Jumat, 28 November 2008

MTs Muhammadiyah 15 Juara Sepak Takraw

Kejutan saat Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) yang baru saja berakhir 23 Nopember lalu nampaknya menular pada ajang Kejuaraan Sepak Takraw antar klub di Kota Soto itu. Pada tingkat SMP sederajat, MTs Muhammadiyah 15 Lamongan berhasil menjadi yang terbaik. Sementara di tingkat SMA sederajat, SMA Mazroatul Ulum Paciran tampil sebagai juara pertama.
Kejuaraan yang digelar Dinas Pemuda Olahraga (Dispora) Lamongan dalam rangka mencari bibit baru olahraga sepak takraw itu dimulai sejak 25 Nopember lalu dan berakhir pada 27 Nopember di Gedung Bulu Tangkis Merpati Lamongan. Untuk tingkat SMP sederajat ada sejumlah 25 klub yang berlaga, sedangkan pada tingkat SMA sederajat diikuti 28 klub.
"Tampilnya MTs Muhammadiyah 15 Lamongan sebagai juara pada turnamen kali ini adalah sebuah kejutan. Karena sebelumnya nama klub sekolah ini tidak pernah terdengar pada ajang sepak takraw. Meski demikian, ini menunjukkan bahwa kemampuan atlet Lamongan semakin merata. Tidak lagi didominasi wilayah tertentu. Demikian pula dengan hasil pada tingkat SMA sederajat yang merata tanpa ada satu wilayah yang mendominasi, " terang Sekretaris KONI Lamongan Aris Wibawa. Menurut Aris, pemenang kejuaraan tersebut berhak embaa pulang piala, piagam dan sejumlah uang tunai.
Selengkapnya, pada tingkat SMP sederajat, juara II diraih SMPN 4 Lamongan, juara III oleh SMPN 1 Deket dan juara IV dari SMPN 1 Modo. Kemudian pada tingkat SMA sederajat, juara II diraih SMAN 1 Lamongan,
MA Mazroatul Ulum Paciran serta juara III diraih MA Darul Ma'aruf Payaman Solokuro. "Para pemenang pada tingkat SMA sederajat akan diproyeksikan untuk mewakili Lamongan pada gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) mendatang. Sementara para juara pada tingkat SMP akan menjadi pantauan kami sebagai bibit etlet potensial, " pungkas Aris.

Kabupaten Tertinggal Kunjungi Lamongan

Kabupaten Barito Kuala Propinsi Kalimantan Selatan yang merupakan salah satu diantara 199 daerah tertinggal di Indonesia, kemarin (Kamis, 27/11) melakukan kunjungan kerja (kungker) ke Kabupaten Lamongan. Kungker oleh Komisi I DPRD Barito Kuala tersebut dilakukan untuk belajar cara Pemkab Lamongan mengemplementasikan Perda Pemerintahan Desa.
Ketua rombongan kungker Husain Ahmad yang juga Ketua Komisi I DPRD Barito Kuala dalam keterangannya menyampaikan sangat terkesan dengan prestasi yang telah diraih oleh Lamongan. "Kabupaten kami adalah salah satu diantara 199 daerah tertinggal di Indonesia. Karena itu, besar harapan kami akan mendapat banyak ilmu dari kunjungan kami ke Lamongan ini. Karena kami melihat Lamongan adalah daerah yang bagus dalam penerapan Perda dan usaha memajukan daerahnya, " ujar dia.
Sementara Asisten Tata Praja Setda Kabupaten Lamongan dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada awalnya, terdapat banyak kesamaan antara Kabupaetn Lamongan dan Kabupaten Barito Kuala. "Kita sama-sama berada di sekitar aliran sungai besar, yakni Sungai Bengawan Solo di Lamongan dan Sungai Barito di Kabupaten Barito Kuala. Lamongan dulu juga adalah daerah yang tidak diperhitungkan. Namun dengan inovasi dan kerja keras terutama dari Bapak Bupati (Masfuk), saat ini Lamongan menjadi daerah idola dengan adanya Wisata Bahari Lamongan (WBL) dan berbagai investasi yang masuk, " jelasnya.
Selain Komisi I DPRD Barito Kuala, turut serta dalam rombongan kungker tersebut Aisisten II Setda Kabupaten Barito Kuala Amali Wajar, Plh Kabag Hukum Syahniam dan unsur pimpinan di Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Empat Hari Operasi Sayang, 71 Siswa Terjaring

Sejumlah 71 siswa yang bolos saat jam sekolah terjaring dalam rangkaian Operasi Sayang yang sudah memasuki hari keempat. Setelah menggelar operasi di Kecamatan Lamongan Kota dan Babat serta Ngimbang, operasi yang melibatkan tim gabungan dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Dinas Pendidikan dan SatpolPP Lamongan itu kemarin dilaksanakan di Kecamatan Sugio dan Kedungpring.

"Sampai dengan hari keempat pelaksanaan Operasi Sayang, total ada 71 siswa yang terjaring karena bolos saat jam sekolah. Mereka rata-rata terjaring operasi saat main di persewaan playstation atau saat sekedar nongkrong di jalan. Bahkan kemarin saat melakukan Operasi Sayang di Kecamatan Ngimbang, tim kami menemukan tujuh orang siswa yang bolos itu sedang asyik bermain bilyard. Sementara di Kecamatan Sugio dan Kedungpring hasil operasi kami nihil alias tidak mendapati siswa yang keluyuran saat jam sekolah. Ini membuktikan bhawa efek jera dari operasi ini sudah sukses, " tutur Kasi Operasi dan Pengamanan Satuan Polisi Pamongan Praja Lamongan Sukiman.
Bagi siswa yang tertangkap, lanjut Sukiman, mereka langsung dikumpulkan dan diberikan pembinaan dari Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah yang bersangkutan juga dipanggil untuk memberikan pembinaan. Sementara bagi siswa diharuskan membuat surat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama.
"Guru dan Kepala Sekolah di Babat dan Ngimbang sangat menyambut positif Operasi Sayang ini. Karena secara langsung akan membantu tugas mereka. Selain itu, dengan adanya operasi semacam ini, secara efektif kedisiplinan siswa juga dapat ditingkatkan, " ujar dia. Menurut Sukiman, Operasi Sayang akan terus digelar hingga mencakup semua 27 kecamatan di Kabupaten Lamongan.
Berdasar data Satpol PP saat Operasi Sayang di Kecamatan Ngimbang, yang paling banyak kedapatan bolos saat jam sekolah adalah 13 orang siswa SMK Mahardika Ngimbang. Kemudian masing-masing empat orang siswa dari SMK PGRI Ngimbang dan SMK Muhammadiyah 5 Babat, tiga orang siswa SMK Muhammadiyah 3 Ngimbang, dua orang siswa SMP Mahardika dan masing-masing satu orang siswa dari SMPN 1 Modo dan SMK NU Al Hidayah.

Puskesmas Mantup Jadi Unit Percontohan Jatim

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Mantup Kabupaten Lamongan ditetapkan Gubernur Jatim sebagai unit pelayanan percontohan di Jatim. Penetapan tersebut disampaikan lewat Surat Gubernur nomor 065/14997/041/2008 perihal Unit Pelayanan Percontohan Jatim Tahun 2008.
Penetapan UPT Puskesmas Mantup tersebut, menurut Kabag Organisasi Setda Lamongan Abdul Mu'is melalui Kabag Humas dan Protokol Aris Wibawa, setelah berhasil menyisihkan 32 unit kerja lain di seluruh Jawa Timur. "Kepala UPT Puskesmas Mantup dr. Taufik akan menerima penghargaan dan stimulan dari Gubernur Jatim pada acara peringatan HUT Ke 37 KORPRI pada Senin 1 Desember mendatang di Halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, " tutur dia.
"Bukan pekerjaan mudah untuk menjadikan Puskesmas Mantup sebagai unit pelayanan percontohan, " sambung Aris. Karena menurutnya, pembentukan kinerja tersebut berangkat hampir dari nol, beda dengan RSU dr. Saiful Anwar Malang misalnya yang sudah terkenal sebagai rumah sakit besar. Saat ini UPT Puskesmas Mantup sedang dalam proses untuk mendapatkan ISO 9001:2000 untuk meningkatkan pelayanannya. Karena itu, penghargaan ini semoga bisa menjadi pemacu dan motivator bagi unit kerja lainnya di Lamongan agar meningkatkan pelayanannya, " ujar dia.
Fasilitas unggulan di UPT Puskesmas Mantup diantaranya layanan UGD 24 jam yang telah memiliki pelayanan rawat darurat, pelayanan operasi kecil, penanganan kecelakaan dan pelayanan rawat inap. UPT ini juga telah memiliki laboratorium lengkap, alat rekam jantung dan apotik sendiri.
Bersama UPT Puskesmas Mantup, yang masuk predikat baik dalam ajang unit percontohan Jatim ini adalah Balai Pelayanan Kesehatan RSD Kabupaten Jombang, RSU dr. Saiful Anwar Malang, Kantor Pelayanan Perijinan Kabupaten Pacitan, PDAM Kabupaten Banyuwangi, Puskesmas Medokan AYU Kota Surabaya, RSD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep dan Puskesmas Wonoasih Kota Probolinggo.
Sementara yang berhasil meraih predikat terbaik yakni SMKN Purwosari Kabupaten Pasuruan, RSU Haji Surabaya, KB SAMSAT Kediri Katang, Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Malang, Puskesmas Pasirian Kabupaten Lumajang, PDAM Kabupaten Madiun, RSUD Ibnu Sina Kabupaten Gresik dan Puskesmas Purwodadi Kabupaten Pasuruan

Kamis, 27 November 2008

Seleksi Kepala Sekolah SD di Pemkab. Lamongan

Untuk kali ketiga kalinya Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan menyelenggarakan ujian seleksi Calon Kepala Sekolah Sekolah Dasar (Cakep SD). Tahun ini terdapat sebanyak 84 orang guru SD mengikuti ujian seleksi Cakep SD. Kegiatan yang bertempat di SD Unggulan Jetis III Lamongan itu berlangsung sejak tanggal 21 hingga berakhir 28 Nopember 2008.

Menurut Kepala Bidang TK/ SD Dinas Pendidikan Lamongan Drs. Elham Rohmanto, MPd, mereka menjalani seleksi cukup ketatyakni tahapan seleksi keadministrasian mulai 21 hingga 25 Nopember kemarin. Dilanjutkan paparan visi misi dan wawancara mulai tanggal 26 hingga 27 Nopember dan tanggal 28 Nopember 2008 dilakukan kunjungan penilaian kinerja langsung di lembaga tempat bekerja masing-masing.

“Setiap tahapan bila memang gugur atau tidak lulus maka tidak boleh mengikuti ujian tahapan selanjutnya. Jadi memang cukup ketat materi ujian bagi mereka sehingga diharapkan nantinya bias diperoleh kepala sekolah yang berkualitas, professional dan berakhlak mulia.” Harapnya.

Selain persyaratannya untk mengikuti tes Calon Kepala Sekolah tersebut harus golongan kepangkatan minimal III/c dan lulus sertifikasi pendidik serta usia belum 56 tahun. “Jadi sudah barang tentu mereka semua minimal berijazah S1,” jelasnya.

Khusus Guru yang pernah meraih predikat guru berprestasi merupakan reword, walaupun belum golongan III/c bisa ikut tes ini. Hanya saja bila dikukuhkan untuk menjadi Kepala Sekolah harus mencapai pangkat III/c.

Elham menambahkan, sejak 1 Juli 2008, di Kabupaten Lamongan terdapat kekosaongan jabatan Kepala Sekolah SD sebanyak 64 jabatan. Di lingkungan Dinas Pendidikan Lamongan juga sudah diberlakukan aturan jabatan Kasek selama 4 tahun. Bila setelah dievaluasi kinerjanya masih bagus maka dapat dikukuhkan lagi hingga maksimal selama 12 tahun.

Rabu, 26 November 2008

Kriminal, Jual Pupuk Diatas HET

Kedatangan Dirjen Tanaman Pangan pada Departemen Pertanian RI Sutanto Ali Muso (Susanto) ke Kabupaten Lamongan kemarin benar-benar dimanfaatkan oleh Bupati Masfuk untuk menjelentrehkan persoalan pupuk yang kini dialami petani Lamongan. Menurut Masfuk, dengan posisi Lamongan sebagai penghasil gabah terbesar di Jatim sudah selayaknya untuk mendapat alokasi pupuk yang normal. Pada kesempatan tersebut, Masfuk juga menyatakan telah berkoordinasi dengan muspida agar para pedagang yang menjual pupuk diatas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan agar ditindak. Saat ini saya juga telah mengumpulkan para distributor penyalur pupuk di Lamongan. Dan saya minta jangan macam-macam dengan pupuk. Kalau ada yang melakukan pelanggaran pasti akan lamgsung saya tindak dengan cepat,  tegas Masfuk. Mendapat penuturan Masfuk tersebut, Sutanto menyambut baik langkah yang telah ditempuh itu. Siapapun yang jual pupuk diatas HET sudah masuk dalam ranah kriminal. Tinggal apakah pelanggaran tersebut akan ditindak atau tidak. Karena itu saya menyambut gembira langkah yang telah ditempuk Pak Masfuk untuk berkoordinasi dengan muspida agar penyeleweng pupuk ditindak,  tutur Susanto. Sementara menanggapi permintaan Masfuk agar ada penyesuaian harga pupuk organik yang harga jualnya hanya terpaut Rp 200 perkilogram disbanding pupuk anorganik, Sutanto juga menyambut baik usulan tersebut. Saat ini harga pupuk organik Rp 1000 perkilogram, sementara pupuk anorganik (urea) Rp 1200 perkilogram. Selisih harga yang tidak terlalu jauh ini mengakibatkan petani kita sulit untuk beralih menggunakan pupuk organik Ini adalah permasalahan dimana-mana, karena itu tahun depan harga pupuk organik akan kami turunkan menjadi Rp 500 perkilogram,  ujarnya disambut anggukan Masfuk. Terkait kelangkaan pupuk yang saat ini terjadi, termasuk terjadi di Lamongan, Sutanto telah menyiapkan langkah jangka pendek untuk mengatasi hal tersebut. Yakni dengan melakukan relokasi alokasi pupuk antar wilayah dan relokasi antar waktu. Kalau relokasi antar propinsi dengan tanda tangan Dirjen sudah cukup, sehingga akan memangkas rantai birokrasi. Jatah pupuk daerah lain yang berlebih nantinya bisa direlokasi ke Jatim yang merupakan penghasil pertanian terbesar, dimana penyumbang gabah terbesar dari Lamongan. Dengan relokasi antar waktu, jatah pupuk Bulan Desember bisa dikeluarkan pada Nopember. Namun ini tentunya diperlukan pendataan dari Pemprop Jatim. Saya minta ini segera dilakukan,  katanya kepada Wakil Kepala Dinas Pertanian Propinsi Jatim Nasikin yang juga hadir pada peretemuan di Guest House Pemkab setempat. Sementara untuk relokasi antar waktu dan antar kecamatan adalah hak bupati,  tambah dia. Demikian juga dengan relokasi tempat, apabila di suatu wilayah masih belum waktunya pemupukan dan daerah lainnya membutuhkan maka jatah pupuk dalam dapat pindahkan. Kewenangan relokasi tersebut pada tingkat antar kabupaten berada di tangan gubernur, sedangkan untuk antar kecamatan ada pada bupati/walikota. Sutanto juga tidak memungkiri dengan adanya kelangkaan pupuk. Karena memang kemampuan pendanaan pemerintah sangat terbatas. Namun kami telah berupaya dengan meningkatkan produksi pupuk tahun ini dari 4, 3 juta ton menjadi sekitar 4, 5 juta ton. Sehingga ada penambahan sekitar 200 ribu ton yang setara untuk pemupukan 1 juta hektar lahan pertanian,  titirnya. Tahun ini adalah tahun peralihan, lanjut dia. Tadinya lini IV bisa bebas jualan pupuk sekarang tidak lagi karena sudah gunakan system tertutup sehingga posisi distributor dan kios sekarang hanya sebagai penyalur amabnah negara dan rakyat. Saya tegaskan, pupuk bukan barang dagangan. Perubahan inilah yang mungkin menyebabkan beberapa pihak tidak nyaman dan melakukan move-move sehingga pupuk langka. Ini mungkin sekali dilakukan oleh pengecer musiman,  tegas dia. Turut hadir pada dialog tersebut Dirjen Perdagangan Dalam Negeri pada Departemen Perindustrian Perdagangan Bagiyo dan staf Menko Perekonomian Salam. Sementara dari Pemkab Lamongan selain Bupati Masfuk, juga hadir Wabup Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli dan Kepala Dinas Pertanian Kehutanan Lamongan Djoko Purwanto. Sementara PT Petrokimia sebagai produsen diwakili langsung oleh Dirutnya Arifin Tasrif.

Selasa, 25 November 2008

Lima Puskesmas Jadi Pilot Project Simpustronik

Lima Puskesmas di Lamongan tahun ini menjadi pilot project penerapan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik (Simpustronik). Dengan penggunaan sistem ini, pasien akan semakin mendapat kemudahan karena semua pencatatan data pasien tidak lagi manual. Program Simpustronik itu kemarin (Selasa, 25/11) dilaunching seusai upacara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 44 di halaman RSUD Dr Soegiri Lamongan. Kepala Dinas Kesehatan Lamongan M Sochib melalui Kabag umas dan Protokol Aris Wibawa menuturkan, program Simpustronik itu merupakan bagian dari upaya Pemkab Lamongan untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Dengan adanya Simpustronik, data calon pasien akan otomatis tercatat pada masing-masing poli seketika saat pasien mulai daftar di loket. Sehingga pasien tidak perlu membawa map tiap kali masuk ke poli. Selain itu, tiap Puskesmas nantinya akan memiliki bank data yang lengkap mengenai kondisi kesehatan masyarakat di sekitarnya. Bank data ini natinya juga dapat digunakan untuk melakukan pemetaan penyakit di masyarakat secara akurat sehingga dapat dirumuskan kebijakan yangv akurat pula,  terangnya. Kelima puskesmas yang menjadi pilot project program Simpustronik ini adalah Kecamatan Mantup, Karangbinangun, Sumberaji, Sekaran dan Kecamatan Karanggeneng. Selain itu 11 kecamatan lainnya juga akan menjadi bagian dari program ini pada tahun ini juga. Saat ini sedang dilakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk operator program Simpustronik ini. Pada anggaran tahun 2009 juga telah diajukan lagi untuk menambah jumlah Puskesmas dengan program Simpustronik di 12 kecamatan,  tambah Aris. Bupati Lamongan Masfuk bersama Wakil Bupati Tsalits Fahami, Sekkab Fadeli beserta Muspida sempat meninjau aplikasi program Simpustronik tersebut di lantai 2 gedung fasade depan RSUD Dr Soegiri Lamongan. Dia terlihat cukup terkesan dengan program tersebut

Pengawas Jangan Takut Dengan Kontraktor Proyek

Banyaknya kontraktor nakal yang mengerjakan proyek secara asal-asalan menggelitik Bupati Masfuk untuk mengingatkan tugas pengawas. Menurut Masfuk, pengawas tidak harus takut dengan kontraktor dan berani memberikan tegoran jika ada kekurangan dalam pengerjaan proyek. Hal tersebut disampaikan Masfuk saat membuka bimbingan teknis teknis audit barang/jasa dan jasa konstruksi yang diselenggarakan Badan Pengawas Kabupaten Lamongan di hotel Grand Mahkota Lamongan, Selasa (25/11). Di hadapan peserta bintek yang merupakan petugas pemeriksa dari Bawasda Lamongan tersebut Masfuk menegaskan, tugas pengawas adalah mengawal, mengawasi, memberikan pembinaan, dorongan dan bimbingan dari perencanaan hingga ke tujuan sehingga jika ada kekurangan dalam perjalanan suatu proyek, petugas pengawas yang pertama kali mengetahui. Ke depan saya ingin petugas pengawas dilengkapi dengan alat canggih yang dapat mengukur kualitas proyek, sehingga jika ada proyek yang kurang bagus petuga pengawas dapat memberikan tegoran dan bimbingan sehingga proyek tersebut sampai ke tujuan dengan baik, ujar Masfuk. Masfuk menambahkan, adanya proyek yang kurang bagus kualitasnya sama halnya dengan perampokan oleh kontraktor. Karena, menurutnya, berapapun plafon yang ditetapkan kontraktor, mereka masih mendapatkan keuntungan. Kontraktor itu sudah tahu harga di luaran, sehingga saat menetukan harga merea sudah mendapatkan untung, nah kalau dalam pengerjaannya kurang bagus sama halnya dengan merampok kita, tambahnya. Karenanya, lanjutnya, petugas pengawas harus mengetahui pengerjaan proyek secara teknis, sehingga dapat membedakan bentuk fisik yang bagus dan yang tidak bagus. Pengawas harus jeli dalam melaksanakan pengawasan, tegar, tegas dan jangan sampai dibuat bulan-bulanan, sekali lagi jangan takut dengan kontraktor karena kita yang membrikan mereka pekerjaan, kontraktor yang harus takut sama kita, tegasnya. Masfuk berharap petugas pengawas melakukan pengawasan secara sungguh-sungguh. Karenanya, bimbingan teknis yang diselenggarakan hingga lima hari ke depan tersebut hendaknya diikuti secara sungguh-sungguh pula. Jangan hanya nitip absen atau datang tapi hanya ngantuk, namun ikuti dengan sungguh-sunguh karena ini kesempatan bagus agar tegantegan pengawas di Kabupaten Lamongan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, harap Masfuk. Bintek dengan narasumber dari BPKP Perwakilan Jawa Timur tersebut diikuti 40 peserta. Turut hadir pada pembukaan tersebut Wakil Bupati Tsalits Fahami, kepala Bawasda Supardi serta kepala dinas instansi terkait lainnya

RSUD Dr Soegiri Naik Kelas B

Prestasi ganda diraih Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soegiri Lamongan pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 44 tahun ini. Selain berhasil menaikkan klasifikasinya dari rumah sakit kelas C menjadi kelas B berdasar SK Menkes RI no 970/Menkes/SK/X/2008 tentang peningkatan kelas RSUD Dr Soegiri milik Pemkab Lamongan., rumah sakit pelat merah tersebut juga berhasil meraih Sertifikat ISO 9001:2000 dari Worlwide Quality Assurance (WQA). Sertifikat ISO 9001:2000 dari WQA tersebut diserahkan langsung oleh General Manager WQA Widayanti kepada Bupati Lamongan Masfuk seusai upacara peringatan HKN di halaman RSUD Dr Soegiri Lamongan, Selasa (25/11). Sertifikat itu sendiri diberikan untuk instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat beserta semua instalasi dan unit penunjang lainnya. Sementara dengan peningkatan klasifikasi itu, berarti RSUD Dr Soegiri Lamongan kini bisa ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan dengan memenuhi beberapa kriteria dan persyaratan yang berlaku. Dengan menjadi rumah sakit pendidikan, berarti RSUD Dr Soegiri Lamongan bisa digunakan untuk praktek dokter dari Fakultas Kedokteran. Sementara rumah sakit kelas C adalah rumah sakit non pendidikan. Selain itu dengan naiknya klasifikasi ini bisa sebgai jalan untuk menuju Badan Layanan Umum (BLU),  tutur Direktur RSUD Dr Soegiri Lamongan dr Herry Widijanto seusai upacara. Masfuk saat membacakan sambutan Menteri Kesehatan RI Siti Fadilah Supari mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir akses pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin atau hampir miskin semakin hari semakin terjamin melalui penyelenggaraan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). dengan ketersediaan akses pelayanan kesehatan yang luas dan berkualitas, agar mampu mengelola dan memanfaatkan semua potensi negara ini secara maksimal. Oleh karena itu, menjadi penting paranan sector kesehatan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan produktivitas suatu bangsa. Disamping peran sector pendidikan dan ekonomi,  tutur dia. Dia melanjutkan, dalam momentum peringatan HKN tersebut, semua pihak harus berupaya secara terus menerus untuk melakukan koreksi dan perbaikan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Bukan saja upaya kuratif dan rehabilitasi medik, tetapi harus seimbang dengan upaya preventif dan promotif yang melibatkan peran aktif masyarakat,  katanya.

Senin, 24 November 2008

PNS Lamongan Siap Bermigrasi ke KPE

Dalam waktu yang tidak lama lagi, PNS (pegawai negeri sipil) di jajaran pemkab Lamongan akan memiliki kartu pegawai yang berbasis elektronik. Berbeda dengan kartu pegawai pada umumnya, kartu pegawai baru tersebut memiliki multi fungsi. Proses pembuatan kartu yang lebih dikenal dengan istilah KPE (kartu pegawai Elektronik) tersebut telah dimulai sejak pertengahan Nopember lalu dengan menggelar pemotretan di tiap-tiap SKPD. Senin (25/11) giliran PNS di lingkup Sekretariat Daerah Kabupaten Lamongan yang diambil fotonya. Mulai dari staf, Kepala Bagian hingga Sekda Fadeli turut antri foto yang dimulai dari pukul 07.00 wib. Usai foto, masing-masing PNS diambil sidik jarinya yang nantinya dicantumkan pula di kartu tersebut. Kepala Badan Kepegawaian Kabupaten Lamongan Bambang Kustiono melalui Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan Aris Wibawa menuturkan, KPE selain sebagai identitas bagi PNS, juga memiliki fungsi sebagaimana kartu ATM. Sehingga, lanjutnya, kartu tersebut nantinya juga dapat dipakai untuk mengambil uang gaji juga Taspen dan askes. Sehingga kartu ini benar-benar berbeda dari Karpeg sebelumnya. Bukan hanya bentuk fisiknya fungsinya juga berbeda jauh. Yang pasti nantinya semua kebutuhan PNS yang berhubungan dengan pengambilan uang dan lainnya dapat dilakukan dengan menggunakan kartu ini, ujar Aris. Aris menambahkan, beragamnya fungsi yang dimiliki kartu tersebut, sehingga data yang dimasukkan juga harus benar-benar valid. Tidak hanya nama dan NIP yang bersangkutan serta tanggal pengangkatan sebagai PNS, namun juga jumlah keluarga didata ulang. Untuk Kabupaten Lamongan sebelum pengambilan foto, telah dilakukan sosialisasi beberapa waktu lalu, dan terakhir tiap-tiap PNS diberikan formulir yang berisi isian data masing-masing yang dimaksudkan untuk memvalidkan data yang sudah ada, sehingga saat kartu sudah jadi tidak ada lagi kesalahan, tambah Aris. KPE, kata Aris, merupakan proyek BKN pusat bekerjasama dengan Sucofindo sebagai pelaksana. Sehingga kapan diberlakukannya kartu pegawai berbasis elektronik tersebut menunggu pemeberitahuan dari BKN pusat. Yang pasti proyek tersebut akan tuntas pada 2015 mendatang, dan kebetulan Jawa Timur mendahului propinsi lainnya, dan baru beberapa kabupaten yang sudah melaksanakan pengambilan foto termasuk Lamongan, pungkas Aris.

Penghargaan Untuk Perda Pro UKM Lamongan

Terobosan yang dilakukan Pemkab Lamongan dalam memberdayakan koperasi dan Industri Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menerbitkan Perda yang pro UMKM direspon positif oleh Pemrintah Propinsi Jatim. Pada beberapa waktu lalu, Gubernur Jatim memberikan penghargaan atas penrbitan Perda no 7 tahun 2008 tersebut.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian Peradagangan dan Koperasi (Perindagkop) Lamongan Mursyid melalui Kabag humas dan Protokol Aris Wibawa, penghargaan tersebut diberikan pada lamongan di Hotel Elmi Surabaya pada Rakerda Koperasi dan UKM Propinsi Jatim yang diikuti Kepala Dinas Koperasi dan UMKM serta Dekopinda se Jatim. Gubernur Jatim memberikan piagam penghargaan kepada Pemkab Lamongan sebagai kabupaten/kota pertama dan satu-satunya atas kebrhasilan menerbitkan Perda Kabupaten Lamongan nomor 07 tahun 2008 tentang pemberdayaan koperasi dan UMKM, tutur dia.
Dengan adanya perda tersebut, lanjut Aris, kini koperasi dan UMKM di Lamongan dengan perda tersebut selain menggratiskan dari beaya SIUP dan TDP,koperasi juga bisa mengikuti tender proyek pengadaan. Perda tersebut juga mengatur pemberian fasilitas pembiayaan dan pengembangan pola kemitraan.

Pada Rakerda tersebut, Kepala Dinas Perindagkop Lamongan juga diminta untuk menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai Kabupaten Lamongan dalam usaha pemberdayaan koperasi dan UMKM. Seperti penguatan modal kerja bagi koperasi dan UMKM melalui dana revolving APBD dengan bunag 6 persen pertahun sebesar Rp 4,635 milyar serta pemfasilitasan akses modal kerja dengan pimpinan perbankan pada 9 Juli lalu. Pemberdayaan di Lamongan juga dilakukan dengan bantuan biaya pembuatan akta notaris untuk kperasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan UMKM serta pemberdayaan Koperasi IKA Teman dan Kopabel untuk mangelola Bella (becak lee Lamongan) dengan tujuan lebih memanusiawikan para abang becak,  terangnya.

Aris melanjutkan, Pemkab Lamongan juga melakukan penertiban PKL sebagai ujung tombak pemasaran produk-produk koperasi dan UMKM dengan pembinaan dan penataan lokasi melalui SK Bupati no 20 tahun 2003 tentang penetapan lokasi pedagang kaki lima di Kabupaten Lamongan

Jumat, 21 November 2008

KEK Akan Utamakan Pekerja Lokal

Realisasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Kabupaten Lamongan terus dimatangkan. Saat ini tahapannya sudah memasuki fase studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam pembahasan Kerangka Acuan AMDAL (KA AMDAL) kawasan industri KEK di Ruang Sasana Nayaka Pemkab Lamongan kemarin, pada salah satu poinnya menganjurkan pada kontraktor maupun subkontraktor konstruksi agar mengutamakan pekerja lokal.
Pemrakarsa KA AMDAL kawasan industri KEK Kabupaten Lamongan Anton Hidayat dari Departemen Perindustrian mengatakan, tenaga yang akan dilibatkan pada tahap persiapan dan pelaksanaan konstruksi dapat berasal dari tenaga kerja lokal atau tenaga kerja pendatang. Kepada kontraktor maupun subkontraktor selalu dianjurkan agar tenaga kerja yang dibutuhkan agar diprioritaskan dari tenaga kerja lokal dengan persyaratan sesuai spesifikasi pekerjaan dan keahlian yang diperlukan proyek,  kata dia. Anton melanjutkan, keberadaan beberapa industri yang sudah ada sebelumnya di kawasan pantura Lamongan akan saling menunjang dan melengkapi keberadaan kawasan industri KEK nantinya. Seperti keberadaan Lamongan Integrated Shorebase (LIS) yang telah dilengkapi dengan jetti/pelabuhan dengan ukuran 50 x 100 meter sehingga dapat digunakan merapat kapal berbobot mati 42 ribu DWT. Selain itu dengan dilengkapi dengan sarana pergudangan baik terbuka maupun tertutup, bunker penyimpanan air bersih, ware house, areal penyimpanan limbah B3 untuk kegiatan Migas akan sangat menunjang rencana kawasan industri KEK. Demikian pula Wisata Bahari Lamongan (WBL) yang kini dilengkapi dengan kebun binatang (Mazoola) akan memberi dampak yang sangat positif bagi kawasan industri KEK. Seperti tempat rekreasi yang sangat mendidik bagi karyawan dan keluarganya.
Begitu pula sebaliknya, kawasan KEK akan meningkatkan jumlah pengunjung WBL. Pelabuhan ASDP yang diproyeksikan sebagai pengganti pelabuhan Tanjung Perak yang akan direncanakan sebgai pelabuhan peti kemas untuk melayani kawasan industri secara global, akan saling bersinergi dengan keberadaan kawasan KEK,  ungkap dia. Sementara Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Lamongan Djonot Subagijo saat membuka pembahasan KA AMDAL kawasan industri KEK berharap agar tokoh masyarakat yang diundang pada kesempatan tersebut untuk memberikan masukannya terkait penyusunan dokumen AMDAL. Karena menurutnya, masyarakat lokallah yang paling paham dengan kondisi lingkungannya. Salah tujuan pembangunan KEK ini adalah sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi Lamongan dan mendorong kegiatan industrialisasi di Kabupaten Lamongan dan di Kecamatan Paciran pada khususnya. Pada 2002 telah dilakukan studi kelayakan pembangunan KEK di Kecamatan Paciran dengan luas mencapai 500 hektar dengan hasil layak secara teknis dan ekonomis. Sementara saat ini sudah memasuki tahap pembahasan KA AMDAL. Kerangka ini nanti harus menampung aspirasi pihak-pihak yang terlibat dalam studi AMDAL termasuk masukan waktu sosialisasi pada 16 oktober 2008 lalu,  tutur dia. Pada awal penyusunannya, kawasan industi ini dinamakan Kawasn Industri Lamongan (KIL) diats areal seluas 500 hektar yang berada di selatan dari jalan Daendels yang merupakan jalan alternatip di pantura yang menghubungkan Kabupaten Gresik dan Tuban. Dalam rencana tahap pasca konstruksi (operasi), blok kawasan untuk industri direncanakan akan menempati sekitar 300 hektar atau 60 persen dari luas kawasan.
Sementara 40 persen lainnya direncanakan akan difungsikan sebagai areal pengolahan air limbah (WWTP atau waste water treatment plant), ruang terbuka hijau, fasilitas umum, kantor pengelola kawasan, jalan, trotoar serta areal parkir kendaraan. Berdasar data Biro Pusat Statistik (BPS) Lamongan tahun 2007, jumlah penduduk Kecamatan Paciran sebesar 92.177 jiwa. Dari jumlah tersebut, penduduk usia kerja di Desa Tlogosadang sejumlah 62, 71 persen dan di Sidokelar sebanyak 57, 49 persen. sementara tingkat pendidikan di wilayah studi tahun 2007 didominasi oleh tamatan SLTP dan SLTA. Di Tlogosadang 46,69 persen diantaranya lulusan SLTP dan 30,48 persen adalah angkatan kerja tamat SMA

Penghargaan Untuk Perda Pro UKM Lamongan

Terobosan yang dilakukan Pemkab Lamongan dalam memberdayakan koperasi dan Industri Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan menerbitkan Perda yang pro UMKM direspon positif oleh Pemerintah Propinsi Jatim. Pada beberapa waktu lalu, Gubernur Jatim memberikan penghargaan atas penerbitan Perda no 7 tahun 2008 tersebut. Menurut Kepala Dinas Perindustrian Peradagangan dan Koperasi (Perindagkop) Lamongan Mursyid melalui Kabag humas dan Protokol Aris Wibawa, penghargaan tersebut diberikan pada lamongan di Hotel Elmi Surabaya pada Rakerda Koperasi dan UKM Propinsi Jatim yang diikuti Kepala Dinas Koperasi dan UMKM serta Dekopinda se Jatim. Gubernur Jatim memberikan piagam penghargaan kepada Pemkab Lamongan sebagai kabupaten/kota pertama dan satu-satunya atas keberhasilan menerbitkan Perda Kabupaten Lamongan nomor 07 tahun 2008 tentang pemberdayaan koperasi dan UMKM,  tutur dia. Dengan adanya perda tersebut, lanjut Aris, kini koperasi dan UMKM di Lamongan dengan perda tersebut selain menggratiskan dari biaya SIUP dan TDP, koperasi juga bisa mengikuti tender proyek pengadaan. Perda tersebut juga mengatur pemberian fasilitas pembiayaan dan pengembangan pola kemitraan. Pada Rakerda tersebut, Kepala Dinas Perindagkop Lamongan juga diminta untuk menyampaikan hasil-hasil yang telah dicapai Kabupaten Lamongan dalam usaha pemberdayaan koperasi dan UMKM.
Seperti penguatan modal kerja bagi koperasi dan UMKM melalui dana revolving APBD dengan bunag 6 persen pertahun sebesar Rp 4,635 milyar serta pemfasilitasan akses modal kerja dengan pimpinan perbankan pada 9 Juli lalu. Pemberdayaan di Lamongan juga dilakukan dengan bantuan biaya pembuatan akta notaris untuk koperasi LMDH (Lembaga Masyarakat Desa Hutan) dan UMKM serta pemberdayaan Koperasi IKA Teman dan Kopabel untuk mengelola Bella (Becak Lamongan) dengan tujuan lebih memanusiawikan para abang becak,  terangnya. Aris melanjutkan, Pemkab Lamongan juga melakukan penertiban PKL sebagai ujung tombak pemasaran produk-produk koperasi dan UMKM dengan pembinaan dan penataan lokasi melalui SK Bupati no 20 tahun 2003 tentang penetapan lokasi pedagang kaki lima di Kabupaten Lamongan

Kamis, 20 November 2008

Persaingan Ketat di Cabang Silat

Dari arena Porkab Lamongan, kejutan muncul di cabang silat, pesilat asal Maduran Netta Muflicha di luar dugaan takluk dari pesilat non unggulan dari Kecamatan Kedungpring Aprilla Dewi R. Sebagaimana diketahui Netta adalah pesilat IPSI pemegang medali perak di ajang Kejurda Jawa Timur dan mampu masuk urutan lima di ajang Porprov Jatim beberapa waktu lalu.

“Saya sendiri sempat kaget Netta bisa kalah. Tapi, lawannya memang bagus. Dan dengan beginilah yang dinamakan bahwa porkab ini bisa dijadikan sarana untuk menggali bibit-bibit baru,” ujar Ketua Harian IPSI Lamongan Sumiran.

Menurut Sumiran, pencak silat bisa jadi cabor yang paling ketat persaingannya di ajang Porkab kali ini. Sebab, tiap-tiap kecamatan memiliki pesilat andalan yang tercatat sebagai pesilat IPSI yang sering tampil di ajang regional maupun nasional. Terutama untuk kelas A, B, dan C atau kelas 45 kilogram dan seterusnya.

“Pastinya, pertarungan di arena pencak silat ini bakal ramai,” tambah Sumiran.

Sabillah Rosyad Catat Rekor Tercepat

Sabillah Rosyad, bocah kelas 1 SMP Negeri 1 Lamongan menjadi pusat perhatian dalam cabang olah raga catur di ajang Porkab kemarin. Sebab, hanya dalam waktu tidak lebih dari 2 menit sudah cukup baginya untuk lakukan skakmat terhadap raja lawan.

“Sabillah merupakan peserta tercepat dalam mengalahkan lawannya. Tidak salah hanya dua menit. Dia juga yang pertama memenangkan pertandingan di babak hari ini,” kata Ketua Harian Percasi Lamongan, Prayitno.

Cabang olahraga catur di arena porkab sendiri diikuti oleh 220 kontingen kecamatan. Terdiri dari 52 atlit putra dan 13 atlit putri. Terbagi dalam tujuh babak untuk peserta putra dan lima babak untuk putri. Hanya, kemarin panitia baru menggelar tiga babak dan sisanya dilanjutkan hari ini.

Keberhasilan Sabillah ini tak lepas sejumlah prestasi yang sudah berhasil diraih bocah yang satu ini. Terakhir pada bulan ini ia baru saja meraih master Percasi karena tampil sebagai juara II lomba catur junior tingkat nasional di Surakarta, Jawa Tengah.

Rabu, 19 November 2008

Marcio Ingin Adiknya Bergabung Dengan Persela

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa striker Persela Lamongan menjanjikan kepada manajemen untuk mendatangkan tandemnya saat di Brazil untuk bermain bersama. Ternyata pemain yang dimaksud oleh Persela ialah adiknya sendiri. Dan beberapa hari lagi akan datang di Lamongan.

Meski pemain baru tersebut adalah adik dari kapten tim Persela, Marcio namun manajemen Persela tetap akan selektif dalam melakukan seleksi pemain. Hal senada juga diuarakan oleh pelatih M. Basri. Dia mengaku tidak mau mengulang apa yang sudah terjadi sebelumnya. Seleksi akan lebih selektif demi efisien tenaga dan dana. Kalau pemain yang didatangkan benar-benar tidak mumpuni, lebih baik tidak ada penambahan pemain.

“Sekarang ini kita sudah dijanjikan ada striker baru yang juga adaik Marcio. Jika memang bagus, maka bagaimana tidak. Tapi kita tetap lakukan seleksi,” kata Basri

Sementara itu pemecatan Epalla ternyata menyisahkan protes, Epalla menginginkan Persela membayar penuh gajinya hingga ISL berakhir. “Memang ada sedikit masalah, tapi sebentar lagi kemungkinan juga sudah selesai. Karena kami memecat Epalla dengan alasan teknis. Bahwa selama putaran pertama ISL dia dievaluasi tidak memberikan kontribusi maksimal terhadap tim. Sepertinya agen Epalla juga mau mengerti,” kata Bendahara Persela Yurohnur.

Lamongan Dapat Tambahan 1000 Ton Pupuk

Pemkab Lamongan tidak tinggal diam menanggapi keluhan masyarakat petani yang merasa kekurangan pupuk. Melalui Surat Bupati tanggal 30 Juni 2008 nomor 521.33/1005/413.108/2008, Pemkab Lamongan mengajukan penambahan alokasi pupuk pada Gubernur Jatim. Pengajuan tersebut telah ditanggapi dengan ditambahnya alokasi pupuk urea untuk Lamongan sejumlah 1000 ton.
Kasi Sarana Produksi dan Permodalan pada Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan Ernawan Kartika Adi melalui Kabag Humas dan Protokol Aris Wibawa menuturkan, jawaban pengajuan penambahan alokasi pupuk tersebut terjawab pada 24 Oktober lalu. "Kelangkaan pupuk yang dilansir beberapa media belakangan ini bukan hanya fenomena di Lamongan saja, namun fenomena nasional. Ini karena memang alokasi pupuk bersubsidi yang ada tidak bisa memnuhi kebutuhan riil petani. Misalnya di Lamongan, dari 124.487 ton usulan kebutuhan pupuk bersubsidi untuk tanaman pangan, holtikultura, perkebunan dan perikanan, alokasi yang diberikan hanya 58.090 ton. Jumlah ini berarti tidak sampai 50 persen dari usulan kebutuhan petani di Lamongan. Meski sudah ada alokasi tambahan sejumlah 1000 ton, jumlah tersebut belum memadai. Namun ini adalah salah satu upaya Pemkab Lamongan untuk membantu para petani, " terang dia.
Dia menuturkan, kebutuhan pupuk untuk Lamongan pada musim tanam kali ini (Nopember-desember 2008) diperkirakan mencapai 22.010 ton. Sedangkan alokasinya saat ini tersisa sejumlah 13.058,8 ton. Sehingga masih ada kekurangan pupuk bersubsidi mencapai 8.951, 2 ton. Agar sisa pupuk yang ada ini bisa terbagi rata pada semuan petani, sejak Senin lalu (17/11), setiap kali distributor pupuk menyalurkan pupuk bersubsidi ke kios-kios resmi diharuskan melaporkan pada Kepala Cabag Dinas (KCD) setempat. Sehingga KCD bisa perintahkan pada PPL untuk melakukan pengawasan ke desa-desa. " Dengan ini diharapkan pupuk tidak akan mudah diperjualbelikan, " ungkapnya.
"Selain itu Dinas Pertanian Kehutanan juga kan melakukan pengawasan dan pembinaan dosis pemupukan agar petani tidak boros pakai pupuk. Selama ini petani ada yang menggunakan pupuk hingga mencapapai 400 kilogram pupuk perhektarnya, ini terlalu banyak dari jumlah ideal yang hanya 250 kilogram perhektarnya. Disamping itu, sosialisasi penggunaan pupuk organik akan terus digalakkan pada para petani. Karena dengan penggunaan pupuk organik selain akan mengurangai dosis pemakaian pupuk anorganik, penggunaannya juga dapat meningkatkan kandungan organik tanah yang ujung-ujungnya bis ameningkatkan kesuburan tanah. Kami juga kan meningkatkan pengawasan agar pupuk bersubsidi tidak diselewengkan. Baik harga maupun dstribusinya, " ujar dia.
Data Dinas Pertanian Kehutanan menunjukkan, dari usulan sejumlah 81.139 ton pupuk Super Phos (penganti SP36) Lamongan hanya mendapat alokasi sejumlah 17.160 ton. utnuk pupuk jenis ZA, dari usulan 8.052 ton, hanya dipenuhi 7.886 ton oleh pemerintah pusat. Kemudian Phonsa dialokasikan sejumlah 13.853 ton dari 11.912 ton yang diusulkan. Sedang pupuk organik, meski tidak mengusulkan, Lamongan mendapat alokasi sejumlah 4811 ton.

96 Naskah Karya Ilmiah Diuji Dalam LKIR

Sejumlah 280 siswa dari SMPN dan swasta se Kabupaten Lamongan Selasa kemarin (12/11) saling asah kemampuan dalam ajang Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) 2008 di SMPN 2 Lamongan. Mereka yang terbaik pada LKIR kali ini akan memiliki kesempatan untuk mewakili Lamongan pada ajang yang lebih tinggi, baik di tingkat regional maupun nasional.
Menurut Kasubdin Dikmenumjur Dinas Pendidikan Lamongan Muad, lomba karya ilmiah tersebut merupakan agenda rutin Pemkab Lamongan untuk mencari generasi-generasi unggul Lamongan. "Selama ini karya ilmiah sudah menjadi semacam ikon Lamongan. Sudah tidak terhitung berapa jumlah siswa siswi yang membawa harum nama Lamongan di ajang karya ilmiah baik di ajang regional, nasional dan bahkan internasional. Rozanah Cahya Kurniawati sisiwi SMPN I Babat adalah nama terakhir yang membawa harum nama Lamongan. Dia berhasil menggondol juara I nasional Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) tingkat SMP/MTs 2008 yang diadakan Dinas Pendidikan Nasional pada Agustus lalu, " terang dia.
Muad melanjutkan, untuk LKIR tahun ini ada sejumlah 96 naskah karya ilmiah yang disetorkan peserta. Naskah karya ilmiah tersebut akan dipresentasikan dihadapan panel juri oleh tim karya ilmiah yang terdiri dari 3 hingga 4 siswa. "Mereka kan berlomba untuk menjadi yang terbaik dan berkesempatan mewakili Lamongan di ajang yang lebih tinggi. Selama tiga hari hingga 20 Nopember mendatang akan berlangsung babak penyisihan untuk kemudian dilangsungkan babak final pada 22 Nopember mendatang. Pada akhirnya nanti akan diambil lima karya ilmiah terbaik, " tuturnya.
"Untuk SPMN memang kami wajibkan untuk ikut serta, " tambah Muad. "Karena itulah peserta terbanyak berasal dari SMPN, yakni 48 lembaga pendidikan. Sementara dari swasta ada tiga lembaga pendidikan. Tiga mata pelajaran yang dilombakan pada LKIR tahun ini adalah bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan (IPSK) dengan 40 naskah yang dikirim, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ada 44 naskah dan Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT) sebanyak 12 naskah karya ilmiah, " ujarnya.

Selasa, 18 November 2008

Keluyuran, 18 Pelajar Terjaring Operasi Sayang

Sebanyak siswa dari 9 sekolah negeri dan swasta terjaring operasi sayang yang digelar Pol PP Lamongan pagi kemarin (17 Nopember). Mereka kedapatan keluyuran saat jam pelajaran dan tanpa ada tugas dari sekolah.

Mereka tertangkap kebayankan saat main play station, tetapi juga ada yang lagi cangkruk di alun-alun,” ujar Kasi Operasi dan Pengamanan Kantor Pol PP Lamongan Sukiman.

Para pelajar itu berasal dari SMPN 4 Lamongan (4 siswa), SMPN 2 Lamongan (2), SMPN 1 Deket (1), SMP Muhammadiyah (1), SMK Muhammadiyah (7), STM PGRI (1), dan SMA Muhammadiyah 4 (1). “Setelah didata dan diberi peringatan, mereka diserahkan ke sekolah masing-masing untuk dibina,” katanya. Sukiman menjelaskan, para personel Pol PP yang dikerahkan dalam operasi dibagi dalam dua tim. Masing-masing tim bertugas mendatangi tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat mangkal oleh para pelajar.

Porkab Hari Ini Pertandingkan 6 Cabor

Porkab Lamongan yang dibuka kemarin sore oleh Bupati Masfuk, hari ini siap mempertandingkan 6 cabang olahraga (cabor). Yakni, atletik, catur, tenis meja bulutangkis, silat, dan bola voley. Lebih dari 1.000 atlet bakal berkompetisi untuk menjadi yang terbaik.

Pembukaan porprov kemarin berlangsung meriah, mulai devile kontingen dari 27 kecamatan, parade drumband serta pelepasan balon berhadiah juga kembang api. Terjadi hal yang menarik saat devile kontingen. Yakni, devile kontingen dari Solokuro. Ketika para atlet asal daerah Amrozi dan Mukhlas ini melintas, sekelompok penonton langsung meneriakkan takbir, layaknya yang sering didengar pemirsa tv saat ada liputan pemakaman Amrozi dan Mukhlas di Solokuro.

Even ini kita selenggarakan untuk menyongsong Porprov. Dengan Porkab, kita ingin menggelorakan semangat berolahraga di masyarakat. Selain itu, kita juga ingin mendapat bibit-bibit olahragawan dari berbagai cabor. Bagaimanapun, prestasi olahraga akan bawa harum nama daerah,” kata Bupati Lamongan Masfuk

Psikotes Seleksi Anggota KPUK Dilaksanakan 19 Nopember

Setelah dinyatakan lolos tes tertulis Bakal Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten (KPUK) Lamongan periode 2008-2013, para peserta yang dinyatakan lulus tes tahap pertama tersebut akan menjalani seleksi berikutnya. Yakni, psikotes yang dilaksanakan pada 19 Nopember 2008 di kompleks Angkatan Laut (AL) Juanda Surabaya.

Setelah mengikuti psikotes para peserta tes akan melaksanakan sesi wawancara yang dilaksanakan pada 24 Nopember. Kedua tes tersebut diikuti oleh 20 peserta yang telah diumumkan lolos tahap administrasi dan tes tulis yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.

Setelah menjalani serangkaian tes ini nantinya akan dipilih 10 orang terbaik berdasarkan hasil psikotes dan wawancara.

Sepuluh orang yang terpilih akan dikirim ke KPUD Jawa Timur untuk menjalani fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan). Dari hasil seleksi tahap akhir tersebut nantinya akan dipilih 5 orang terbaik yang akan ditetapkan sebagai anggota KPUK Lamongan periode 2008-2013

Usulkan Tiga Lokasi Pilot Project PJU Solar Cell

Pemkab Lamongan tidak berhenti berinovasi. Gagasan Bupati Lamongan untuk melakukan penghematan energi dan menggunakan energi yang terbaharui lewat penggunaan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) tenaga matahari (solar cell) semakin dekat untuk diwujudkan. Dalam Rancangan APBD (RAPBD) 2009, telah diusulkan tiga lokasi sebagai pilot project pemasangan PJU solar cell tersebut.
    Ketiga lokasi tersebut masing-masing adalah pintu masuk gapuro Soko/Glagah, Sukobendu/Gondang dan Donoyo/Deket. Di Soko/Glagah selain LPJU solar cell sebanyak 11 unit juga akan dibangun LPJU shodium di pintu masuk gapuro dengan usulan anggaran mencapai Rp 220 juta. Kemudian LPJU solar cell di Sukobendu/Gondang sebanyak 17 unit dengan usulan anggaran sebesar Rp 140 juta dan terakhir pemsangan LPJU solar cell di Dinoyo/Deket sebanyak 5 unit dan 2 unit LPJU shodium dengan usulan anggaran sebesar Rp 120 juta.
    Menurut Kabag Humas dan Protokol Pemkab Lamongan Aris Wibawa, pilot project LPJU solar cell tersebut merupakan bagian dari upaya Pemkab Lamongan untuki mendukung program pemerintah pusat dalam rangka penghematan energi dan penggunaan energi alternatif. "Ini adalah upaya nyata dari Bupati Lamongan Masfuk untuk peduli dengan krisis energi yang saat ini sedang terjadi. Jika ini bisa sukses terwujud, seperti yang sering disampaikan Pak Masfuk, maka dampaknya akan sangat luar biasa. Bukan hanya bagi generasi sekarang tapi juga bagi generasi mendatang, anak cucu kita, " tutur dia.
    Aris melanjutkan, selain dari sisi penggunaan energi alternatif, jika program ini bisa terwujud, dan ketika nantinya semua PJU di Lamongan telah berganti dengan PJU tenaga matahari, maka Pemkab Lamongan tidak perlu lagi repot-repot memikirkan biaya PJU biasa. "karena sampai saat ini energi mathari masih gratis dan melimpah ruah di Indonesia. Dengan demikian, anggaran tersebut bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya yang berkenaan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, " pungkas dia. Saat ini pembahasan RAPBD telah memasuki tahap pandangan umum fraksi-fraksi.

FPAN Minta Hentikan Pungutan Sekolah

Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), dalam pandangan umumnya terkait pembahasan Rancangan APBD Kabupaten Lamongan tahun 2009 mengkritisi semakin rendahnya keberpihakan Pemkab Lamongan terhadap program dan kegiatan yang pro rakyat. Menurut mereka, hal tersebut tercermin dari penurunan belanja langsung dan kenaikan prosentase belanja tak langsung.
Dalam RAPBD 2009 yang terdiri dari belanja langsung sebesar Rp 309, 271 milyar (35, 86 persen) dan belanja tak langsung sebesar Rp 552, 985 milyar (64, 14 persen). Sedangkan pada APBD 2008 perbandingan belanja langsung dan tak langsung adalah 41, 3 persen : 58, 7 persen. Ini berarti terjadi penurunan prosentase belanja langsung. penurunan belanja langsung dan kenaikan prosentase belanja tak langsung dari tahun ke tahun menunjukkan semakin rendahnya keberpihakan Pemkab Lamongan terhadap program dan kegiatan yang mengarah pada kepentingan publik (rakyat), " tutur juru bicara FKB Ningsih Musyafaah.
Lebih lanjut ditambahkannya, hal tersebut bertentangan dengan dengan Peraturan Buoati nomor 15 tahun 2008 tentang Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Lamongan tahun 2009 yang menyebutkan prosentase belanja daerah pada belanja langsnug akan anik dari 40, 33 persen pada 2008 menjadi 49, 19 pada 2009. sedang belanja tak langsung akan turun dari 59, 67 persen pada 2008 menjadi 50, 81 persen pada 2009.
Sementara FPGolkar lewat juru bicaranya Purwanto mempertanyakan dasar pemikiran penunjukan SMP Negero 1 dan SMP negeri 2 Lamongan menjadi Sekolah Berstandar Internasional (SBI). "Sampai saat in berapa besar dana yang telah diterima yang bersumber dari APBD Propinsi Jatim maupun APBN guna penyelenggaraan SBI pada SMPN 1 dan SMPN 2 Lamongan. Mengingat karena sekolah dengan status SBI, mohon penjelasan kurikulum yang dipakai, " katanya.
Pada kesempatan selanjutnya, terkait banyaknya pungutan di lingkungan pendidikan, Fraksi Parati Amanat Nasional (FPAN) lewat juru bicaranya Mat Iskan meminta Pemkab Lamongan membebaskan semua bentuk pungutan pendidikan. Mulai dari SPP, uang ujian, uang gedung dan iuran lainnya yang dipungut melalui Komite Sekolah tanpa seijin bupati. Selain itu, FPAn juga meminta agar para tenaga kependidikan khusunya para guru perlu mendapat perhatian yang lebih serius guna meningkatkan kesejahteraan. "Pemberian dana tunjangan pada para guru swasta juga perlu ditingkatkan, " ujarnya.

Bupati Masfuk Buka Porkab Sore Ini

Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) Lamongan 2008 akan dibuka sore ini (17 November) di stadion Surajaya Lamongan. Pembukaan even ini dimeriahkan oleh penampilan 6 grup drumband, pelepasan balon berhadaiah serta ada kebyar kembang api.

Serangkaian acara kemeriahan tersebut akan dilaksanakan setelah kegiatan devile atlit dari 27 kecamatan yang dipimpin oleh camat masing-masing. Turut diundang dalam acara pembukaan nanti sore sejumlah anggota muspida dan ketua DPRD serta sejumlah kepala kantor dan instansi lainnya.

Kita sengaja melibatkan camat untuk ikut serta melakukan devile dengan harapan mereka ikut bertanggungjawab atas perkembangan olah raga di daerahnya masing-masing,” kata Ketua Umum Koni Lamongan Supardi.

Selain itu juga diharapkan mampu memompa semangat dan mental para atlit yang sangat diperlukan sebagai pengobar semangat saat menjalani pertandingan. “Itulah haarapan kita, bahwa ajang porkab ini sebisanya dimanfaatkan sebagai ajang kompetisi demi meraih prestasi yang sebenarnya,” katanya.

Menurut Supardi nantinya dari ajang Porkab ini akan dicari para atlit yang akan dipromosikan ke ajang yang lebih tinggi seperti Porprov. “Setidaknya dengan pelaksanaan porkab yang serius kita nantinya juga akan mendapatkan bibit-bibit baru olahragawan,” jelasnya

Senin, 17 November 2008

Lamongan Harusnya Punya Ambulance Banjir

Sebagai daerah yang rawan terkena bencana banjir, Lamongan seharusnya memiliki ambulance khusus untuk penanganan pasien korban banjir. Hal tersebut disampaikan Prof Aryono D Pusponegoro (Aryo) Ketua Majelis Kolegium Ilmu Bedah pada Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI) dalam Symposium Disaster Management and Hospital Preparedness for Emergency and Disaster (HOPE) di Aula Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan (RSML), Sabtu (15/11).
    Menurutnya, banyak orang Indonesia yang mati sia-sia karena tidak siap ketika bencana terjadi, baik bencana alam maupun bencana sosial seperti kecelakaan lalu lintas. Prof Aryo sendiri menyebut kecelakaan lalu lintas ini dengan silence disaster. "Kalau kita panggil makanan cepat saji untuk diantar, dalam 10 atau 15 menit pasti sudah datang. Berbeda dengan ambulance. Karena itu banyak korban kecelakaan yang meningal dalam perjalanan karena kurang cepat mendapat penanganan, bahkan pasien sering hanya diangkut dengan kendaraan umum karena ambulance lambat datang. Ini terjadi hanya karena kita tidak memiliki system yang memadai. Pertanyaannya sekarang, apakah nyawa manusia itu lebih murah harganya dibanding sepotong daging ayam, " kata dia.
    Dari data kecelakaan lalu lintas sejak 1999 hingga 2004 di Jakarta saja, lanjut dia, dari laporan polisi sejumlah 1753 orang meninggal dunia di tempat kejadian. Namun dari laporan Universitas Indonesia, sejumlah 6778 orang meninggal dunia. "Ini mungkin sekali terjadi karena pasien meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit, " tukasnya.
    Tidak bekerjanya system kegawatdaruratan juga dicontohkan Profesor Aryo ketika gempa terjadi di Bantul/Jogjakarta. Karena tidak siapnya system, pasien harus dirawat diluar rumah sakit dan dari 18 rumah sakit yang ada hanya 8 diantaranya yang siap dengan 53 kamar operasi. Tindakan pembedahan pada pasienpun baru bisa sukses dikerjakan ketika 300 dokter spesialis dari berbagai penjuru Indonesia membantu di Bantul sehingga bisa menyelesaikan sekitar 3000 operasi.
    "Begitu pula pada penanganan gempa di Bengkulu. Dua kali kena gempa bumi pada tahun 2000 dan 2007, dua kali itu pula penanganannya tidak siap. Ini karena sistemnya tidak pernah dibenahi. Saya percaya kalau ada gempa yang ketiga kalinya, penanganannya pasti sama. Karena sampai sekarang tidak ada pembenahan system. Beda dengan penanganan Bom Bali. Ketika Bom Bali pertama, penanganan benar-benar kacau. Namun pada peristiwa Bom Bali kedua, semua lebih siap (almost perfect) karena sudah ada safe community. Mulai ambulance, perawat, dokter hingga medical dan management support rumah sakit telah siap dan terlatih, " tuturnya.
    Sebelumnya, Sekkab Lamongan Fadeli sebelum membuka simposium tersebut mengakui bahwa Lamongan memang daerah rawan banjir. Karena itu Pemkab telah mengupayakan berbagai usaha untuk meminimalisirnya. Diantaranya dengan pembangunan Babat Barrage serta pengerukan embung dan waduk-waduk desa. Namun penanganan bencana tidak bisa ditangani pemerintah daerah sendiri, namun juga dari pemerintah pusat.
    Symposium tingkat Jawa Timur yang diikuti Camat se Kabupaten Lamongan, Ormas, Satkorlak dan BP Muhammadiyah se Kabupaten Lamongan itu juga dihadiri Direktur RSML Dr Faisol Ama, PDM Lamongan KH Abdul Fatah, Majlis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM) PDM Lamongan M Shohib dan dr Corona Rintawan, HOPE Area Manager Lamongan. Diantara materi simposium tersebut yakni, day to day emergencies, kegawatdaruratan fasilitas kesehatan dan engineering, mass casualty incident, hospital disaster plan dan Emergency department concepts of operations.
    

Jumat, 14 November 2008

Penuhi Asupan Gizi Dengan Bahan Baku Lokal

Krisis ekonomi global yang melanda dunia saat ini menyebabkan meningkatnya kemiskinan dan pengangguran, masalah ini hendaknya disikapi dengan arif seperti memperketat pengeluaran belanja dengan cara memaksimalkan bahan baku lokal yang murah dan mudah diperoleh.

Himbauan pemanfaatan bahan baku lokal tersebut diberikan oleh Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Lamongan, Cicik Rosyidah Tsalits Fahami dalam acara sosialisasi gizi balita dan ibu menyusui di Kantor PKK Lamongan. “Kita harus belajar kreatif memanfaatkan lingkungan kita sebagai salah satu cara mengatasi masalah ekonomi global yang terjadi saat ini,” katanya.

Menurut Cicik, memanfaatkan bahan baku lokal termasuk juga dalam mencukupi kebutuhan gizi balita. “Dengan kondisi sulit seperti saat ini, para balita sebagai penerus bangsa harus tetap mendapat makanan bergizi. Caranya dengan memanfaatkan bahan baku lokal,” tuturnya.

Di antara bahan baku yang mudah di dapat menurut Cicik, nilai gizinya tidak kalah dengan produk pabrikan. Ia mencontohkan produk lokal seperti jagung, umbi-umbian, daging, telur, sayuran dan buah-buahan sebagai sumber zat pengatur. “Bahan-bahan tersebut mudah diperoleh disekitar kita yang bisa diberikan sejak dalam kandungan hingga balita untuk mencukupi gizi bagi perkembangan fisik maupun otak,” jelasnya.

Skuad Persela Untuk Copa Semakin Solid

Penundaan laga perdana bagi Persela Lamongan menghadapi Mojokerto Putra (MP) Mojokerto di stadion Surajaya Lamongan di ajang Copa Indonesia dimanfaatkan secara maksimal oleh Pelatih Persela M. Basri untuk mempersiapkan pemain yang masuk skuad tim Copa Persela.

Skuad Copa Persela nantinya didominasi para pemain yang selama ini jarang diturunkan pada putaran pertama Liga Indonesia Superleague. Setelah dipantau beberapa hari terakhir ini penampilan para pemain terlihat semakin solid, mereka menunjukkan kekompakkan. Semua pemain sudah memiliki taste permainan tim dan disiplin dalam menjalankan tugas di posisi masing-masing. “Jika kondisi demikian ini bertahan hingga menjelang pertandingan kita yakin dengan mudah melewati seleksi awal. Apalagi kita bermain di kandang sendiri.

Basri menambahkan meski di ajang Copa Indonesia kali ini pihaknya ingin memaksimalkan para pemain yang ada, namun para pemain yang biasa menjadi langganan starting line up juga tidak diabaikan. Hal ini untuk menjaga kondisi fisik dan skill pemain yang bersangkutan.

Jika kombinasi ini menjadi lebih mantap, berarti manajemen bisa menghemat biaya belanja pemain dan lebih memaksimalkan peran pemain yang telah ada. Karena itu, dia berharap kepada para pemain yang diberi kesempatan lebih bersemangat baik dalam latihan maupun pertandingan resmi.

Gratisan, Ramai-ramai Periksa Gula Darah

Apa saja yang gratisan pasti ramai. Termasuk pemeriksaan gula darah yang digelar panitia Global Diabetes Walk di Tribun Alun-alun Kota Lamongan, Jumat pagi (14/11). Dari sejumlah 600 orang yang ditargetkan akan melakukan pemeriksaan gula darah, sekitar 300 orang melakukan check up gratis itu.
"Sampai dengan saat ini (pukul 8 pagi), sudah sekitar 300 orang yang melakukan pemeriksaan gula darahnya. Panitia sendiri menargetkan sejumlah 600 orang akan melakukan pemeriksaan gula darahnya. Pada data salah satu meja pemeriksaan, dari sejumlah 50 orang yang melakukan pemeriksaan, lima orang kondisi gula darahnya tinggi, yakni diatas 140. Selain periksa gratis, kami juga menyiapkan susu gratis untuk yang kadar gulanya tinggi, " terang Kasdi, salah satu panitia Global Diabetes Walk.
Sebelum diadakan pemeriksaan gula darah gratis, kegiatan yang diprakarsai oleh Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan, RSI Nasrul Ummah dan Klinik Majapahit itu juga menggelar jalan sehat yang diikuti sekitar 1000 peserta. Kegiatan itu sendiri merupakan rangkaian menyambut Hari Diabetes Dunia 14 Nopember dan Hari Kesehatan Nasioanal pada 12 Nopember lalu.
Bupati Lamongan Masfuk dalam sambutannya sebelum memberangkatkan jalan sehat Global Diabetes Walk menyampaikan keprihatinannya dengan perkembangan penyakit diabetes dewasa ini. Menurutnya, saat ini diabetes tidak hanya menyerang orang yang kaya, namun orang yang tidak mampu juga bisa terkena diabetes. "Ini harus menjadi renungan kita, berarti ada yang salah dengan pola makan dan pola hidup kita. Karena itu manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, " tutur dia.

Kamis, 13 November 2008

Antisipasi DBD, Dinkes Siapkan 50 Kilogram Abate

Memasuki musim penghujan akhir tahun ini, Dinas Kesehatan Lamongan telah menyiapkan sejumlah 50 kilogram bubuk abate untuk mengantisipasi menyebarnya nyamuk penyebab demam berdarah dengue (DBD). Sejumlah 50 kilogram bubuk pembunuh jentik nyamuk tersebut akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Bubuk abate tersebut akan kami bagikan secara gratis pada masyarakat. Terutama nantinya akan kami fokuskan pada daerah dengan kasus DBD. Dengan dosis pemakaian 5 miligram, bisa digunakan untuk satu rumah. Sehingga akan ada cukup banyak bubuk abate untuk masyarakat Lamongan, " terang Kasubdin P2 dan PLP Dinas Kesehatan Lamongan Abdur Rivai melalui Kabag Humas dan Protokol Aris Wibawa.

Menurut Aris, selain menyiapkan bubuk abate gratis, Dinas Kesehatan juga telah menyiapkan fogging gratis untuk 50 fokus area. Tiap satu fokus area fogging ini, lanjut dia, mancakup areal setara 200 rumah, sehingga sejumlah 10 ribu rumah bisa terlayani fogging gratis tersebut. "Jika jumlah fogging gratis ini nantinya dirasa kurang, Dinas Kesehatan masih memiliki obat fogging dari Pemprop Jatim, namun untuk tenaga dan solar swadaya dari masyarakat. Berbeda dengan fogging dari Dinas Kesehatan Lamongan yang seluruhnya gratis, " terang dia.

Selain menyiapkan abate dan fogging gratis, Dinas Kesehatan juga telah menginstruksikan pada seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Lamongan untuk melakukan kegiatan penyuluhan mengantisipasi DBD. Penyuluhan tersebut terutama difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk agar tidak terjadi pembiakan melalui 3M plus. Yakni menguras, menutup dan mengubur barang bekas plus penggunaan kelambu tempat tidur, pemeliharaan ikan di kolam dan penggunaan obat nyamuk.

"Saya himbau agar masyarakat bersikap wapada jika anaknya terserang demam tinggi selama dua hari berturut-turut. Jika sudah mengalami gejala ini, sebaiknya si anak segera dibawa ke Puskesmas terdekat untuk dilakukan pemeriksaan apakah itu hanya demam biasa atau DBD. Karena baru pada hari ketiga tanda-tanda DBD bisa diketahui. Jika pasien sudah gawat tentu harus dirawat inap. Namun jika tidak gawat, pasien boleh untuk melakukan rawat jalan. Namun konsekwensinya, pasien kontrol kesehatnnya setiap hari untuki memantau tingkat kegawatannya. Selain itu, dua kecamatan yakni Lamongan dan Sekaran akan menjadi fokus perhatian Dinas Kesehatan. Karena tahun lalu dua kecamatan ini penderita DBDnya cukup banyak, " pesan Aris.