ ujar dia.

Terkait pelaksanaan budaya kerja, Aris menyampaikan program semacam itu sebenarnya secara intens telah dikembangkan aparat pemerintah di sejumlah Negara maju. “Dan ini memberikan hasil yang nyata dalam peningkatan kinerja aparat, “ tambah dia. Sementara di Indonesia sendiri, budaya kerja ini dilaksanakana dengan beberapa istilah lain seperti SPM atau Siklus Pengendali Mutu.

Dalam Gelar Budaya Kerja Di Lingkungan Pemkab Lamongan tersebut, ada tujuh kelompok budaya kerja (KBK) yang melakukan presentasi di hadapan tiga orang juri. Selanjutnya dari tujuh KBK itu akan dipilih satu KBK yang akan mewakili Lamongan dalam kegiatan serupa di tingkat Provinsi Jatim.

Tujuh KBK yang berkompetisi sampaikan profil budaya kerja di masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) itu adalah Badan Lingkungan Hidup, RSUD dr Soegiri serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Selanjutnya Kecamatan Brondong, Kantor Pengeolahan Data elektronik, Dinas Perikanan dan Kelautan dan Dinas Pemuda dan Olahraga. Selain presentasi serta sampaikan visi misi, mereka juga diwajibkan menampilkan yel-yel.