Senin, 27 Juli 2009

Kota Batam Belajar Sepak Bola Lamongan

Sejumlah anggota DPRD Kota Batam kemarin (24/7) lakukan kunjungan kerja (kungker) ke Lamongan terkait pengembangan olah raga sepak bola. Rombongan yang dipimpin H Aris Hardi Halim tersebut diterima Bupati Lamongan Masfuk, Wabup Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli, Ketua Komisi B Sutardjo Syafi’ie dan sejumlah pengurus Persela Lamongan di Guest House setempat.

Aris dalam keterangannya sampaikan ada sejumlah kebijakan Kabupaten Lamongan yang perlu dicontoh oleh Kota Batam. Diantaranya mampu sediakan dana operasional untuk 474 desa dan kelurahan, sementara Kota Batam dengan jumlahb kelurahan yang lebih sedikit belum mampu. Serta belajar mengenai pengelolaan Persela sehingga bisa menjadi tim Indonesia Super League (ISL).

“Saya juga sekaligus ketua umum PS Batam. Tujuan kami kesini sekaligus ingin mngetahui trik-trik Lamongan sehingga Persela bisa maju. Bahkan musim lalu Persela bisa berada diatas posisi Persija Jakarta. Padahal Kota Batam dalam beberapa sisi memiliki keunggulan dibandingkan Kabupaten Lamongan, “ ungkap dia.

Masfuk kepada anggota DPRD Kota Batam ungkapkan bahwa hanya dengan pemahaman bersama dan pemikiran yang antara eksekutif dengan legislatiflah yang bisa mewujudkan semua gagasan. “Jika pemerintah dan dewan tidak satu pemikiran, gagasan sebagus apapun tidak akan bisa jalan, “ kata dia.

Dia juga sampaikan Persela dipilih sebagai bidang yang pertama dimajukan karena ada kepecayaan masyarakat yang harus dibangun terlebih dahulu. Terbukti ketika Persela mampu berprestasi, masyarakat Lamongan kini memiliki kepercayaan diri tinggi. Sekarang, lanjut dia, bukan hanya Persela yang maju, namun juga cabang olahraga lainnya. Demikian pula bidang lain seperti pariwisata, pendikan dan kebudayaan juga mencapai berbagai kemajuan. “Semua kemajuan ini tidak bisa dilepaskan dari peran legislatif, “ katanya.

“Persela adalah alat yang sangat efektif untuk memasarkan Lamongan. Tahun lalu saja pertandingan Persela ada sekitar 30 event yang disiarkan secara nasional. Ini adalah marketing yang sangat efektif, sdekaligus gratis. Bayangkan seandainya Lamongan pasang iklan di tv nasional selama tiga puluh kali. Barangkali nilainya mencapai milyaran rupiah, “ ujar dia. Pada kesempatan itu Masfuk juga menitipakn warga Lamongan yang ada Batam agar mendapat perhatian.

Sejumlah petani dari kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Lamongan masih menginginkan subsidi untuk pupuk tetap diteruskan.

Persatuan Wanita Olahraga Indonesia (Perwosi) Lamongan berusaha memasyarakatkan lagi berbagai permainan tradisional yang sudah mulai dilupakan. Seperti gobak sodor, bekelan dan dakonan. Ketiga permainan tradisional ini kemarin, (24/7) digelar Perwosi di dua tempat berbeda, yakni gobak sodor di Alun-alun Kota Lamongan dan bekelan dan dakonan di kantor PKK setempat.

Untuk permainan gobak sodor diikuti hingga 56 tim. Setiap tim terdiri dari lima orang anggota. Lomba gobak sodor ini sendiri dilakukan dengan menggunakan peraturan permainan yang sudah standar. Seperti waktu permainan yang diatur 2 X 10 menit dengan waktu istirahat 5 menit. Setiap tim bergantian berperan sebagai tim bertahan dan menyerang. Dalam setiap permainan itu diawasi oleh dua oranh wasit. Seorang wasit utama dan seorang wasit timer (pencatat waktu).

Sementara lomba bekelan dan dakonan dilakukan lebih simple di kantor PKK setempat. Untuk lomba bekelan diikuti 56 oranbg peserta. Demikian pula dakonan juga diikuti 56 orang peserta. Ketua Perwosi Endang Rijanti Masfuk dan sejumlah pengurus lainnya seperti Cicik Rosyida Tsalits Fahami dan Mahdumah Fadeli turut ikut mencoba lomba bekelan.

Endang sendiri berharap dengan digelarnya berbagai lomba tradisional ini dapat melestarikan permainan tradisional yang sudah mulai terlupakan. “Ini juga adalah bagian dari kegiatan Perwosi untuk meramaikan HUT RI ke-64. Berbagai permainan yang digelar ini kaya akan makna, manfaat dan nilai budaya. Selain gobak sodor atau yang juga dikenal blodor masih ada berbagai dolanan tradisional lain yang juga bisa dilestarikan. Seperti lithungan (petak umpet), engkle, kasti dan pati lele atau benthik, “ ungkap dia.

Petani Minta Subsidi Pupuk Dipertahankan

Sejumlah petani dari kelompok tani (poktan) dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di Lamongan masih menginginkan subsidi untuk pupuk tetap diteruskan. Demikian pula mereka meminta agar alokasi pupuk untuk Lamongan kembali ditambah. Mereka menyampaikan uneg-uneg itu saat berdialog dengan Tim Pengawas Pelaksanaan Distribusi Pupuk Bersubsidi DPR-RI di Guest House Lamongan kemarin.

Dalam kungker Tim Pengawas yang diketuai Z. Arifin Junaidi dari FPKB tersebut, sejumlah anggota Tim Pengawas turut serta. Seperti Mahsusoh Ujiati (FPPP), Jacobus Mayong Padang (FPDIP), Djoko Poerwo Gemboro (FPG) dan Maruahl Silalahi (FPD). Sementara dari Lamongan terlihat Bupati Masfuk, Wabup Tsalits Fahami, Tim Pengawas Distribusi Pupuk Bersubsidi Kabupaten serta sejumlah poktan, gapoktan dan distributor pupuk bersubsidi di Lamongan.

Suharno, salah seorang ketua Gapoktan kepada Arifin Junaidi sampaikan setuju dengan sistem distribusi tertutup yang diterapkan selama ini. Karena dengan sistem ini efektif tangkal penyelewengan distribusi pupuk. Dia juga berharap agar alokasi pupuk di Lamongan ditambah. Karena menurut ukuran petani, alokasi pupuk yanga ada selama ini masih kurang. Demikian pula dengan subsidi pupuk untuk dipertahankan. Hal ini ini juga disampaikan sejumlah poktan dari Kecamatan Karanggeneng. “Petani itu yang penting pupuk ada dan harganya terjangkau, “ kata Suharno.

Arifin Junaidi sendiri sepakat apa yang disampaikan petani Lamongan itu. Timnya lakukan kunjungan ke Lamongan ini karena Lamongan adalah penyangga pertanian Jatim. Seperti untuk produksi padi dan jagung yang selalu alami surplus. “Tujuan kami kesini untuk pantau pelaksanaan distribusi pupuk bersubsidi di daerah. Selain itu kami kesini untuk cari masukan kebijakan pupuk bersubsidi di masa mendatang. Karena selama ini masih ada keluhan mengenai pola distribusi yang sekarang. Bahkan ada salah satu alternatif untuk menghapus subsidi pupuk sekalian, asal kesediaan pupuk terjaga, “ ungkap dia. Untuk pernyataan yang terakhir ini langsung ditanggapi tidak setuju oleh poktan yang hadir.

Arifin juga sampaikan anggaran pupuk bersubsidi tahun depan direncakan sama. Yakni sebesar Rp 17,1 trilyun. Namun menurutnya tidak semua digunakan untuk subsidi pupuk langsung. Yakni Rp 11, 8 trilyun untuk subsidi pupuk dan sisanya sekitar Rp 5 trilyun rencananya digunakan bantu petani bangun rumah kompos untuk buat pupuk organik. Juga digunakan sebagai bantuan sejumlah 250 ribu ekor sapai untuk bahan baku pupuk organik. “Selama kebutuhan pertanian (pupuk) dipenuhi, petani tidak akan macem-macem. Bagi mereka yang penting pupuk itu ada saat dibutuhkan, “ ungkap dia.

“Subsidi pupuk selama ini memang tidak berdasar kebutuhan tapi awal mulanya merupakan sisa dari subsidi migas yang digunakan untuk subsidi pabrik pupuk. Masalahnya, selama ini ada perbedaan antara usulan kebutuhan pupuk oleh pemerintah daerah dengan usulan yang berdasar Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Selain itu disparitas harga yang jauh antara pupuk subsidi dan bersubsidi rentan mengakibatkan penyelewengan distribusi. Contohnya urea berdasar hitungan Deptan harga non subsidinya Rp 2775 perkilogram tapi yang subsidi seharga Rp 1200 perkilogram, “ ujarnya.

Sementara Masfuk kepada Tim Pengawas sampaikan pondasi ekonomi di Lamongan masih dari pertanian. Lamongan miliki hampir 130 ribu hektar lahan padi, 61 ribu hektar lahan jagung dan hampir 25 ribu hektar lahan ikan/udang. Dari alokasi pupuk untuk Lamongan tahun ini, kata dia, itu masih kurang dari kebutuhan yang ada. Sehingga kalu bisa alokasi yang ada sekarang ditambah lagi.

Misalnya alokasi urea sejumlah 69.702 ton, kebutuhannya 91.154 ton sehingga masih ada kekurangan urea sebesar 21.452 ton. Kemudian jenis Superphos yang kebut7uhannya 47.175 ton, alokasi yang diberikan 19.468 ton sehingga masih ada kekurangan 27.707 ton. Demikina pula pupuk jenis ZA dari kebutuhan 12.303 ton alokasinya 9.227 ton sehingga kurang 3.076 ton. Sementara NPK dari alokasi yang sebesar 16.200 ton , kebutuhannya 38.321 ton sehingga kurang 22.121 ton.

Universitas Trunojoyo Studi Ekonomi Lamongan

Sejumlah 50 orang mahasiswa dan pengajar dari Universitas Trunojoyo, Bangkalan lakukan studi mengenai perkembangan ekonomi dan pembangunan Kabupaten Lamongan. Rombongan yang dipimpin Pembantu Dekan III Fatchurrohman Gani tersebut diterima Bupati Lamongan Masfuk dan Asisten Ekonomi Pembangunan Djoko Purwanto di Ruang Sasana Nayaka pemkab setempat kemarin.

Mereka yang berada di program studi Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo tersebut tertarik dengan perkembangan pembangunan dan ekonomi Lamongan yang sedemikian pesat. Hal itu terutama dilihat dari capaian pendapatan aseli daerah (PAD) yang sebelumnya pada 2000 hanya sebesar Rp 6 miliar naik menjadi Rp 111 miliar pada 2009.

“Kami inginj belajar kiat-kiat dari Lamongan yang telah sukses melesatkan pembangunan ekonominya, “ kata Fatchurrohman. Selain itu, lanjutnya, Universitas Trunojoyo juga menawarkan program beasiswa bagi alumni pondok pesantren (ponpes). “Kami disini juga sekaligus menawarkan program beasiswa bagi alumni ponpes di Lamongan. Untuk biaya pendidikan akan sepenuhnya digratiskan. Sementara untuk biaya hidup selanjutnya akan dilakukan sharing antara Universitas Trunojoyo dan Pemkab setempat, “ kata Fatchurrohman.

Masfuk kepada para mahasiswa tersebut sampaikan hanya ada satu kunci untuk suatu daerah bisa sukses. Yakni bupatinya harus mau susah. “Jangan berhenti bekerja meski jam kerja telah usai, jangan berhenti bekerja kecuali sudah masuk waktunya tidur, “ ujar dia. Selain itu Masfuk juga sampaikan seorang bupati harus punya banayk relasi dan memiliki kemampuan marketing yang bagus. Karena menurutnya seorang bupati adalah kesan utama dari suatu daerah. “Jika ingin lihat bagaimana suatu daerah, lihatlah bupatinya, “ papar dia.

Hal pertama yang dilakukan Masfuk ketika menjabat adalah lakukan pembenahan aparatur. Karena seperti dikatakannya, dulu aparatur sejak zaman Jepang tidak pernah berubah pola pikirnya. “Kalau ingin maju, ini harus diubah, “ tegasnya. Setelah lakukan pembenahan aparatur, selanjutnya adalah menumbuhkan rasa percaya diri masyarakat. Dan ini sukses dilakukan melalui kebangkitan Persela Lamongan.

Masfuk juga melihat ada harta karun terpendam di Kabupaten Bangkalan dengan telah dibangunnya Jembatan Suramadu. Menurutnya, jika pemerintah setempat mampu menangkap peluang tersebut, Bangkalan bisa menjadi daerah yang luar biasa.

Aset Koperasi Lamongan Capai Rp 491 miliar

Sampai saat ini tercatat ada 406 koperasi di Kabupaten Lamongan. Dari jumlah tersebut, 63 diantaranya adalah koperasi baru. Sementara total aset yang dimiliki ratusan koperasi tersebut mencapai Rp 491,851 miliar.

Data tersebut disampaikan Kepala Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopinda) Lamongan Mursyid saat perayaan Hut koperasi ke-62 di Kantor Diskopinda setempat, Kamis (23/7). Dalam laporannya itu, Mursyid sampaikan koperasi di Lamongan miliki angota hingga 146.352 orang dan mampu serap 22.039 tenaga kerja. Selain itu, modal sendiri tercatat mencapai Rp 100,075 milyar dan total tabungan mencapai Rp 277,072 milyar serta keuntungan bersihnya hingga Rp 9,010 milyar.

Kegiatan HUT koperasi tersebut dihadiri sejumlah bankir, notaries dan pengurus perkoperasian di Lamongan. Selain itu Bupati Lamongan Masfuk bersama Sekkab Fadeli dan Ketua DPRD Makin Abbas dan sejumlah muspida setempat juga turut dalam kegiatan itu. Masfuk sendiri dalam sambutannya berharap pengelola koperasi di Lamongan mau untuk merubah pola pikir. Karena menurutnya, hanya dengan melakukan pola pikirlah sehingga keberhasilan dapat diraih.

“Saya dulu berawal dari bawah. Berjualan di pinggir jalan. Hanya dengan usaha dan tekad yang kuatlah sehingga saya berhasil. Itu juga harusnya bisa anda lakukan. Jangan berhenti bermimpi, “ kata dia. “Koperasi juga jangan hanya dijadikan sekedar sebagai pantes-pantesan. Sekedar usaha sampingan. Padahal dengan koperasi juga bisa kaya asal dikelola dengan benar dan sungguh-sungguh. Jangan takut untuk berinovasi dan berpikiran ekstrim. Artinya ekstrim adalah bagaimana membuat modal Rp 100 juta bisa menjadi Rp 1 milyar dalam hitungan bulan. Jangan Cuma berharap uluran tangan pemerintah saja, “ ujar dia.

Selain itu, lanjut dia, saat ini anggaran untuk pembelian rumah perwakilan Kabupaten Lamongan di Jakarta sudah disetujui legislatif. Dikatakannya, pendirian kantor perwakilan di Jakarta ini karena disanalah pusat pusaran ekonomi Indonesia. “Manfaatkan ini sebaik-baiknya. Sajikan produk anda disana dan buka pasar baru yang lebih luas, “ tutur dia.

Berbagai kegiatan mewarnai HUT koperasi tahun ini. Diantaranya lomba karya tulis perkoperasian yang diikuti 144 orang peserta. Dengan juara pertama untuk kelompok SMP diraih Asharlina Rizki Ardina dari SMPN 4 Lamongan. Sementara juara pertama kelompok SMA diraih M Nasrullah dan Hermawan dari MAN Lamongan. Selanjutnya kelompok perguruan tinggi dan umum masing-masing juara pertamanya yakni Sutri Handayani dari Universitas Lamongan (Unisla) dan Riza Rahmawati seorang guru dari SMKN 2 Lamongan.

Kamis, 23 Juli 2009

Canangkan Pembangunan RSUD Rp 40 Miliar

Bupati Lamongan Masfuk kemarin (22/7) lakukan pencanangan kelanjutan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngimbang. Rumah sakit type C yang akan dibangun di lahan seluas 18.732 meter persegi tersebut menelan dana hingga Rp 40,369 miliar.

Pembangunan rumah sakit di kawasan selatan Kabupaten Lamongan itu dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama lalu dengan anggaran Rp 934.461.000 diperuntukkan pembangunan pondasi bangunan. Kemudian tahap kedua yang menelan Rp 39.434.800.000 diperuntukkan bangunan konstruksi rumah sakit. Pencanangan rumah sakit yang terletak di pinggir jalan raya Babat-Jombang itu ditandai dengan peletakan batu bata pertama oleh Masfuk didampingi dr Damayanti, Kepala Seksi Rujukan dan Khsus Dinkes Jatim, Sekkab Fadeli, Ketua DPRD Makin Abbas bersama sejumlah muspida dan anggota legislatif setempat.

Masfuk sendiri dalam sambutannya sampaikan pembangunan rumah sakit tersebut adalah bukti nyata bahwa bukan hanya kawasan selatan Lamongan saja yang dibangun. Dengan dicanangkannya kelanjutan pembangunan RSUD Ngimbang, diharapkan akan menjadi embrio dan pusaran ekonomi baru di kawasan selatan.

Karena menurutnya, berdasar perhitungan opportunity cost yang hilang akibat masyarakat kawasan selatan yang lebih memilih berobat di Kabupaten Jombang dan Mojokerto, mencapai Rp 6 hingga Rp 7 miliar setiap tahunnya. Selama ini karena lebih dekat ke Jombang dan Mojokerto, masyarakat di kawasan selatan lebih memilih berobat ke dua kabupaten tetangga itu dari pada ke Lamongan. “Sekarang masyarakat di wilayah selatan seperti Kecamatan Sambeng, Ngimbang, Bluluk dan Sukorame tidak perlu lagi jauh-jauh pergi berobat ke Jombang atau Mojokerto, “ ujar dia.

“Setelah rumah sakit ini berdiri, selanjutnya pusaran-pusaran perekonomian akan terbentuk. Sehingga akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Ngimbang. Selain itu, kedepan wilayah selatan, dan ini sudah masuk SK Gubernur Jatim, akan dijadikan kawasan agropolitan. Ini seiring akan dibangunnya pabrik pengolah sorbitol dan pabrik tebu di wilayah selatan. Seperti halnya telah dimulainya pembangunan RSUD Ngimbang, ini bukan mimpi, “ tegas dia.

Sementara Kadinkes Lamongan M Shohib dalam laporannya sebutkan RSUD Ngimbang yang dibangun dua lantai itu bangunannya seluas 16.600 meter persegi. Luas bangunan itu termasuk lansekap dan fasilitas umum. Total jumlah bednya kurang lebih 100 unit. Kemudian dilengkapi dengan empat ruang poli spesialis, yakni poli spesialis kandungan, anak, bedah dan penyakit dalam. “Desember 2009 dijadwalkan sudah selesai dan pada 2010 nanti diharapkan sudah bisa operasional, “ terang dia.

Termasuk fasilitas RSUD ini adalah lobby yang didesain seperti lobby hotel, serta ruang perawatan yang terdiri dari ruang VIP, ruang inap kelas I, II dan III. Juga ruang rawat ibu dan anak serta satu ruang ICU (intensive care unit) dan dua ruang ICCU (intensive cardiac care unit). Selain itu juga dilengkapi dengan dua ruang bedah dan satu ruang bedah berada di ruang IRD (instalasi rawat darurat) yang siap selama 24 jam.

Sepeda Jelajah Lamongan (Sejala)


Dalam rangka menyambut HUT RI ke-64 tahun 2009 forum komunikasi Cycling Club Lamongan (FKCCL) mengajak anda mengikuti Sepeda Jelajah Lamongan (Sejala) sambil berwisata di Waduk Gondang dan makam Ibunda Patih Gajah Mada, yang dilaksanakan pada Minggu 2 Agustus 2009. Pendaftaran samapai tanggal 25 Juli 2009

Angka Kemiskinan Bisa Turun Lagi

Angka kemiskinan di Kabupaten Lamongan tahun ini mengalami penurunan yang tajam hingga 25 persen. Prosentase penurunan ini diharapkan akan mengalami penurunan yang lebih tajam lagi di masa mendatang. Dan kuncinya ada di pendidikan, pelayanan kesehatan dan peningkatan infrastruktur.
Hal itu dikatakan Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Lamongan Tsalits Fahami saat pimpin rapat koordinasi TKPKD Lamongan di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan, Selasa (21/7). “Sesuai dengan arahan Bapak Bupati (Masfuk), diharapkan angka kemiskinan yang sudah turun tajam tersebut untuk bisa diturunkan lagi, “ ujarnya.
Terlebih, lanjut Tsalits yang juga Wakil Bupati Lamongan itu, manakala nanti program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa tersalurkan secara maksimal oleh perbankan. Menurut Tsalits, perbankan selama ini belum optimalkan kredit untuk rakyat. Ini memang harus dipahami karena perbankan baik negeri maupun swasta saat ini sangat prudent, menerapkan system kehati-hatian.
“Seperti disampaikan Bapak Bupati setelah lakukan pertemuan dengan perbankan beberapa waktu lalu, beliau minta agar perbankan permudah penyaluran kredit untuk rakyat. Di Lamongan sendiri, performance kredit untuk rakyat tercatat sangat bagus. Yakni tingkat kemacetan kredit atau Non Performance Loan (NPL) hanya di bawah 1 persen. Padahal jika ada tingkat kemacetan kredit mencapai 4 persen, di dunia perbankan sudah dianggap bagus performanya. Bahkan ada bank milik pemerintah yang sudah salurkan kredit hingga Rp 90 miliar untuk sekitar 2000 nasabah di Lamongan, “ kata dia.
Tsalits juga sampaikan, kedepan TKPKD Lamongan juga berencana lakukan pendampingan untuk program beras miskin atau raskin. Namun untuk konsepnya masih akan dibahas lagi. Demikian pula dengan program pemetaan daerah miskin di Lamongan. Dengan mengetahui profil daerah tertinggal, dia berharap pengambilan kebijakan akan bisa lebih focus pada pengembangan daerah tertinggal tersebut.

Inspektorat Harus Back Up Bupati

Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jatim Teguh Widio Utomo sampaikan Inspektorat harus back up Bupati dalam mengambil keputusan. Menurut dia, Inspektorat wajib lakukan review sebelum Bupati menandatangani laporan keuangan.
Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek) Review atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat/Daerah pada Inspektorat Kabupaten Lamongan, Senin (21/7) di Aula hotel di Lamongan. Dikatakannya, review yang diambil berdasar standar akuntansi pemerintahan (SAP) tersebut, hendaknya bisa dilakukan bersamaan dengan penyusunan laporan keuangan. Sehingga kesalahan-kesalahan langsung bisa terkoreksi. “Jangan sampai Bupati tanda tangan laporan yang salah, “ imbuh dia.
Demikian pula dengan paradigma internal auditor, dia sampaikan saat ini internal auditor harus menerapkan prinsip-prinsip manajemen dalam lakukan audit. “Ada beberapa paradigma yang harus diubah oleh internal auditor. Seperti yang dulunya berperan seperti watch dog, sekarang harus lebih pada kegiatan prefentif dan directif. Dengan paradigma ini, internal auditor harus bisa menjadi mitra konsultatif bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Sehingga internal auditor bisa menjadi katalis untuk peningkatan kinerja SKPD, “ papar dia.
Dalam Bintek yang akan berlangsung hingga 24 Juli mendatang tersebut, Teguh sampaikan dalam 10 tahun perjalanan otonomi daerah, ada beberapa hal yang sudah alami kemajuan. Namun untuk hal akuntabilitas keuangan daerah masih memprihatinkan. “Dengan Bintek semacam inilah sebagai salah satu cara untuk tingkatkan akuntabilitas keuangan daerah, “ ujarnya dalam Bintek yang diikuti 44 auditor tersebut.
Sementara Bupati Lamongan Masfuk saat buka kegiatan itu sampaikan harapannya agar peserta serius ikuti Bintek. Karena saat ini laporang keuangan daerah sudah tidak sesederhana dulu. Selain itu, karena internal auditor tugasnya juga untuk back up kinerja Bupati, maka auditornya harus yang berkompeten. Jika auditornya memiliki kompetensi tinggi, maka laporan yang ditandatangani Bupati tidak akan sampai keliru.
Dia juga menargetkan opini dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun depan bisa meningkat. Yakni dari opini Wajar Dengan Pengecualian, bisa menjadi Wajar Tanpa Pengecualian. “Aset Pemda yang menjadi dasar opini BPK untuk Lamongan tersebut hendaknya jangan hanya berhenti pada didata saja. Namun harus lebih jauh lagi, yakni dengan mengoptimalkan nilai manfaat asset tersebut, “ tegas dia dalam kegiatan yang juga dihadiri Wakil Bupati Tsalits Fahami dan Inspektur Supardi itu.

Selasa, 21 Juli 2009

Lomba Holahop Sambut HUT RI

Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) Lamongan gelar sejumlah lomba sambut HUT RI ke-64. Diantara lomba yang digelar kemarin (17/7) di Pendopo Alun-alun Kota Lamongan adalah permainan tradisional holahop.

Sementara di tempat berbeda, yakni di Gedung PKK setempat dilangsungkan lomba tenis meja dan di pelataran Guest House Pemkab digelar Lomba Senam Lansia. Dan semua pesertanya adalah ibu-ibu yang tergabung dalam Perwosi Lamongan. Mulai dari ibu-ibu di lingkup Pemkab Lamongan hingga ibu-ibu di lingkup kepolisian.

Dari ketiga lomba tersebut, lomba holahop nampaknya yang paling diminati ibu-ibu. Terbukti pesertanya paling banyak, mencapai 110 peserta. Sementara Senam Lansia dan Tenis Meja masing-masing diikuti 28 tim dan 56 orang peserta. Termasuk Ketua Perwosi Lamongan Endang Rijanti Masfuk bersama pengurus lainnya seperti Cicik Rosyida Tsalits Fahami dan Mahdumah Fadeli terlihat antusias melihat jalannya perlombaan permainan tradisional holahop tersebut.

Endang Rijanti dalam keterangannya sampaikan, berbagai perlombaan yang digelar itu untuk meramaikan HUT RI ke-64. Dia juga menyampaikan, Perwosi masih akan mengelar tiga perlombaan tradisional lagi pada 24 Juli mendatang. Yakni Gobak Sodor, Bekelan dan Dakonan. Sementara pada 31 Juli mendatang Perwosi juga akan laksanakan kegiatan jalan sehat.

Selain untuk sambut HUT RI, Endang berharap dengan adanya perlombaan berbagai lomba tradisional tersebut akan mampu kembali menghidupkan berbagai permainan tradisional yang sudah mulai dilupakan. “Saat ini sudah begitu banyak permainan modern yang cenderung individualistis. Sementara permainan tradisional seperti bekelan ataupun gobak sodor dan bekelan yang notabene sarat pesan sosial saat ini mulai dilupakan. Semoga dengan kegiatan ini permainan tradisional akan kembali hidup di masyarakat, “ ujar dia.

Untuk Lomba Holahop juara pertama diraih Ny Iin dari Kecamatan Deket dan juara II dan III masing-masing oleh Ny Sarno dari Kecamatan Tikung dan Ny Huda dari Kecamatan Sambeng. sementara Tenis meja juara pertama oleh Syikavas Huzha dari Dinas Kesehatan. kemudian juara kedua oleh Ny Widya Imam Sayuti (Bhayangkari) dan juara ketiga oleh Ny Zuli Sujiati dari Persid Kartika Candra Kirana

Kakwarcab Lepas Kontingen Raimuna Jatim

Ketua Kwartir Cabang (Kakwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Lamongan Fadeli kemarin (17/7) lepas Kontingen Raimuna Jatim 2009 Cabang Lamongan. Sejumlah 44 anggota kontingen tersebut akan mengikuti perkemahan Raimuna di Bumi Perkemahan Gudep Teritorial Jawaahirul Hikmah Desa Besuki Kabupaten Tulungagung mulai 19 hingga 25 Juli mendatang.

Pelepasan Kontingen Raimuna itu ditandai dengan penyerahan bendera kontingen dan penyematan scraft secara simbolis dari Fadeli kepada pimpinan kontingen, yakni Amrozi dan Wahyu Lini. Fadeli kepada Kontingen Raimuna sampaikan percaya bahwa kontingen tersebut akan mampu menjadi duta bagi kemajuan pembangunan di Kabupaten Lamongan.

“Saya percaya adik-adik sekalian adalah orang-orang pilihan dari sekian abnyak anggota pramuka di Lamongan. Karena itu manfaatkan momen Raimuna Jatim dengan membawa bekal kemajuan Lamongan. Promosikan kemajuan Lamongan yang sudah tidak seperti dulu lagi, “ ujar dia.

Disampaikan Fadeli, kemajuan Lamongan bukan hanya di dunia olahraga lewat Persela saja. Namun di berbagai bidang lain Lamongan juga sudah mencapai kemajuan pembangunan. Seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL) bersama Maharani Zoo and Gua Lamongan (Mazoola) dan Lamongan Integrated Shorebase (LIS) di wilayah utara. Sementara wilayah tengah akan menjadi sentra perdagangan dan wilayah selatan akan menjadi sentra Agropolitan. “Termasuk nanti di wilayah Selatan akan dibangun rumah sakit terbesar di Lamongan, “ terang dia.

Raimuna sendiri adalah perkemahan pramuka penegak/pandega. Seperti disampaikan Pimpinan Kontingen Raimuna Lamongan, Amrozi, kontingen itu terdiri dari sejumlah perwakilan di Kwarcab Pramuka Lamongan. Seperti dari Dewan Kerja Cabang, Dean Kerja Ranting Paciran, Babat, Pucuk, Ngimbang dan Leren serta dari Gugus Depan (Gudep) SMAN 1 dan SMAN 2 Lamongan, SMK NU Lamongan, SMA Persatuan Kedumpring dan SMAN Babat. Selain itu sepuluh anggota Satuan Karya (saka) juga ikut serta dalam kontingen tersebut.

Lomba Desain WebDalam Rangka Hari Kemerdekaan Ri ke 64

Dengan semangat Hari Kemerdekaan RI ke-64 Panitia mengadakan lomba

web blog dengan tema : SejarahLamongan atau asal - usul desa Lamongan, adapun peserta siswa - siswi SMP, SMA / SMK sederajat dengan menyertakan Curikulum Vitae (CV) dan alamat blog yang diikutsertakan dalam lomba serta mencantumkan nomor HP. waktu pendaftaran tanggal 15 juli - 10 Agustus 2009, peserta dapat mendaftar melalui email : kpde@lamongan.go.idAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya dan kantorpde@yahoo.comAlamat e-mail ini dilindungi dari spambot, anda harus memampukan JavaScript untuk melihatnya dengan mencantumkan alamat web blog masing-masing dan no telp yang bisa dihubungi. adapun hadiah untuk pemenang :

Juara I : Tropi,Piagam,HP dan Voucher 300.000

Juara II : Tropi,Piagam,HP dan Voucher 250.000

Juara III : Tropi,Piagam,HP dan Voucher 200.000

pengumuman pemenang lomba pada bulan Agustus 2009 di www.lamongankab.go.id


Bintang LVRI Untuk Masfuk

Berlangsung di Pendopo Lokatantra Lamongan, Kamis (16/7), Bupati Lamongan Masfuk terima Tanda Kehormatan Bintang Legiun Veteran RI (LVRI). Penganugerahan tersebut disematkan oleh Ketua Markas Daerah LVRI Jawa Timur Mayjen TNI Purn Warsito.

Bersama Masfuk, juga dianugerahkan tanda kehormatan yang sama kepada Letkol Purn Samidjo, Ketua LVRI Kesatrian Jawa Timur dan Peltu Purn Matasan, Sekretaris DPC LVRI Kota Malang. Bintang LVRI yang dianugerahkan pada masfuk itu sendiri berdasar SK DPP LVRI no : SKEP-56/MBLV/VIII/08/2006 tentang Penetapan Penganugerahan Tanda Kehormatan Bintang LVRI.

Mayjen TNI Purn Warsito dalam sambutannya sampaikan penghargaan tertinggi di kalangan veteran yang diberikan pada Masfuk tersebut dimaksudkan agar yang bersangkutan bisa menjiwai spirit dari LVRI. Sehingga dalam bekerja agar mengutamakan kepentingan rakyat dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Selain itu, kata dia, Bupati Lamongan selama ini telah memberikan kepedulian yang tinggi pada keberadaan anggota LVRI di Lamongan. Demikian pula Bupati Lamongan telah meraih berbagai prestasi pembangunan. Mulai dari stabilitas keamanan, politik, kemajuan budaya hingga olahraga.

Masfuk sendiri sampaikan BIntang LVRI yang diterimanya adalah sebuah kehormatan tinggi. Namun disisi lain, penghargaan itu juga mengandung tanggnung jawab yang besar. “Saya sebagai bupati sebenarnya tidak ada apa-apanya dibanding dengan anggota LVRI yang telah berperang secara langsung di masa lalu. Demikian pula dengan para pejabat lain. Perang yang sekarang dilakukan adalah perang melawan kemiskinan dan kebodohan untuk mensejahterakan masyarakat. Kami yang muda-muda ini hanya mencoba isi kemerdekaan dengan cara yang benar, “ ungkapnya.

Di kegiatan yang sama, juga dilakukan pelantikan delapan orang pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LVRI Kabupaten Lamongan periode 2009-2014 yang diketuai Letkol Mar Purn Soenarto. Serta pelantikan empat orang Dewan Pertimbangan Cabang LVRI Lamongan yang diketuai R Soetjipto, seorang veteran perang.

PWRI Sosialisasi Rekrut Anggota

Sampai saat ini, dari sejumlah 4.985 orang jumlah pensiunan PNS di Kabupaten Lamongan, baru 1.777 orang yang tercatat menjadi anggota Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI). Jumlah itu berarti hanya 3,5 persen dari pensiunan yang ada di Lamongan.

Plt Asisten Administrasi Setdakab Lamongan Aris Wibawa sampaikan data itu saat membuka kegiatan Sosialisasi PWRI di Ruang Sabha Dyaksa Kantor Pemkab setempat, Kamis (16/7). “Bapak Bupati sendiri berharap agar pensiunan di Lamongan sudi untuk menjadi anggota PWRI. Karena dengan masuk di PWRI, akan ada wadah baru untuk meneruskan pengabdian kepada bangsa dan Negara setelah pensiun, “ ujarnya.

Sementara Wibowo, Wakil Ketua II PWRI Jawa Timur dalam kesempatan tersebut juga sampaikan harapan serupa. Menurut dia, kalau bisa begitu pensiun, diharapkan segera daftar menjadi anggota PWRI. Dikatakannya, PWRI bisa dijadikan sebagai rumah kedua bagi pensiunan.

“Masih ada wadah yang namanya PWRI yang bisa dijadikan wadah pengabdian baru bagi pensiunan, “ tuturnya dihadapan sejumlah sekitar 200 peserta sosialisasi. Dari sejumlah peserta itu, 80 orang diantaranya sudah pension tapi belum masuk anggota PWRI dan 50 orang lainnya akan memasuki masa pensiun.

Sebenarnya perkembangan PWRI sendiri di Lamongan cukup menggembirakan. Sampai saat ini, dari sejumlah 27 kecamatan yang ada, 26 diantaranya sudah memiliki perwakilan ranting PWRI. Sementara Ranting Kecamatan Laren belum terbentuk karena di kecamatan itu hanya ada tiga pensiunan. Sementara syarat pembentukan Ranting PWRI minimal harus ada 20 pensiunan.

Atlet Digelontor Dana Pembinaan Puluhan Juta

Sejumlah 496 atlet di Lamongan kemarin menerima uang pembinaan yang mencapai Rp 65 juta. Mereka adalah atlet kelompok umur dari tujuh cabang olahraga (cabor) yang berhasil menjadi Juara I, II dan III pada kejuaraan kelompok umur yang digelar bertepatan dengan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-440 Mei lalu.

Uang pembinaan itu sendiri kemarin diserahkan secara simbolis oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) setempat Suharto di ruang pertemuan Kantor Dispora. Tujuh cabor yang menerima dana pembinaan itu adalah atletik, pencak silat, bulu tangkis, tennis meja, bola voli, catur dan panjat tebing.

Selain uang pembinaan tersebut, Ketua KONI Lamongan Supardi juga secara khusus memberikan uang pembinaan kepada 23 atlet pencak silat kelompok umur yang menjadi Juara I pada kejuaraan kelompok umur lalu. Masing-masing dari mereka menerima uang pembinaan Rp 300 ribu. Yakni tujuh atlet kelas remaja putra, lima orang kelas remaja putri. Juga enam atlet kelas pra remaja putra dan lima atlet pra remaja putri.

Supardi pada kesempatan tersebut memotivasi para atlet agar terus berprestasi di dunia olahraga. Karena menurutnya, saat ini atlet olahraga di Indonesia sudah bisa hidup dari prestasi di olahraga. Dia kemudian mencontohkan atlet Persela Lamongan yang menerima gaji lebih dari cukup.

Dia kemudian meenyebutkan sejummlah individu Kabupaten Lamongan yang telah berprestasi di berbagai event. Seperti Kuswantoro (Kembangbahu) yang meraih perak Sea Games cabang panahan. Kemudian Siti Noor Azizah (Ngimbang) dari cabang tennis meja yang berhasil meraih Juara II pada kejuaraan Asia di Thailand. Selain itu masih ada Dahlina Rosida (Lamongan) yang saat ini berada di peringkat 153 dunia untuk cabang balap sepeda.

Pap Smear

Pap Smear adalah tes yang dapat mendeteksi ada tidaknya sel-sel abnormal yang terdapat di dalam mulut rahim, sebelum berubah menjadi sel kanker . Tingginya angka penderita ini tentunya menjadi beban kesehatan, ekonomi dan sosial bagi keluarga dan Negara. Padahal melalui detekdi dini ( pap smear ) angka ini dapat ditekan serendah mungkin. Namun selain pengetahuan tentang pentingnya deteksi awal, biaya pap smear yang cukup besar juga menjadi kendala bagi sebagian besar masyarakat kita. Dengan hal-hal tersebut diatas menggugah keprihatinan kita terhadap rendahnya tingkat kesehatan kaum permpuan indonesia khususnya di Lamongan yang menjadi pengidap penyakit kanker mulut rahin ( serviks ) diantaranya berakhir dengan kematian.

Untuk itu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamongan mengadakan pap smear gratis di Desa Ploso Boden Kecamatan Deket, pada tanggal 17 Juni 2009 yang diikuti 100 orang pasangan usia subur/ akseptor KB aktif yang tidak mampu, program tersebut adalah bentuk kepedulian Pemerintah/ Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Lamongan, terhadap akseptor KB untuk melindungi dan mengayomi alat reproduksinya.

Dengan diadakannya program tersbut , semoga dapat menekan terjadinya penyakit kanker mulut rahim ( serviks ) yang ada di Lamongan , serta menjadikan inspirasi bagi kaum wanita untuk lebih memperhatikan kesehatan organ kewanitaannya agar apabila terjadi penyakit kanker mulut rahim ( serviks ) dapat terdeteksi lebih dini.

Kewirausahaan

Kita masih ingat dipenghujung abad ke XX negara kita diwarnai dengan krisis ekonomi yang berkepanjangan, pengangguran meningkat, kepercayaan masyarakat menurun dan ini berdampak pada tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 1998 sebesar 14%.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang selama ini termajinalkan justru sebagai kutub penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional. Perannya dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan menjadi langkah awal bagi Pemerintah menggerakkan sector produksi dalam berbagai usaha, dengan demikian semakin dirasakan pentingnya dunia wirausaha.

Pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan Pemerintah terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personil dan pengawasan.

Di Amerika Serikat ada budaya keinginan seseorang untuk menjadi bos sendiri, memiliki peluang individu, menjadi sukses dan menghimpun kekayaan, ini merupakan aspek yang utama dalam mendorong berdirinya keinginan kewirausahaan.

Berdasarkan hasil penelitian Charles Schreiber, keberhasilan seseorang dalam berbisnis ditentukan oleh pendidikan formal sebesar 15 % dan selebihnya (85 %) ditentukan oleh sikap mental atau kebribadian, oleh sebab itu seorang wirausaha handal mempunyai beberapa ciri sebagai berikut :

a) Berani mengambil resiko serta mampu menghadapi dengan penuh perhitungan.

b) Antisipatif terhadap perubahan dan akomodatif terhadap lingkungan.

c) Kreatif mencari dan menciptakan peluang pasar dan meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

d) Selalu berusaha meningkatkan keunggulan dan citra perusahaan melalui inovasi baru diberbagai bidang.

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan, melihat kedepan bukan melamun atau padangan kosong, tetapi melihat, berfikir dengan penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternative masalah dan pemecahannya.

Dari berbagai penelitian di Amerika Serikat untuk menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki cirri-ciri sebagai berikut (BN. Marbun 1993 : 63) :

CIRI

WATAK

Percaya diri

Percaya diri, kepribadian mantap, optimisme

Berorientasi tugas dan hasil

· Haus akan prestasi

· Berorientasi pada laba / hasil

· Tekun dan tabah, tekad, kerja keras dan cerdas, inovatif, energik, penuh inisiatif

Pengambil Resiko

· Mampu mengambil resiko

· Suka pada tantangan

Kepemimpinan

· Mampu memimpin

· Supel dalam pergaulan

· Terbuka untuk dikritik

Keorisinilan

· Inovatif (pembaharuan)

· Kreatif

· Fleksibel, banyak referensi, serba bisa

Berorientasi ke masa depan

· Pandangan kedepan

· Perseptif

Marply Andi Peck (1980 = 8) menggambarkan delapan anak tangga untuk mencapai puncak karir dan inipun tentu dapat digunakan seorang wirausaha dalam mengembangkan profesinya yaitu :

1. Mau bekerja keras (Capacity for hard work)

2. Dapat bekerjasama dengan orang lain (Getting things done with and through people)

3. Penampilan yang baik (Good appearance)

4. Yakin (Self confidence)

5. Pandai membuat keputusan (Making sound decition)

6. Mau menambah ilmu pengetahuan / harus sepengatuan (Collage education)

7. Ambisi untu maju (Ambition drive)

8. Pandai berkomunikasi (Ability to communication)

Penyakit yang sering menimpa UKM

1. TULI

Mutu tidak teliti artinya ada kecenderungan kalau produksinya laris manis banyak permintaan, mutu kemudian tidak dijaga dan diperhatikan

2. MENCRET

Menjual ceroboh seret akibatnya, missal dalam menjual produk tidak memperhatikan siapa pelanggannya, apa kesukaan pelanggan, apakah sudah bagus mengemasnya, apakah sudah baik pelanggannya, dsb yang pada akhirnya pelanggang be’i ke tempat lain sehingga usaha menjadi seret.

3. BISUL

Bisa buat sulit laku artinya jangan hanya belajar bagaimana cara membuat barang, tetapi yang lebih penting adalah tanyakan apa yang dimau konsumen.

4. BATUK

Laba perusahaan untuk kepentingan pribadi, misal tidak ada pemisahan uang perusahaan dengan uang untuk kepentingan rumah tangga.

Penutup

a) Seseorang tidak akan berhasil begitu saja tanpa ada kemauan yang keras dan cerdas, pepatah Arab mengatakan “ Man jadda wa jada” (sopo keying pereng / dimana ada kemauan disitu ada jalan)

b) Seorang wirausahawan diperlukan imajinasi positif, kreatif dan ide cemerlang, jeli terhadap peluang bisnis

c) Analitik dan menilai resiko dengan realistis

Sebagai pengingat :

a) Dalam berbisnis selalu ingat pesan Pujangga Besar Ronggo Warsito “Tansah eling, percaya, mitutu marang kang murbening dumadi, iku dadi oboring urip kang becik, sejatining becik”

b) Ingat wejangan Sabdo Palon Nojogenggong Abdi dalam Kraton Mojopahit konon jelmaan Sang yang Betara (kaki Semar) dan Sang Hyang Astaga (kakiu Togog) :

· Doro loro, goroh kerogoh (berdusta menderita, menipu tertipu)

· Blaba wuda, mukti mati (sabar akhirnya subur, hemat cermat rahmat)

· Yitno, yuwono, leno, keno (sabar dan waspada bahagia, lengah binasa)

Kamis, 16 Juli 2009

Lokakarya Perkoperasian Tingkat Regional Di Lokatantra

Sambut Hari Koperasi ke-62 tahun ini, Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Lamongan gelar Lokakarya Tingkat Regional terkait implementasi Permenkop dan UKM RI terhadap pengelolaan Koperasi Jasa Keuangan (KJK) . Dalam lokakarya yang dilangsungkan di Pendopo Lokatantra setempat itu, Rabu (15/7) diikuti 300 pengelola koperasi dari delapan kabupaten. Yakni Gresik, Bangkalan, Pasuruan, Ponorogo, Malang Situbondo, Tuban dan tuan rumah.

Setyo Heriyanto, Asisten Deputi Urusan Peran Advokasi Deputi Bidang Pengembangan SDM pada Kementrian Negara Koperasi dan UKM dalam paparannya sampaikan keberadaan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) atau Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kondisi krisis semakin diperlukan. Menurutnya, pada saat krisis hampir semua lembaga keuangan menghentikan pelayanan kredit.

Pada saat itulah, lanjut dia, KSP maupun USP koperasi menjadi salah satu lembaga keuangan yang masih eksis melayanai anggota dan masyarakat. “Sementara bank belum benar-benar pulih, KSP dan USP masih terus salurkan kredit. Terlebih setelah krisis, bank saat ini menjadi lembaga yang super prudent. Sangat berhati-hati untuk mengucurkan kredit, “ kata dia.

“Saat ini ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan kinerja KSP dan USP, “ sambung Setyo. Diantaranya dilakukan dengan meningkatkan profesionalitas SDM pengelola koperasi. Kemudian melakukan advokasi dan penerapan sertifikasi dan standarisasi SDM pengelola KSP maupun USP KJK. “Dianataranya dengan Lokakarya Regional implementasi Permenkop dan UKM RI No 19/Per/M.KUKM/XI/2008 ini, “ ujarnya

Sementara Bupati Lamongan Masfuk saat buka kegiatan tersebut mengingatkan dan mengajak para pengelola koperasi bahwa usaha di bidang perkoperasian bisa mendatangkan kesejahteraan. Asal jika usaha tersebut, kata Masfuk, dikelola secara profesional, mengubah mindset dan meningkatkan daya saing lembaga. “Lewat koperasi, pemerataan kesejahteraan masyarakat bisa dilakukan. Tapi ini juga bisa alami kegagalan jika koperasi tidak dikelola dengan profesional. Kata sederhana yang sering dilupakan, “ tuturnya.

Dia juga berharap dimasa mendatang koperasi akan semakin mandiri. “Jangan hanya mengandalkan uluran tangan dari pemerintah, “ ujarnya. Di Lamongan sendiri seperti disampaikan Masfuk sudah memberi peluang yang sama pada koperasi dan UKM dalam berusaha. Yakni dengan penerbitan Perda Nomor 7 tahun 2008 tentang Pemberdayaan Koperasi dan UKM. Dengan adanya Perda ini, posisi tawar koperasi disamakan dengan PT dan CV dalam mengikuti tender rekanan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Sepak Takraw Jadwalkan Turnamen Segitiga

Tim Sepak Takraw Porprov II Lamongan dalam bulan ini menjadwalkan akan gelar turnamen segitiga. Turnamen tersebut rencananya digelar di Kabupaten Sidparjo dengan melibatkan Tim Kabupaten Bojonegoro dan Sidoarjo selama dua hari.

Menurut Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Lamongan Mustofa Nur melalui Sekretaris PSTI Suwaji, selama turnamen segitiga itu, tim Sepak Takraw Lamongan juga akan lakukan pemusatan latihan disana. “Sampai saat ini kami masih menunggu konfirmasi dari pihak Sidoarjo. Semoga dalam minggu-minggu ini akan ada jawaban, “ kata dia.

Dikatakan Suwaji, sebelumnya Tim Sepak Takraw Porprov II Lamongan yang semua atletnya berasal dari Kecamatan Paciran tersebut, telah lakukan dua kali latih tanding melawan Tim Kabupaten Tuban dan Bojonegoro. Dan hasilnya, kedua laga uji coba itu dimenangkan Tim Sepak Takraw Porprov II Lamongan. “Diharapkan dengan semakin banyak lakukan latih tanding, akan semakin meningkatkan mental bertanding anak-anak, “ ujar Suwaji.

Sementara ketika ditanya target dalam Porprov II Jatim yang akan digelar di Kota Malang nanti, Suwaji tidak memasang target tinggi. Karena ini adalah keikutsertaan yang pertama cabang Sepak Takraw dalam Porprov. “Meski meraih hasil positif dalam dua kali uji coba, di Porprov nanti masih ada lawan berat seperti Trenggalek, Blitar dan Gresik. Namun setidaknya kami berharap anak-anak mampu meraih posisi keempat. Syukur-syukur kalau berhasil meraih medali. Kami berharap do’a dari seluruh masyarakat Lamongan untuk kesuksesan Tim Porprov Lamongan, “ ujarnya.

Di Porprov nanti, kontingen Sepak Takraw yang bermaterikan lima orang atlet ini akan mengikuti dua nomor perlombaan. Yakni nomor double event (dua orang atlet) serta nomor beregu (tiga orang atlet). Kelima atlet Sepak Takraw Lamongan itu adalah M. Fakaruddin Nabhan, Eko Angga Saputra, Husen Rifai, M Syarif Khoiruddin dan Bagus Setyawan

Masfuk Raih Penghargaan Bhakti Koperasi

Bupati Lamongan Masfuk raih Penghargaan Bhakti Koperasi Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI yang akan diserahkan pada Acara Puncak Peringatan Hari Koperasi ke-62 di Stadion Madya Sempaja, Samarinda Kalimantan Timur, Selasa (15/7). Selain itu, pada kegiatan yang sama, Koperasi Serba Usaha (KSU) Kencana Makmur dari Kecamatan Solokuro juga dinobatkan sebagai Koperasi Berprestasi di Indonesia.

Kabag Humas dan Infokom Lamongan Aris Wibawa sampaikan, Kepala Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan (Diskopindag) Mursyid bersama Ketua KSU Kencana Makmur sudah berangkat ke Samarinda untuk terima penghargaan tersebut. Selain Tanda Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM, Kementrian Negara Koperasi dan UKM juga akan memberikan Satyalancana Pembangunan dan Satyalancana Wira Karya pada sejumlah koperasi di Idonesia. “Presiden RI direncanakan akan berikan penghargaan ini secara simbolis, “ katanya

KSU Kencana Makmur sendiri sampai saat ini tercatat memiliki 41 orang anggota dan 5.900 orang calon anggota. Dari 11 jenis usaha yang dimiliki koperasi tersebut, yang paling berkembang adalah jenis usaha simpan pinjam. Sampai saat ini, usaha simpan pinjamnya telah berkembang menjadi empat kantor cabang.

Saat rapat anggota tahunan (RAT) yang terakhir, sisa hasil usahanya (SHU) mencapai Rp 100 juta. Sementara asetnya mencapai Rp 13.697.632.329. Menurut Aris, penghargaan dari Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI ini akan menambah penghargaan yang diteriam sebelumnya. Seperti Koperasi Berprestasi 2009 dari Bupati Lamongan dan Juara II Koperasi Berprestasi Jenis Jasa dari Gubernur Jatim.

“Bapak Bupati (Masfuk) memiliki komitmen tinggi pada pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah (UKM) di Lamongan. Kebijakan yang cukup strategis adalah dengan penerbitan Perda Nomor 7 tahun 2008 tentang Pemberdayaan Koperasi dan UKM. Dengan adanya Perda ini, posisi tawar koperasi disamakan dengan PT dan CV dalam mengikuti tender rekanan pengadaan barang dan jasa pemerintah, “ tutur Aris.

Anjab Untuk Pemetaan Potensi

Sekkab Lamongan Fadeli memandang penting penerapan analisis jabatan (anjab) dalam penataan dan pemetaan potensi pegawai. Menurut Fadeli, dengan anjab, pengambil kebijakan bisa menempatkan pegawai sesuai potensinya. Sehingga baik pegawai maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) akan sama-sama bisa bekerja maksimal.

Dikatakan Fadeli, ada satuan kerja (satker) yang pegawainya menumpuk tapi tidak ada yang bisa kerja. Namun di satker lain, pegawainya sedikit tapi bisa bekerja semua. “Saya rasa anjab ini sangat penting untuk diterapkan sehingga potensi setiap pegawai dan satker dapat tereksplorasi dengan optimal. Pada akhirnya potensi ini bisa digunakan sebesar-besarnya untuk peningkatan pembangunan di Lamongan, “ ujarnya saat buka Bimbingan Teknis Anjab dan Analisis Beban Kerja di Lingkungan Pemkab Lamongan, Selasa (14/7) di Ruang Sabha Dyaksa setempat.

Terkait pemberitaan yang mengeluhkan pelayanan di RSD Dr Soegiri Lamongan, Fadeli berharap hal itu menjadi bahan untuk melakukan introspeksi ke dalam. “Yang kurang dimana, temukan, kemudian diperbaiki apa yang kurang. Apa yang kurang itu di personilnya atau di sisi sarana dan prasarana yang kurang, “ kata dia. “Kalau di lingkungan Sekretariat Daerah saya tahu bagian mana yang masih perlu ditingkatkan kinerjanya dan bagian mana yang kerjanya sudah bagus, “ imbuh dia.

Bimbingan Teknis itu sendiri akan berlangsung hingga dua hari. Seperti disampaikan Kabag organisasi Abdul Muis dalam laporannya, semua nara sumber nantinya dari Biro Organisasi Pemprov Jatim. Kegiatan itu diikuti 84 orang peserta yang terdiri dari pejabat eselon IV dan staf yang menangani kepegawaian. Seperti nara sumber pertama yang dihadirkan hari itu, yakni Kabag Anjab pada Biro Organisasi Pemprov Jatim Salmon Siraid.

Salmon dalam paparannya sampaikan, berdasar Kepmen No Kep/61/M.PAN/6/2004 tentang Pedoman Pelaksanan Anjab, analisis jabatan adalah proses metode dan teknik untuki memperoleh data jabatan yang diolah menjadi informasi jabatan dan disajikan untuk kepentingan program kepegawaian dan tata laksana. Sementara hasil dari analisis tersebut berupa uraian jabatan (job description0 dan spesifikasi jabatan (job specification).