Kamis, 19 Maret 2009

Bupati Tilik Desa

Bupati Lamongan Masfuk gunakan sisa masa jabatannya ini untuk melihat langsung kondisi masyarakat Lamongan, terutama di pedesaan. Lewat program tilik desa, Masfuk akan meninjau realitas beberapa program pembangunan yang dibiayai pemerintah dan sekaligus melakukan peresmian pembangunan di sejumlah lokasi.

Bersama Sekkab Fadeli dan sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Masfuk pada Selasa (18/3) tilik desa di tiga lokasi. Yakni peresmian Balai Desa di Desa Gumingrejo/Tikung, peresmian pemanfaatan gedung SDN Dermolemahbang Desa Dermolemahbang/Sarirejo dan peresmian pemanfaatan fasilitas Ruang Rawat Inap Puskesmas di Kecamatan Kembangbahu.

Pada kesempatan itu Masfuk juga secara simbolis serahkan program Alokasi Dana Desa (ADD), program pembangunan jalan poros desa dan bantuan alt kesehatan untuk puskesmas. Plafon ADD Lamongan tahun ini sebesar Rp 27,328 milyar. Alokasi ini sama dengan dana ADD tahun lalu. Sementara untuk pembangunan jalan poros desa, tahun ini plafon dananya mencapai Rp 10,4 milyar, naik dari dana pembangunan jalan poros desa tahun 2008 lalu yang sebesar Rp 6, 7 milyar. Dana tahun 2009 ini termasuk untuk pembangunan enam jembatan desa.

Di Balai Desa Gumingrejo, kepada sejumlah masyarakat yang hadir dalam persmian itu Masfuk sampaikan pesannya agar kepala desa segera laksanakan amanat dalam ADD terutama untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Karena menurutnya, akses jalan adalah faktor infrastruktur penting untuk mempercepat arus perekonomian di desa. Dia juga meminta agar orang tua tidak ragu-ragun untuk menyekolahkan anaknya meski kondisi perekonomiannya agak sulit.

”Hanya dengan pendidikanlah kita dapat merubah nasib. Pendidikan adalah cahaya. Bapak dan Ibu sekalian tidak akan menyesal dengan menyekolahkan anak-anak, tidak ada ruginya. Jika terkendala biaya, titipkan ke Pemda (Lamongan). Karena Pemda punya program memberi beasiswa hingga lulus bagi siswa tidak mampu tapi pandai. Tahun ini putra Lamongan yang mendapat program beasiswa sudah hampir mencapai seribu orang, ” ungkap dia.

Pembagian ADD ini selain menggunakan asas pemerataan atau alokasi dana desa minimal (ADDM), juga tidak meninggalkan asas keadilan atau alokasi dana desa proporsional (ADDP). Penghitungan ini didasarkan pada nilai bobot desa, jumlah desa yang dimiliki dan jumlah dusunnya.

Untuk desa kelas I, akan mendapat ADD sebesar Rp 51,5 juta. Sementara untuk desa dengan kelas II dan III masing-masing akan mendapat ADD sebesar Rp 46, 5 juta dan Rp 41, 5 juta. Sementara untuk bantuan dusun (Bansun) nominalnya sama untuk semua dusun yakni Rp 5,5 juta setiap dusunnya. Dari data Badan Pemberdayaan Masyarakat Lamongan, sampai dengan 17 Maret 2009, pencairan ADD termin I sudah mencapai Rp 13.111.000.000 atau yang belum cair sejumlah Rp 14.217.000.000. sementara dari 462 desa di Lamongan, 441 desa diantaranya sudah cairkan ADD sehingga tinggal 21 desa yang belum mencairkan.

Rabu, 18 Maret 2009

LA Mania Minta Tanggung Jawab Pelatih

Para pendukung Persela Lamongan yang tergabung dalam LA Mania mulai geram dengan prestasi Persela akhir-akhir ini. Puncaknya saat persela tak berdaya menghadapi tuan rumah Arema Malang dan harus takluk 1-0 di stadion Kanjuruhan Malang.

Pentolan LA mania itu menyesalkan pola permaianan tim Persela yang ora ngalor ora ngidul (tidak jelas) 'Permainan mereka tidak jauh beda dengan tarkam (pertandingan antar kampung). Pokoknya mereka membuang bola ke depan tanpa jelas diumpankan ke mana. Sedangkan saat menyerang juga tidak terlihat sama sekali kerjasamanya sehingga kiper lawan nyaris tidak pernah menangkap bola,' paparnya.
Dayat dengan geram menuding Pelatih M. Basri harus bertanggungjawab terhadap permainan tim berjuluk Laskar Joko Tingkir yang semakin lama semakin menurun tersebut. 'Kalau menyangkut pola permainan jelas pelatih yang harus bertanggungjawab. Tidak bisa hanya pemain yang disalahkan,' tukasnya.
Atas dasar itu Dayat mendesak manajemen Persela untuk melakukan evaluasi terhadap pelatih Persela. 'Jangan hanya pemain yang terus dievaluasi, tetapi pelatih juga harus dievaluasi,' tukasnya.
Pernyataan Dayat tersebut tampaknya sangat beralasan. Saat pretasi Persela terus merosot. Pada akhir putaran pertama ISL masih nangkring di peringkat enam, tetapi sekarang melorot di peringkat sembilan. Dari enam kali pertandingan putaran II ISL, baru sekali menang, sekali seri dan empat kali kalah. Bahkan Marcio yang sempat menduduki ranking kedua pencetak gol terbanyak, sekarang sudah disusul pemain lain dan permainannya juga cenderung semakin merosot. Legiun asal Brazil tersebut selalu emosi dan sama sekali tidak ngotot saat tampil di pertandingan selama putaran II ISL ini.

Mutasi Atlet Hancurkan Pembinaan

Selama ini mutasi atlet seolah sudah menjadi hal biasa di olahraga Indonesia. Seorang atlet bisa dengan mudahnya berpindah daerah. Baik antar kabupaten/kota maupun antar propinsi. Hal inilah yang ditengarai mengakibatkan hancurnya pembinaan olahraga di daerah.

            Wakil Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur Suwarno saat Rapat Anggota KONI Kabupaten Lamongan, Selasa (17/3) membeberkan hal tersebut. Dikatakannya, saat ini KONI Jatim sedang memperjuangkan agar mutasi atlet ini tidak lagi dengan mudah terjadi. ”Daerah yang membina seorang atletnya bertahun-tahun tidak bisa berbuat apa-apa ketika atletnya mutasi ke daerah lain. Mutasi antar daerah seperti inilah yang hancurkan pembinaan atlet di daerah. Hal ini akan diperjuangkan oleh KONI Jatim agar tidak terjadi lagi, ” papar dia.

            Sementara Bupati Lamongan saat buka kegiatan tersebut sampaikan apresiasinya pada Ketua KONI Jatim Imam Utomo yang berhasil dorong olahraga di Jatim sehingga bisa menjadi juara umum PON XVII  di Samarinda  lalu. ”Kini giliran olahraga Lamongan yang harus berprestasi di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang, ” tegas dia. ”Olahraga adalah kehormatan dan sanggup membawa harum nama daerah. Karena itu semuanya harus dipersiapkan dengan baik demi prestasi di Porprov nanti, ” ujar dia.

            Masfuk juga sepakat dengan penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, iptek, dalam mempersiapkan atlet olahraga. Dengan penggunaan iptek untuk pembinaan atlet, lanjut dia, akan pesatkan perkembangan seorang atlet. ”Jangan hanya berbekal pengalaman saja, ” kata dia.

            Rapat anggota KONI kali ini diikuti sejumlah 150 peserta dari jajaran pengurus KONI kabupaten dan kecamatan serta pengurus cabang olahraga di Kabupaten Lamongan. Salh satu agenda yang diusung adalah mewujudkan target untuk meningkatkan prestasi di ajang Porprov mendatang. Selain itu KONI Lamongan juga berkeinginan untuk membangun sebuah stadion tingkat madya untuk pembinaan atlet di Lamongan.

Peragaan Beladiri Di HUT Pol PP

Peringatan hari ulang tahun (HUT) Satuan Polisi Pamong Paraja atau Satpol PP ke 59 di Lamongan kali ini diwarnai dengan peragaan beladiri tangan kosong oleh anggotanya. Beragam atraksi disajikan untuk menunjukkan kesiapan mereka menegakkan Peraturan Daerah serta mengamankan jalannya pemilihan umum 2009. 

            Dalam peragaan di Alun-alun Kota Lamongan tersebut, Senin (17/3), sejumlah anggota Satpol PP perempuan juga turut dalam atraksi beladiri itu. Mulai dari mematahkan lempeng besi dengan tangan kosong hingga memecahkan beberapa balok es dengan tangan bahkan kepala.

            Bupati Lamongan juga tidak ketinggalan dalam gelar atraksi tersebut. Dengn sekuat tenaga lempengan besi dipukulkannya ke lengan Hasyim Ashari, salah satu anggota Satpol PP Lamongan hingga patah menjadi dua. Aksi yang sama dilakukan Wabup Tsalits Fahami melawan Edy Prayitno dan Sekkab Fadeli melawan Imam Maliki.

Cerita menjadi lucu ketika Ketua DPRD Makin Abbas mendapat giliran beraksi. Karena dia harus memukulkan lempegan besi ke lengan anggota perempuan dari Satpol PP, dia sempat ragu-ragu. ”Aku gak tego (jawa : saya tidak tega), ” ujarnya. Namun  akhirnya aksi itu dilakukan juga dengan sukses. Selain atraksi beladiri tangan kosong.

Sementara dalam kesempatan sebelumnya, Masfuk saat membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto meminta pada anggota Satpol PP dalam meneggakkan peraturan daerah dan keputusan kepala daerah dalam bentuk operasi lapangan hendaknya bersikap dan bertindak secara profesioanal. ”Ketia menjalankan tugasnya, saya mengajak anggota Satpol PP tidak dengan cara yang kasar seperti penggunaan ancaman, paksaan dan kekerasan. Tapi gunakanlah cara-cara persuasif, simpatik dan edukatif sehingga sedapat mungkin dihindari penggunaan kekerasan telanjang. Melainkan dengan menggunakan cara-cara yang lebih manusiawi, ” tutur dia.

            Dilanjutkan Masfuk, dengan usia yang hampir sama dengan usia negara Indonesia, Satpol PP hendaknya tampil dengan kedewasaan yang diwjudkan dalam pelaksanaan tugas-tugasnya. Apabila kedewasaan ini dikedepankan, kata Masfuk, lambat laun kesan negatif yang masih ada di masyarakat selama ini bahwa Satpol PP arogan lambat laun akan berubah menjadi simpati

Deklarasi Kampanye Damai

Partai politik (parpol) peserta pemilihan umum di Kabupaten Lamongan, Senin (16/3) lakukan penandatanganan Kesepakatan Kampanye Damai. Parpol yang hadir dalam penandatanganan kesepakatan tersebut diwakili oleh masing-masing Ketua Parpol. Turut menyaksikkan kesepakatan itu Kajari Lamongan Irnensif, Kapolres AKBP Imam Sayuti dan Ketua Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Lamongan Mustaqim.
Dari 25 parpol peserta pemilu di Lamongan, empat parpol tidak mengikuti penandatangan tersebut. Yakni Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI), Partai Merdeka, Partai Matahari Bangsa (PMB) dan Partai Bintang Reformasi (PBR). Untuk PPDI dan Partai Merdeka sebelumnya telah memastikan berhalangan hadir kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lamongan. Sementara PMB dan PBR tidak hadir sampai dengan prosesi penandatanganan dilakukan.

Ada tiga butir kesepakatan yang ditandatangani Parpol peserta pemilu di Lamongan. Yakni pertama mengikuti semua aturan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kemudian siap untuk menang dan siap untuk kalah serta siap dukung yang menang. Terakhir, melaksanakan kampanye yang tertib dan damai.

Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar kesepakatan yang hari itu ditandatangani benar-benar bisa terwujud. Menurutnya, damai bisa terwujud jika semuanya taat aturan, bertindak arif dan mau berfikir secara dewasa. “Kedewasaan dalam berfikir dan bertindak ini sangat diperlukan karena yang diperjuangkan adalah demokrasi. Dan kesepakatan damai ini adalah bagian dari kedewasaan itu, “ tutur dia.

Dia juga berharap agar suasana yang sudah kondusif tersebut untuk terus dijaga. “Karena itu adalah harapan dari semua masyarakat, “ kata dia. Karena itu, lanjut dia, KPU dan Panwaskab juga harus membantu parpol untuk jaga situasi agar tetap kondusif. Penandatanganan kesepakatan damai tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli dan Ketua DPRD Makin Abbas.

Jangan Hanya Omong, Harus Proaktif

Untuk bisa merubah keadaan menjadi lebih baik, yang dibutuhkan adalah langkah nyata. Bukan sekedar omong kosong belaka. Sebagai aparat pemerintah yang mengabdi di Lamongan, sebuah wilayah yang rawan kena banjir, harus ditumbuhkan sikap proaktif. Itu disampaikan Bupati Lamongan saat buka Pelatihan Aparatur Pemerintahan Desa dalam bidang Manajemen Pemerintahan Desa di Pendopo Lokatantra, Senin (16/3).

            Pada kesempatan itu Masfuk meminta pada aparatur pemerintah desa yang hadir agar dalam jalankan tugasnya dengan senang hati dan tanpa beban. Karena menurutnya, tidak mudah menjalankan tugas di Lamongan. Wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo sehingga rawan banjir.

            ”Cepat, Inovatif dan proaktif menghadapi permasalahan yang ada. Itu yang harus dilakukan jika ingin merubah keadaan. Jangan hanya omong belaka, bukan itu yang dibutuhkan Lamongan yang sedang melesat ini. Selain itu harus ada jiwa kewirausahaan untuk dobrak semua kesulitan itu. Selalu ada peluang yang bisa dimanfaatkan sehingga menjadi suatu kekuatan ekonomi, ” tutur dia.

            Sikap proaktif inilah yang ditekankan Masfuk pada kesempatan itu. Karena dengan proaktif, aparat pemerintah akan memiliki sikap tidak mudah menyerah pada kondisi yang menyulitkan. Sehingga dia masih bisa berbuat maksimal melalui peluang-peluang yang masih tersisa. ”Seseorang yang proaktif dapat membuat pilihan yang terbaik diantara kondisi yang tersulit. Sikap ini akan sangat berguna bagi setiap aparat pemerintah dalam mengemban tugas negara demi kesejahteraan masyarakatnya, ” papar Masfuk.

            Sementara Kabag Pemerintahan Desa Bambang Purnomo dalam laporannya menyampaikan, pelatihan untuk aparatur pemerintahan di desa ini akan dilaksanakan dalam tiga angkatan. Secara keseluruhan, akan ada sejumlah 924 peserta pelatihan yang terdiri dari 462 Kades dan 462 perangkat desa. Untuk angkatan pertama ini diikuti 183 Kades dan 130 perangkat desa baru dari 13 kecamatan. Diantaranya dari Kecamatan Lamongaan Deket, Tikung, Kembangbahu, Ngimbang dan Bluluk. Serta dari Kecamatan Sambeng, Sukorame, Paciran, Brondong serta Laren.

            Mereka akan menerima sejumlah materi. Diantaranya mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa serta penyusunan peraturan perundang-undangan dan tata naskah. Juga akan diberikan pelatihan penyusunan penyelenggaraan pemerintahan desa dan pemberdayaan masyarakat.

Adipura Bukan Cuma Soal Fisik

Penilaian Adipura selama ini hanya diidentikkan dengan penilaian fisik semata. Padahal juga ada komponen non fisik yang masuk penilaian. Yakni komponen institusi, manajemen dan partisipasi masyarakat. Demi ambisi kembali raih Adipura, komponen non fisik ini juga mendapat perhatian Pemkab Lamongan diantaranya dengan gelar gebyar kerja bakti kebersihan yang libatkan berbagai komponen masyarakat.

           Selain pegawai dari Pemkab Lamongan, gebyar kerja bakti yang kemarin digelar di seluruh wilayah Kota Lamongan itu, juga melibatkan masyarakat. Termasuk dari anggota Kodim 0812 dan Kejaksaan Negeri Lamongan. Kajari Lamongan Irnensif terlihat menggunakan sapu lidi dan memunguti sendiri sampah yang disapunya di Jalan Veteran.

            Sementara di tempat lain, tepatnya di Jalan Kusuma Bangsa, Sekkab Lamongan bersama Kadinas Pendidikan Mustofa Nur dan Camat Kota Lamongan Wahyudi juga turut beri teladan. Mereka berbaur dengan masyarakat dan para pegawai Pemkab Lamongan bersihkan jalan serta lakukan pengecatan trotoar.

            Kepala Badan Lingkungan Hidup Lamongan Luluk Suprapti dalam keterangannya sampaikan gebyar kerja bakti yang digelar kali ini berlokasi di berbagai sudut Kota Lamongan. ”Gebyar kerja bakti ini juga melibatkan beberapa komponen masyarakat. Bukan hanya pegawai Pemkab Lamongan saja. Karena partisipasi masyarakat juga merupakan komponen penting dari tujuan terciptanya lingkungan yang bersih dan teduh, ” ungkap dia.

            Luluk menambahkan, kegiatan semacam ini hanya salah satu dari serangkaian kegiatan yang telah dilakukan untuk dapat kembali raih Adipura. ”Sudah menjadi komitmen Bapak Bupati (Masfuk) untuk ciptakan lingkungan yang bersih yang teduh. Sehingga anak-anak generasi mendatang dapat menikmati udara dan lingkungan yang sehat. Sementara Piala Adipura adalah sebuah kewajaran jika budaya hidup bersih dan sehat sudah menjadi bagian dari perilaku masyarakat, ” papar dia.

            Badan Lingkungan Hidup juga menaruh perhatian tersendiri pada penanganan sampah.Karena sampah ini merupakan masalah yang dilematis. Di satu sisi setiap orang akan menghasilkan sampah, namun di sisi lain tidak seorangpun yang mau ketempatan sampah. Karena itu timbukan sampah di wilayah urban Kota Lamongan yang mkencapai 104,5 m3 setiap harinya, tidak langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Melainkan dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu.

            Sejumlah 24 m3 timbulan sampah diolah dulu di kawasan pengolahan skala kawasan organik di Jetis. Sementara sejumlah 30,9 m3 lainnya diolah di kawasan pengolahan serupa di Perum Made. Kemudian 23,25 m3 sampah diolah di pengolahan skala kawasan organik dan anorganik yang berada di TPA Tambakrigadung. Baru kemudian dilakukan pembuangan dengan landfill. Ini adalah bagian dari implementasi konsep 3R, yakni reduce, reuse dan recycle.

Siapkan Tari Boran Massal

Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei mendatang di Kabupaten Lamongan dipastikan akan berbeda dari biasanya. Panitia bersama Dinas Pendidikan dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lamongan sudah siapkan pertunjukan kolosal Tari Boran massal. Nantinya, sejumlah 270 penari akan membawakan tari kreasi itu di Alun-alun setempat.

            Meski Hardiknas masih sekitar dua bulan lagi, panitia tidak mau ambil resiko dengan menggelar latihan gabungan jauh hari. Bahkan untuk seleksi penari yang terdiri dari siswi tingkat SMP dan SMA di Kota Lamongan itu sudah berlangsung sejak dua minggu lalu. Karena seperti dituturkan Kabid Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisatan Suyari, meski Tari Boran hanya merupakan karya seni sepanjang kurang lebih tujuh menit, namun untuk menguasainya tidak seperti menguasai gerakan senam yang ritmenya lebih teratur.

            ”Irama dalam Tari Boran ini naik turun. Kadang kala gerakannya lambat, kadang kala gerakannya menjadi cepat. Selain itu, tidak mudah menemukan ratusan siswi yang benar-benar memiliki bakat seni. Meski saat ini sudah terkumpul sekitar 270 siswi, terkadang dalam latihan gabungan ini masih ditemukan kesalahan-kesalahan gerakan, ” ungkap Suyari saat ditemui di sela-sela latihan gabungan Tari Boran di Alun-alun Kota Lamongan kemarin.

            Menurut Suyari, latihan gabungan semacam ini paling tidak akan digelar lagi sebanyak empat kali. Di sela-sela tidak melakukan latihan gabungan, siswi penari boran akan dilatih oleh guru tari di sekolah masing-masing. Sementara untuk latihan gabungannya tetap akan diawasi langsung oleh dua kreator tari yang menjadi juara nasional pada Parade Tari Nusantara di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yakni Ninin Desinta Yustikasari dan Titin Kristiani.

            Saat latihan gabungan pertama itu memang terlihat terjadi beberapa kesalahan teknis gerakan. Sehingga duo pelatih itu harus mengajari lagi ratusan penari tersebut. Dengan telaten mereka menunjukkan gerakan yang benar hingga semua benar-benar bisa. Bahkan untuk teriakan-teriakan khas Tari Boran juga harus beberapa kali diulang. Karena masih latihan gabungan pertama, tidak semua penari menggunakan boran (wadah nasi dari anyaman bambu) saat menari. Beberapa siswi penari hanya menggunakan mangkuk plastik, bahkan ada yang menggunakan pot tanaman dari plastik sebagai media tari. Namun itu tidak terlihat menyurutkan semangat mereka berpartisipasi dalam tari yang sudah menjadi semacam ikon Lamongan itu.

            ”Bapak Bupati (Masfuk) sangat respek dengan ide menggelar Tari Boran secara massal ini. Karena menurut beliau, saat ini Tari Boran bahkan sudah menjadi semacam ikon bagi Lamongan. Karena itu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Dinas Pendidikan sebagai lembaga yang memiliki potensi siswa, berusaha keras mensukseskan tarian massal ikon Lamongan ini, ” ungkap Suyari.

Persela Puncaki Klasemen Akhir Piala Dispora Jatim U-15

Persela Lamongan U-15 tampil memukau dalam ajang Piala Dispora Jawa Timur U-15 2009. setelah pada pertandingan perdana hanya mampu bermain imbang dengan Persatu Tuban 0-0. Laskar Joko Tingkir muda ini trus menunjukkan performa menawan dengan memukul Persebaya U-15 dengan skor 1-0.

Penampilan tim muda asal Lamongan ini makin impresif pada pertandingan terakhir dengan menggilas Persibo Bojonegoro U-15 dengan kemenngan besar lima gol tanpa balas. Dan hasil ini membawa Persela U-15 kukuh di puncak klasemen akhir grup D piala Dispora Jatim 2009 dengan koleksi 7 poin hasil dari dua kememngan dan sekali imbang.

Dari tiga laga penyisihan grup D yang telah dijalani Persela U-15. Laskar Joko Tingkir Muda mampu menjaga gawang mereka tetap clean sheet. Lini depan pun kian menunjukkan peningkatan setelah pada pertandingan perdana mandul dan kemudian gol demi gol mampu dikreasikan anak-anak muda Lamongan ini.

Kakwarcab Bantu Korban Banjir

Ketua Kwartir Cabang (Kakwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Lamongan Fadeli kunjungi korban banjir di Desa Sumowinangun/Karangbingangun, Minggu (15/3). Di desa ini, dia sampaikan sejumlah bantuan dari Gerakan Pramuka Lamongan. Yakni 145 dus mi instant, 10 dus buku tulis dan 30 kaleng biskuit.
Banjir kali ini di Kecamatan Karangbinangun menggenangi sejumlah 2600 rumah. Sementara di Desa Sumowinangun ada 200 rumah yang terganang. Namun seperti disampikan Camat Karangbinangun Mohammad Nalikan, saat ini sebagian penduduk yang mengungsi kini sudah kembali ke rumah mereka. ”Banjir yang menggenangi rumah-rumah penduduk saat ini sudah mulai surut, sehingga penduduk yang sebelumnya mengungsi kini sudah kembali ke rumah masing-masing, ” kata Nalikan di sela-seka kegiatan.

            Fadeli dalam keterangannya menyatakan turut prihatin dengan banjir yang kini melanda masyarakat Karangbinangun. Dia meminta masyarakat tabah menghadapi cobaan sembari berharap air akan cepat surut. ”Semoga tambak yang terendam banjir ikannya bukannya hilang tapi malah ketambahan dari luar, katanya setengah berkelakar. Di kecamatan ini memang hampir semua lahannya digunakan sebagai tambak. Bantuan dari Gerakan Pramuka Lamongan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Kades Sumowinangun Witono di Balai Desa setempat.

Kepala BNPB Bantu Rp 172 Juta

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat Syamsul Maarif pada Kamis, (13/3) kunjungi Kantor Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Lamongan. Dalam kunjungannya itu, dia sampaikan bantuan untuk penanganan darurat bencana banjir di Lamongan sejumlah Rp 172 juta dalam bentuk cek giro.

            Syamsul saat di Kantor Satlak PB Lamongan diterima Bupati Lamongan Masfuk bersama Ketua Pelaksana Harian Satlak PB setempat Tsalits Fahami dan Sekkab Fadeli. Bersamanya, turut serta Deputi Bidang Penanganan Darurat Soetrisno, Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Sugeng Tri Utomo dan Kepala Pusat Diklat Penanggulanga Bencana Muhtaruddin. Turut juga bersamanya Masnizur Mourbaus Pjs Direktur Tanggap Darurat dan Radito Pramono Deputi III BNPB.

            Seusai dari Kantor Satlak PB Lamongan, Syamsul Maarif meneruskan perjalanan ke Kabupaten Bojonegoro untuk tinjau Posko BNPB disana. Bantuan itu sendiri digunakan untuk operasional daruat bencana banjir di Lamongan. Seperti untuk pencarian dan penyelamatan korban, pertolongan darurat, evakuasi korban dan untuk kebutuhan air bersih serta sanitasi. Selain itu diperuntukkan kebutuhan pangan korban banjir, sandang, pelayanan kesehatan dan penampungan serta hunian sementara.

            Sementara dari data Satlak PB Lamongan, banjir masih genangi 7 kecamatan dan 88 desa. Banjir itu menggenangi 12.901 rumah, 12.901 kk yang meliputi 51.613 jiwa. Sedangkan sejumlah 272 kk atau 1.088 warga mengungsi. Warga yang mengungsi ini berada di Kecamatan Laren sejumlah 234 kk dan di Kecamatan Karangbinangun sejumlah 38 kk. Selain itu empat tangkis desa di Kecamatan Laren juga jebol. Yakni di Desa Bulutigo, Siser, Jabung dan Karangwungulor.

            Sejumlah 91 sarana pendidikan juga tergenangi oleh banjir. Masing-masing 17 TK, 4 RA, 25 SD, 35 MI, 4 SMP, 2 MTs, 3 SMA dan 1 MA. Banjir juga genangi sejumlah 22 masjid, 26 mushola dan 3 pondok pesantren di Kecamatan Laren, Kalitengah dan Deket. Untuk kerusakan tanaman, ada sejumlah 5.366 hektar tambak terendam, 1.589 hektar padi, 2.12 hektar jagung dan 6 hektar polowijo. Selain itu sejumlah 7 puskesmas pembantu juga terkena dampak banjir.

Pemilihan Raka-Raki dan Anugerah Wisata Jawa Timur

Pemilihan Raka-Raki dan Anugerah Wisata Jawa Timur 2009 untuk Grand finalnya diselenggarakan pada tanggal 21 Maret 2009 bertempat di Gramedia Expo Surabaya ditayanangkan secara langsung melalui stasiun Televisi JTV pukul 19.00 WIB sedangkan untuk Anugerah Wisata ditayangkan pada tanggal 14 Maret 2009 pukul : 17.00 s/d 17.30 WIB dan untuk mendaptkan juara antara lain ditentukan adanya dukungan SMS dari pemirsa.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, diharapkan masyarakat Lamongan secara luas memberikan dukungan SMS sebanyak-banyaknya mulai tanggal 10 Maret 2009, caranya untuk :

  1. Raka : Ketik DWR (spasi) Kabupaten Lamongan (spasi) GARDA kirim 3799

  2. Raki : Ketik DWR (spasi) Kabupaten Lamongan (spasi) ITA kirim 3799

  3. Anugerah Wisata : Ketik AWN (spasi) Kabupaten Lamongan kirim 3799

Dukungan anda sangat menentukan kemajuan prestasi Lamongan dalam ajang Pemilihan Raka-Raki dan Anugerah Wisata Jawa Timur 2009

Siapkan 7.555 Aparat Gabungan

   Sejumlah 7.555 personil gabungan lintas sektor di Kabupaten Lamongan siap amankan seluruh tahapan pemilu 2009. Kesiapsiagaan tersebut diwujudkan dalam sebuah Apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan pemilu 2009 di Alun-alun Kota Lamongan, Rabu (11/3) yang dipimpin Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti.

            Ribuan personil tersebut merupakan gabungan dari tujuh unsur yang ada. Yakni 710 personil Polres Lamongan dan jajarannya, 100 personil TNI (on call) dan  6 personil Polisi Militer (PM). Selanjutnya  30 personil dari Satuan Polisi Pamong Praja, 10 personil Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), 5 personil Pemadam Kebakaran (PMK) serta yang terbesar, 6694 personil dari Linmas.

            Apel kesiapsiagaan tersebut diakhiri dengan inspeksi pasukan oleh Kapolres bersama muspida Lamongan, termasuk Bupati Lamongan Masfuk. Inspeksi tersebut diakhiri dengan melihat eksiapsiagaan kendaraan bermotor yang dimiliki.

            Terkait keterlibatan TNI dalam membantu pengamanan pemilu 2009 tersebut, AKBP Imam Sayuti saat membacakan sambutan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan, keterlibatan unsur TNI untuk pengawasan pemilu adalah secara tidak langsung. “Ini adalah wujud kebersamaan antara TNI dan Polri,” kata dia.

            Selanjutnya dissampaikannya, melihat pemgamanan pemilu-pemilu sebelumnya, pemilu 2009 juga memiliki beberapa potensi kerawanan. Diantara potensi kerawanan selama tahapan pemilu tersebut yakni selama kegiatan kampanye terbuka. Untuk mengamankan kampanye terbuka yang akan berlangsung selama 21 hari diikuti 38 partai nasional dan 6 partai lokal di NAD tersebut memerlukan keseriusan pengamanan dan pengertian berbagai pihak untuk mengembangkan kampanye damai.

            “Selain itu, tahapan pemilu yang lain jika tidak dikelola dengan baik juga memiliki potensi kerawanan. Selanjutnya diharapkan agar KPU bersama Bawaslu untuk bekerjasama. Hindarilah konflik dalam setiap tahapan pemilu demi mewujudkan pemilu yang berkualitas, “ tuturnya mengakhiri sambutan.

Bentuk PMI Di Desa Rawan Bencana

   Masyarakat juga bisa diberikan pelatihan tanggap bencana. Sehingga ketika bencana datang, tanpa menunggu ditolong sudah bisa melakukan tindakan-tindakan darurat. Terutama untuk masyarakat yang berada di daerah yang berpotensi besar terlanda bencana. Seperti desa-desa di Kabupaten Lamongan sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo yang sering kena luapan air.

            Hal tersebut disampaikan Abdul Azizi Ketua Bidang Organisasi Pengurus Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) saat menghadiri Pencanangan Pelaksanaan Awal Operasional Pengurus Ranting Kecamatan PMI se Kabupaten Lamongan di Gedung Korpri setempat, Selasa (10/3). Menurutnya, Ranting PMI yang berada di setiap kecamatan adalah garda terdepan penanganan bencana. “Ketika bencana terjadi, yang pertama bergerak adalah PMI yang berada di ranting-ranting ini, “ kata dia.

            Kalau bisa, lanjut dia, nanti bisa dibentuk anak ranting PMI di pedesaan. Terutama untuk desa yang sering terkena bencana. “Dengan adanya anak ranting PMI di sebuah desa, masyarakatnya bisa diberikan pelatihan tanggap penganggulangan bencana. Sehingga ketika bencana datang, sebelum pertolongan lebih lanjut dari pemerintah datang, masyarakat sudah bisa melakukan tindakan-tindakan awal, “ papar dia.

            Pada kesempatan itu Abdul Aziz juga sampaikan ditiadakannya bantuan alat reagen dari pemerintah pusat melalui Departemen Kesehatan. Alat ini sendiri berfungsi untuk melakukan pemeriksaan kemungkinan penyakit yang terkandung dalam darah seperti HIV, Sipilis, maupun hepatitis A dan B. Sehingga akan ada penambahan ongkos pengolahan darah.

            Sementara Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya atas dioperasionalkannya ranting PMI di kecamatan. Namun pada kesempatan itu dia juga berharap agar PMI yang baru diresmikan ini jangan hanya sebatas formalitas saja. “Bekerja di PMI adalah kerja sosial, kerja untuk akherat. Jadi jangan sampai PMI ini hanya sekedar formalitas saja. Kalau terjadi bencana jarus menjadi yang pertama bergerak. Selain itu juga harus bisa back up Pak Wabup (Tsalits Fahami) selaku Ketua Pelaksana Harian Satlak PB Lamongan dengan memberi laporan ke sana, “ tutur dia.

            Pencanangan Pelaksanaan Awal Operasional Pengurus Ranting Kecamatan PMI se Kabupaten Lamongan ditandai dengan penyematan rompi PMI kepada pelindung PMI di ranting, yakni camat setempat oleh Masfuk yang juga pelindung PMI Cabang Lamongan. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PMI Cabang Lamongan Sudjiman dan Sekkab Fadeli.

            Sesuai dengan PP no 18 tahun 1980, darah memang tidak diperjualbelikan. Sementara biaya yang selama ini dikeluarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan darah tersebut adalah ongkos untuk pengolahan darah, bukan untuk darah itu sendiri. Sejak Februari 2009, ongkos pengambilan darah di PMI Lamongan yang merupakan jejaring untuk tiga kabupaten yakni Lamongan, Bojonegoro dan Tuban, sudah mengalami kenaikan seiring ditiadakannya subsidi reagen oleh pemerintah pusat. Untuk kantong darah bagi rumah sakit negeri dan puskesmas yang sebelumnya Rp 120 ribu perkantong, ongkosnya kini naik menjadi Rp 200 ribu perkantong. Sementara untuk rumah sakit swasta dari sebelumnya Rp 170 ribu perkantong naik menjadi Rp 250 ribu perkantong.

            Seperti disampaikan Sudjiman, kebutuhan kantong darah di Lamongan berkisar 600 kantong sebelumnya. Sementara kemampuan supply oleh PMI Lamongan sekitar 300 kantong setiap bulannya. Sehingga untuk menutupi kekurangan itu sering diambilkan dari Unit Transfusi Darah Surabaya.  Sampai dengan Selasa siang, stok darah di PMI untuk golongan B kosong, sementara untuk darah golongan A tinggal 1 kantong dan darah golongan 0 masih ada 19 kantong.

PKK Bantu Korban Banjir

Namun bukan hanya bantuan yang dibawa ibu-ibu tersebut yang membuat para korban banjir itu bisa tetap menunjukkan senyum mereka. Namun kunjungan dari isteri nomor satu di Lamongan itulah yang jauh lebih bermakna. Mereka yang menerima bantuan itu adalah penduduk Desa Durikulon dan Centini Kecamatan Laren.

Endang kepada masing-masing ibu-ibu korban banjir yang ditemuinya menngucapkan kalimat-kalimat yang bisa membuat mereka tetap tersenyum meski sedang terlanda bencana. “Sabar ya bu, tabah, jangan terlalu ngresulo (berkeluh kesah) karena Insya Allah di setiap cobaan pasti ada hikmah disana. Semoga diberi kekuatan hati ya, “ ucap dia pada salah satu ibu.

Bantuan tersebut diberikan secara simbolis di Babat Barrage berupa paket bantuansejumlah 628 paket. Sejumlah perlengkapan rumah tangga ada dalam paket bantuan itu, diantaranya sabun, kecap dan biskuit. Selain itu juga diberikan sejumlah besar bantuan sembako untuk dapur umumwarga yang berada di Desa Centini dan Duri Kulon Kecamatn Laren

Bentuk BUMD Harus Siap Cari Profit

Dalam sosialisi pengelolaan BUMD yang dibuka oleh Sekkab Lamongan Fadeli itu, Abdul Halim menyampaikan tiga strategi pembentukan suatu perusahaan daerah. Yakni pertama sebagai reveniew centre, kedua sebagai profit center dan ketiga sebagai investment centre. Dia juga memuji kinerja dari salah satu BUMD di Lamongan, yakni Bank Daerah Lamongan. ”Dari tiga BUMD yang sekarang ada di Lamongan baru Bank Daerah yang sukses. Bahkan levelnya bukan lagi pada profit center tapi sudah investment centre. Sementara PDAM kondisinya kembang kempis dan PD Aneka Usaha Jaya juga tidak terlalu berbeda, ” ungkap dia.

Jika tidak mau cari untung, lanjut dia, cukup bentuk BLU saja. Karena dalam prinsip BLU yang penting adalah efisiensi dalam pengelolaan biaya-biaya saja. Bukan cari untung semata. Berbeda dengan BUMD atau perusahaan daerah yang jelas-jelas harus menghasilkan keuntungan dan bisa memberi pendapatan untuk pemerintah daerah.

Dia menandaskan, satu-satunya cara agar pembentukan suatu BUMD bisa sukses syaratnya harus profesional dan cari keuntungan. Memang tidak harus langsung dipatok harus bisa mencari profit. Karena harus ada penyesuaian dulu. Namun proses untuk menuju kesana harus dipercepat. ”Harus ada rencana dan target yang jelas. Demikian pula harus ada reward dan punishment yang jelas. Misalnya ditarget bisa profit sekian rupiah dan bisa dipenuhi, maka disediakan bonus khusus bagi pimpinan. Demikian pula sebaliknya, jika gagal penuhi target harus siap-siap dilengserkan, ” papar dia. ”Namuan juga perlu diperhatikan dulu usaha yang telah dilakukan sebelum dilakukan pelengseran, ” katanya buru-bru menambahkan.

Pada kesempatan itu, juga dijelaskannya atas konskuensi logis UU nomor 17 tahun 2003 yang menyebutkan bahwa pengelolaan keuangan harus diserta laporan. Sehingga laporan tersebut juga harus dilampiri pelaporan dari perusahaan daerah. ”Justru dengan adannya undang-undang ini menurut saya daerah diberi kekuasaan lebih untuk mengelola kekayaan daerah. Asal disertai laporan keuangan pengelolaan kekayaan daerah. Sehingga kemudian ada pembagian kekayaan yang tidak dipisahkan dan kekayaan yang dipisahkan. Perusahaan daerah ini masuk di kekayaan yang dipisahkan. Sementara BLU masuk kekayaan yang tidak dipisahkan. Hal-hal seperti ini tidak begitu diperhatikan sebelum era reformasi, ” jelas dia.

Sementara Fadeli pada kesempatan sebelumnya menyampaikan, di Lamongan saat ini sudah ada tiga BUMD. Yakni PDAM, PD Aneka Usaha Jaya Lamongan dan terakhir PD BPR Bank Daerah Lamongan. Sementara untuk PD Pengelola Pasar baru ada Perdanya, pembentukannya masih dalam proses. ”Untuk meningkatkan kinerja, pemberdayaan dan monitoring BUMD, selain badan pengawas BUMD, saat ini juga sudah dibentuk Bagian Bina Pengelolaan BUMD. Unit ini masuk di ingkungan Sekretariat Daerah, ” kata dia

Tahun Ini Bisa Ekspor 1 Juta Ton Beras

Dirjen Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Departemen Pertanian RI Sutartto Ali Muso mengungkapkan, jika tahun ini pemrintah berniat ekspor 1 juta ton beras, itu bisa diwujudkan. Karena menurutnya, meski banjir akibatkan puso di beberapa daerah, target 40 juta ton beras masih bisa diwujudkan. Itu disampaikannya saat panen raya padi hibrida di Desa Mojorejo Kecamatan Modo, Jum’at (6/3). Turut serta dalam panen raya itu Bupati Lamongan Masfuk dan Wabup Tsalits Fahami bersama muspida Lamongan.

Dikatakannya, tahun ini pemerintah menargetkan bisa panen 63, 5 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 40 juta ton. Jika target ini bisa diwujudkan, lanjut dia, meski melakukan ekspor 1 juta ton beras cadangan beras nasional masih akan dalam kondisi aman pada 2010 mendatang. “Meski banjir melanda beberapa wilayah pertanian di Indonesia, hal itu tidak akan berpengaruh secara nasional. Hujan lebat juga diperkirakan masih akan terjadi hingga awal Maret ini. Namun secara keseluruhan (padi) yang puso sampai saat ini mencapai 66 ribu hektar. Tahun lalu lebih besar, mencapai 100 ribu hektar, “ terang dia.

Untuk korban banjir, ditambahkannya, pemerintah sudah siapkan bibit bantuan bagi petani. Juga kemungkinan akan ada bantuan pupuk juga. Saat ini di CBN atau cadangan bebih nasional tersedia sejumlah 30 ribu ton bibit. Atau setara untuk 1,5 juta hekatar lahan pertanian. “Sementara terkait padi hibrida, untuk produksi memang sudah cukup memuaskan. Seperti disini (Modo) bisa hingga 12 ton per hektar. Namun memang ada kelemahan yang harus kita atasi. Yakni masalah harga yang masih tinggi. Untuk masalah harga bisa diatasi jika nanti sudah diproduksi di dalam negeri. Alias tidak impor lagi. Selain itu benih hibrida ini juga masih memerlukan sedikit adaptasi dengan iklim tropis di Indonesia karena benih ini asalnya dari daerah subtropis, “ papar dia panjang lebar.

Dia juga menyatakan keprihatinannya dengan petani yang belum gunakan pupuk organik sebagai penyeimbang dan perbaikan tanah pertanian. Meski tahun ini alokasi pupuk sudah jauh melampau tahun lalu yang 4,8 juta ton sementara tahun ini 5,5 juta ton, namun jika petani tidak mau beralih ke pupuk organik, (alokasi) itu tidak akan pernah cukup. Pejabat yang sudah beberapa kali ke Lamongan ini juga meminta pada pemerintah setempat untuk awasi penyelewangan pupuk. “Karena soal penyelewengan pupuk, yang paling tahu harusnya adalah pemerintah daerah, “ ungkap dia.

Masfuk pada kesempatan itu juga menyampaikan uneg-uneg petani Lamongan pada Sutarto. Dia menyampaikan, meski (harga) pupuk naik sedikit, itu tidak masalah bagi petani asal barangnya tersedia cukup. “Meski pupuk ewet (jawa : susah), namun Lamongan bisa menjadi produsen padi nomor satu di Jatim. Apalagi kalau kebutuhan pupuk bisa terpenuhi, “ ujar Masfuk.

Berdasar data Dinas Pertanian Kehutanan Lamongan menyebutkan, pada 2008 lalu produksi padi Lamongan mencapai 839.974 ton GKG. Sementara data sampai dengan Februari 2009 ini realisasi tanam padi mencapai 73.912 hektar dan realisasi panennya mencapai 25.235 hektar. Sementara produksinya mencapai 167.308 ton dengan produktifitas rata-rata mencapai 66,3 ton per hektar GKG. Produksi ini mencapai 21,88 persen dari target produksi 764.433 ton GKG tahun ini.

Sedangkan untuk program Bantuan Langsung Bibit Unggul (BLBU), tahun ini Lamongan mendapat alokasi untuk padi hibrida sebanyak 42 ton atau setara 2800 hektar. Kemudian untuk padi non hibrida sebanyak 53,875 ton atau setara 4.500 hektar. Selanjutnya jagung hibrida sebanyak 67,5 ton setara untuk 4,500 hektar dan kedelai sebanyak 81,4 ton atau setara 2.035 hektar. Selain itu juga ada program Bantuan Langsung Pupuk (BLP) NPK sebanyak 524,95 ton serta pupuk organic cair sebanyak 10.499 liter.

Meski Kalah, Persela Tetap Dielu-elukan LA Mania Bontang

Meski kalah Persela Lamongan tetap dielu-elukan oleh para pebdukungnya yang ada di Bontang. Kemarin (5/3), sedikitnya 500 orang warga Lamongan di Bontang yang tergabung dalam LA di Bontang menyambut kedatangan Marcio Souza da Silva dkk dengan meriah. Dengan berkendaraan motor lengkap mengenakan atribut berbau Persela, mereka mengaraknya hingga memasuki hotel tempat menginap.

Tidak sekadar itu. Sejumlah tokoh LA Mania di Bontang juga sempat menemui sejumlah pengurus, pelatih dan pemain tim kebanggaan warga Lamongan itu demi menumbuhkan semangat baru. Setelah itu mereka bubar dan berjanji akan datang dengan jumlah yang lebih besar saat pertandingan.
'Kita menjabat tangan semua pemain dan pelatih. Harapan kita semua Persela jangan sampai kalah dengan PKT. Kita juga menyampaikan akan memberi dukungan semaksimal mungkin saat pertandingan,' kata Suhari, salah satu pengurus LA Mania di Bontang lewat telepon.
Imam Achyar, salah seorang pengurus Persela yang ikut mendampingi tur de Borneo membenarkan adanya arak-arakan penyambutan LA Mania di Bontang terhadap rombongan Marcio dkk. Bahkan, dia dan semua elemen Persela mengaku bangga sekaligus membuat bulu kuduk berdiri ketika melihat dukungan warga Lamongan yang di Bontang melakukan itu.
'Luar biasa. Semoga saja sambutan dan dukungan ini menjadikan cambuk semangat bagi Marcio dkk untuk meraih kemenangan pada pertandingan besok Sabtu,' katanya.
Tim Persela tiba di Bontang sekitar pukul 10.00, setelah menempuh perjalanan dari Samarinda, kota ke dua yang dipilih sebagai transit usai bertanding melawan Persiba Balikpapan

NPL Bank Perkreditan Dibawah 6 Persen

Dibandingkan dengan kondisi bank umum, peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sebagai lembaga intermediasi telah dilaksanakan dengan baik. Ini tercermin dari dari LDR atau yang tercatat sebesar 118,60 persen. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh dana yang diterima telah disalurkan kembali dalam bentuk kredit. Hal tersebut disampaikan Rusdi Daud dari Bank Indonesia (BI) saat peresmian gedung baru BPR Bank Daerah Lamongan, Kamis (5/3).


Selain itu, kata dia, sektor perdagangan dan pertanian menjadi sektor yang paling tinggi memperoleh penyaluran kredit dari BPR. Untuk sektor perdagangan prosentasinya mencapai 39,8 persen dan untuk sektor pertanian mencapai 18,31 persen. Sebagian besar kredit itu disalurkan untuk modal kerja (69,18 persen) dan konsumsi (27,19 persen). Dia juga menyampaikan kinerja Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Timur masih cukup menggembirakan. Dari sisi rasio kredit bermasalah terhadap total kredit atau Non Performing Loans (NPLs) mampu dijaga pada level yang cukup aman, yakni di angka 5,16 persen.

            Berdasar data di Bank Indonesia, lanjut dia, sampai saat ini terdapat sejumlah 338 BPR yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Dari data tersebut juga menunjukkan total aset BPR untuk posisi Desember 2008 mencapai Rp 4,1 trilyun. Sementara kredit yang dikucurkan sebesar Rp 2,92 trilyun dan dana dari pihak ketiga mencapai Rp 2,46 trilyun. “Pertumbuhan total aset juga cukup menggembirakan, mencapai sebesar 7,31 persen di tahun 2008. Kemudian kredit yang diberikan tumbuh 15,71 persen dan dana dari pihak ketiga juga naik sebesar 5,94 persen di tahun lalu, “ papar dia.

            Lebih lanjut disampaikannya, untuk wilayah Kota Lamongan sampai saat ini terdapat delapan BPR dengan total asset mencapai Rp 154,47 milyar. Dengan kredit yang disalurkan mencapai Rp 132,05 milyar dan dana pihak ketiga yang masuk sejumlah Rp 100,84 milyar. ”Total asset BPR di Lamongan ini adalah 3,68 persen dibandingkan angka Jatim. Sementara untuk kredit yang disalurkan dan dana pihak ketiga masing-masing mencapai 4,53 persen dan 4,10 persen dari angka Jatim, ” urai dia.

            ”BI dalam mengembangkan industri BPR tidak berbeda dengan bank umum. BI dalam penguatan industri perbankan melakukan langkah antara lain dengan berupaya memperluas jaringan pelayanan perbankan. Khususnya bagi sektor UMKM agar lebih merata menjangkau seluruh pelosok daerah, ” jelas dia.

            Sementara Direktur Utama BPR Bank Daerah Lamongan Yuhronur Efendi pada kesempatan itu menyampaikan realisasi aset Bank Daerah Lamongan pada posisi 31 Desember 2008  mencapai Rp 99.401.793.978 atau lebih tinggi 7,83 persen dari target yang dianggarkan yaitu sebesar Rp 92.183.405.613. Peningkatan ini, kata Yuhronur, terutama karena peningkatan dana dari pihak ketiga yang mencapai Rp 4.528.022.578 atau naik 10,7 persen dari target Rp 42.326.500.000 yang ditetapkan. Sementara dana yang disalurkan dalam bentuk kredit mengalami kenaikan sebesar Rp 4.332.016.907 atau 5,07 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp 85.375.200.000. ”Kategori kesehatan bank juga berhasil dinaikkan dari sebvelumnya cukup sehat menjadi sehat, ” terang dia.

            Sementara Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya menyampaikan dengan dibangunnya gednung baru Bank Daerah Lamongan tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat pada BPR yang dulunya bernama Bank Pasar itu. ”Bank Pasar (dulu) sebelumnya kantornya numpang di gedung pasar Lamongan. Kalau kantornya saja numpang, bagaimana orang akan percaya. Padahal trust atau kepercayaan adalah hal penting dalam bisnis perbankan. Dengan kantor baru ini diharapkan Bank Daerah bisa tunjukkan siap berkembang bukan hanya untuk satu tahun tapi untuk puluhan tahun kedepan. Ini ditunjukkan dengan segala fasilitas yang saat ini dimiliki Bank Daerah.  Untuk BPR di Jatim, baru Bank Daerah yang punya sistem online. Sehingga diharap kualitas layanan akan meningkat, ” kata dia.

            Pembangunan Kantor BPR Bank Daerah Lamongan ini dikerjakan oleh PT Duta Karya dalam dua tahap. Pada tahap pertama pada 2007 senilai Rp 2.344.573.000, sementara tahap kedua pada 2008 senilai Rp 2.345.043.300. juga hadir dalam peresmian itu guru besar fakukltas ekonomi UGM Jogkarta Prof Dr Abdul Halim serta Aji Notonegoro, desainer kondang yang merancang seragam karyawan Bank Daerah Lamongan.

Antisipasi Kelelahan, Persela Transit Di Samarinda

Untuk melakoni lanjutan pertandingan di ajang Indonesia Super League menghadapi tuan rumah PKT Bontang, Persela Lamongan tidak saja dituntut untuk menyiapkan strategi yang bagus dalam pertandingan. Namun hal ini harus diimbangi oleh kondisi fisik yang prima. Oleh sebab itu untuk menghindari kelelahan sekaligus kejenuhan mental para pemain jelang pertandingan Sabtu depan, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini mengambil kebijaksanaan dengan membagi rute perjalanan.

'Kita transit dua hari dulu di Samarinda. Selain untuk mengurangi kejenuhan, sekaligus bisa dimanfaatkan untuk hemat energi. Tapi, di Samarinda kita juga tetap menjalani latihan. Kita latihan di Stadion Segiri, yang kebetulan ditinggalkan Persisam lawatan keluar kandang,' kata Asisten Pelatih Persela Agus Yuwono kemarin sore (4 /3).
Ternyata, lanjut Agus, cara seperti ini disenangi pemain. Mereka merasakan fresh dan kembali terpompa semangatnya. Sehingga, diharapkan saat melawan PKT kondisi fisik maupun mental tetap terjaga. 'Karena semua sudah bersepakat saat lawan PKT nanti kita tidak ingin kalah lagi. Kita akan berjuang keras untuk mencuri poin,' imbuhnya.
Selama di Samarinda, Marcio Souza da Silva dkk juga sempat melakukan game bersama dengan PS Warla, yaitu tim kesebelasan asal warga Lamongan yang pada piala walikota setempat sempay meraih juara tiga. Tapi, game hanya sekitar 35 menit. Pada game kemarin sore, Andro dan Amsyar, yang menyusul untuk mengisi kekurangan pemain karena tiga orang tidak bisa main akibat akumulasi dua kartu kuning juga sudah bisa bergabung. Direncanakan, pagi ini juga tetap berlatih ringan dan setelah itu Persela melanjutkan perjalanan menuju ke Bontang.

Kamis, 05 Maret 2009

Enam Kades Dilantik

Sejumlah enam kepala desa (Kades) dari lima kecamatan, Rabu pagi (4/3) dilantik Bupati Lamongan di Pendopo Lokatantra setempat. Seperti sudah menjadi kebiasaan, bukan hanya Kades dan Camat setempat yang menghadiri pelantikan. Meski hanya enam Kades yang dilantik, keluarga dan pendukung Kades terpilih sudah memenuhi ruang pendopo sejak pagi hari.

Enam Kades hasil pemilihan pada Januari dan Februari lalu itu masingimasing adalah Kades Glagah/Glagah Abdul Qohar, Kades Karangangung/Glagah M Mustaqim dan Kades Sugihwaras/Deket A Rofiq. Selanjutnya Kades Jugo/Sekaran Masyhur, Kades Brumbun/Maduran Syafi’i serta Kades Sogo dari Kecamatan Babat Sriyanto.

Masfuk dalam sambutannya menuturkan pentingnya bagi Kades terpilih agar bisa mengajak semua masyarakat di desanya untuk turut dalam pembangunan. Lebih baik lagi jika mampu berinovasi dan berkreasi memajukan perekonomian desanya dengan membangkitkan kekhasan ekonomi desa tersebut.

Sementara terkait banjir yang melanda Lamongan akhir-akhir ini, Masfuk meminta agar masyarakat tidak menyerah dengan kondisi tersebut. Menurut dia, kondisi alam Lamongan yang seperti baskom memang mudah terkena banjir begitu air di Bengawan Solo naik. Sebagian besar rumah penduduk yang kebanjiran memang berada di sekitar bantaran sungai Bengawan Solo. “Tetap jangan lupakan etos masyarakat Lamongan yang pekerja keras. Ditambah dengan upaya inovatif dan kreatifitas Lamongan pasti bisa terus maju, “ tutur dia.

Dari lima pilkades itu, dua diantaranya mengusung calon tunggal yakni di Desa Brumbun/Maduran dan Desa Sogo/Babat. Meski melawan calon tunggal, tidak serta merta calonnya melenggang mulus. Seperti hasil pilkades Sogo, dari 1.471 hak pilih, 778 orang memilih Sriyanto dan 389 orang memilih bumbung kosong (calon kosong) sementara sisa suaranya tidak digunakan dan tidak sah.

Hak pilih paling rendah di Desa Karangangung/Glagah dengan 781 hak pilih. Di desa ini bertarung dua calon yang dimenangkan M Mustaqim dengan 458 suara untuknya dan 260 suara untuk Kholil. Sementara hak pilih terbanyak berada di Desa Glagah/Glagah dengan 2.151 orang yang memiliki hak pilih. Suara di desa ini juga diperebutkan dua calon. Sejumlah 1.251 orang memilih Abdul Qohar, sedangkan 401 memilih Adi Santoso.

Tempatkan Siswa Dalam Posisi Proporsional

Sistem pembelajaran yang umumnya dilakukan selama ini di kelas-kelas kita selama ini lebih berorientasi pada target penguasaan materi. Meski metode ini terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak untuk memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.
Seperti disampaikan Direktur The Naff Nafik saat memberi materi pada Diklat Kepemimpinan Profesional Pengawas TK, SD dan SDLB di Ruang Sabha Dyaksa Pemkab Lamongan, Rabu (4/3). Menurutnya, saat ini pendidikan masih didominasi pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fajta-fajta yang harus dihafal. “Guru masih menjadi pusat pengetahuan, ilmu dan sebagainya. Sementara ceramah masih menjadi pilihan utama strategi pembelajaran, “ kata dia.

Pada kesempatan itu Nafik mengenalkan konsep belajar dengan strategi yang dinamakan BCCT atau Beyond Centers and Circle Time. Dijelaskannya pada sejumlah 112 pengawas yang hadir, konsep tersebut adalah konsep belajar dimana guru-guru menghadirkan dunia nyata dalam kelas. Sehingga akan mendorong siswa untuk bisa menghubungkan pengetahuan yang diterimanya dengan dunia nyata. “Dengan ini, pengetahuan yang diperoleh siswa bisa dijadikan bekal dalam dunia nyata. Baik dimasa sekarang maupun di masa yang akan datang, “ ungkap dia

Dilanjutkannya, dunia anak adalah dunia bermain. Maka sudah selayaknyalah konsep pendidikan untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. “Pada intinya, bermain adalah belajar dan belajar adalah bermain. Sudah saatnya metode pengajaran menempatkan siswa pada posisi yang proporsional, “ paparnya.
Diklat itu sebelumnya dibuka Kepala Dinas Pendidikan Lamongan Mustofa Nur. Dalam sambutannya Mustofa menyampaikan harapannya agar peserta diklat tersebut bisa menyerap semua pengetahuan yang disampaikan. “Diharapkan dengan menerapkan metode pembelajaran yang pas akan menghasilkan siswa dengan pengetahuan yang memadai saat siswa dihadapkan pada persoalan kehidupan sehari-hari, “ tutur dia.

Persela Coba Bangkit

Persela Lamongan tngah drop, boleh jadi kalimat itu pas untuk skuad berjuluk Joko Tingkir ini menyusul performa tim dalam dua pertandingan terakhir. Namun Asisten Manajer Persela Fadeli tidak ingin timnya mengalami kekalahan lagi.

'Jangan sampai kekalahan tersebut menjadi hat-trick, sehingga akan membuat posisi Persela semakin melorot,' ingat Asisten Manajer Persela Fadeli.

Dalam dua laga sebelumnya, Persela gagal menambah koleksi poinnya. Saat berlaga di kandang sendiri melawan Persipura Jayapura, tim kebanggaan warga Kota Soto tersebut kalah telak 1-3. Sementara saat bertandang ke kandang Persiba Balikpapan Senin lalu, Marcio Sauza dkk menyerah dengan skor tipis 0-1.

Menurut Fadeli, akibat kekalahan dua kali beruntun tersebut, posisi Persela semakin melorot. Saat ini, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir tersebut berada di urutan kedelapan klasemen sementara. Tim polesan M. Basri tersebut disalip Persik Kediri yang berhasil menang 1-0 dalam pertandingan terakhirnya menghadapi Persiwa Wamena.

'Kalau melawan Persiba lalu
draw saja, posisi Persela bisa naik di atas Persik. Berhubung kalah, posisi Persela tetap diurutan kedelapan di bawah Persik. Dan kalau sampai kalah lagi, tentu bisa terancam oleh tim-tim yang ada di bawahnya,' jelasnya.

Karena itu, pria yang juga Sekkab Lamongan ini menyatakan tidak ada pilihan bagi Persela kecuali menang saat menghadapi PKT Bontang, 7 Maret mendatang. 'Harus menjadi tantangan bagi pelatih dan pemain Persela saat menghadapi PKT nanti karena mereka harus bisa menang,' ujarnya.

Namun, kekuatan Persela tak akan full team saat dijamu PKT nanti. Sebab, stopper FX Yanuar dan gelandang Zaenal Arifin terkena hukuman akumulasi dua kartu kuning. Selain itu, gelandang Sukadana juga tidak bisa dimainkan karena menjalani hukuman akibat kartu merah yang diterimanya di laga melawan Persiba. 'Harus dipersiapkan pemain sebagai pengganti posisi mereka,' kata Fadeli.

Dia pun memberikan usulan terkait absennya tiga pemain tersebut. Menurut Fadeli, posisi Sukadana bisa diisi Edgar yang tidak diturunkan saat melawan Persiba. Sementara posisi FX Yanuar bisa diisi pemain baru Khomad Suharto. Sedangkan untuk pengganti Zaenal Arifin, Fadeli mengusulkan Amzar Reza yang saat ini masih di Lamongan.

Fadeli menjelaskan, Amzar bisa disusulkan ke Bontang. 'Dengan tidak bisa bermainnya tiga pemain tersebut, akan menjadi kesempatan bagi pemain lain untuk menunjukkan kemampuannya. Terutama untuk Khomad Suharto yang belum pernah diturunkan dan Amzar yang akhir-akhir ini sering dicadangkan,' ujarnya

Gagal Curi Poin Di Balikpapan

Persela Lamongan gagal mewujudkan ambisi untuk mencuri poin di kandang Persiba Balikpapan. Tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini harus mengakhiri pertandingan dengan lesu karena takluk 1-0 dari tim selicin minyak (julukan Persiba) lewat aksi striker Gaston Gastano.
Proses gol berawal dari serangan di sektor sayap kanan. Wing back Persiba Sony Kurniawan mengumpankan bola ke arah gawang Persela. Ketika bola belum datang penjaga gawang Persela Fauzal Mubaroq terburu maju. Dia pun gagal menangkap bola dengan baik.
Kesempatan itu dimanfaatkan pemain depan Persiba. Musafri yang menerima umpan itu lalu menendang si kulit bundar. Bola sempat mental mengenai pemain belakang Persela. Namun, bola itu mengarah ke Gaston Gastnano. Tak ayal gawang Persela pun bobol.
'Bisa dibilang ini memang kesalahan Fauzal. Dia terburu keluar dari sarangnya, sedang bola melambung lewat ke belakang,' tutur pelatih Persela M. Basri.
Kesalahan Fauzal itu mengingatkan laga Persela saat dijamu Persib Bandung di putaran pertama lalu. Ketika itu, Fauzal dengan mudah dibobol lawan.
Dalam laga kemarin, secara keseluruhan permainan berlangsung imbang. Kedua kesebelasan sempat saling serang. Namun, Persela akhirnya kewalahan menghadapi tekanan lawan ketika laga memasuki menit ke-72.
Penyebabnya, gelandang mungil I Gde Sukadana diganjar kartu merah karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain Persiba. Hukuman kartu merah dari wasit Mukhlis asal Sleman ini merupakan akumulasi dari kartu kuning yang sebelumnya diperoleh Sukadana pada babak pertama.
Basri sempat melalukan perubahan komposisi pemain. Marcio Souza da Silva yang gampang terpancing emosi, digantikan Dicky Firasat. Dia bertandem dengan Raul Carlos 'Charlie' Scucati yang sebelumnya masuk menggantikan Zaenal Arifin.
'Awalnya kami ingin menciptakan permainan demi meningkatkan serangan dan peluang gol. Tapi, Marcio juga sudah terlihat sering emosi, akhirnya dia kami ganti. Karena kami juga tidak ingin pada pertandingan lawan PKT nanti kehilangan banyak pemain lagi,' jelas Basri
Di laga lawan PKT, Persela dipastikan tak bisa menurunkan Sukadana. Selain itu, tim berjuluk Laskar Joko Tingkir ini juga bakal kehilangan FX Yanuar dan Zaenal Arifin. Sebab, keduanya telah mengantongi kartu kuning

Hadapi Persiba, Pemain Persela Diminta Sabar

Persela Lamongan akan memulai laga tandangnya di pulau Kalimantan nanti sore (2 Maret). Persela Lamongan akan dijamu oleh Persiba Balikpapan dalam lanjutan putaran ke II Liga Super Indonesia (ISL) 2008/2009. Untuk itu Pelatih Persela M. Basri meminta anak asuhnya untuk tampil lebih sabar. Sebab, jika bermain dikandang Persiba terkenal garang dan cenderung bermain keras.

Untuk meladeni permainan Persiba Basri akan mencoba menerapkan strategi serangan balik. “Begitu mendapatkan peluang bola yang bagus, pemain diinstruksikan untuk melakukan serangan balik dengan cepat dan akurat,” katanya.

Untuk mewujudkan skema tersebut, Basri berencana memasang tiga trisula penyerang sekaligus. Marcio Souza da Silva, Carlos Raul “Charlie” Sucati dan Jimmy Suparno. Tiga striker ini akan ditunjang dengan dua pemain sayap Tommy Rifka di kanan dan Agustiar Batubara di kiri.

“Namun demikian kita tetap waspada di daerah pertahanan. Untuk ini Edgar dan Alex mempunyai tugas berat. Selain mampu menyuplai bola ke atas, dia juga harus mampu bertahan di areal lapangan tengah,” jelasnya.

Hal lain yang ditekankan kepada para pemain Persela adalah faktor non teknis, yaitu 'teror' dari pendukung tuan rumah. “Pengalaman itu pernah kita alami. Untuk itu mental kita harus dipersiapkan sekuat mungkin. Dan pemain sudah diinformasikan untuk menjaga kesabaran. Termasuk saat meladeni main keras lawan,” kata Agus Yuwono, Asisten Pelatih Persela.

Selasa, 03 Maret 2009

Wagub Tawarkan Solusi Relokasi

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal dengan Gus Ipul saat kunjungi korban banjir di Desa Bedahan Kecamatan Babat, Jum’at (27/2) mengungkapkan, selain masalah teknis, juga harus dipikirkan solusi untuk masalah kultural banjir. Yakni keengganan korban banjir untuk mengungsi karena sudah terlanjur menganggap banjir sebagai hal biasa.

“Untuk masalah teknis, banjir yang melanda Lamongan dan Bojonegoro ini termasuk sulit diatasi. Karena permasalahannya ada di Waduk Gajah Mungkur sana. Jadi banjir yang terjadi di Lamongan ini adalah banjir kiriman. Di sisi lain, ada masalah kultural masyarakat korban banjir yang juga harus dicarikan solusi. Masyarakat seperti di Desa Bedahan ini setiap tahun kena banjir. Tiap kali kena banjir mereka menganggapnya sebagai hal biasa. Karena itu mereka tidak pernah mengungsi meski rumahnya sudah tergenang, “ ungkap dia.

Padahal, lanjut Gus Ipul, kondisi banjir ini sangat tidak sehat dan nyaman untuk semua angota keluarga. “Saat ini bersama saya ada Wakil Bupati Lamongan (Tsalits FahamI). Nanti akan coba saya sampaikan ke Pak Gubernur, bahkan kalau perlu ke Presiden untuk melakukan relokasi pada warga yang rumahnya setiap tahun kena banjir seperti di Bedahan ini. Seperti ibu tadi yang saya tanya ternyata mau untuk direlokasi, “ katanya merujuk dialognya dengan Supartini warga Bedahan. “Namun solusi relokasi ini tidak bisa diterapkan sama untuk daerah lain. Seperti Kanor (Bojonegoro) yang solusinya adalah dengan meninggikan tanggul yang ada, “ tambah mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal itu.

Menurutnya, banjir kali ini efeknya tidak separah tahun lalu karena kesigapan dari semua elemen di Lamongan. Termasuk Pemkab, TNI, kepolisian dan relawan. Dia juga menyampaikan, paling tidak saat ini jangan sampai ada korban banjir yang tidak makan. “ Karena itu tadi katanya warga di Soko belum terima bantuan, hari ini langsung dikirimkan banguan kesana, “ ujar dia.

Turut serta dalam rombongan Gus Ipul, Asisten III SetdaProp Jatim Subagyo dan Kepala Dinas PU Pengairan Jatim Mustofa CB. Sementara dari Lamongan, selain Wabup, juga turut mendampingi Camat Babat Sutedjo, Kapolres Lamongan AKBP Imam Sayuti dan Dandim 0812 Letkol Arh. Priyanto.

Sebelumnya, di Guest House Pemkab Lamongan, Gus Ipul juga menyerahkan sejumlah bantuan dari Gubernur Jatim pada Pemkab Lamongan yang diterima Bupati Masfuk bersama Sekkab Fadeli. Bantuan tersebut terdiri dari satu truk pakaian dan makanan siap saji kemudian satu truk obat-obatan dan 5000 glangsing. Sampai saat ini Satlak PB Lamongan sudah salurkan 2.468 paket sembako, 107 dus mie instant, 91 dus biscuit, 28 dus air mineral dan 2.515 kilogram beras.

Sementara data dari Satlak PB Lamongan, sampai saat ini sudah sembilan kecamatan yang tergenang dengan total 4.437 rumah yang tergenang. Yakni Kecamatan Babat 343 rumah, Laren 924 rumah, Pucuk 1.094 rumah, Kalitengah 470 rumah, Karangbingun 486 rumah, Glagah 205 rumah, Deket 221 rumah dan Kecamatan Karanggeneng sebanyak 216 rumah tergenang. Selain itu 39 desa kini tergenang termasuk 16,9 kilometer jlan desa, 2,4 kilometer jalan lingkungan dan 615 meter jalan kabupaten. Sementara lembaga pendidikan yang tergenang sebanyak 37 lembaga pendidikan terdiri dari 1 TK, 15 SD, 19 MI dan 2 SMA serta 10 sarana keagamaan ikut tergenang. Banjir juga merendam sejumlah 10.232 hektar tambak dan masing-masing 39 hektar swah padi dan 36 hektar sawah polowijo.